Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

#6 dosen AMEI

Sementara itu aku terus menatap langkah kaki ibu tiriku yang terus menjauh dari pandanganku, Setiap langkah kakinya kulihat goyangan pantat yang sangat berasa alunannya, Ke kiri dan ke kanan, seirama dengan langkahnya, Hingga tak terasa batang kemaluan ku sudah mengeras, ingin segera keluar dari sarang yang sangat sesak, Kulihat ibu tiriku sudah jauh dan tak terlihat oleh mataku,

Segera aku masuk ke dapur sambil meraba-raba batang kemaluanku yang sudah mengeras.

"Melihat tubuh Ibu tiriku yang seperti itu kamu sudah tak tahan,,," gumamku dalam hati sambil melihat ke arah batang kemaluanku

"glekkk glekk glekkk,,," Suaraku meminum air dengan rasa haus sekali.

Aku segera berbalik keluar dari dapur, Sambil berjalan kembali ke arah atas, Pikiranku masih membayangkan Tubuh ibu tiriku yang tidak mengenakan gamis dan kerudung, Langkah demi langkah, aku berjalan dengan senyam-senyum sendiri, Seperti orang yang sedang jatuh cinta, Hingga tak terasa sudah sampai di dalam kamar, tanpa mengunci kamar segera merebahkan kembali tubuhku, Dan akupun tertidur pulas.

Seperti biasa paginya aku terbangun oleh teriakan ayahku .

"Chadra udah siang bangun,,," Teriak ayahku dari luar kamarku.

"Sudah mas, Pagi-pagi sudah teriak-teriak,,,," Ucap ibu tiriku sambil melangkahkan kaki memasuki kamarku, Mendengar perkataan ibu tiriku, ayahku langsung luluh, segera pergi turun dari kamarku.

Sebenarnya aku sudah terbangun jauh sebelum ayahku berteriak, hanya saja aku berpura-pura tertidur agar ibu tiriku membangunkanku, Perlahan kurasakan ibu tiriku duduk di sisi ranjang dan mengusap-usap kepalaku.

"Chandra bangun, Udah siang,,," Ucap ibu tiriku sambil mengusap-usap kepalaku dengan pelan, Suara yang lembut dan merdu masuk ke dalam telingaku, Sosok wanita cantik dan perhatian membangunkanku.

Perlahan aku membuka mataku, Kulihat perempuan cantik memakai gamis panjang dan kerudung yang lebar, dia menatapku dengan tersenyum manis, Tangan kananku Segera memegang tangan ibu tiriku yang sedang mengusap-usap kepalaku,Aku mengusap-usap tangan ibu tiriku dengan lembut.

"Ayo bangun sudah siang,,," Ucap ibu tiriku sambil mencubit pipiku dengan pelan, Aku hanya menganggukan kepala dan segera duduk di samping ibu tiriku.

"Ayyooo mandi dulu, kita sarapan bareng,,,," ucapnya kembali sambil berdiri dan menarik lenganku untuk berdiri, Aku segera berdiri, mengambil handuk bergegas untuk mandi.

Sebelum memasuki kamar mandi aku sempatakan untuk melihat ke arah ibu tiriku,

Dia perlahan berjalan keluar dari kamarku,

Meskipun yang ku tatap wanita yang memakai gamis dan kerudung lebar, Namun bayanganku sedang menatap ibu tiriku yang semalam tidak mengunakan gamis dan kerudung, Aku menelan ludah melihatnya berjalan membelakangiku, Dengan cepat aku masuk ke kamar mandi dan membasuh sekujur tubuhku.

"Surrrrrrrrr,,,," Suara air yang menyentuh tubuhku, terasa teramat sangat dingin hingga tubuhku menggigil kedinginan,

Dengan cepat aku membasuh tubuhku,

Setelah selesai mandi aku segera memakai baju dan merapikan pakainku.

"Srettt srettt srettt,,," Suara parfum yang kusemprotkan di setiap lekuk tubuhku, Wangi yang kuat dan elegan di tubuhku.

"Biar dapetin cewe. Yang bisa di entot,,," Guammku dalam hati dengan hati yang berbungan dan cengengesan sambil mengaca dan menyisir rambut.

Segera aku berjalan keluar dari kamarku, perlahan aku menuruni tangga dan segera masuk ke dapur untuk sarapan, Kulihat ayahku dan ibu tiriku yang akan memulai sarapan, Segera aku duduk di bangku yang kosong, Dan ibu tiriku menyiapkan sarapanku, Setelah sarapan aku segera berpamitan untuk pergi, Tidak lupa cium tangan ayaku dan ibu tiriku, mencium tangan Ibu tiriku adalah keinginanku di setiap pagi

Segera aku pergi mengunakan motor sport ke sayangku, kupacu motorku dwngan pelan menuju rumah putri, selang beberapa menit aku tiba di depan rumah putri.

"Yah biasalah jadi tukang ojek untuk pacarku,,," Gumamku dalam hati, hatiku berbunga-bunga, dan memasang wajah yang ceria

( Tid tid )

Suara kelakson motorku ketika tiba di depan rumah putri.

"Iya tunggu sebentar,,," Ucap suara tersebut dari dalam rumah putri.

Tidak lama kemuadin putri keluar dari rumahnya dan menatapku dengan senyuman lebar, Aku segera turun dari motorku

Perlahan putri medekatiku dengan perasaan bahagia.

"Nah gitu dong, Pagi-pagi kan aku ga nunggu lama,,,,"" Ucapnya dengan tersenyum tipis ke arahku.

"Datang pagi-pagi ngomel, apalagi datang siang, Emang susah memahami bidadari yang satu ini,,,,"" Ucapku sambil memasangkan helm di kepala putri, Mendengar ucapanku Putri tersenyum malu dan memukul dadaku dengan kencang.

"Awwwww sakit sayang,,," Ucapku sambil mencubit hidungnya dengan pelan.

"Lagian sih kamu, pagi-pagi ngajak ribut,,," Ucap putri sambil memegang lenganku yang masih mencubit hidungnya,

"Lepasinn,,," Ucapnya kembali dengan sedikit teriak dan berusaha melapkan hidungnya yang masih ku cubit.

"Kamu cantik sekali pagi ini tuan putri,,," Ucapku sambil melepaskan cubitan lenganku di hidungnya.

" Udah ahh, Ayo kita pergi,,," Ucap putri sambil tersenyum tipis.

Tanpa memikirkan situasi, bibirku segera nyosor mencium bibir putri, Putri terkejut ketika bibirku menempel di bibirnya.

Dia segera melapaskan bibirnya dari bibirku, Dengan panik putri melihat ke sekeliling, memastikan tidak ada siapapun di sekitar kita, Setelah memastikan tidak ada siapa-siapa di sekeliling kita.

Tiba-tiba putri nyosor ke mulutku dan melingkarkan kedua tangannya di belakang leherku, Segera ku sambut kecupan bibir putri dengan hangat, Mataku menatap mata putri yang terpejam, sentuhan bibir putri membuat nafsuku naik.

"Ekhemmm ekhemmm ekhemmm,,," Kudengar suara dari dalam rumah putri, Sontak kita berdua panik dan segera melepaskan pertemuan antara bibir dan bibir, Kita berdua tersenyum lebar dan segera menaiki motor lalu pergi ke kampus,

Setibanya di kampus kita berpisah, setiap hari di kampus aku selalu bersemangat, Bagaimana mungkin tidak, dosennya seorang wanita muda.

Dia adalah ( almeirya ) di panggil dosen amei. Usianya 26 tahun, Dosen amei adalah sosok wanita cantik berdarah asia tenggara campuran Indonesia dan Singapura,

Tubuh yang ramping berisi, kulitnya putih mulus dengan rambut yang pirang panjang sebahu, bibirnya tipis berwarna pink, bola mata yang coklat, dan senyuman yang manis membuat semua lelaki pasti menyukainya,

Dia adalah sosok dosen yang sangat cantik

Cukup unik dengan cara pelajaran yang di sampaikannya.

Bukan aku juga, mungkin setiap lelaki yang melihatnya akan terpesona dan jatuh cinta,

Walaupun begitu, dia lumayan cukup galak dan dingin, Walaupun dengan keadaan marah, dia terlihat sangat cantik, Ketika dosen amei mengajar bukan pelajaran yang aku cermati, tapi setiap lekuk tubuh dosen amei Yang sangat menggoda.

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat,

Pelajaran hari ini yang masuk ke otaku mungkin hanya 20% hehehe yang lainya hanya membayangkan tubuh dosen amei yang begitu menarik untuk di setubuhi hahah, Setelah jam pulang, aku segera keluar dari ruangan bergegas aku menuju parkiran dan menunggu putri, Tidak lama kemudian putri datang menghampirku.

"Mau jalan ke mana sekarang,,," Ucapku sambil mengambil helm dari motor.

"Emhhhhhh kita pergi ke pameran buku aja dulu,,," Ucap putri sambil tersenyum tipis dan menjelaskan keinginannya.

Mendengar ucapan putri aku hanya menganggukan kepala, Segera tanganku memasangkan helm di kepala putri, segera aku menuntun putri untuk naik ke atas motor, akupun segera menaiki motor dan menarik gas.

Perlahan demi perlahan kita melewati berbagai tempat, cukup ramai di setiap jalan,

Banyak para pekerja atau yang kuliah baru saja pulang dari kampus, Cukup macet sore ini, suara bising dari kenalpot dan kelakson dari mobil ataupun motor, Teriakan dari setiap penjual asongan di pinggir jalan, Maklumlah kota paling terkenal ramai dan padat.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel