Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB. 2 Berbuat Kegaduhan Untuk Mencari Perhatian

Maid Lilis sebagai kepala pelayan di rumah Keluarga Mosha, segera menghubungi Nonya Kemala atas mengamuknya Gideon kepada para asisten rumah tangga lainnya.

"Gideon! Kamu bikin ulah apa lagi?" geram sang ibu yang baru saja mendapatkan telepon dari Lilis.

"Pak, putar balik! Kita kembali ke rumah," perintah Nyonya Kemala kepada sopirnya.

Padahal tadinya, Nyonya Kemala ingin mengikuti meeting penting dengan kliennya. Namun karena putra tunggalnya sedang mengamuk. Dia pun segera mengundurkan jadwal meeting tersebut.

Nyonya Kemala akhirnya tiba di rumahnya yang besar itu. Dia pun mulai mendengarkan suara piring berjatuhan dari arah dapur. Sang ibu pun sangat yakin jika putranya memang sedang mengamuk saat ini.

"Gideon ... Sayang! Kamu kenapa marah-marah begini?" ucap sang ibu lalu segera menghampiri anaknya dengan berjalan secara hati-hati karena begitu banyak pecahan gelas dan piring berjatuhan di bawah lantai dapur.

Nyonya Kemala segera memeluk putranya dalam dekapannya.

"Gideon, putra Mami. Sudah ya ... kamu tenang sekarang."

"Iya, Mami." sahut Gideon.

Lalu dengan lembut, sambil masih memeluk putranya Nyonya Kemala segera membawa Gideon menjauh dari dapur yang seperti kapal pecah itu. Seraya berkata kepada Maid Lilis,

"Maid, tolong segera bereskan kekacauan ini."

"Siap, Nyonya." jawab Maid Lilis lalu segera memerintahkan maid lainnya untuk membersihkan dapur.

Di dalam kamar, Gideon dan ibunya sedang duduk di sofa. Sang putra terlihat sibuk memesan makanan favoritnya di aplikasi pengantar makanan secara online.

Sementara sang ibu terlihat sibuk menelepon para klien nya.

Selalu begini setiap Gideon mengamuk dan memecahkan semua barang-barang mewah di rumahnya, tapi pria itu akan tenang setelah melihat ibunya datang menghampirinya.

Sifatnya sangat kekanakan diusianya yang hampir dua puluh dua tahun. Sejak kecil, Gideon banyak menghabiskan waktu di rumah megah ini. Tidak pernah sekalipun dia ke luar rumah.

Bahkan untuk menempuh pendidikannya sejak dulu kedua orang tuanya menerapkan kegiatan belajar mengajar secara home schooling. Nyonya Kemala membeli sebuah kurikulum internasional dan menyewa guru privat pribadi untuk mengajari anaknya.

Hidup Gideon sangat dikekang oleh kedua orang tuanya sejak dirinya kecil. Hal itu dilakukan oleh kedua orang tuanya karena dulu saat Gideon menginjak usia balita, sang putra telah mengalami beberapa kali penculikan oleh orang tak dikenal.

Hal tersebutlah yang membuat Gideon sampai sekarang tidak diizinkan keluar rumah. Tentu saja kedua orang tuanya tidak mau terjadi sesuatu kepada satu-satunya pewaris dari tahtah kerajaan bisnis Mosha Corp, perusahaan yang sangat terkenal itu.

Untuk membuat sang putra nyaman di rumah. Tuan Deris pun menyediakan berbagai fasilitas mewah yang dapat dinikmati oleh Gideon.

Rumah mewah ini adalah sebuah perwujudan kekayaan dan kemewahan yang luar biasa. Dengan desain arsitektur yang menakjubkan, properti rumah sangat menonjol sebagai simbol status high class dan gaya hidup eksklusif.

Ketika memasuki gerbangnya yang megah, tamu akan disambut oleh taman indah yang dipenuhi dengan bunga-bunga eksotis dan patung-patung seni yang mempesona. Setapak batu bermotif artistik membawa menuju pintu masuk yang elegan.

Di dalam rumah ini, terdapat sebuah bioskop pribadi yang menghadirkan pengalaman menonton film sekelas hollywood dengan layar lebar dan kursi-kursi yang sangat nyaman. Ruang ini dilengkapi dengan teknologi audio dan visual terbaru untuk memanjakan penghuninya.

Orang tua Gideon juga sangat memperhatikan kesehatan dan kebugaran pribadi, putranya. Sehingga rumah ini memiliki ruang gym yang lengkap dengan peralatan olahraga terkini. Tidak hanya itu, ada juga ring tinju pribadi di mana Gideon bisa melatih kemampuan tinjunya tanpa harus pergi ke gym umum.

Namun, puncak kemewahan dari rumah ini adalah kolam renang luar ruangan yang menghadap ke pemandangan alam yang menakjubkan. Dikelilingi oleh taman tropis yang dirancang dengan indah, kolam renang ini adalah tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati sinar matahari bagi Tuan Muda Gideon.

Orang tua Gideon sangat menghargai privasi, dan itulah mengapa rumah ini memiliki perpustakaan pribadi khusus untuk putra nya. Tempat ini sangat ideal untuk merenung, membaca, atau sekadar bersantai.

Selain itu, ada arena permainan yang dilengkapi dengan permainan klasik seperti biliar, tenis meja, dan ruang khusus untuk koleksi permainan papan skate board yang langka. Semua ruang di rumah ini dirancang dengan teliti untuk memberikan kenyamanan dan hiburan tanpa batas bagi Gideon, sang tuan muda.

Dengan desain interior yang dipenuhi dengan furnitur mewah, bahan-bahan berkualitas, dan seni yang menakjubkan, rumah mewah Gideon adalah perwujudan cita-cita kemewahan. Dari bioskop pribadi hingga kolam renang luar ruangan yang menakjubkan. Rumah megah ini adalah tempat yang sempurna untuk hidup dalam kemewahan dan kenyamanan yang tiada tara bagi Gideon seorang.

Akan tetapi walaupun rumahnya sangat mewah dan elit, Gideon sering sekali melakukan berbagai macam kekacauan di rumahnya untuk menarik perhatian kedua orangtuanya, terutama perhatian dari sang ibu, yang terus saja sibuk mengurus perusahaan.

"Mami ... aku sangat banyak memesan makanannya." serunya kepada sang ibu lalu menyodorkan ponselnya kepada sang ibu.

Bahkan untuk memegang ponsel pribadinya pun, Gideon diberi jadwal ketat oleh kedua orang tuanya. Semuanya telah diatur oleh Nyonya Kemala.

Sang ibu lalu menatap ponsel itu. Sembari berkata,

"Lho, Gideon. Makanannya kok banyak banget?" tanya Mami Kemala bingung.

"Aku ingin membagi-bagikannya dengan para Maid, Mami." sahut Gideon.

"Good job, Gideon! Putra Mami memang yang terbaik! Lain kali kamu jangan sering-sering berbuat seperti tadi. Kamu menakuti semua orang. Bahkan tadi Maid Lilis menghubungi Mami dengan suara bergetar," jelas sang ibu panjang lebar.

"Tapi aku sangat merindukan Mami. Mami malah selalu saja sibuk di luar rumah!" ketus Gideon.

"Iya, Sayang. Kamu tahu Mami dan Papi sangat sibuk di perusahaan. Jadi kami mohon pengertian darimu." Satu kecupan dari sang ibu di kening putranya.

"Selalu saja begitu, deh!" gerutu Gideon tak dapat berbuat apa-apa.

Gideon terus bercengkerama dengan ibunya. Semua dibahas olehnya. Namun pria itu sangat bingung. Karena sang ibu tidak menyinggung apapun tentang pengasuh baru untuknya.

"Kenapa Mami tidak memberitahukan kepadaku tentang pengasuh baru itu? Kenapa Mami sepertinya menyembunyikan semuanya dari ku? Ada apa ini sebenarnya?" Otak cerdas Gideon mulai bekerja. Apalagi yang ingin direncanakan oleh sang ibu kepadanya.

Padahal yang Gideon tidak tahu, jika sang ibu sengaja tidak menceritakan tentang Septin. Karena Nyonya Kemala tahu betul tabiat anaknya yang tidak pernah mau memiliki seorang pengasuh pribadi.

Sebelumnya telah banyak para pengasuh yang mengundurkan diri secara tiba-tiba karena dijahili oleh sang tuan muda.

Sepertinya kali ini Gideon akan kembali menjahili pengasuh barunya agar tidak betah bekerja.

"Aku harus merencanakan sesuatu hal besar kali ini! Agar perempuan itu tidak betah!" gumam Gideon dalam hati.

Seringai licik mulai terlihat di sudut bibirnya saat ini.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel