Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Cup kok betah menggembel?

***

"cup kamu kok betah menggembel?" Tanya Elsa. Dia masih penasaran dengan hal itu, disaat siucup menolak memberi tahunya tadi malam.

Berbeda sekali dengan Elsa yang mengenakan pakaian mewah tapi si Ucup mengenakan pakaian gembel seperti yang dia kenakan kemarin.

"Jadi gembel itu asik loh sa, kau coba aja deh, aku jamin kau akan ketagihan sama sepertiku," ucap Ucup.

Rasa penasaran gadis SMA itu mencuat menaik tak terkira, 'jadi gembel menyenangkan apakah dia masih waras' batin Elsa.

Dia saja yang tidak tahu bahwa siucup itu adalah vampir gila, andai saja dia tahu pasti pertanyaan itu tidak akan muncul. Gadis SMA yang cantik jelita itu segera memegang dahi si Ucup. "Pantesan ngomong gitu orang kepalanya panas," ucap Elsa.

"Kepala panas? Ah masa aku demam..." Dengan polosnya dia berkata seperti itu.

"Itu peribahasa Cup," ucap Elsa.

"Arti dari peribahasa itu apa?" Kini si Ucup yang rasa penasarannya naik tak terkira.

"Artinya adalah gila.... Ya orang gila... orang gila.... orang gila," ucap Elsa sambil menunjuk siucup dan dia mengucapkan kalimat itu berkali kali.

"Sa masih waras?" Tanya si Ucup.

Sontak Elsa berdehem untuk mengehentikan kalimatnya itu. "Cup dari pada menggembel tidak ada gunanya sama sekali, mendingan kau temani aku belanja baju sekolah," ucap Elsa.

Ketika mendengar kalimat itu, wajah Ucup berubah menjadi merah, matanya menatap Elsa dengan tajam. Ketika mendapatkan tatapan itu tiba tiba tubuh Elsa gemetar. "Tidak ada gunanya? apa maksudmu itu ha?" ucap Ucup yang menendang kursi yang ada didekatnya. Sangking kerasnya tendangan yang dilesakkan oleh Ucup kursi itu patah menjadi dua.

Ucup yang emosi itu berjalan menyudutkan Elsa kedinding dinding ruangan itu. "Kau kira aku menggembel hanya untuk bermain main, kau salah Elsa," dia menahan tangan Elsa sambil menempelkannya ke tembok.

"Cup lepaskan aku, asal kau tahu mulutmu bau tahu," ucap Elsa. Karena saking dekatnya wajah Ucup dengan Elsa, dia mendapatkan aroma tak sedap keluar dari mulut si Ucup.

Sontak Ucup melepaskan tangannya itu lalu menghembuskan nafasnya ketangaan yang digunakan untuk menahan Elsa tadi. Setelah itu dia pun mencium aroma tak sedap dari tangan tersebut, ketika menghisap aroma kehidupan surgawi yang tak pernah ada didunia fana ini, ketika aroma itu merayap disela sela bulu hidungnya tiba tiba Ucup mual mual.

Setelah mencium aroma itu, dia menahan tangan Elsa lagi, "kau kira aku bermain main hawah......" Tanpa perasaan Ucup menghembuskan nafas tepat didepan hidung Elsa. Wanita itu sudah tidak mampu menahan aromanya sehingga dia mual mual juga.

Akan tetapi Ucup yang tidak berperasaan itu tidak menghiraukan setersiksanya apa Elsa sekarang. "Kau salah Elsa uhah...." Lagi lagi dia mengembuskan nafasnya. Elsa yang sudah diambang batas itu jatuh pingsan.

Ketika melihat Elsa yang jatuh pingsan Ucup menoleh keakanan dan kiri sambil memasang wajah panik. "Aha..." dia menjentikkan jarinya karena memikirkan sesuatu hal.

Ucup yang mendapatkan ide secara tiba tiba segera mengeluarkan gigi taringnya. Dia menunduk mendekatkan mulutnya tepat dileher putih wanita itu lalu kemudian dia menggigit leher Elsa. "Ah... nikmatnya," Ucap Elsa sambil mendesah. Sangking nikmatnya gigitan itu Elsa sadarkan diri.

"Alasanku menggembel karena aku ingin membalaskan dendam sialan." lengkap sudah kalimat Ucup yang memancarkan emosi yang sangat menakutkan itu.

"Dendam apa yang kau maksud? cup gigit leherku lagi dong.... Aku udah gak tahan ini pengen dihisap darahnya lagi," Ucap Elsa.

Karena sangking marahnya si Ucup dia sudah tidak peduli dengan rasa darah Elsa yang apek itu, imige vampirnya sudah tidak dipedulikan lagi olehnya. Dia pun menggigit leher Elsa lagi. Setelah mencabut gigi taringnya dia berkata, "orang yang aku cintai mati ditabarak mobil teruk milik orang sialan. Asal kau tahu kepalanya penyet kayak Donal bebek dan aku ingin merobek robek kepala sisopir teruk itu. Dengan menggembel aku berharap bisa menemukannya."

Ada kejadian yang sama pernah dilihat oleh Elsa, ingatan insiden itu masih teringat didalam kepalanya dengan jelas. Untuk memastikan asumsi miliknya, dia berkata, "Wajahnya mirip kayak aku?" Ketika berkata seperti itu Elsa juga menujuk dirinya.

Ucup mengangguk lalu menghisap darah milik Elsa lagi.

"Sudah cup sudah darahku mau habis dan kepalaku sudah pusing," ucap Elsa.

Walaupun kenikmatan itu membuat dirinya gila, Elsa sadar bahwa ada yang harus dilakukan dengan sisa hidupnya. Jadi dia tidak ingin mati sekarang.

"Insiden itu terjadi pada tahun 2021 Januari tanggal 1?"

"Ya benar kok tahu lagi? kamu peramal ya," ucap Ucup.

"Bukan bodoh dia kembaran ku, emang bangsat sisopir teruk itu. Ayo cup kita balaskan dendam Salsa sekarang juga. Aku rela menggembel dan mengikutimu," ucap Elsa.

Dia pun mendorong tubuh Ucup dengan kasar lalu beranjak dari tempatnya itu. 'gila tenaganya kayak Samson Betawi, tapi kok dia gak ngelawan ya tadi?' batin Ucup.

Jelas jelas pertanyaan yang bodoh, tentu saja alasan Elsa tidak melawan karena dia ingin dihisap darahnya, cup cup bisa bisanya dia gak tahu akan kebenaran itu.

"Gasken... asyik dapet rekan baru nih," ucap Ucup.

Ketika mendengar suara aneh itu, Elsa segera menatap Ucup dengan wajah keheranan.

"Kau jangan terlalu senang cup. Alasanku mau menggembel bukan karena ingin tapi untuk mebalsakan dendamku. Ingat itu Hemp..." Dia pun menggembungkan pipinya.

"Apakah tesunderenya terlihat? ya pasti terlihat," batin Elsa.

Dia hanya berpura pura saja bertingkah menyebalkan seperti itu, hanya semata mata untuk memenuhi obsesinya menjadi karakter anime tersundere.

"Imutnya.... Berrkrk," Ucup menggelengkan kepalanya berkali-kali. "aku tahu itu tapi tetap saja aku senang," ucap Ucup lagi.

"Jangan bilang seperti itu, kau menyebalkan sekali. Hemp," lagi lagi dia menggembungkan pipinya.

'Ah pasti aku terlihat keren dan imut sekarang pasti semua orang akan menyukaiku dengan sifat yang menyebalkan ini.' wajah Elsa merona sekarang, dia benar benar senang tapi karena ingin menjadi karakter tersundere yang tidak mau mengungkapkan isi hatinya, dia menahan teriakan yang ingin dikeluarkannya. Elsa sekarang memang benar benar pantas untuk dijitak. Menyebalkan sekali dia itu.

"Iya iya maaf..." Ucap Ucup.

"Bukannya aku ingin memaafkanmu ya tapi karena kita harus menggembel secepatnya, aku akan memaafkanmu," ucap Elsa.

Setelah itu Ucup mengajak Elsa kesuatu tempat, dia berjalan melewati lorong lorong rumahnya dan menuju keaarah ruangan bawah tanah.

"Cup kita mau kemana," tanya Elsa.

"Tempat harta karun bersemayam, jika ingin membalaskan dendam maka kita harus ketempat itu. Soalnya aku ingin menunjukkan sesuatu padamu." ucap Ucup.

"Aku penasaran nih," ucap Elsa.

'Kira kira apa ya yang ingin dia tunjukkan padaku,' batin Elsa.

Ketika membuka pintu ruangan bawah tanah perasaan merinding menjalar ketubuh Elsa. Tempat lorong untuk menuju ruangan bawah tanah itu benar benar sangat gelap. Seperti ada aruah gentayangan yang tinggal disana.

Ucup mengambil obor yang ada didinding. Setelah obor itu berada ditangannya, dia berjalan menuju keaarah bawah. Karena rasa takut, Elsa hanya bisa memegangi baju milik Ucup sambil mengekorinya.

****

Mereka sampai diruangan bawah tanah itu, tempat itu masih gelap tidak ada cahaya satupun yang bersinar. Ucup berjalan kearah kursi yang pegangannya berkepala tengkorak. Ketika dia duduk di kursi itu tiba tiba muncul wibawa yang sangat besar karena pakaian gembelnya. Lalu sesaat kemudian cahaya lampu menyinari ruangan itu.

Elsa yang merasa takut itu sudah tidak takut lagi karena ruangan yang ada disana tidak jauh berbeda dengan rumah mewah milik ucup. Akan tetapi ada yang berbeda dengan dinding dindingnya. Didinding dinding itu terdapat banyak foto foto, mungkin saja itu adalah target yang diduga adalah pembunuh Salsa.

"Foto foto itukah yang kau ingin tunjukan?" Tanya Elsa.

"Bukan.. lagian buat apa menunjukan foto orang orang yang menyiksaku saat sedang menggembel," Ucap Ucup.

Ketika selesai mengatakan itu Ucup menepuk-nepuk tangannya, anak buah mafia yang berjumlah sangat banyak keluar satu persatu dari balik dinding dinding yang ada di ruangan itu. Ternyata itu bukan dinding melainkan pintu yang dicat seperti dinding. Semua anak buah itu berdiri dibelakang siucup.

"Inikah yang ingin kau tunjukkan cup? keren sekali seorang gembel dan para mafia adalah kombinasi yang menakjubkan," Ucap Elsa. Dia pun mengacungkan jempolnya.

"Bukan...."sahut Ucup dengan sangat keras.

"Lalu apa..." Tanya Elsa sama kerasnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel