10 Si Jelita Rase Terbang
Chen Long langsung menghentikan latihannya dan segera menuju ke arah ruang latihan perguruan Tong Lam Pai.
Saat Chen Long melewati para murid Tong Lam Pai, sekilas Chen Long Mendengar pembicaraan dari para murid Tong Lam Pai ini.
"Yang datang adalah para rampok yang mengganas di desa-desa di kaki gunung. Beberapa teman mereka baru dihabisi oleh ketua partai kita dan nampaknya mereka datang dengan kekuatan lebih untuk menuntut balas."
Setelah mendengar sekilas berita itu, Chen Long mulai mengarahkan pandangannya ke tengah ruang latihan ini.
Nampak seorang pria berumur 50 tahunan dengan memakai jubah hijau yang bergambar naga putih kini berkata, "aku ingin bertemu dengan Ketua Tong Lam Pai. Kalau dia berani, keluarlah karena aku akan menentangnya bertarung hingga tewas!"
Seorang tosu bernama To Kek Bung langsung maju dan berkata, "kamu tidak pantas untuk berhadapan dengan ketua kami. Jadi, hadapi aku dulu. Buktikan kalau kamu pantas untuk berhadapan dengan ketua kami."
Orang berjubah hijau itu cuma tersenyum mengejek. Kemudian ia memberi isyarat kepada salah satu wanita yang berada di samping kirinya untuk maju.
Gadis itu masih berusia belasan tahun. Dia maju dan langsung menyerang To Kek Bung.
Gadis itu menggunakan jurus Lembayung di Ufuk Senja, tangannya seperti ada delapan terus menyerang ke arah pertahanan To Kek Bung.
Hanya dalam sepuluh gebrakan saja, To Kek Bung terlempar hingga 5 meter ke belakang dengan darah segar mengucur dari bibirnya dan bahkan dia terus muntah darah tanda dia sudah mengalami kekalahan telak dalam pertarungan yang barusan terjadi itu.
Apa yang terjadi ini membuat banyak mata terbelalak tidak percaya melihat salah satu jagoan di Tong Lam Pai bisa dikalahkan dengan mudah oleh seorang gadis yang nampaknya baru berusia sekitar 17 tahun.
Melihat kekalahan itu, seorang tosu bernama To Hyung Seok yang juga merupakan wakil ketua di perguruan Tong Lam Pai ini langsung turun untuk menghadapi gadis itu.
"Perkenalkan siapa namamu. Karena aku tidak pernah bertarung dengan orang yang tidak memiliki nama," kata To Hyung Seok sambil menjura dengan wajah ramah.
Gadis cantik itu mendengus, kemudian dia berkata, "kamu tidak perlu tahu siapa namaku. Yang jelas, kamu hanya perlu tahu julukanku. Julukanku adalah si Jelita Rase Terbang."
Mendengar jawaban dari Gadis itu, terdengar suara jeritan tertahan dari beberapa orang yang berada di sekitar Chen Long yang tengah duduk bersila di bagian kiri ruang latihan ini.
Chen Long yang memang tidak pernah mengetahui nama julukan gadis itu dan karena memang tidak berkecimpung di dunia persilatan, kini berusaha untuk mendengarkan pembicaraan antara beberapa orang yang berada di sekitarnya.
"Si Jelita Rase Terbang itu baru saja membuat kehebohan di kota Kang Lam. Dia berhasil mengalahkan Giam Hok, salah satu jagoan terkenal dari kota Kang Lam. Ternyata gadis itu bergabung dengan para penyamun itu."
Itulah kata-kata yang ditangkap oleh Chen Long dari beberapa orang saudara seperguruannya. Kemudian Chen Long mulai menatap jelas-jelas ke arah wajah gadis itu.
"Gadis itu cukup cantik dan wajahnya enak di pandang mata. Tapi sayangnya wajahnya terlihat sombong," batin Chen Long.
Si Jelita Rase Terbang kini berkata, "aku sudah mengatakan apa julukanku. Sekarang ayo kita bertarung."
Wakil ketua Tong Lam Pai nampaknya juga kaget mendengar nama si Jelita rahasia terbang itu karena nama orang yang dikalahkan oleh si Jelita Rase Terbang itu cukup ternama.
Walaupun nama si Jelita Rase Terbang itu masih relatif baru di dunia persilatan, tapi orang yang dia kalahkan itu yaitu Giam Hok, sudah memiliki nama yang cukup harum dalam 20 tahun belakangan ini.
Karena itu, wakil ketua Tong Lam Pai ini tidak mau ayal lagi, dia mulai mengeluarkan jurus terbaiknya untuk menyerang si Jelita Rase Terbang.
Dengan menggunakan salah satu jurus andalan dari Tong Lam Pai, yaitu jurus Hati Kecil Memindahkan Gunung, maka wakil ketua Tong Lam Pai ini langsung menyerang si Jelita Rase Terbang dengan sengit.
Serangan-serangan dari wakil ketua Tong Lam Pai ini membuat si Jelita Rase Terbang untuk sementara tidak mampu balas menyerang. Dia hanya bisa menghindar, menangkis dan menghindar lagi.
Keadaan ini membuat banyak murid Tong Lam Pai mulai bertepuk tangan, bersorak membanggakan kehebatan wakil ketua partai mereka ini.
Hanya saja Chen Long tidak bertepuk tangan karena dia merasa seorang tua yang sudah berpengalaman seperti wakil ketua Tong Lam Pai, yang belum bisa mengalahkan seorang gadis muda berusia 17 tahun, maka itu adalah sesuatu yang tidak perlu dikagumi.
Bahkan itu terasa cukup memalukan bagi seorang wakil ketua Tong Lam Pai karena sampai saat ini, sampai sudah ada 30 gebrakan yang terjadi, dia masih saja belum bisa mengalahkan si Jelita Rase Terbang itu.
Wakil ketua Tong Lam Pai ini terkenal sebagai salah satu murid terkasih dari Tosu Kurus Makan Banyak yang merupakan salah satu sesepuh dari perguruan Tong Lam Pai.
Tetapi sampai 60 gebrakan, dia masih belum mampu mengalahkan si Jelita Rase Terbang, bahkan saat ini keadaan mulai berubah.
Kalau sebelumnya wakil ketua Tong Lam Pai ini terus menyerang dan menyerang tapi tidak mampu menyarangkan satu pukulan atau satu tendangan pun di tubuh si Jelita Rase Terbang maka saat ini keadaan mulai berubah.
Si Jelita Rase Terbang nampaknya mulai hafal akan pergerakan dan gerak tipu dari jurus Hati Kecil Memindahkan Gunung ini, maka kali ini, si Jelita Rase Terbang mulai melakukan gerakan-gerakan tandingannya.
Si Jelita Rase Terbang melompat ke sana kemari, ke kanan dan ke kiri.
Dia melakukan salah satu jurus ilmu Rase Terbang yang menjadi andalannya sehingga dia terlihat seperti terbang dan dengan pakaiannya yang keemasan membuat warna bajunya sangat mencolok mata.
Gadis itu terus menyerang dari sisi kanan kemudian tidak sampai 1 detik dia sudah menyerang dari sisi kiri.
Begitu terus serangan yang dia lakukan sehingga belakangan wakil ketua Tong Lam Pai ini, tidak mampu lagi menyerang gadis ini.
Sebuah pukulan dari gadis Ini akhirnya mengenai bagian dada wakil ketua Tong Lam Pai yang membuat wakil ketua Tong Lam Pai undur hingga lima langkah ke belakang dan dari bibirnya mengalir darah segar.
"Guru."
"Guru."
Beberapa murid dari wakil ketua Tong Lam Pai sudah langsung maju untuk memapah tubuh wakil ketua Tong Lam Pai yang nampaknya menjadi pecundang di tangan Si Gadis jelita,
Karena gengsi, wakil ketua Tong Lam Pai ini langsung mendorong murid-muridnya yang ingin menahan tubuhnya. "AKU BELUM KALAH!" teriaknya.
Setelah itu, wakil ketua Tong Lam Pai nampak memegang dadanya. Dia sepertinya sedang mengobati dirinya sendiri yang terkena pukulan di dada itu.
Kemudian wakil ketua Tong Lam Pai mengeluarkan jurus terbaik dari ilmu Hati Kecil Memindahkan Gunung. "Aku tidak akan segan-segan lagi kepadamu, gadis kecil!"
Wakil ketua Tong Lam Pai ini langsung menyerang dengan sepenuh tenaganya ke arah gadis kecil yang berjuluk si Jelita Rase Terbang itu.
