Taruhan
"Anak buah cepat ambilkan benda itu," perintah Ucup.
Ketika satu perintah yang penuh dengan suara berwibawa itu keluar dari mulutnya, salah satu anak buah pergi meninggalkan tempat tersebut. Dia memasuki ruangan yang entah apa isinya. Selang beberapa saat kemudian, anak buahnya itu membawa satu peti yang mirip seperti peti harta Karun.
Sontak Elsa yang melihat benda itu bulu kuduknya merinding, seolah olah didalam benda tersebut terdapat sesuatu yang begitu mengerikan. "Mungkinkah didalam peti itu ada sebuah pistol? Atau geranat yang sering digunakan oleh para teroris? mengingat Ucup adalah seorang mafia maka tidak akan mengherankan jika dia memiliki benda benda berbahaya tersebut," batin Elsa.
"Anak buah buka petinya," ucap Ucup.
Elsa yang sangat penasaran itu segera berjalan menuju keaarah peti itu, dia pun melihat benda yang tidak pernah diduganya.
"Inikah yang ingin kau tunjukkan padaku cup," ucap Elsa. Dia pun menatap Ucup dengan wajah penuh penyesalan karena terlalu besar berharap dengan vampir gila itu.
"Ini adalah harta karun yang aku kumpulkan selama dua tahun, disaat aku menggembel. Benda benda ini menakjubkan bukan," ucap Ucup. Dia pun tertawa ruangan itu bergema karena tawanya Ucup.
"Kau benar cup, benda benda ini sangat menakjubkan sekali," ucap Elsa.
Akan tetapi didalam hatinya Elsa tidak berkata demikian. "Pantas saja dia tidak menemukan dalang yang menabrak Salsa, orang dianya aja nyari sampah masyarakat," batin Elsa.
Benda benda yang ada didalam peti harta karun itu memang sampah milik masyarakat yang dikumpulkan oleh siucup dengan susah payah dan juga dengan keringat yang terus menetes bagaikan hujan yang melanda dunia. Lalu pada akhirnya dia bisa mengumpulkan tumpukan sampah sampah itu. Ada boneka yang sudah tidak memiliki mata, senapan mainan yang sudah tidak memiliki body utuh dan benda benda sampah lainnya.
"Hahahaha...... jika aku mau menjual benda benda ini ketoko antik, maka aku akan menjadi orang terkaya didunia dan alam semesta ini, kalian setuju dengankukan " Dia menoleh kearah para anak buahnya yang sedang menatap lurus ke depan dengan tampang mengerikan.
Dengan serempak anak buahnya berkata, "tentu saja bos..."
Kini Elsa yang mendapatkan tatapan dari ucup soalnya barusan dia tidak mengatakan apapun.
"Di setujuin saja deh biar puas tapi yang perlu dipertanyakan memang ada yang mau membelinya," teriak Elsa.
"Kau meremehkan barang barang ini Sa, lihat saja nanti akan aku bungkam mulutmu," ucap Ucup.
"Bungkamlah mana aku takut, aku bertaruh akan jadi istri mu jika kau berhasil menjual satu barang saja, akan tetapi jika kau gagal maka turuti semua kemauanku" ucap Elsa.
"Baiklah setuju," ucap Ucup.
Elsa pun menyeringai dengan sangat seram. "Dill," ucap Elsa dan Ucup berbarengan sambil berjaba tangan.
***
Taruhan itu membuat mereka tidak jadi menggembel soalnya Ucup pengen cepet-cepet dapet istri soleha. Karena kedua belah pihak sangat ingin memenangkan taruhan itu. Ucup dan Elsa pun pergi menggunakan mobil sambil membawa peti harta karun itu. Mobil sport yang berwarna hitam itu keluar dari garasi lalu melaju keaarah jalanan.
Mobil yang dikemudikan siucup meliuk liuk seperti cacing kepanasan melewati mobil mobil lainnya, dia juga menerobos lampu merah. Namun, karena dia seorang mafia dan pemerintah amat mengenalnya tidak ada polisi satu pun yang mengejar mereka. Seolah olah aturan lalu lintas hanyalah sekedar aturan.
'Apakah ada keadilan dinegara ini?' pikir orang orang yang melihat Ucup menerobos lampu merah. Pada saat ini dia sedang ditilang oleh polisi gara gara tidak memakai helem.
"Uang uang baru aku lepaskan." Polisi itu menyodorkan tangannya tepat dihadapan orang tersebut.
"Tapi pak bagaimana dengan orang yang menerobos lampu merah itu?"
"Dia urusan beda kami tidak berani melakukan apapun pada orang itu."
"Hem benar benar negara yang tidak adil." Dia pun merobohkan montornya lalu merusak benda tersebut karena tak kuasa menahan emosi yang melanda.
Karena tidak ada hambatan Ucup dan Elsa tidak memerlukan waktu lama sampai ditempat tujuan. Mereka saat ini berada ditempat pelelangan barang barang antik.
***
Setelah Ucup bernegosiasi dengan penyelenggara lelang tersebut, akhirnya harta karunnya dibolehkan untuk dijual ditempat itu.
"Wait wait apakah orang itu gak punya otak, bisa bisanya dia mau menjual sampah," batin Elsa yang melihat negoisasi itu.
"Cup beneran barang barang itu boleh dilelangkan disini," tanya Elsa.
Dia masih belum bisa percaya bahwa ada orang yang mau menjual barang barang itu.
"Matamu buta ya atau kau sudah takut kalah sebelum mencoba," ucap Ucup.
"Bukan begitu cup, sekarang aku tidak habis pikir akan ada orang yang mau melelang benda sampah sampah ini," ucap Elsa.
"Iya juga ya apa mereka bodoh? Akan tetapi aku yakin kau akan terkejut dengan orang orang yang akan membeli benda berhargaku itu, lihatlah nanti dan bersiap siaplah dengan kekalahanmu," ucap Ucup. Sambil berkata seperti itu Ucup menyilangkan lengannya seperti atelit olahraga yang berfoto.
"Bukannya enggak kebalik cup? Kau yang akan kalah dalam taruhan ini," Ucap Elsa. Dia mentap Ucup dengan gerakan yang sama.
Entah kenapa atmosfer ruangan itu berubah menjadi mencekam, pihak penyelenggara yang melihat perseteruan antara kedua orang itu bulu kuduknya berdiri semua.
Karena ingin melihat siapa yang akan menang pada akhirnya, mereka berdua segera duduk di kursi yang telah disediakan si penyelenggara lelang untuk orang orang yang menjual barang.
Dihadapan mereka berdua, banyak orang orang yang bertampang mengerikan dan tidak jarang juga ada om om mesum yang dikerumuni oleh wanita. Ternyata orang kaya suka membeli barang barang ditempat lelang ya.
"Sekarang adalah barang terakhir. penjualnya adalah Ucup bos mafia Vampiga," ucap orang mengenakan jas hitam yang ada pita kupu kupu berwarna merah didadanya.
Orang itu pun membuka kain yang menutupi barang yang ingin dijual oleh si Ucup. Sebuah boneka mengerikan yang hanya memiliki satu mata terlihat dimata para pengunjung. Ketika melihat benda itu semua orang berdiri karena rasa kagum.
"It it it ituuu.... Kan boneka karya maha seni tingkat dewa yang hanya ada satu didunia," dengan suara terbatah batah karena melihat boneka berambut acak acakan itu, seorang peria berkata demikian.
Seketika semua orang berebut untuk mendapatkan boneka super duper langka itu. Ucup sigembel itu memang benar benar beruntung sekali. Bisa bisanya dia mendapatkan benda super langka yang dicari oleh orang orang.
Ketika melihat orang orang itu berebut untuk mendapatkan sampah berharga tersebut, tanpa diduga duga muncul cairan asin sebutir janggung didahi Elsa. Dia benar benar takut jika kalah taruhan sekarang, mengingat benda Ucup yang sangat perkasa tadi.
Elsa yang mengingat benda itu meneguk air ludahnya, "apa ini akhir dari kehidupanku?" batinnya berkata demikian.
Disis lain pelelangan sudah berada di puncaknya, tidak ada satupun orang yang mau menambahkan harga benda tersebut. "Apakah tidak ada yang akan menambah harga benda itu lagi?" Tanya pihak penyelenggara.
Keheningan menyergapi ruangan itu, tidak ada satupun orang yang berani menaikkan harga benda itu. Setelah melihat jam tangannya beberapa kali, pihak penyelenggara memukul bulatan kayu selayaknya seorang hakim.
"Boneka karya seni maha dewa akan diberikan pada pembeli yang menawarkan harga tinggi. Silahkan diambil bendanya," ucap pihak penyelenggara.
Orang itu pun berjalan dengan tatapan mengarah kedepan semua orang yang ada disana bertepuk tangan. Senyuman bahagia terpancar dengan jelas diwajah orang tersebut. Dia dengan santainya melambai lambaikan tangannya seperti seorang idola yang terkenal.
"Ini uang 100 ribu dibayar tunai." ucap orang itu sambil berjaba tangan dengan siucup lalu Dia pun memberi uang ke Ucup. Uang itu bukan 100 ribu dolar tetapi 100 ribu rupiah.
Setelah orang tersebut menyerahkan uang itu keUcup, dengan segera orang tersebut mengambil benda itu, lalu dia berjalan kembali ketempat duduknya.
Bukan bukan dia tidak berjalan ketempat duduknya melainkan berjalan menuju kearah tong sampah yang ada diluar. Dia pun membuang benda itu.
Karena sudah tidak ada lagi barang yang dijual, semua orang berhamburan satu persatu. "Bagaimana Elsa, aku yang memenangkan taruhan. 100 ribu rupiah nih," ucap Ucup yang mengibas ngibaskan uangnya dihadapan Elsa.
"Tidakkk...... Karena kalah taruhan aku terpaksa menikahi gembel jalanan," teriak Elsa dengan sangat keras. Dia meringkuk ditanah sambil memukul mukul lantai yang ada ditempat itu.
Karena sangking berisiknya Elsa, dia diseret keluar oleh algojo milik sipenyelenggara lelang itu. Ucupun mengikuti Elsa dengan tawa yang bahagia karena sebentar lagi dapat istri soleha.
