Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 14 Minta Maaf!

"Dug, dug!" Jocelyn tercengang, Dean benar-benar datang ke sini! Kenapa Frederic bisa mengetahuinya?

Dia membuka pintu dengan rasa penasaran, apakah Dean datang untuk memintanya menandatangani kontrak itu?

Ketika pintu dibuka, dia melihat wajah Dean yang sangat kesal.

Dean melihat Jocelyn dengan sinis, sambil mengacungkan jempolnya, dia berkata, "Hebat, sungguh hebat! Aku tidak menyangka kamu orangnya seperti itu."

Jocelyn kebingungan mendengar itu, sambil melihat Dean dari atas sampai bawah, dia bertanya, "Apa maksudmu? Kamu sakit ya!"

"Hehe!" Dean menghela napasnya, "Aku sungguh tidak menyangka kamu orangnya seperti ini, demi menandatangani kontrak ini, kamu rela melakukan hal seperti ini. Katakan saja, apakah kamu menemani Nelson tidur semalam?"

Ucapan Dean membuat Jocelyn semakin bingung, dia melihat Dean dengan tatapan yang sangat syok. Biasanya dia tidak meladeni Dean yang sudah keterlaluan, tapi hari ini, kata-kata Dean ini sudah melewati batas, tuduhannya ini adalah penghinaan terbesar yang pernah diterima oleh Jocelyn.

"Kamu tidak perlu menjawabnya, aku juga sudah tahu apa jawabannya, pria bodoh itu tidak memahami apa-apa, kamu pasti menggunakan cara yang sama sehingga kamu bisa bertahan di perusahaan selama tiga tahun ini!"

"Blam!" Jocelyn tidak bisa menahan dirinya lagi, dia langsung mengangkat tangannya dan meninju pipi Dean.

Tinju ini begitu mendadak, membuat Dean hampir terjatuh ke atas lantai.

Ini adalah kedua kalinya dia dipukul hari ini, dia bisa memaklumi satpam yang memukulinya tadi, tapi dia tidak menyangka Jocelyn juga berani memukul dirinya.

Dean yang marah pun bersiap-siap mencekik leher Jocelyn, tapi ketika dia baru mengangkat tangannya, dia mengurungkan niatnya.

Kalau dia benar-benar melakukannya, kontrak ini akan dibatalkan, di saat itu, nenek pasti akan menyalahkan dirinya.

Untuk pertama kalinya Dean bisa menenangkan dirinya, sambil memegang pipinya, dia mengangguk ke arah Jocelyn, "Hebat! Berani-beraninya kamu memukulku. Nenek memintamu pergi ke Grup Yohan untuk membicarakan kontrak, hari ini kamu harus menandatangani kontraknya, kalau tidak, nenek akan menghabisimu!"

Setelah berbicara, dia langsung pergi begitu saja, dia tidak akan tunduk pada Jocelyn, sejak Jocelyn menikah dengan orang bodoh itu, dia sudah menganggap Jocelyn sebagai orang yang bodoh, ini membuatnya sulit untuk tunduk pada Jocelyn.

Tapi, ketika Dean baru berjalan dua langkah, Jocelyn memanggilnya, "Tunggu!"

Dean berhenti melangkah, sambil menoleh ke belakang, dia bertanya dengan kesal, "Ada apa?"

Dengan dingin Jocelyn menjawab, "Aku sudah meninggalkan Keluarga Kusuma, aku bukan anggota Keluarga Kusuma lagi, kontrak itu adalah kontrak milik Keluarga Kusuma, tidak ada hubungannya denganku, beritahu nenek, aku tidak akan menandatangani kontrak itu!" Setelah berbicara, dia langsung menutup pintu rumah dengan kencang.

"Kamu!" Dean marah besar.

"Berani-beraninya kamu melawanku, aku akan memberitahu nenek, dia pasti akan datang menghabisimu, kamu tunggu saja." Setelah berbicara, dia langsung bergegas pulang.

Sebenarnya Jocelyn juga cemas dan takut, selama tiga tahun ini, dia selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu karena takut menyinggung Nyonya Besar Kusuma, tapi kehati-hatiannya ini lah yang membuatnya takut dengan Nyonya Besar Kusuma.

Sesampainya di rumah, Dean langsung menceritakan semuanya pada Nyonya Besar Kusuma.

Tentu saja, dia juga menambahkan berbagai macam bumbu sampai membuat Nyonya Besar Kusuma marah besar pada Jocelyn.

Setelah beberapa saat, Nyonya Besar Kusuma baru menenangkan dirinya, "Dia benar-benar memukulmu?"

Sambil memegang pipinya, Dean berkata, "Benar, nenek harus membelaku!"

"Apakah kamu mengatakan sesuatu padanya?" Tanya Nyonya Besar Kusuma dengan tenang.

"Aku...aku..."

Melihat Dean terbata-bata, Nyonya Besar Kusuma pun sudah tahu apa yang terjadi tadi, "Kamu jangan menyalahkan orang lain, kamu sendiri yang mencari gara-gara, kamu pasti mengatakan sesuatu yang tidak enak didengar. Ayo, ikut denganku, minta maaf padanya."

"Minta maaf apa?" Tanya Dean dengan bingung.

"Aduh!" Saking marahnya, Nyonya Besar Kusuma sampai menginjak lantai dengan keras, "Kenapa kamu bisa sebodoh ini? Bagaimana aku bisa dengan tenang menyerahkan perusahaan padamu? Sekarang hanya dia yang bisa menandatangani kontrak ini, kita semua harus bekerja sama dengannya."

Sekitar jam empat lebih Frederic baru pulang, sedangkan Jocelyn tidak pergi mencari pekerjaan, dia tetap tinggal di rumah dengan hati yang kesal. Kejadian tadi siang membuatnya sangat tidak senang, dia tidak menyangka Dean bisa memfitnahnya seperti itu.

Selama beberapa tahun ini, dia selalu menjaga dirinya dan tidak pernah melakukan sesuatu yang melanggar prinsipnya, tapi bisa-bisanya Dean berkata seperti itu padanya, ini adalah penghinaan terbesar bagi setiap wanita.

Melihat Frederic sudah pulang, dengan bingung Jocelyn bertanya, "Hei, Frederic!"

Frederic tidak melihat Jocelyn sama sekali, sambil melepaskan jaketnya, dia bertanya, "Dean sudah datang mencarimu?"

"Ya!" Dengan bingung Jocelyn bertanya, "Kenapa kamu tahu dia akan datang mencariku?"

Frederic tidak menjawab pertanyaannya, dia lanjut bertanya, "Kamu sudah menolaknya?"

Jocelyn menjawab, "Ya, sudah kutolak."

"Dia akan datang lagi!" Jawab Frederic dengan tenang.

Ucapan Frederic membuat jantung Jocelyn berdebar-debar, "Kenapa kamu bisa tahu?"

"Tok tok tok!" Sebelum Frederic menjawab, pintu rumah sudah diketuk.

Jocelyn dan Frederic saling bertatapan, lalu Jocelyn berteriak ke arah pintu, "Siapa?"

Terdengar suara Nyonya Besar Kusuma dari luar, "Ini aku, Jocelyn, buka pintunya!"

Dia melihat Frederic dengan syok, tapi Frederic masih terlihat tenang, seakan-akan dari awal dia sudah tahu Nyonya Besar Kusuma akan datang.

Jocelyn membuka pintu, melihat Nyonya Besar Kusuma dan Dean yang sedang berdiri di luar pintu.

"Nenek, kenapa kalian datang ke sini?" Tanya Jocelyn dengan sedikit kaget, sebenarnya selama tiga tahun ini, Nyonya Besar Kusuma tidak pernah datang ke sini.

Sambil tersenyum lebar Nyonya Besar Kusuma berkata, "Jocelyn, aku datang untuk menengokimu, apakah aku boleh masuk?"

Jocelyn langsung mempersilakan Nyonya Besar Kusuma masuk.

Walaupun Nyonya Besar Kusuma sangat pilih kasih, tapi dia tetaplah neneknya, ini adalah kenyataan yang tidak bisa dibantah!

Setelah melihat sekelilingnya, Nyonya Besar Kusuma baru duduk di atas sofa.

Melihat Jocelyn juga sudah duduk, Nyonya Besar Kusuma berkata dengan serius, "Jocelyn, aku tahu tadi Dean pasti mengatakan sesuatu yang keterlaluan padamu, aku sudah mengkritiknya, juga memintanya datang untuk meminta maaf padamu."

Setelah berbicara, dia meneriaki Dean, "Dean, cepat minta maaf pada kakakmu!"

Dean tersedak, sambil menunduk dia berkata, "Maaf, Jocelyn! Tadi aku tidak seharusnya menuduhmu seperti itu, tadi kamu sudah memukulku, nenek juga sudah memarahiku, apakah kamu bisa memaafkanku?"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel