#7 danau punya cerita
Cukup padat di setiap jalan.
Sekitaran 20 menit kita sudah sampai tujuan,
Aku segera menepikan motorku di tempat parkir yang masih kosong, segera aku turun dari motor dengan cepat aku menuntun putri untuk turun dari motor, segera aku melepaskan helm yang di kenakan putri dan melepaskan helm yang ku kenakan,
Bergegas aku menuntun putri berjalan menuju arah pameran buku, kulihat di atah sekeliling Teramat sangat padat, ramai sekali, banyak orang datang dan pergi, juga banyak orang-orang yang mencari-cari buku, atau hanya sekedar main, bahkan banyak juga yang sekedar nongkrong, Perlahan aku mulai masuk lebih dalam le acara pameran ini, Berusaha mencari-cari buku di setiap rak yang menarik untuk di baca,
Dengan kepala menunduk dan berjalan perlahan, Sementara itu putri mengikutiku dari arah belakang, tangan kita saling bergandengan.
"Kamu nyari buku apa sih,,," Ucap putri sambil menepuk bahuku dengan pelan, dia terlihat heran menatapku, selama berjalan aku tidak pernah menyentuh satu buku pun.
"Nyari buku yang ga ada hehehe,,,,," Ucapku dengan cengengesan ke arah putri.
"Iya buku apa,,," Sahut putri dengan serius bertanya, matanya memelototiku dengan wajah kesal.
"Ya mana tau, Kan ga ada, Makanya di cari hehehehe,,," Ucapku dengan cengengesan ke arah putri.
"Ihhhh dasar, Aku nanya serius,,," Balas putri dengan nada malas dan cemberut.
"Yah gitu aja cemberut, Cantiknya hilang kalo cemberut,,," Ucapku sambil mencubit hidungnya dengan perlahan.
"Ihhh lepasin, suka banget nyubit hidung,,," Ucap putri berusaha melepaskan lenganku di hidungnya, perlahan aku melepaskan lenganku dari hidungnya putri, lalu berbalik berjalan kembali, Aku terus menunduk dan berjalan perlahan tanpa melihat ke arah depan.
( Brookkkk ) Suara benturan
Tiba-tiba tubuhku bertabrakan dengan seseorang, Buku yang sedang dia bawa oleh orang itu berhamburan ke lantai.
"Ehhhh maaf,,,," Ucapku tanpa melihat siapa orang yang aku tabrak, aku segera mengambil buku yang berhamburan terjatuh ke bawah, Namun ketika aku berdiri dan memberikan buku yang jatuh, Aku sedikit terkejut, sosok wanita yang aku tabrak barusan adalah dosen amei.
"Ehhh ibu,,,," Ucapku dengan gelagap dan sedikit malu melihatnya, aku sedikit terkejut melihat penampilan dosen AMEI yang tidak seperti biasanya, dia memakai pakaian casual, hanya mengunakan kaos putih dan celana jeans pendek di atas lututnya, Telihat jelas kulit yang putih mulus aroma parfum yang sangat wangi tercium oleh hidungku, wangi yang menyegarkan tubuh.
"Ehh Chandra, Kamu juga lagi nyari buku,,," Ucap dosen amei dengan terkejut melihatku, dan mengambil buku yang kuberikan kepadanya.
"Iya bu,,," Ucapku dengan gelagap, sedikit malu dan Jantungku berdebar-debar dengan kencang.
"Waduh ! Putri pasti marah nih,,," gimamku dalm hati yang sedikit bimbang, apa yang akan terjadi ketika bu dosen AMEI pergi.
"Maaf bu aku tidak sengaja,,," Ucapku kembali sambil menundukan kepala ke arah dosen amei.
"Ohh ga apa-apa, lagian aku juga sedang mencari-cari buku, jadi ga fokus melihat jalan,,," Ucap dosen amei dengan tersenyum tipis ke arah ku.
"Aku pergi dulu, Lagi buru-buru mencari buku,,,," Ucap kembali dosen amei sambil berjalan melangkah kan kaki meninggalkan kita.
"Ohh iya bu hati-hati di jalannya,,,," Ucapku sambil melihat ke arahnya dan kuperhatika setiap gerakan pantatnya nya, Bergoyang ke kiri dan ke kanan, seirama dengan langkah kakinya.
"Hati-hati di jalanya,,,," Ucap putri mengulangi ucapanku kepada dosen amei, Sambil tangan kanannya menjewer telingaku.
"Aduh, aduh, sakitttttt,,," Ucapku sambil mengikuti lengan putri yang menjewer telingaku.
"Sudah pasti kaya gini,,," gumamku dalam hati, sudah tau persis apa yang akan terjadi, putri memang terlalu posesif, dia akan cemburu ketika aku bertemu dengan wanita cantik.
"Hayoh tadi kamu liatin apa,,,,," Ucap putri sambil menjewer telingaku lebih kencang.
"Iya, iyaaaa, aku minta maaf,,," Ucapku sambil memegang tangan putri yang sedang menjewer telingaku, Mendengar permintaan maafku putri segera melepaskan tangannya,
Tanganku terus memegang telingaku yang masih kesakitan.
"Giliran melihat cewek cantik melotot,,,,,," Ucapnya dengan cemberut sambil melipat kedua tangannya.
"Iyaa, iyalah, kalo liat harus melotot, masa harus merem,,,,,," ucapku sambil merem menghadapkan wajahku ke arah putri.
"Iya, maksudnya bukan gitu,,,,,," ucap putri dengan nada kesal ke arahku tangan nya menjambak ku dengan pelan.
"Iya, aku minta maaf, aku yang salah,,,,,," ucapku sambil tersenyum tipis ke arah putri.
Mendengar permintaan maafku putri tersenyum kembali, segera kita melanjutkan pencarian buku yang kita sukai, cukup lama kita mencari buku-buku, Setelah kita mendapatkan buku yang kita inginkan
segera kita bergegas untuk pulang.
Hari sudah mulai gelap, namun namanya kota, semakin malam jalanan semakin ramai, Dalam perjalanan pulang kita berhenti di warung kaki lima, yang lumayan terkenal, cita khas rasanya memang sangat enak.
Segera kita duduk dan memesan makanan, cukup ramai juga, banyak orang yang makan di warung kaki lima ini, sehingga yang kita pesan lumayan lama datangnya.
"Sayang, aku mau ngomong serius ke kamu,,,,," ucapku sambil memegang kedua tangan putri,
"Ya, ngomong aja, emang ada apa,,,,,," ucap putri dengan terheran menatapku penuh dengan pertanyaan, tidak seperti biasanya aku berbicara dengan serius.
"Besok kamu kerumahku yah,,,,,," ucapku sambil tersenyum manis ke arahnya.
"Jadi gini, ibu menyuruhku mengajak kamu ke rumah, kalo kamu ada waktu luang aku jemput,,,,," ucapku kembali sambil meyakinkan putri untuk mau datang ke rumahku, Tanpa menjawab pertanyaanku putri menganggukan kepalanya, pertanda dia mau di ajak ke rumahku.
Selang beberapa menit kemudian pesanan kita datang di depan meja kita, segera kita menyantap nya dengan lahap, benar kata orang lain, makanan di sini memang enak-enak rasanya.
Setelah kita makan, segera membayar dan bergegas pergi, karna langit sudah mulai gelap, Segera aku dan putri melangkahkan kaki menuju motor dan bergegas menuju arah pulang, selang beberapa menit aku menepikan motor di tempat parkiran yang tidak jauh dari tempat wisata.
"Kita mau kemana sih sayang,,,,,,"ucap putri dengan rasa penasaran.
"Kita lihat danau dulu,,,,," Ucapku sambil melepaskan helm yang di kenakan putri, suasana cukup sepi, dengan langit yang mulai gelap, perlahan aku berjalan ke arah danau sambil menuntun tangan putri, tidak lama kita berjalan kita segera duduk di tempat yang sangat sepi, sambil menghadap danau.
"Enak ga pemandangan nya,,,,,,," ucapku sambil menatap wajah putri yang tersenyum bahagia.
"Bagus banget sayang,,,,," ucapnya sambil memeluku dengan bahagai.
Kulihat di sekeliling tidak ada siapa-siapa
Segera aku memegang dagu putri dengan lembut dan kutarik wajah putri untuk menghadap ke arahku, perlahan bibirku mendekat ke bibirnya, kucupan hangat di bibir putri, di sambut dengan kecupan mesra dari Putri, Sementara itu tanganku tidak tinggal diam segera meraba-raba gunung kembar dari balik baju yang masih di kenakan oleh putri, sementara itu kedua tangan putri melilit di leherku, tidak puas tangaku meraba-raba dari luar baju, kini tangan kiriku berusah masuk ke dalam baju putri, tidak ada sedikitpun penolakan dari putri, segera Kedua tanganku meremas-remas gunung kembar milik putri yang masih di tutupi oleh BH.
Sedangkan tangan kananku menuntun tangan putri untuk masuk ke dalam celanaku, putri mengerti apa yang ku mau, tangan putri segera masuk kedalam celanaku, batang kemaluanku yang sudah mengeras, sudah berdiri tegak, berusaha keluar dari sarang yang sangat sesak.
Tangan putri meremas-remas batang kemaluanku sesekali dia memelintir-lintir batang kemaluanku, ohhh sungguh nikmat sekali ketika batang kemaluanku di remas-remas oleh tangan lembut putri, Dengan tidak sabar kedua tangaku berusha melepaskan BH tanpa melepaskan baju yang di kenakan putri, Setelah melepaskan BH segera aku meremas-remas gunung kembar milik putri dengan lembut.
