Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 02.  Diburu.

Bab 02.  Diburu.

Dengan sekuat tenaga Zhao Yun menahan hukuman yang diberikan padanya, tekadnya untuk membalas hinaan yang diberikan kepadanya memacu semangatnya untuk bertahan hidup.

Selesai menjalani hukuman, Zhao Yun pun diusir keluar dari sekte Naga hitam, meski dalam keadaan punggung bercucuran darah, perut yang masih merasakan sakit terbakar yang amat sangat, Zhao Yun melangkahkan kakinya sekuat tenaga berjalan ke arah gerbang sekte.

Semua mata murid sekte  naga hitam hanya menatap miris dengan keadaannya, tak ada satupun orang yang membantunya, selain tatapan kasihan, tatapan sinis pun menyertai setiap derap langkahnya.

Diantara ribuan pasang mata itu,hanya ada sepasang mata yang menatap Zhao Yun lekat, tajam dan penuh arti.

Bai Ning sang pemilik mata itu, putri dari master sekte Naga hitam, ingin rasanya Bai Ning menghampiri Zhao Yun dan membantunya, namun sepasang tangan sedari awal mencegah Bai Ning melangkahkan kakinya ke arah Zhao Yun.

" Ayah....." Ujar Bai Ning pada sang ayah yang menahan laju geraknya.

" Tetaplah disini, " Ujar sang ayah tenang.

" Tapi ayah…" bantah Bai Ning cepat, namun Bai Ying segera memutus perkataannya.

"Jika kau pergi kesana dan membantu Yun'er, sama saja kau akan menambah bebannya, kau paham nak?" Ujar Bai Ying pada putri semata wayangnya itu.

Bai Ning menarik napas panjang setelah mendengar perkataan sang ayah, dia paham dan mengerti makna dari perkataan sang ayah.

Bai Ning paham situasinya, jika ia mendatangi Zhao Yun tentu saja akan menyia nyiakan bantuan sang ayah yang sudah menolong Zhao Yun terlepas dari jeratan hukuman yang lebih berat.

"Tapi ayah, tak bisakah kau membantu Yun'er untuk mengembalikan kembali dantiannya?" Ujar Bai Ning gusar.

"Sulit untuk itu nak, hanya seorang grandmaster alkemis yang sanggup membuat pil legenda seperti itu, dan di benua timur ini tak ada grandmaster tingkat lima, jika adapun sangat sulit untuk menemukan tanaman spirit yang dibutuhkan untuk penyulingan pil tersebut," Ungkap sang ayah sejujurnya.

" Lalu bagaimana jika Yun'er........  " 

"Jangan terlalu khawatir, dia adalah seorang laki laki, dan seorang laki laki memiliki kaki dan langkah yang lebih panjang? Kau tau kenapa kaki laki laki dibuat lebih panjang dari kaki wanita  " Tanya Bai Ying pada putrinya.

Bai Ning hanya menggeleng pelan tanda tidak mengetahui jawaban pertanyaan sang ayah.

" Langkah kaki seorang laki laki dibuat lebih panjang dari langkah kaki seorang wanita karena seorang laki laki memiliki tanggung jawab yang lebih besar, baik untuk hidupnya sendiri maupun kehidupan orang yang ada disampingnya, oleh karena itu selama Zhao Yun melangkah di jalan kebenaran dia akan menemukan hal yang membuatnya menjadi 'orang besar' " Ujar Bai Ying bijak.

Keduanya kemudian melihat ke arah Zhao Yun yang berjalan pelan ke arah gerbang keluar sekte.

"Kita hanya bisa berharap Yun'er menemukan jalan takdirnya, " Ujar Bai Ying bijak.

Zhao Yun yang sedari awal  tau jika Bai Ning dan sang master sekte memperhatikannya sedikit menghangatkan hatinya yang dingin, dari ratusan pasang mata yang menatap sinis pada dirinya, hanya Bai Ying dan Bai Ning yang menatapnya berbeda.

Untuk Zhao Yun, Tatapan Bai Ying dan Bai Ning  dulu dan sekarang tetaplah sama, Zhao Yun teringat masa masa dimana sewaktu ia  masih kecil dan hampir mati karena kelaparan dan kedinginan, kedua orang itulah yang memberinya makanan dan juga tempat tinggal sehingga ia bisa hidup hingga saat ini, keduanya pula yang memberikannya semangat hingga ia bisa menjadi murid dari sekte naga hitam.

Meski Bai Ying seorang master sekte, namun tidak sedikitpun ia memberi kemudahan pada Zhao Yun, bisa dibilang Zhao Yun bisa masuk sekte naga hitam dan menjadi murid inti berkat usaha dan kemampuannya sendiri.

Sesampainya di depan gerbang sekte, Zhao Yun berhenti, ia kemudian berpaling sejenak ke arah belakang, memandang ke arah sekte naga hitam yang baru beberapa bulan ia huni.

Selain menatap ke arah sekte, pandangan matanya menatap ke arah Master sekte Bai Ying dan Bai Ning, dari sorot mata Zhao Yun terpancar ucapan terima kasih kepada kedua orang yang telah berjasa di dalam hidupnya, Zhao Yun menangkupkan tangannya dan memberi hormat pada mereka dari kejauhan.

" Master sekte, Ning'er, terima kasih atas sepuluh tahun yang berharga, terima kasih atas pertolongan master dan juga nona, Zhao Yun ini berhutang nyawa pada master dan juga nona Ning, Zhao Yun mohon pamit," Ujar Zhao Yun sangat pelan, dengan senyum kecil tersungging di bibirnya.

Setelah melakukan penghormatan, Zhao Yun pun membalikan badan dan mulai berjalan kembali.

Setelah kepergian Zhao Yun, semua murid pun mulai melakukan kegiatannya kembali, hanya segelintir murid saja yang masih berdiam di tempatnya.

"Segera lakukan!!, bawakan aku kepalanya! Aku harus membalas penghinaan dia sebelumnya karena berani meludahi wajahku !" Ujar Ma Durung  pada murid yang menjadi bawahannya.

" Baik putra mahkota," Ujar salah satu orang murid yang ada di belakangnya.

Segera beberapa orang yang ada di belakang Ma Durung bergegas melesat ke arah luar sekte, keempat murid itu pun segera mengikuti ke arah Zhao Yun pergi.

*******

Langkah kaki Zhao Yun membawanya ke arah hutan hitam, setelah beristirahat beberapa waktu dan dengan memakai rumput liar sebagai obat untuk lukanya,akhirnya Zhao Yun bisa sedikit pulih.

Zhao Yun pun segera melanjutkan perjalanannya, yang ada di pikirannya saat ini adalah bagaimana cara menjadi kuat dan membalas dendam pada orang orang yang telah membuatnya seperti ini, mungkin orang orang yang mengenal lama Zhao Yun,bisa melihat jika Zhao Yun yang sekarang bukanlah Zhao Yun yang dulu.

Baru saja dia melangkahkan kakinya, dia merasakan perasaan yang membuatnya tidak nyaman, Zhao Yun mulai meningkatkan kewaspadaannya.

" Swiiing .... swiiiing!" 

Suara lesatan pisau terbang yang membelah udara terdengar melengking di telinga, dengan sigap Zhao Yun menghindari kedua bilah pisau yang mengarah pada tubuhnya, meski kekuatan qi nya telah hilang, namun kewaspadaan dan instingnya masih berjalan dengan baik.

"Wuuusshhh.....wuuussshhhh ....wuuusshhh" 

Empat orang berpakaian biru dengan lambang naga hitam di dadanya mengepung Zhao Yun, keempat orang itu  segera mengelilingi Zhao Yun untuk menghilangkan rute pelarian diri Zhao Yun.

Zhao Yun tersenyum kecil saat melihat anak buah Ma Durung itu telah mengepungnya dari empat arah mata angin.

"Akhirnya kami menemukanmu, untuk ukuran orang yang cacat, pergerakanmu cepat juga, sehingga kami harus mengejarmu sejauh ini!" Ujar salah satu bawahan Ma Durung.

" Hei orang tak berguna, bantulah kami dan juga bantu dirimu sendiri, serahkan lehermu pada kami dan biarkan kami menebasnya!" Ujar bawahan Ma Durung yang lain yang langsung disambut gelak tawa dari keempatnya.

Mendengar hal itu Zhao Yun hanya tersenyum kecil tanpa membalas perkataan mereka, ia langsung duduk sambil berpikir sejenak.

"Baiklah aku akan mengikuti mau kalian, kalian tak perlu repot repot untuk menghabisiku, biar aku melakukannya sendiri," Ujar Zhao Yun datar.

Keempat murid dengan ranah mahir itu tentu saja tak menolak permintaan Zhao Yun, dengan segera salah satu dari mereka melemparkan pedang ke arah Zhao Yun.

Pedang yang dilempar ke arah Zhao Yun tersebut masih melayang di udara, Zhao Yun langsung melompat dari sikap duduknya dan menangkap pedang yang  tersebut.

Keempat anak buah Ma Durung yang tidak dalam keadaan waspada itu tentu saja kaget dengan gerakan spontan Zhao Yun itu.

Sebuah tebasan pedang menghantam dada salah seorang murid yang langsung membuat murid tersebut tersungkur, mendapati celah untuk kabur, Zhao Yun tidak menyia nyiakannya ia langsung melesat pergi dari kepungan penyergapnya.

Ketiga bawahan Ma Durung yang tersisa itu kemudian mengejar Zhao Yun kembali, meski Zhao Yun tidak memiliki qi untuk melawan mereka tapi Zhao Yun masih unggul dalam hal kekuatan fisik, sejak tinggal bersama Bai Ying fisiknya sedari umur lima tahun ia sudah dilatih fisik oleh ayah dari Bai Ning itu, dan selama sepuluh tahun lebih Zhao Yun tidak berhenti melatih fisiknya.

Oleh karena itu, Zhao Yun tidak gentar sedikitpun melawan ketiga bawahan Ma Durung yang berada di ranah mahir itu.

Meski tubuhnya masih merasakan kesakitan, tapi Zhao Yun berusaha menahannya, karena kalah dalam jumlah, Zhao Yun memakai strategi dalam melawan mereka, Zhao Yun sekarang mengambil resiko dengan mencoba menghabiskan stamina dan qi mereka.

Zhao Yun tak memiliki ide lain karena tidak adanya waktu dan sarana lainnya, dengan kawasan area pertempuran yang sepenuhnya hutan, ia pun memilih menggunakan taktik bermata dua ini, karena bagaimanapun strategi ini sama sama menghabiskan staminanya, Zhao Yun berlarian kesana kemari, zig zag, berputar mengelilingi hutan demi membuat ketiganya kelelahan.

Setelah beberapa batang dupa terlewati, strategi Zhao Yun berjalan sesuai rencana, ketiga bawahan Zhao Yun itu kelelahan, tak berbeda jauh dengan mereka,  Zhao Yun pun merasakan hal yang sama.

" Sekarang saatnya!" Gumam Zhao Yun pelan.

Sekarang Zhao Yun berhenti berlari,yang ia lakukan saat ini adalah menyerang orang yang terlemah dari ketiga bawahan Ma Durung itu, perubahan itu jelas membuat bawahan Ma Durung yang dalam kondisi kelelahan dan tidak siap bisa dengan mudah Zhao Yun kalahkan.

Kedua orang bawahan Ma Durung yang sadar telah masuk skema Zhao Yun, sekarang berhenti mengejarnya, kali ini mereka menggunakan qi mereka untuk menyerang Zhao Yun.

Dengan energi qi,mereka menyerang jauh dengan jurus jurus mereka, dan hal itu sukses membuat Zhao Yun terdesak, sampai akhirnya Zhao Yun tersudut ke salah satu jurang.

" Kena Kau sekarang, mau lari kemana lagi kau?" Ujar salah satu bawahan Ma Durung itu.

" Aku tak akan lari lagi, aku akan bertarung habis habisan dengan kalian!" Ujar Zhao Yun percaya diri.

"Kau terlalu banyak mengkhayal! Bagaimana pecundang yang tidak memiliki dantian sepertimu bisa menang melawan kami yang berada di ranah mahir!?" 

" Siapa yang bilang aku akan menang? Kalah dan menang itu urusan belakangan! " Ujar Zhao Yun kembali.

Segera Zhao Yun melesat dan menyerang ke arah kedua bawahan Ma Durung tersebut, pertarungan pun jelas berat sebelah, dua bawahan Ma Durung itu langsung menggunakan jurus dengan menggunakan qi mereka, jelas hal itu sangat menyulitkan Zhao Yun.

Zhao Yun hanya bisa menghindar dan bertahan di posisi yang terpojok tersebut, hingga sebuah jurus pukulan menghantam tubuh Zhao Yun dan membuat tanah di tebing menjadi retak. Hal itu membuatnya Zhao Yun cedera parah dan membuatnya terlempar ke jurang.

" Ternyata.... ini akhir hidupku...." Ujar Zhao Yun lirih.

Tubuh Zhao Yun meluncur deras ke arah dasar jurang, namun beberapa saat sebelum dirinya terhempas ke dasar jurang, seseorang menangkap tubuh Zhao Yun yang tak sadarkan diri, kemudian keduanya langsung menghilang seketika.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel