Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3

Terlihat Desi sedang mempersiapkan packing untuk mengikuti kegiatan camping di kampus, dibantu oleh Adelia.

"Kakak kenapa gak jadi ikut?" tanya Desi.

"Maaf Des, kakiku masih belum sembuh dan aku takut malah merepotkan orang-orang di sana," seru Adel. "Kamu baik-baik di sana, jangan sampai melanggar aturan. Di sana juga nanti akan ada Bara, entahlah kalau Raka. Yang jelas aku sudah menitipkan kamu sama Bara."

"Ck, Kakak pikir aku ini anak kecil, pake di titipin segala," keluh Desi membuat Adelia terkekeh.

"Aku hanya mengkhawatirkanmu, kalau begini kan aku juga jadi tenang, begitu juga Papa dan Tante."

"Baiklah Kakakku tersayang," ucap Desi dengan senyuman lebarnya.

***

Raka, Adel, Mila dan Jeta tidak ikut kegiatan camping, yang ikut hanya Bara, Rinrin dan Dendi.

Pagi itu Desi sudah berpamitan kepada semua orang di jemput oleh Raka menuju ke kampus. Adel tidak ke kampus karena memang tak ada jadwal kuliah hari ini. Setelah kepergian Desi, ternyata tante Fani juga pergi ke rumah salah satu temanya.

"Kamu gak ada kegiatan kemana-mana?" tanya Fram saat kini mereka hanya berdua di ruang keluarga.

"Tidak, kenapa Pa?" tanya Adel.

"Bagaimana kalau kamu ikut Papa ke Palembang, Papa ada pekerjaan di sana. Lagipula Tante kamu sering menginap di rumah temannya, kamu masa sendirian di sini," seru Fram.

"Tidak apa-apa gitu, Pa?" tanya Adel.

"Ya tidak, daripada bosan di rumah terus," seru Fram penuh pengertian.

"Tapi ajak anak-anak yah," seru Adel diiringi cengiran lebarnya.

"Ajaklah, besok kita berangkat."

"Ah siap Bos," kekeh Adel. Dan tidak menunggu lama lagi langsung mengetik sesuatu di handphone nya.

Group Wara-Wiri

Adel : Ada yang mau ikut liburan gratisan kagak?

Mila : Kemana nih?

Jeta : Mantap jiwa! Hayu lah Del, daripada uratan nih diem di rumah long weekend cuy...

Rinrin : Kejem lu yeh Del, ngajakin liburan di saat gue udah berangkat kegiatan kampus.

Dendi : Pilih kasih!

Jeta : DL, Alias Derita Lu lu pada...

Raka : Liburan kemana?

Adel : Maafkan daku kawan-kawan yang sedang mengemban tugas, hihi. Habis Papa ku baru memberitahu barusan banget.

Milla : Liburan kemana?

Adel : Ke Palembang, kebetulan bokap ada tugas ke sana, dan ngajakin kita untuk ikut kesana.

Jeta : Uhuyy... semoga ada yang nyantol sama gadis gadis Sumatera...

Dendi : Cewek mulu di pikiran lu, Kadal!

Jeta : Syirik tanda tak mampu... (Emot melelet)

Raka : Ikut ah, kapan berangkatnya?

Rinrin : Semangat banget padaan! Ih rasanya gue pengen nyolong pintu doraemon biar bisa ikut, huhuhu

Jeta : Sabar Nyai, nanti Akang kirimkan foto-foto di sana kepada Nyai, biar makin kesemsem...

Rinrin : Najis Tralalala....!!!

Denda : Tega Uyy, bikin iri aja...

Raka : Drama...!

Adel : Besok pagi kumpul di rumah gue ya gaes yang mau ikut...

Rinrin : Jahara lu Del...!!! (emot nangis kejer)

Dendi : Kejamnya dikau... kami di lupakan.... huhuhu

Raka : Sinetron!

Adel hanya terkekeh membaca chat dari teman-temannya di group.

***

Di suatu tempat, rombongan anak-anak yang melakukan kegiatan camping sudah sampai di tempat tujuan mereka dan semuanya langsung sibuk mendirikan tenda untuk kelompok mereka.

Bara yang saat itu tengah mengawasi dan mengecek setiap anggota di kagetkan oleh tarikan dari seseorang.

"Desi, ada apa?" tanya Bara saat melihat Desi merengek dan menarik lengannya.

"Bantuin aku pasang tendanya," rengek Desi dengan manja.

"Kamu coba minta bantuan ke panitia lainnya, Kakak lagi ngawasin semuanya," seru Bara.

"Gak mau! Aku mau nya sama kak Bara. Kan Kak Adel udah nitipin aku ke Kakak." Desi masih terus merengek memaksa Bara.

Hingga beberapa orang melihat ke arah mereka berdua. Begitu juga dengan Dendi dan Rinrin yang saling beradu pandang.

Dendi berinisiatif menghampiri mereka berdua.

"Ada apa? Desi, kamu kenapa?" tanya Dendi mengakhiri interaksi mereka.

"Nah ada lu, Den. Lu bantu Desi pasang tenda kelompoknya yah. Gue mau ada rapat dulu dengan anggota lainnya untuk kegiatan selanjutnya," seru Bara.

"Tapi Kak..."

"Kamu tidak usah khawatir Des, Dendi ini juga kan sahabat baik Kak Adel. Dia akan membantumu, oke." Bara berucap diiringi senyumannya.

Desi hanya cemberut tanpa menjawab dan langsung pergi begitu saja di ikuti Dendi.

***

Terlihat waktu sudah petang dan hampir malam, di atas kapal laut, Adel sedang memotret dengan camera digitalnya keindahan laut yang luas dan langit indah berwarna merah kekuningan sambil menikmati cuaca saat petang.

"Sejak tadi lu cuma motret pemandangan, Gue kek yang lu potret," celetuk Raka yang menghampiri Adel.

Adel tampak terkekeh. "Pemandangan laut lebih menggugah daripada wajah lu."

"Ck... Sialan!" keluh Raka dan bersandar ke pagar pembatas dengan angin berhembus hingga membuat rambutnya acak-acakan.

Tak lama, Jeta dan Mila menghampiri mereka berdua.

"Gue juga pengen di foto dong Del," seru Mila.

"Ya sudah kalian bertiga siap-siap, biar gue fotoin," seru Adel dan mereka bertiga langsung mengambil posisi dengan gaya narsis mereka.

Mila mengambil camera dari tangan Adel dan menyuruh Raka di foto berdua saja dengan Adel. Terlihat sekali keduanya langsung mengambil posisi senarsis mungkin tanpa rasa canggung.

"Wah wah pada asyik di foto nih," seru Fram yang baru saja menghampiri mereka.

"Ikutan Om," seru Mila.

"Sini biar Om saja yang fotoin, kalian berempat ambil posisi dan bergaya dengan bagus," seru Fram.

"Ah siap...!!!"

Keempatnya berpose sangat narsis.

***

Rinrin tak sengaja melewati tenda PMI dan ia melihat Desi di dalam bersama dengan Bara. Bara terlihat mengobati tangan Desi.

"Desi kenapa?" tanya Rinrin masuk ke dalam tenda membuat keduanya menoleh ke arah Rinrin.

"Lu niat gak sih jadi panitia, Rin? Lihat nih, anggota lu ke gigit ular, mana tanggungjawab lu sebagai pengawas dan penanggungjawabnya ?" seru Bara dengan nada sengit.

Rinrin mengernyitkan dahinya mendengar ucapan Bara yang menurutnya sangat kasar.

"Gue minta maaf, tadi gue lagi ngebagiin makanan untuk makan malam mereka, saat Desi ijin ke kamar mandi, gue pikir tidak akan terjadi seperti ini," seru Rinrin.

"Gak apa-apa kok, Kak. Desi yang salah, lagian ini udah mendingan," seru Desi merasa tak enak dengan Rinrin.

"Ck, gak apa-apa gimana. Tangan kamu masih biru," seru Bara dengan nada sinis.

"Biasa saja Bar, toh gak ada yang ingin ada kejadian seperti ini," seru Rinrin yang merasa tersinggung dengan kata-kata Bara.

"Gue minta lu lebih bertanggung jawab lagi atas anggota lu, jangan sampai kejadian ini terulang lagi!" seru Bara saat menyelesaikan pengobatannya.

"Ya," jawab Rinrin.

*** 

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel