Bab 16 Sok Hebat Tidak Melanggar Hukum!
Kehormatan! Jawaban Nelson ini membuat Jocelyn semakin bingung, kenapa mereka bisa merasa terhormat? Di Kota Nogova, Keluarga Kusuma hanyalah keluarga kelas dua, asetnya hanya lebih dari 100 miliar, bahkan tidak mencapai 200 miliar, sedangkan investasi Grup Yohan di Kota Nogova saja sudah lebih dari 10 triliun.
"Nyonya, kalau Anda merasa tidak ada masalah, maka silakan tanda tangan di sini!" Ucap Nelson sambil menunjuk bagian yang perlu ditandatangani.
Jocelyn menelan air liurnya, untuk memastikannya lagi, dia bertanya, "Pak Nelson, ini benar-benar kontrak untuk Keluarga Kusuma?"
Setelah berpikir beberapa saat, Nelson bertanya, "Apakah kontrak ini bermasalah? Kalau ada masalah, Anda bisa langsung mengubahnya."
"Tidak, tidak! Tidak ada masalah." Jawab Jocelyn, lalu dia langsung menandatangani kontrak ini.
Setelah Jocelyn menandatangani kontrak ini, dia masih merasa ini semua sangat tidak masuk akal, seakan-akan dia sedang bermimpi. Dia tidak menyangka bisa menandatangani kontrak dengan Grup Yohan, dan seluruh isi kontrak ini juga menguntungkan dirinya.
Dia duduk di pintu masuk Grup Yohan selama satu jam untuk menenangkan pikirannya sebelum akhirnya pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah, dia tidak tahu semua anggota keluarganya sudah menunggunya dengan panik, melihat Jocelyn sudah pulang, Nyonya Besar Kusuma dan yang lainnya langsung menghampirinya.
Sambil berjalan, Nyonya Besar Kusuma bertanya dengan penuh antusias, "Jocelyn, bagaimana? Apakah kamu sudah menandatangani kontraknya?"
Jocelyn melihat semua orang di belakang Nyonya Besar Kusuma sambil melamun.
Sebelum dia menjawab pertanyaan Nyonya Besar Kusuma, ibu Dean yang bernama Amanda Yuwana sudah berkata, "Ibu, apakah masih perlu ditanyakan? Dilihat dari raut wajahnya, dia pasti gagal menandatangani kontrak itu, kalau dia berhasil, dia pasti sudah berteriak dari tadi."
Dean tersenyum sinis, "Benar, nenek, sudah kubilang kontrak ini tidak mudah didapatkan!"
"Itu berarti kita semua sudah menunggu di sini secara cuma-cuma, kukira dia berhasil mendapatkan kontraknya!"
"Benar, sungguh membuang-buang waktu!"
"..."
Mereka semua mulai mengeluh, dengan kecewa Nyonya Besar Kusuma bertanya, "Jocelyn, di mana kontraknya?"
Sabina yang berdiri di sampingnya juga panik, "Jocelyn, apakah kamu sudah menandatangani kontraknya?"
Jocelyn mengeluarkan kontrak yang baru ditandatanganinya tadi dari sebuah kantong, "Di sini!"
Nyonya Besar Kusuma langsung menerimanya sambil tersenyum lebar, dia mendekatkan kontrak itu ke matanya, di atasnya benar-benar tertulis 'penyedia bahan untuk Grup Yohan'.
"Ambilkan kacamataku!" Ucap Nyonya Besar Kusuma pada sekretarisnya.
Tidak lama kemudian, Nyonya Besar Kusuma memakai kacamata dan mulai membaca isi kontrak ini dengan serius.
Dia membacanya sebanyak tiga kali sebelum akhirnya dia meletakkan kontrak di tangannya dengan tidak rela di atas meja. Lalu dia melipat kedua telapak tangannya, sambil menghadap ke atas langit, dia berkata, "Astaga, langit sungguh memberkati Keluarga Kusuma, langit sungguh memberkati Keluarga Kusuma."
Setelah itu, dia berjalan ke arah Jocelyn, menggenggam kedua tangannya, dengan penuh antusias dia berkata, "Jocelyn, anak yang hebat, kamu adalah anak yang paling luar biasa di Keluarga Kusuma."
"Sabina, kamu memiliki seorang putri yang hebat." Nyonya Besar Kusuma mengacungkan jempolnya ke arah Sabina. Sabina langsung tertawa-tawa, dia sudah menunggu momen ini sangat lama, akhirnya dia bisa berdiri dengan kepala tegak di hadapan seluruh keluarganya.
"Ini semua berkat bantuan dari kalian semua sehingga Jocelyn bisa menjadi sehebat ini, sudah kuduga, akan ada saatnya Jocelyn menunjukkan kemampuannya. Terkadang memiliki seorang putri jauh lebih baik daripada memiliki seorang putra." Dia sengaja melihat ibunya Dean dan Angela sambil tersenyum bangga.
Amanda juga ikut tertawa-tawa, tapi wajahnya sudah memucat, timbul rasa iri dan benci di dalam hatinya, sedangkan Dean melihat Jocelyn dengan tatapan yang dipenuhi dengan kebencian, dari sudut pandangnya, seharusnya dia yang menandatangani kontrak ini.
Tiba-tiba, terdengar suara seorang pria dari luar, "Selamat Nyonya Besar Kusuma, selamat Nyonya Besar Kusuma."
Wayne masuk ke dalam, pakaian yang dikenakannya sangat modis, rambutnya juga sangat rapi, sepertinya dia sengaja berdandan sebelum ke sini.
"Kamu siapa?" Tanya Nyonya Besar Kusuma, karena dia memang tidak mengenal Wayne.
Sabina langsung memperkenalkannya, "Ibu, dia adalah Tuan Anadra yang memberikan Jocelyn hadiah beberapa hari yang lalu, namanya Wayne, ayahnya adalah ketua dewan komisaris di Pabrik Anggur Darat Daya, Isaac Anadra. Dulu Wayne dan Jocelyn adalah teman satu sekolah, setelah lulus SMA, dia pergi ke daerah militer untuk belajar menjadi tentara, beberapa waktu yang lalu dia baru keluar dari militer, untuk menunjukkan rasa cintanya terhadap Jocelyn, dia memberikan hadiah sebanyak itu untuk Jocelyn."
"Apa?" Nyonya Besar Kusuma tercengang sampai kedua matanya terbuka lebar, dia menunjuk Wayne dengan jari yang bergetar, setelah melihatnya selama beberapa detik, dia bertanya, "Kamu bilang, hadiah itu diberikan oleh Tuan Anadra ini?"
Wayne langsung menjabat tangan Nyonya Besar Kusuma, "Nyonya Besar Kusuma, benar, aku benar-benar menyukai Jocelyn, sejak SMA, aku sudah jatuh cinta padanya, selama bertahun-tahun menjadi tentara, aku juga selalu menyukainya, tapi aku tidak menyangka dia bisa menikah dengan seorang pria yang bodoh. Ini sangat tidak adil baginya, jadi aku sudah memutuskan untuk berusaha mendapatkan hatinya."
"Aduh!" Nyonya Besar Kusuma tertawa-tawa, "Tidak kusangka, ternyata kamu adalah tuan muda dari Keluarga Anadra di Wilayah Barat Daya, kamu sungguh tampan, di usiamu yang masih muda ini, kamu sudah memiliki pencapaian sehebat ini, sungguh menakjubkan."
Dengan 'rendah hati' Wayne berkata, "Tidak, tidak, aku hanya menjadi wakil komandan di daerah militer Wilayah Barat Daya! Mungkin satu atau dua tahun lagi, aku bisa menjadi komandan di daerah militer Wilayah Barat Daya!"
Sebenarnya Wayne bukan wakil komandan, dia hanyalah seorang wakil kapten, tapi anggota Keluarga Kusuma tidak mungkin mengetahuinya, lagipula sok hebat juga tidak melanggar hukum. Bagi anggota Keluarga Kusuma, wakil komandan adalah jabatan yang sangat tinggi, ini membuat ada banyak orang yang melihat Wayne dengan penuh decak kagum, selain itu, juga ada banyak orang yang merasa iri dan cemburu dengan Jocelyn.
Ketika semua orang sedang memuja-muja Wayne, ada orang yang bertanya, "Berarti, Tuan Wayne juga yang menggunakan relasinya agar Jocelyn bisa menandatangani kontrak itu?"
Wayne melamun sesaat, menggunakan relasinya? Relasi apa yang bisa dimilikinya? Bahkan dia tidak tahu siapa kepala Keluarga Yohan.
Tapi, dia tetap melihat ke arah Jocelyn dengan rasa tidak enak hati, "Ini, sebenarnya aku tidak mau memberitahu Jocelyn, tapi di saat seperti ini, aku mau tidak mau harus mengakuinya, benar, aku lah yang meminta kepala Keluarga Yohan untuk memberikan kontrak itu pada Keluarga Kusuma."
"Kamu mengenal kepala Keluarga Yohan?" Di Wilayah Barat Daya, bisa dibilang kepala Keluarga Yohan adalah orang yang terhebat, semua orang tahu dia adalah pensiunan militer, statusnya tinggi, kekuatannya besar.
Sambil tertawa-tawa, Wayne berkata, "Ketika masih menjadi tentara, dia adalah pemimpinku, dia sangat menyayangiku. Sekarang, ketika sedang tidak sibuk, kami sering minum-minum dan mengobrol di luar, bisa dibilang dia adalah teman baikku, bantuan seperti ini adalah hal yang mudah baginya."
