Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9.Pernikahan Ivan

Cinta itu seperti angin hanya mampu di rasa namun tak pernah bisa di lihat

*_*_*_

Setelah pesta selesai para tamu juga sudah berpamitan pulang,kini hanya tinggal ivan,mona dan orang tua ivan,ivan sudah bersiap intuk pergi dari rumah itu karena dia merasa tidak nyaman jika harus berada di rumah orang tuanya.Saat ivan akan melangkah keluar bunda ivan mengehentikan langkahnya

"Nak kamu mau kemana ini kan sudah malam??ucap ibu ivan

"Ivan mau pulang"jawab ivan

"Pulang??tapi nak pulang kemana?ini kan rumahmu?ucap bunda

"Ivan pulang kemana saja"Jawab ivan sambil berlalu pergi meninggalkan rumah orang tuanya.

Bunda hanya bisa pasrah saja,ia sangat ingin ivan di rumah tapi juga tidak mau memaksakan kehendaknya,karena ia tau ivan sangat terluka dengan kejadian ini,,akhirnya bunda memilih merelakan anaknya pergi dari rumah dan tinggal di cafe,ya sebenarnya bunda tau kemana ivan akan pergi namun bunda hanya berpura-pura saja.

Mona melihat itu hanya bisa diam,dia merasa orang paling bersalah dengan ini semua,tanpa harus berbuat apa.Mona memilih pergi ke kamarnya,dengan rasa bersalah dan sedih di hatinya.

"Van maafkan aku,maafkan atas kedatanganku yang menghancurkan semua impian mu,kebahagiaan mu,dan kehidupanku,maafkan aku karena hanya itu yang bisa aku lakukan"gumam hati mona.

*_*_*_

Sampai di cafe

Ivan langsung mengganti pakaiannya dan bersiap untuk tidur,saat di kamar ivan hanya duduk diam bersandar pada sandaran tempat tidurnya,dia ingin menghubungi mila tapi di urungkannya karena dia tau ini sudah sangat malam.

Kemudian dia melihat cincin yang melingkar di jarinya,dan langsung melepasnya,ivan menyimpannya di laci sebelah tempat tidurnya.Dia kembali teringat dengan kejadian tadi,sungguh pertunangan yang tidak dia inginkan sama sekali,andai wanita itu adalah mila dia pasti akan sangat senang dan bahagia.

*_*_*_

Pagi yang cerah namun tak secerah hati ivan dan mila,mereka masih dengan kegundahan hati mereka,hanya helaan nafas yang di hembuskan dengan kasar sebagai tanda rasa frustasi nya.

Ivan berniat menghubungi mila,dia mulai memencet nama mila

Mimi calling....tutu tut tut tersambung namun tidak diangkat,hingga panggilan ke 5 baru diangkat oleh mila

#Hallo van....(sambi menangis menahan isaknya)

#Hai mi...aku kangen sama kamu,kenapa lama mengangkat telfon dariku?

#Maaf van aku baru saja dari dapur(dusta mila)

#Oh aku kira kamu sudah tidak mau mengangkat telfon dariku

#Bukan van...maaf ya

#Jangan meminta maaf mi,,kamu enggak salah apa-apa aku senang karena kamu masih mau mengangkat telfon dariku

#Kamu apa kabar van?sudah sarapan belum?

#Aku baik mi,aku belum sarapan semua makanan tidak ada yang enak

#Jangan seperti itu,aku tidak mau kamu sakit,makanlah agar kamu selalu sehat,setidaknya demi aku

#Baiklah nanti aku akan makan,karena kamu yang minta.

#Ya sudah kalo begitu aku mau lanjut bikin pesanan dulu ya....

#Ah iya,selamat bekerja hati-hati pegang pisaunya janga sambil melamun(gurau ivan)

#Ah iya ya siap bos(sambil berusaha tersenyum namun mengusap air mata)

Ivan tau jika mila menangis di sebrang sana namun dia berusaha untuk tidak membahasnya ivan hanya ingin mendengar suara mila,suara yang akan sangat dia rindukan entah sampai kapan semua ini,yang dia tau hanya rasa sakit menahan rindu dan cinta yang tak mampu untuk bersama.

*Mila aku merindukanmu,aku mencintaimu sangat sangat mila,kenapa jadi seperti ini??kenapa kenapa??*gumam ivan sambil terus menatap foto mila di layar ponsel nya.

Tersenyum untuk menguatkan orang lain itu sangat berat dan sakit.

Mencintaimu merupakan hal terindah yang pernah aku miliki....

*_*_"_

Satu bulan kumudian

Hari pernikahan ivan tinggal 2 hari lagi,ivan sungguh merasa putus asa,dia tidak tau harus bagaimana menyikapi semua rasa ini,kehilangan mila merupakan hal terburuk baginya,mila yang berhasil membawa hatinya pergi tanpa sisa.

Ya ivan harus benar-benar bersiap melakukan ini semua demi orang tua dan juga demi mila,gadis yang sangat-sangat dia cintai namun harus terpisahkan oleh kejamnya perjanjian konyol dari mereka.

°°°°°Hari Pernikahan ivan

Hari ini hari di masa semua akan berubah,ivan akan mempunyai status baru sebagai suami orang,wanita yang tidak pernah ivan inginkan selama ini,wanita yang sudah berhasil membuat semua impian nya hancur dalam sekejap saja.

Ivan bersiap diri,dengan perasaan yang sudah dia tata sedemikian buruk yah buka baik tapi buruk,sehingga ivan harus mengulang ijabnya sampai 3x baru benar,dan akhirnya kata SAH menggema di ruangan itu.Ivan hanya menghela nafasnya sungguh ini hari paling melelahkan dalam hidupnya.Acara di lanjut dengan resepsi yang sudah diatur sepenuhnya oleh orang tua ivan,ivan hanya bisa memberikan senyum paksa nya kepada semua tamu undangan yang hadir,tanpa berniat melirik sang istri sama sekali.Acara selese pukul 11 malam,ivan memilih tetap di tempat acara sedangkan mona sudah berada di kamar dan berganti pakaian,mona memilih langsung tidur karna dia tau ivan tidak akan pernah mengharapkannya.

Jam 1 dini hari ivan baru masuk kamar,dia berganti pakaian dan tidur di shofa yang ada di kamar hotel tersebut,karena lelah dia tidur begitu saja.

*_*_*

Di tempat lain

Mila diam-diam sudah meninggalkan kota kelahirannya dan pergi ke kota Y untuk awal yang baru,ya mila memilih menghilang karena dia tidak ingin melihat ivan dengan wanita lain,mila bukan egois hanya saja dia tidak kuat jika harus melihat semuanya,jadi mila putuskan ikut ayahnya yang kebetulan juga di pindah tugaskan.

Disini di kota Y mila berada sekarang,mila sudah menghapus semua jejak keberadaannya dengan meminta tolong temannya,mila tau jika ivan sudah tau kalo mila pergi pasti dia akan meminta anak buahnya untuk mencarinya,itulah mengapa mila memilih menghapus semua data tentang nya.

Di kota ini mila berganti nama dengan nama tengah nya yaitu adelia atau di panggil LIA.mila juga mulai kuliah di kampus yang ada di kota Y,mila mengambil jurusan boga,karena mila suka sekali dengan memasak dan mila juga bekerja sampingan dengan menjual makanan melalui online untuk tambah-tambah biaya kuliah nya.Mila juga sudah mengganti no telfon namun tetap menyimpan no sahabat-sahabatnya dan juga no ivan namun tidak pernah menghubunginya.Dia hanya ingin menyimpannya saja tanpa berniat menghungi.

Kembali ke pada ivan

Pagi menjelang ivan sudah bangun dan bersiap untuk pergi dari hotel tersebut tanpa berkata apa-apa kepada dia,ivan memilih langsung pergi begitu saja,dia berniat untuk pulang ke cafe,membersihkan dirinya,berganti baju dan ingin bersiap melihat mila meski dari jauh.Tanpa dia tau mila sudah pergi tepat di saat dia menikah dengan mona.

Ivan sudah siap dengan baju santai nya karena hari ini dia masih libur belum ada jadwal di kampusnya ..ivan melajukan mobilnya ke rumah mila,dan betapa kaget nya saat dia sampai di rumah mila tapi rumah itu kosong,pagar terkunci rapat dan di gembok.

Ivan kalang kabut,dia mencoba menghubungi mila namun nihil no mila sudah tidak aktif,ivan sangat marah dan hanya bisa memukul setir saja kemudian dia bergegas kekantor ayah mila untuk mencari tahu.

Terimakasih untuk yang sudah mampir

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel