4
"Girl, tunggu lah di ruang kerja ayah mu. Uncle, akan menyuruh seseorang untuk mengantar makan malam kalian." Ujar Joe lembut setelah menyelesaikan beberapa menu masakan yang menjadi favorite dari keluarga kecil sahabatnya itu.
"Tidak perlu. Biar El saja yang membawa makanan itu ke ruang kerja dad, uncle." Sahutnya cepat.
"Tidak! Biar Diana yang mengantar makanan kalian ke ruang kerja ayahmu." Ujar Joe tegas.
Bagaimana mungkin Joe mengijinkan gadis kecil di hadapannya yang sudah seperti anaknya sendiri, membawa begitu banyak makanan sendirian ke ruang kerja sahabatnya itu. Apalagi ada beberapa menu makanan yang ia sajikan dengan menggunakan hot plate.
Larry sahabatnya pasti akan sangat murka padanya, jika hal buruk terjadi pada putrinya itu. Walaupun itu hanya luka bakar yang sangat kecil atau karena Elvira tergores pisau di ujung jarinya. Larry sudah di pastikan akan sangat marah.
Pernah suatu ketika saat dulu Elvira masih sedikit ceroboh, anak sahabatnya itu membantu dirinya di dapur untuk memotong sayuran, lalu dengan tidak sengaja salah satu jari Elvira sedikit tergores pisau. Larry yang melihat kejadian itu dari rekaman cctv yang terhubung pada layar monitor di dalam kantor milik pria itu langsung berlari dengan tergopoh-gopoh masuk ke dalam dapur dan memarahi semua pegawainya yang saat itu ada di dapur termasuk dirinya.
Joe sendiri sama sekali tidak memasukkan perkataan sahabatnya itu ke dalam hatinya. Karena seperti Larry, Joe sendiri juga memiliki seorang putri dan dirinya memperlakukan putrinya sendiri sama seperti saat Larry memperlakukan Elvira atau bahkan lebih berlebihan dari pada apa yang sahabatnya itu lakukan pada putrinya.
"El, bisa menggunakan kereta dorong untuk membawa makanan itu." Sahut Elvira
"Tii-dak!" Ujar Joe lebih tegas dari sebelumnya.
Elvira menghembuskan napasnya dengan kasar, ia lanjut berkata dengan pasrah, "Baiklah, uncle."
Elvira berjalan mendekat ke arah Joe yang saat ini berdiri tidak terlalu jauh darinya. Saat dirinya sudah berdiri di dekat Joe, Elvira langsung mengecup salah satu pipi pria baruh baya itu seperti biasanya, yang memang hal itu selalu ia lakukan jika bertemu dengan Joe sahabat dari ayahnya yang sudah ia anggap seperti ayahnya sendiri bagi Elvira.
"Jangan terlalu lelah, lain kali El akan mengunjungi mu lagi, uncle!" Lanjut Elvira.
Joe mengusap puncuk kepala Elvira sekilas lalu berkata sambil terkekeh kecil, "Kau juga jangan terlalu lelah, girl. Kau akan tidak cantik jika terlalu kelelahan."
Mendengar ucapan yang Joe lontarkan membuat Elvira terkekeh. "Sudah-sudah, aku akan segera kembali ke ruang kerja dad. Mereka berdua pasti sudah menunggu. Sampai jumpa, uncle!" Ujar Elvira dengan sisa tawanya, ia melambaikan tangannya ke arah joe sambil berjalan keluar meninggalkan dapur.
Sepanjang ia melangkahkan kaki jenjangnya menuju ruang kerja milik Larry tak jarang ia berpapasan dengan pegawai restoran milik ayahnya tersebut, lalu ia sedikit berbincang dengan mereka yang tidak sengaja berpapasan seperti biasa saat ia mendatangi restoran milik ayahnya.
Bahkan saat dirinya sampai di ruang kerja milik Larry, makanan yang telah di buatkan oleh Joe lebih dulu sampai di sana dan sudah tertata dengan rapi di atas meja, lebih cepat di banding dirinya. Itu karena Elvira memang memilih menaiki anak tangga untuk menuju ruang kerja Larry sedangkan Diana yang di perintah oleh Joe sudah di pastikan membawa makanan itu dengan kereta dorong sehingga mengharuskannya menggunakan lift.
"Ayo cepat makan! Sebelum semuanya menjadi dingin." Ujar Belinda dengan nada suara seperti saat mereka berada di rumah, untung saja ruang kerja Larry kedap suara, sehingga para pegawai suaminya itu tidak mungkin bisa mendengar teriakkan khasnya saat melihat putrinya melangkah memasuki ruang kerja suaminya.
Larry dan Elvira hanya saling memandang juga tersenyum melihat kebiasaan dari Belinda. Elvira melangkahkan kakinya mendekat ke arah sofa yang sebelumnya ia duduki dan mendudukan dirinya di sana, sedangkan Larry dan Belinda sudah sejak saat ia masuk ke dalam ruang kerja ayahnya sudah melihat mereka berdua duduk di sofa.
Lalu keluarga kecil itu mulai makan makanan mereka masing-masing dengan diam. Seketika suasana di ruang kerja Larry menjadi sangat hening, hanya terdengar jarum jam yang berdetik juga garpu dan sendok yang tak sengaja bersentuhan dengan piring mereka ketika mereka bertiga tengah menikmati hidangan makan malam buatan Joe.
Setelah tiga puluh menit berlalu mereka bertiga akhirnya selesai dengan makan malam mereka. Elvira menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa sambil mengusap perut rata miliknya yang saat ini seperti sedikit membuncit karena kekenyangan.
"Masakan uncle Joe selalu sangat nikmat." Gumam Elvira sambil tersenyum sangat lebar.
Mendengar gumaman dari mulut putrinya, membuat Belinda sedikit cemberut dan berkata dengan nada merajuk pada Elvira, "Jadi, masakan mom tidak enak?"
Elvira menatap Larry dengan pandangan memohon, namun Larry seolah-olah tidak melihat hal tersebut.
"Bagaimana mungkin masakan mom tidak enak? El bahkan selalu menambah setiap kali memakan apa yang telah mom buat untuk kami." Sahut Elvira dengan nada memelas juga menampilkan tatapan puppy eyes andalannya.
"Darling, mulut mu memang benar-benar sangat manis seperti ayahmu!" Cibir Belinda, yang mana malah membuat ayah dan anak tertawa dengan keras secara bersamaan.
Beberapa saat setelah tawanya mereda. Elvira lalu berkata, "Mom, dad! El sepertinya harus segera pulang, ada file yang harus El kirim pada nona Aleyshia."
Larry mengangguk lalu berkata dengan lembut, "Pergilah."
Elvira kini beralih untuk menatap Belinda, karena saat dirinya datang ke restoran milik ayahnya itu, ia datang bersama dengan ibunya. Sehingga setelah beberapa saat melihat Belinda masih saja belum juga bersuara, Elvira segera memanggil ibunya, "Mom?"
Belinda tersenyum dan berkata dengan sedikit malu pada putrinya, "Bolehkah jika mom kembali ke rumah bersama dad, El?"
Elvira mengerlingkan salah satu matanya ke arah Belinda sambil terkekeh dan kemudian menyahut perkataan Belinda, "Tentu saja boleh. Kalau begitu, El pulang lebih dulu mom, dad!"
Setelah mengecup pipi kedua orang tuanya secara bergantian, tanpa menunggu lama Elvira langsung melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja milik Larry dan meninggalkan restoran milik ayahnya tersebut untuk segera kembali ke rumah.
Tidak memerlukan waktu lama untuk Elvira sampai di rumah yang selama dua puluh tujuh tahun ia tinggali bersama dengan keluargannya yang terletak di perumahan Bay Ridge.
Setelah memasukkan mobilnya ke dalam garasi, Elvira langsung melangkah menuju kamarnya dengan melewati pintu yang ada di dalam garasi mobil yang memang menghubungkan langsung ke arah ruang makan.
Setelah sampai di dalam kamarnya, ia memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dulu sebelum mengirimkan pekerjaannya pada Aleyshia. Di dalam kamar mandi yang memang terletak di sudut kamarnya, ia juga menyempatkan waktunya untuk berendam sebentar dan setelah selesai dengan kegiatan membersihkan diri juga berendamnya serta berganti pakaian menggunakan piyama baby bear, Elvira langsung menuju ruang kerjanya yang terletak di samping kamar miliknya dan kemudian mulai larut dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan miliknya. Hingga beberapa jam kemudian ia tanpa sadar tertidur dengan lengan yang menjadi tumpuan kepalanya di atas meja kerja miliknya.
