Part 2. Uang Panas
Eko berjalan di lorong hotel bersama Lusy.
" Tuh kamar Lu,..! gue disini...!" Ujar Lusy menunjukkan pintu kamar Eko
" Karet pengaman nya mana...?" Tanya Eko sambil mengasongkan tangan kanan yang terbuka didepan Lusy.
" Ish ish,beneran besok gua ngajuin naik gaji ini mah, sampe ngurusin karet pengaman segala...!" Jawab Lusy sambil merogoh tas nya dan mengeluarkan kotak berisi karet pengaman.
" Nih...! Pasang yang bener..! Jangan pasang dijempol..! Apa perlu gue yang masangin..?" Ujar Lusy dengan mata melotot.
" Ish galak bener...? Iya gaji ku naik 10 kali lipat...!" Ujar Eko sambil mengucek kepala Lusy yang langsung melompat senang.
Eko menggelengkan kepalanya dan masuk ke dalam kamar hotel yang di tunjukkan oleh Lusy setelah menempelkan key card.
" Lama banget ihk... Ampir ketiduran...!" Susi langsung menubruk Eko yang baru saja nongol di pintu.
Lusy nyengir yang sempat melihat wajah gugup Eko saat digabruk oleh Susi.
" Wait...wait.... Aku mandi dulu... ! Ga enak lengket...!" Eko mengurai pelukan Susi. Lalu berjalan cepat ke kamar mandi.
" Mandi bareng ya Baaaaang...?" Ucap Susi yang berniat mengikuti Eko.
"Brugh.."
Eko menutup pintu kamar mandi dan menguncinya.
Eko melihat wajahnya dicermin.
Ia heran kenapa ia mendadak takut sama Susi.
" Gimana kalau ternyata Susi adalah wanita yang disuruh mengawasinya, terus nanti berubah jadi ular seperti di sinetron...?"Eko lalu membasuh wajah nya berulang kali dengan air hangat di westafel.
Beberapa saat Eko menenangkan dirinya dibawah guyuran shower.
Setelah merasa lebih tenang ia keluar dengan menggunakan kimono yang disediakan oleh hotel.
" Lama banget mandinya Mas..?" Tanya Susi sedikit cemberut.
" Gerah banget soalnya..." Jawab Eko lalu duduk dikursi dan menyeduh kopi yang disediakan di meja kecil.
Susi yang juga mengenakan kimono Menatap Eko, lalu mengeluarkan dua kaleng bir dingin dari lemari pendingin kecil.
Eko membuka nya lalu meminumnya.
" Matikan saja pemanas airnya...! Ntar berantem kopi sama bir...!" Ujar Eko.
Beberapa saat kemudian keduanya sudah beradu smackdown diatas ranjang.
Susi cukup mahir memuaskan Eko berkali-kali.
Pagi hari nya Eko terbangun karena handphonenya terus berdering.
Perlahan Eko menggeser tubuh Susi yang tidur memeluk nya seperti guling.
" Bangun nyong... pulang...! Hari ini ngantor begon...!" Suara cempreng Lusy langsung terdengar.
" Iya bentar gua mandi dulu...!" Jawab Eko lalu turun dari ranjang setelah mengenakan kembali kimononya.
Dengan cepat Eko membersihkan diri dikamar mandi, lalu berpakaian.
Dan keluar dari kamar hotel tanpa membangun kan susi yang masih terlelap.
" Susi mana...?" Tanya Lusy saat mereka berjalan menuju lift.
"Pingsan sepertinya, he he he...!" Jawab Eko.
Sampai Dikantor sudah ada beberapa orang menunggunya.
" Itu dari bank sudah datang lagi. Mereka menawarkan penempatan 50 Milyar." Ujar Lusy.
" Hmmmmm" jawab Eko sambil mengangguk pada tamunya sambil tersenyum.
"Lus...? Kenapa orang Bank itu terus saja nawarin penempatan..?" Tanya Eko sambil bersandar di kursi nya setelah menyalakan komputer dihadapan nya.
" Mereka tau lah, uang kita banyak,dan biasanya.. ehmmm maksud gua dulu ok Anton suka muterin uangnya di bank , dia ambil selisih bunga nya.." Jawab Lusy.
" Kamu handle ya...! Pastikan aman...!" Titah Eko pada Lusy.
Lusy pun keluar dari ruangan Indra menemui orang Bank.
Saat Eko memeriksa documen tender yang akan ia ikuti, pintu ruangannya terbuka.
" Bapak...?" Eko langsung berdiri melihat bapaknya datang.
" Kamu kenapa ga pulang..? Ibu kamu khawatir..! Kalau mau ga pulang beritahu kami,,!" Ujar Ghofar lalu duduk di sofa.
" Iya pak maaf, kemarin pergi entertein pimpinan projects, biasa pak... Makan malam terus karaokean. Pimpro yang ini doyan selimut bisa kentut." Jawab Eko sambil tertawa.
Ghofar Menatap putra nya lembut.
" Kamu jangan lengah ya Mas..! Jangan menganggap semuanya itu mudah...! Apa yang kita punya sekarang hasil dari perjuangan panjang, kamu baru satu kali transaksi dan kamu merasakan tersiksanya...? Coba kamu bayangkan seandainya bapak tertangkap atau dipecat, kamu masih kelas 1 SD,..? Bermimpi pun tidak pernah bisa punya Mercedes Benz,bisa punya koleksi mobil mewah, kita bisa liburan keliling Eropa..? Itu bukan instan..!" Ujar Ghofar panjang lebar.
Eko tertunduk terdiam malu.
Menyadari kesalahannya tadi malam,
" Maaf pak, tadi malam aku ngabisin penasaran..." Ucap Eko
" Sekarang pemasaran nya sudah...?" Tanya Ghofar sambil terus memandang Eko yangenjadi serba salah.
" Kalau kamu pikir mudah mendapatkan ini semua,kamu salah..! Tidak semua orang dapat kesempatan masuk ke circle ini, Hanya satu dua ornag yang bisa mendapatkan kesempatan. Dan apa yang sudah didapatkan akan habis percuma kalau kita tidak bisa mengelolanya dengan baik." Ujar Ghofar.
Eko mengangguk mengerti.
" Kita tidak sepeserpun punya hutang ke bank, selain kartu kredit. Itupun kita gunakan hanya saat kita keluar negeri atau saat tidak memegang cash. Kita mobil semua beli cash, tidak ada yang kredit. Kita tidak ada beban...!" Ujar Ghofar.
" Terus apa tidak bisa kita menikmati hidup pak..?" Tanya Eko
" Menikmati hidup...?" Ghofar berdiri lalu berjalan dan membuka pintu balkon. Lalu menyalakan rokoknya.
" Bapak dan ibu kamu setiao hari menikmati hidup denga penuh rasa syukur,bisa makan nasi pulen dan bisa memberi pada orang yang membutuhkan, menikmati hidup buat bapak itu adalah saat kita bisa tidur nyenyak,makan apasaja bisa,pergi kemana saja bisa..! Mungkin buat kamu menikmati hidup itu,pergi ke club malam,mabuk,main perempuan...?" Jawab Ghofar
Eko semakin malu dengan bapak nya.
" Bapak dulu terus belajar, dari mulai jadi pemriksa x ray barang, sampai bapak bisa membangun rumah sendiri lalu mulai memborong bangunan dan membuat bangunan kontrakan yang pertama kali hanya lima pintu, lamu buat lagi sepuluh pintu, terus seperti itu. Bapak dan ibu kamu hidup hemat, ibu kamu marah saat ulang tahunya bapak belikan perhiasan. Ibu kamu lebih senang uang nya buat modal dan mengembangkan usaha. Makanya bapak sangat percaya pada ibu kamu untuk mengelola keuangan. Ingat ya Mas...! Semuanya akan habis saat kita salah menikmati nya...! Kita harus bijak..dan berpikir panjang ...!Uang yang didapatkan itu panas " Ghofar menepuk bahu putra nya lalu keluar dari ruangan putra nya tanpa menoleh lagi.
Meninggal kan Eko yang berdiri mematung menatap punggung bapaknya yang berjalan keluar.
" Mas, marketing digital yang lolos interview awal sudah datang ..!" Ujar Lusy sambil meletakkan map pelastik putih berisi Curiculum vitae calon manager marketing digital untuk restoran yng akan dibukanya di kawasan Kuta.
" Suruh masuk...!" Ujar Eko tanpa melihat map pelastik yang diletakkan oleh Lusy
Eko berdiri di balkon melihat bapaknya yang naik kedalam mobil Mercedes Benz nya dan meninggalkan area parkir kantor kanwil bea cukai Bali.
Iya benar, orang tuanya selalu mengajarkan hidup hemat dan bersyukur walaupun hidup mereka berlimpah harta.
" Selamat siang pak...!" Eko menoleh saat mendengar suara lembut seorang perempuan.
Dan matanya membulat melihat wanita cantik dengan rambut hitam panjang terurai kulit putih hidung mancung bulu mata tebal lentik dan panjang berpakaian casual, celana jeans dan blazer hijau dengan kemeja hijau muda.
Wanita cantik itu berjalan mendekati Eko sambil mengulurkan tangannya.
" Ayu Prameswari.."
