Gak tahan lagi nih
Selesainya membersihkan diri, Ucup yang tubuhnya hanya ditutupi handuk berwarna putih berjalan kearah kamar. Dia melihat Elsa yang berbaring dikasur miliknya.
Peria yang membawanya ketempat ini tiba dikamar, sesampainya s ditempat itu mata Elsa melihat Ucup, dia tidak berkedip sama sekali mungkin saja karena dia melihat tubuh atletis milik Ucup.
"Cup cepat lakukan itu, aku sudah gak tahan lagi nih," ucap Elsa sambil melepaskan baju yang dimilikinya, sampai sampai penutup dada berwarna pink mambo terlihat dimata Ucup. Sontak Ucup yang melihat tubuh seksi itu meneguk air ludahnya.
"Melakukan apa?" Tanya Ucup yang pikirannya sudah nge-fly seperti pemabuk yang terlalu banyak minum. Otaknya benar benar tidak bisa mencerna apa yang diinginkan oleh Elsa.
"Ituloh seperti tadi yang dimana gigi taringmu menempel dileherku," ucap Elsa.
"Oh maksudnya menghisap darahmu?" Tanya Ucup.
"Iya bener," sahut Elsa.
Bagaimana mungkin tidak ada orang yang tidak nge-fly ketika melihat Elsa membuka bajunya tanpa ragu. "Ah aku kira kau ingin melakukan tindakan tidak senonoh," ucap Elsa.
Elsa yang mendengar kalimat itu memiringkan kepalanya. "Tindakan tidak senonoh apa maksudnya aku tidak paham.
"Ah lupakan aku hanya asal ngomo barusan. Ucup segera melakukan apa yang diinginkan oleh Elsa, namun malam itu ada kejadian aneh yang tidak terduga. Sensor...... Sensor....... sensor.
***
Dipagi harinya mereka berdua terbangun bersamaan. "Cup kau tadi malam benar benar ahli sekali, padahal aku baru pertama melakukan tindakan yang tidak senonoh itu tapi entah kenapa rasanya nikmat sekali tahu." Dia mengingat apa yang terjadi tadi malam, dimana Elsa jatuh pingsan karena kenikmatan.
"Kau saja yang kenikmatan, aku menderita tahu," Sangking berutalnya Elsa tadi malam, si Ucup jadi terauma.
"Apakah darahku begitu tidak sedap sampai sampai kau menderita?" Tentu saja Elsa merasa kahwatir apabila kenikmatan yang dia rasakan tadi malam tidak akan dirasakannya lagi.
"Jelas solanya rasa darahmu apek." Dengan sepontan Ucup mengatakan itu, Elsa yang mendengar hal itu menjadi murung wajah berseri seri yang dia pancarkan hilang bagai ditelan bumi.
"Nanti malam lakukan lagi yok." Dengan mata yang berkedip kedip Elsa mengatakan itu, berharap godaannya akan ditanggapi dengan positif oleh siucup.
"Ogah... Kapan kapan lagi aja, jika darahmu habis maka kau akan meninggal. " Sahut Ucup sangking teraumanya, dia sudah tidak ingin melakukan hal itu untuk beberapa hari yang akan datang.
"Please nanti malam lakukan lagi ya, bagaimana kalau sebagai imbalan, kau boleh menodai tubuhku tanpa memberiku istirahat?" Ucap Elsa.
"Baiklah setuju," ucap Ucup.
Elsa benar benar sudah ketularaan gila, dia benar benar sudah tidak bisa memikirkan masa depannya.
"Horee...." Ucap Elsa.
"Eh gak jadi ah, lagian imbalan itu tidak setimpal dengan apa yang akan aku alami dimasa depan nanti. Jika aku terus menghisap darahmu, bisa bisa aku tidak ingin menghisap darah lagi," ucap Ucup.
Jika vampir tidak ingin menghisap darah akan jadi apa mereka, soalnya image vampir adalah si penghisap darah. Karena Ucup tidak ingin membuang jati dirinya sebagai sosok vampir. Dia tidak ingin melakukan tindakan yang dilakukannya tadi malam secara berlarut larut.
Ketika mendengar kalimat itu Elsa menekuk wajahnya lagi dan dia pun meneteskan air mata buayanya. "Kau kejam sekali cup, padahal aku hanya ingin kau menghisap darahku saja. Apa susahnya coba," ucap Elsa.
Karena tidak ingin melihat wajah Elsa yang mirip seperti mendiang Salsa meneteskan air mata, Ucup segera mengusap air mata itu dengan jarinya.
"Baiklah aku akan melakukannya tapi satu Minggu sekali ya," ucap Ucup.
"Iya deh, dari pada tidak sama sekali," ucap Elsa.
Setelah mendapatkan persetujuan itu, Ucup segera beranjak dari tempat tidurnya. Pada saat ini sahabat kecilnya sedang berdiri kokoh seperti tiang bendera yang tidak pernah dirubuhkan sama sekali. Sontak Elsa menutup matanya karen melihat benda tersebut.
'gedek sekali anunya untung saja dia menolak penawaranku tadi. Soalnya mana muat benda tersebut masuk ketempat tertentu yang aku punya,' batin Elsa. Dia sekarang benar benar bersyukur karena Ucup tidak mau menerima tawarannya.
Setelah Ucup berdiri dari kasur itu dan sudah mengenakan pakaian. Sekarang giliran Elsa melakukan tindakan yang sama, dia beranjak dari tempat tersebut dan segera mengenakan seragam sekolahnya.
ketika melihat Elsa akan mengenakan baju sekolah yang dia lepaskan tadi malam. Ucup berkata,"Sa kenapa kau masih mengenakan seragam sekolah itu. Didalam lemari kan ada banyak baju baju miliku, kau pakai saja baju baju itu."
"Apa boleh aku mengenakannya?" tanya Elsa.
"Kalau tidak boleh mana mungkin aku akan menawarkan itu padamu, kau aneh sekali Sa," ucap Ucup.
Setelah Ucup mengatakan kalimat itu, segera Elsa mengenakan baju yang ada didalam lemari itu. Dia saat ini mengenakan kaos putih yang menenggelamkan tubuhnya sampai menutupi pahanya. Dia tidak perlu menggunakan celana lagi, jika baju sebesar itu dikenakannya.
