Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 6: KEBANGKITAN MONSTER BARU

Sebuah Tangan di Antara Reruntuhan

Di antara puing-puing laboratorium yang hancur, sebuah tangan bergerak perlahan.

Bukan tangan manusia biasa.

Kulitnya hitam pekat, dengan urat-urat kehijauan berkilauan seperti zat beracun.

Cakar tajam tumbuh dari jemarinya, lebih panjang dari sebelumnya.

Dr. Alaric masih hidup.

Tapi kini, ia bukan lagi manusia.

Ledakan yang seharusnya menghabisinya justru memicu sesuatu dalam tubuhnya—sesuatu yang ia sembunyikan selama ini.

Sebuah eksperimen terakhir.

Alaric terbatuk, menyingkirkan pecahan logam yang menimpa tubuhnya.

Saat ia bangkit, tubuhnya bergetar.

Matanya bersinar merah.

Dan di wajahnya…

Terukir senyuman gila.

"Aku… telah berevolusi."

---

Kota dalam Kekacauan

Sementara itu, Roger berdiri di atas sebuah gedung tinggi, mengamati kota.

Setelah pertarungannya dengan Alaric dan kehancuran laboratorium, ia pikir semuanya sudah berakhir.

Tapi sesuatu masih mengusiknya.

Perasaan… bahwa ini belum selesai.

Tiba-tiba, telinganya yang sensitif menangkap sesuatu.

Teriakan.

Ledakan.

Dan yang lebih aneh…

Suara geraman dalam jumlah besar.

Roger segera melompat ke gedung berikutnya, berlari di atas atap kota dengan kecepatannya.

Saat ia tiba di pusat kota, matanya membelalak.

Kekacauan terjadi di mana-mana.

Makhluk-makhluk aneh dengan tubuh seperti manusia, tapi dengan wajah yang menyerupai serigala bermutasi, berlarian di jalanan.

Mereka menerkam orang-orang, menghancurkan mobil, bahkan menghancurkan bangunan.

Roger mengepalkan tinjunya.

"Alaric… apa lagi yang kau lakukan?"

---

Bencana yang Terencana

Di salah satu gedung tinggi yang masih berdiri, sesosok bayangan berdiri mengamati kekacauan.

Dr. Alaric tersenyum puas.

“Lihatlah ini… eksperimenku yang sempurna.”

Ternyata, sebelum laboratorium hancur, ia telah menyebarkan virus yang mengubah manusia menjadi monster serigala mutan.

Kini, mereka telah keluar ke jalanan.

Dan Roger?

Ia akan menjadi musuh terakhir yang harus ditaklukkan.

Alaric melangkah ke depan.

Tapi kini, langkahnya bukan lagi langkah manusia.

Tiap jejaknya meninggalkan bekas panas di tanah.

Tanduk kecil mulai tumbuh di dahinya.

Dan tubuhnya kini lebih besar, otot-ototnya menggembung dengan kekuatan baru.

“Ayo, Roger,” katanya pelan. “Mari kita akhiri ini.”

---

Pertempuran di Jalanan

Roger melompat dari atap dan mendarat di tengah jalan.

Seorang wanita berteriak, hampir diterkam oleh salah satu monster.

Dengan cepat, Roger bergerak!

DRAKK!!

Satu pukulan telak menghantam kepala monster itu, menghancurkannya dalam sekali serang.

Tapi sebelum ia sempat menarik napas…

DUSSHH!!

Seekor monster lain menerjangnya dari belakang!

Roger terdorong ke depan, tapi dengan sigap ia membalikkan badan.

"Kalau kalian mau berkelahi, ayo kita lakukan."

Dalam hitungan detik, puluhan monster menyerangnya dari segala arah!

Roger melompat ke udara, berputar, lalu menendang dua monster sekaligus!

BRAK!!

Mereka terpental menghantam mobil.

Tapi semakin banyak yang datang.

Roger mencengkram salah satu monster dan melemparkannya ke yang lain.

DUSHH!!

Mereka bertabrakan dan tumbang.

Tapi saat itu juga…

Sebuah suara berat terdengar.

Langkah kaki yang mengguncang tanah.

Alaric telah tiba.

---

Akhir yang Ditunggu

Roger menoleh dan melihat Alaric berdiri di tengah jalan.

Tapi… ia hampir tidak mengenali sosoknya lagi.

Dr. Alaric kini telah berubah total.

Tingginya hampir tiga meter, tubuhnya berotot dan dipenuhi urat-urat bercahaya.

Tanduk besar mencuat dari dahinya.

Dan matanya bersinar merah darah.

“Kau masih hidup?” Roger menggeram.

Alaric tersenyum.

“Aku lebih dari sekadar hidup.”

Lalu, dalam sekejap—

BOOOMM!!

Ia melompat ke arah Roger dengan kecepatan luar biasa!

Roger nyaris menghindar, tapi Alaric menebas dengan cakarnya!

"ARGH!!"

Roger terdorong ke belakang, bahunya berdarah.

Ia merasakan rasa sakit yang belum pernah ia alami sebelumnya.

Alaric lebih kuat dari yang ia bayangkan.

“Kau pikir aku masih manusia lemah itu?” kata Alaric dengan suara menggelegar.

“Aku telah menjadi lebih dari manusia… lebih dari serigala… AKU ADALAH MAKHLUK TERTINGGI!”

Roger menyipitkan mata.

"Kalau begitu, biarkan aku menjatuhkanmu dari singgasana itu."

Mereka berdua bersiap untuk pertarungan terakhir.

Si manusia serigala penjaga kota.

Dan si monster yang pernah menjadi manusia.

Pertarungan hidup dan mati…

......

Benturan Dua Kekuatan

Roger menarik napas dalam-dalam. Darah mengalir dari lukanya, tapi ia tidak mundur.

Di hadapannya, Alaric berdiri dengan sosok barunya—makhluk raksasa dengan tanduk tajam dan mata merah membara.

Angin malam berhembus di antara mereka.

Suasana hening.

Sampai…

BOOM!

Alaric menginjak tanah dan melompat dengan kecepatan mengerikan, menciptakan lubang besar di aspal.

Roger refleks menghindar, tapi…

DRAKK!!

Cakar Alaric menebas udara, nyaris mengenai wajah Roger.

Roger melompat ke belakang, lalu menyerang dengan tinjunya!

DUAAKK!!

Pukulan itu mendarat di dada Alaric, membuatnya terdorong beberapa meter.

Tapi Alaric tidak terjatuh.

Ia malah tertawa.

"Hahaha… bagus, Roger! Tapi ini belum cukup!"

Dalam sekejap, ia melesat ke depan dan—

DUARR!!

Tinju besar Alaric menghantam perut Roger, menghempaskannya ke sebuah gedung.

BRUAKK!!

Tembok gedung itu runtuh.

Roger terduduk di tengah puing-puing, dadanya berdenyut kesakitan.

Ia baru sadar… Alaric kini jauh lebih kuat dari sebelumnya.

---

Warga dalam Bahaya

Di sisi lain kota, para monster hasil eksperimen Alaric masih berkeliaran.

Beberapa orang berusaha bersembunyi, tapi tidak semua bisa lolos.

Seorang ibu dan anak kecilnya berlari di gang sempit, dikejar oleh salah satu monster.

Tepat saat monster itu akan menerkam mereka—

SRAKK!!

Sebuah cakaran cepat membelah tubuh monster itu.

Roger muncul, napasnya terengah, tapi matanya tetap tajam.

“Kalian aman sekarang. Pergilah!” katanya.

Ibu dan anak itu mengangguk ketakutan sebelum berlari menjauh.

Roger menoleh.

Alaric berjalan pelan ke arahnya, senyum sinis terukir di wajahnya.

"Kau masih ingin bermain pahlawan, Roger?"

Roger mengepalkan tinjunya.

"Bukan pahlawan… aku hanya tidak akan membiarkanmu menang!"

---

Pertempuran Memanas

Keduanya kembali saling menerjang!

Roger melompat tinggi dan menendang kepala Alaric!

DUAKK!!

Alaric mundur beberapa langkah, tapi tidak terjatuh.

Sebaliknya, ia langsung membalas dengan cakaran besar!

DRAASSHH!!

Roger menghindar di detik terakhir, tapi bajunya robek dan luka baru muncul di lengannya.

"Kau mulai lelah, Roger," kata Alaric.

"Tapi aku… semakin kuat!"

Tiba-tiba, tanduk Alaric bersinar hijau, lalu—

BOOMM!!

Sebuah ledakan energi meledak dari tubuhnya, menghancurkan jalanan di sekitarnya!

Roger terpental jauh, menabrak beberapa mobil.

Debu mengepul di udara.

Alaric mendekat, siap memberi pukulan terakhir.

Namun saat ia mengangkat tangannya…

Roger menghilang.

"Apa…?"

Dari balik debu, sebuah bayangan muncul dengan kecepatan luar biasa!

Roger sudah berubah.

Matanya bersinar biru.

Bulu-bulu di tubuhnya kini lebih gelap.

Dan di belakangnya… terbentuk siluet seekor serigala raksasa.

Roger tidak lagi menahan kekuatannya.

---

Pukulan Penentu

BRUUKK!!

Roger menerjang Alaric dengan kecepatan yang tidak bisa diikuti mata telanjang!

Alaric mencoba membalas, tapi setiap serangannya meleset.

Roger terlalu cepat!

DUAAK!!

Satu pukulan keras mengenai wajah Alaric, membuatnya terhuyung.

DRAASSHH!!

Roger langsung melompat, berputar di udara, dan menendang dada Alaric dengan seluruh kekuatannya!

Alaric terhempas ke udara, lalu jatuh menghantam tanah.

Tanah di sekitarnya retak akibat benturan itu.

Ia mencoba bangkit…

Tapi Roger sudah ada di atasnya.

Ia mengangkat tangannya—

Dan dengan satu pukulan terakhir—

DUAARRR!!!

Roger menghantam dada Alaric dengan kekuatan penuh!

Ledakan energi terjadi.

Angin kencang menyapu seluruh area.

Monster-monster di sekitarnya menghilang, seolah kekuatan mereka juga ikut lenyap.

Alaric terdiam.

Darah menetes dari mulutnya.

Lalu tubuhnya perlahan kembali ke bentuk manusia…

Sebelum akhirnya, ia terjatuh.

Alaric telah dikalahkan.

---

Kota Kembali Tenang

Saat matahari mulai terbit, kota yang hancur perlahan mulai sunyi.

Warga yang selamat mulai keluar dari persembunyian mereka.

Roger berdiri di tengah reruntuhan, mengamati kota yang kini hancur karena pertarungan mereka.

Ia tahu… ini baru awal.

Ancaman seperti ini bisa datang lagi kapan saja.

Tapi ia tidak akan lari.

Karena kini… ia bukan lagi hanya manusia biasa.

Ia adalah Manusia Serigala Penjaga Kota.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel