Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Menyesal Berbicara Dengannya

Bibirnya sedikit terbuka, tetapi pada akhirnya tidak ada kata-kata yang keluar.

"Tentu saja kamu tidak tahu." Aku tersenyum dan menjawab untuknya.

Bagaimanapun juga, seorang pria yang sudah lama tidak pulang ke rumah mungkin sudah lupa di mana rumahnya.

Febian masih terdiam.

Aku lanjut bertanya, "Hadiah ulang tahun pernikahan ketujuh yang kuberikan padamu, apakah kamu masih ingat apa itu?"

"Sebuah celana dalam berwarna biru tua." Febian menjawab dengan mudah.

"Lalu ada di mana celana dalam itu sekarang?"

"Bukankah itu ada di lemari pakaian di dalam kamar tidur?"

Aku menatapnya dalam diam, menandakan bahwa dia telah menjawab dengan salah.

Celana dalam itu sudah lama dibuang ke tempat sampah oleh Lucy.

[Maaf Bu, awalnya aku mau mengirimkannya kepada Pak Febian]

Tulis Lucy.

[Biar begitu dia bangun nanti, dia akan tahu. Karena melihat celana dalamnya kotor, jadi aku membuangnya.]

Lucy, yang sangat handal di perusahan dan selalu cermat dalam mengamati setiap hal, apa dia benar-benar tidak tahu bahwa itu adalah hadiah ulang tahun pernikahan ketujuh dariku untuk Febian?

Febian tampak bingung.

Aku langsung memberitahunya kata-kata yang diucapkan Lucy apa adanya.

Febian menyangkalnya tanpa ragu-ragu.

"Tidak mungkin."

"Lucy tidak akan sembarang membuang barang-barangku begitu saja."

"Apa kamu salah paham tentangnya?"

Aku kehilangan kata-kata sejenak.

Tiba-tiba aku merasa menyesal.

Mungkin aku seharusnya tidak menyetujui untuk berbicara dengan Febian hari ini.

Karena dia selalu mempercayai Lucy tanpa syarat seperti ini.

Maka percakapan kita hanya membuang-buang waktu saja.

Jadi aku langsung menunjukkan hasil check up kehamilan Lucy.

"Kalau ini bukan salah paham, kan?"

Febian terdiam dan tidak dapat berbicara apa-apa lagi.

Aku berkata penuh restu, "Kali ini, jangan membuat kesalahan lagi. Kalian harus langgeng selamanya."

Aku meletakkan kartu nama Indra di atas meja.

"Mulai sekarang, bicaralah dengan pengacaraku saja."

Setelah mengatakan itu, aku berbalik dan pergi.

Namun, Febian tiba-tiba menarik tanganku.

Sangat kuat. Sekuat tenaga.

"Ginata."

"Aku mabuk hari itu dan mengira dia adalah kamu."

"Hanya sekali itu saja."

"Aku takut kamu akan sedih, itu sebabnya aku menyembunyikannya darimu."

"Percayalah pada kami, Lucy akan menggugurkan bayinya."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel