Bab 10. Kehilangan Mila
Menerima kenyataan sangatlah sulit untuk dilakukan
*_*_*_
Ivan mengemudi dengan sangat kencang hingga dia mendapat berbagai umpatan dari pengemudi lainnya yang merasa marah dengan kelakuan ivan.
Sampai di kantor ayah mila,ivan langsung masuk ingin menemui ayah mila,namun dia di hentikan oleh satpam yang berjaga dengan pertanyaan
"Maaf mas mau cari siapa??"
"Saya mau cari bapak tomy wijaya pak,apakah ada?"
"Oh pak tomy,beliau sudah di pindah tugaskan pak"
"Hah apa!!!(sambil Sengah berteriak karna sangat terkejut dengan ucapan pak.satpam)
"Iya pak satu hari yg lalu"
"Dipindahkan dimana pak?"
"Maaf pak saya tidak tau kalo soal itu,coba bapak masuk kedalam dan bertanya kepada bu indah.
"Terimakasih pak"sambil berjalan masuk
Di dalam ivan mencari yang namanya bu indah,dan ivan sudah menemukannya,dia langsung bertanya tanpa basa basi lagi.
"Permisi dengan bu indah?"
"Iya saya sendiri ,ada apa ya mas?"
"Saya mau bertanya bapak tomy wijaya di pindahkan di mana ya bu?"
"Oh itu maaf mas kami tidak bisa memberi tahu karna ini privasi dan dari kantor melarangnya.
"Saya ini anak angkatnya(bohong ivan)masak tidak boleh"
"Walaupun mas anak angkat tapi maaf tetal tidak bisa"
Ivan pun pergi dengan perasaan marah dan jengkel,kemudian dia menelfon semua teman,sabahat dan anak buahnya untuk mencari tahu dimana mila tinggal.Semua teman dan sahabat tidak ada yang tau kemana mila pergi,hingga dia memutuskan untuk menunggu anak buahnya yang mencari info.
2hari berselang anak buahnya mengabarkan jika hasilnya nihil mereka kehilangan jejak,mila seperti hilang begitu saja tanpa jejak.Ivan sangat marah dia benar-benar kecewa dengan semua keadaan ini,dia tidak menyalahkan mila yang pergi begitu saja tanpa pesan apapun kepadanya,ivan hanya marah dengan keadaan dan benci dengan kelalaian nya menjaga mila.
"*Kemana kamu mimi....tidak bisakah kamu tetap disini?walaupun kita tidak bisa bersama setidaknya kita masih bisa saling bertemu di kampus,bukankah kamu juga sudah mendaftar ??mila kamu kemana??"* lirih ivan berucap.
Hari demi hari di lalui ivan dengan kehampaannya,kehilangan sosok yang di kasihi membuatnya semakin terpuruk,sudah 2minggu lamanya sejak menghilangnya mila,ivan tidak pernah masuk ke kampus,dia hanya berdiam diri saja di cafe dan hanya sesekali keluar untuk mengecek semuanya.
Bagas merasa prihatin melihat bosnya seperti mayat hidup,dia tidak tau apa yang harus dia lakukan,sedangkan ivan hanya terus diam meratapi kesedihannya.
Hal itu tidak lepas dari pengawasan orang tua ivan,mereka merasa sangat khawatir dengan anaknya,namun juga tidak bisa berbuat apa-apa,ayah ivan juga diam-diam membantu mencari tahu keberadaan mila namun hasilnya tetap saja nihil.
*_*_*_
Sebulan telah berlalu kini ivan memutuskan untuk kembali beraktivitas seperti dulu lagi,tentunya dengan perubahan yang sangat drastis.
Ivan menjelma menjadi sosok yang dingin,pemarah,dan cuwek,dia hanya akan bersikap baik kepada bagas karna dia asistennya,dan juga kepada sahabat-sahabat nya.
Tetapi kepada orang lain maka ivan akan sangat menjadi sosok yang di takuti tapi juga di gilai para wanita karna ketampanannya,namun tidak ada satupun dari mereka yang di tanggapi oleh ivan.
Ivan terus menyibukkan dirinya dengan kuliah dan mengurus cafenya hingga kini cafe miliknya sudah mempunyai beberapa cabang dan itu cukup membuat ivan menjadi terkenal sebagai pengusaha muda yang sukses dengan wajah diatas rata-rata menurut para gadis.
mereka berfikir bahwa ivan sangat perfect sebagai laki-laki.
*****
Jika angin mampu berkata maka ingin rasanya kutitipkan rinduku agar tersampaikan olehnya....
*_*_*
Semakin hari ivan semakin gila belajar dan bekerja,dia tidak pernah pulang kerumah orang tuanya,hanya lewat telfon saja dia memberi kabar bahwa dia baik-baik saja tanpa kurang suatu apapun.
Dan di saat dia lelah dengan aktifitas nya maka dia memilih untuk mengundang sahabat-sahabatnya ke cafe miliknya,ya mereka sekarang sudah tau jika cafe ini milik ivan...
maka disinilah mereka sekarang di cafe milik ivan,mereka menghabiskan weekend dengan cara mereka,berkumpul bersama sahabat adalah cara terbaik mengobati luka itulah yang ada difikiran ivan saat ini.
Mereka bercanda dan bercerita banyak hal namun tak ada satupun yang berani menyinggung soal mila,karna mereka tau hal itu hanya akan melukai perasaan ivan.
Mereka berbicara banyak hal dan kadang bisa membuat mereka tertawa bersama.
"Van besok kan minggu giman kalo kita pergi ke puncak??"ucap fajar
"Nah bener tuh kayaknya otakku butuh di install ulang"canda dion
"hallaaahhh kamu itu di install atau tidak sama saja lelet nya"timpal doni
"Sialan lo,awas aja nanti kalo aku sudah jadi pengusaha hebat,"ucap dion
"hhhhhh semoga saja"timpal fajar doni dan ivan bersamaan.
"giman van?kepuncak kita besok?ucap fajar
"ok dech siap" ucap ivan
Dan itulah mereka ketika sudah berkumpul,akan selalu ada bahan candaan untuk mereka siapa lagi kalo bukan si dion lelet
°°°°°
Pagi-pagi sekali mereka berangkat ke puncak menggunakan mobil ivan,mereka menyetir bergantian ketika mereka sudah lelah.Perjalanan yang cukup melelahkan dari kota J menuju kota B,namun mereka puas setelah mereka sampai di puncak dan segera menyewa villa di sana
*_*_*
Di tempat mila
Mila sudah mulai terbiasa dengan keadaan sekitar,saat ini mila hanya fokus dengan usaha dan juga kuliahnya,disini mila hanya mempunyai teman bernama desi,dia teman sebangku mila,dan sama halnya dengan ivan disini mila juga mempunyai banyak fens cowok namun tidak ada satu dari mereka yang mampu menarik mila.Bagi mila hanya ada ivan dalam hatinya,dulu,sekarang,esok,lusa dan entah sampai kapan.
Hari ini hari minggu ya,rasanya sangat lelah mila hanya berdiam diri di rumah,tepatnya di kamarnya,dia teringat dengan ivan yang ternyata sudah dia tinggalkan sebulan yang lalu tanpa jejak.
Mila membuka ponsel miliknya dan membuka galery,dia melihat foto ivan bersama dengan dirinya dan berkata
"*Hai van..apa kabar kamu disana??apa kamu masih ingat dengan ku?atau kamu sudah bisa menerima istrimu dan melupakan aku?sejujurnya aku selalu merindukanmu van,hariku hampa tanpa kamu,tapi aku bisa apa,kamu sudah menjadi milik orang lain,dan aku hanya bisa mencintaimu dalam diam ku,van....aku merindukanmu"*ucap lirih mila sambil mengusap-usap foto ivan di ponselnya..."*
Sejujurnya mila masih saja berharap bahwa kejadian ini hanya mimpi buruk untuknya namun pada akhirnya dia harus sadar bahwa kejadian ini nyata dan bukan sebuah mimpi belaka.
Memang terasa berat namun mila tetap harus kuat demi sang ayah, mila tau jika ayahnya pun merasa sedih melihat keadaannya yang sekarang, jadi mila putuskan untuk menjadi orang yang lebih kuat lagi demi sang ayah, karena hanya ayahnya yang mila miliki saat ini...
*Aku harus kuat demi ayah, sekarang hanya ayah yang aku miliki, dan di kota ini kita hanya berdua saja, aku harus bangkit, aku tidak boleh seperti ini terus, jika ivan tau dia juga pasti akan sangat sedih*ucap mila dalam hati
