Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

#5 kecantikan ibu tiriku

"Emang lagi telponan sama siapa, Pacar ?,,,," Balas ibu tiriku dengan cengengesan berusaha menanyakan tentang asmaraku.

"Iya !!,,," Jawabku singkat dengan rasa malu.

"Siapa namanya,,," Balas ibu tiriku sambil menahan dagunya dengan tangan kanan dan menatapku dengan serius.

"ada deh,,,," Ucapaku yang berusha menahan malu dan memalingkan wajahku yang sedang di tatap oleh ibu tiriku, tatapanya seakan membiusku.

"Cantik sekali ibu tiriku, perpaduan tatapan dan senyumannya membuat dia semakin terlihat manis,,," gumamku dalam hati yang paling dalam.

"Ngomong aja ga papa, Ga usah malu,,,," Ucap ibu tiriku sambil menatapku dengan senyuman yang menggoda, Ibu tiriku berusah mengorek kisah asmaraku.

"Ohhh senyuman yang manis sekali tatapan mata yang sangat manis,,,," Gumamku dalam hati, yang tidak berani aku katakan, aku memang mengagumi sosok ibu tiriku.

"heyy !! Kenapa malah bengong,,,," Ucap ibu tiriku kembali sambil menarik daguku untuk menghadap ke arahnya, tanganya terasa lembut ketika menyentuh dagu ku, seperti tangan bayi, dia menatapku dengan senyuman menggoda, Dengan rasa malu aku menatapnya, Jantungku berdetak dengan kencang keringat dingin mulai keluar, Pipiku memerah, namun betapa bahagianya hatiku yang bersembunyi di balik rasa malu.

"Siapa namanya..." Ucap ibu tiriku sambil tersenyum manis ke arahku.

"Pu pu pu putrrr iiii bu,,,," Ucapku dengan nada terbata-bata, rasa malu dan gugup ketika tangan ibu tiriku yang bersih dan lembut masih memegang daguku.

"Ohh putri !! Ajak dong ke sini, Kenalin sama ibu,,,," Ucap ibu tiriku sambil mengusap bahuku dengan pelan, sentuhan tangan ibu tiriku membuatku semakin lebih gugup.

"Iiiii iiii iyyyyaaa buuu, Nannnntii di ajak ke sini,,," Ucapku nada terbata-bata menahan malu dan jantung yang berdebar-debar lebih kencang.

Posisiku dekat sekali dengan ibu tiriku paha kita saling bersentuhan,

Sehingga aroma parfum yang di kenakan ibu tiriku terasa sangat menyegarkan hidungku.

" Ga usah gugup kayak gitu,,," Ucap ibu tiriku sambil melepaskan tanganya dari daguku, Dia tersenyum lebar menatapku, Aku hanya menganggukan kepala ke arah ibu tiriku.

"Cantik ga pacar kamu,,,," Ucap ibu tiriku sambil mencairkan suasanaku yang masih gugup.

"Cantik dong bu,,," Balasku yang mulai merasakan tidak terlalu gugup.

"Cantikan mana sama ibu,,,," Ucapnya sambil tersenyum manis ke arahku, Senyuman ibu tiriku terasa membius pikiranku, Aku yang terdiam melihat senyuman ibu tiriku, dia sosok wanita yang ku kagumi dan sosok cinta pertamaku.

"Malah bengong,,,,"" Ucap ibu tiriku yang melambaikan tangannya di depan wajahku.

"Apa bu,,," ucapku dengan suara sedikit kaget ketika dia memuyarkan lamunanku.

"Cantikan ibu atau pacarmu,,," Ucap ibu tiriku kembali, yang terus tersenyum manis ke arahku, Dengan gugup dan malu aku memaksakan diri untuk berbicara lantang

"Emhhhhhh cantikan ibu,,," Ucapku sambil menggaruk-garuk kepalaku yang tidak gatal sama sekali, suaraku pelan dan mencoba menahan rasa malu.

Mendengar pernyataanku, ibu tiriku sedikit kaget dan tersenyum tipis ke arahku.

"Masa sih cantikan ibu, Kan ibu udah tua..." Ucapnya sambil memandangku dengan pipi yang mulai memerah, perasaan bahagianya memang tidak bisa di sembunyikan, wanita tetaplah wanita, paling suka di puji dan di perhatikan.

"Ga!! ibu ga tua ko, Masih cantik dan menarik,,," Ucapku sambil menatap ibu tiriku dan menegaskan.

"Ah kamu ini bisa aja, Emang ibu masih menarik yah,,,," Ucapnya sambil memegang dagunya sambil melirik badannya sendiri, terlihat wajah cerianya yang tidak bisa di sembunyikan.

"Menarik banget,Pokonya ibu bidadarinya deh di dunia ini,,," Ucapku meyakinkan ibu tiriku, dia tertawan kecil ketika mendengar ucapanku.

"Ah udah ah !!, makin malam makin ngelantur aja,,," Ucap ibu tiriku sambil berdiri untuk pergi meninggalkan ruangan tengah, Namun ketika ibu tiriku hendak berjalan tangan kananku segera memegang tangan kirinya, berusaha menghentikan langkah kaki ibu tiriku, Ibu tiriku terkejut ketika tanganku memegang tangannya.

"Ibu jangan marah, Emang bener ko ibu cantik banget dan masih menarik,,," Ucapku dengan sedikit manja dan menatap wajah ibu tiriku dengan sedih.

"Iya, Iya, Ibu ga marah ko, Malahan ibu seneng,,," Ucap ibu tiriku dengan tersenyum lebar ke arahku, Dia menunduk kembali dan memeluku dengan kasih sayang, Sedikit terkejut aku dengan apa yang di lakukan oleh ibu tiriku, Kupikir dia akan marah padaku, namun aku malah dapat pelukan hangat dari sosok wanita yang kukagumi.

"Ibu udah mulai ngantuk mau istirahat,,,," Ucapnya dengan nada pelan dan lembut, Mendengar ucapan ibu tiriku aku hanya menganggukan kepala, Ibu tiriku segera berdiri.

"Kamu juga istirahat yah,,,," ucapnya sambil melangkah pergi meninggalkanku.

Hatiku terasa berbunga-bunga mendapat pelukan dari sosok wanita yang ku kagumi, Dengan senyam-senyum sendiri aku segera mematikan televisi, Segera aku pergi ke atas untuk masuk ke kamarku.

Pelukan ibu tiriku masih terasa hangat di tubuhku, Aroma parfum yang sangat wangi masih menempel di bajuku, Aku segera merebahkan diri di kasur empuk, Masih terbayang senyuman ibu tiriku.

"Bagai mana jika ibu tiriku selalu di sampingku, Mungkin Rasa hangat dan kenyamanan, akan menyelimuti kehidupanku,,,," Gumamku dalam hati, Aku memejamkan mata dan terus berkhayal membayangkan kebersamaan aku dan ibu tiriku.

Ketika aku membuka mata kulihat jam di atas meja kamarku sudah menunjukan jam 3 pagi, Sampai ketiduran aku membayangkan ibu tiriku, Kurasakan tenggorokan kering, Aku segera turun untuk mengambil air minum, segera aku turun dari kasur dan

Melangkahkan kaki untuk segera keluar dari kamar, perlahan aku berjalan menuruni tangga, Keadaan yang gelap, seperti biasa sebelum tidur mematikan lampu di setiap sudut ruangan,Namun yang kulihat ada cahaya di arah dapur.

"Apakah ada maling,,,," Gumamku dalam hati dengan rasa penasaran perlahan aku berjalan mendekati dapur, Ketika aku mendekati ruangan dapur, Seseorang juga keluar dari ruangan dapur.

"HuaaaAhhhhhhhhhhhh,,,,"

"Huaaahhhhhhhhhhhhh,,,," Teriak kita bersamaan.

Aku terkejut ketika mendengar teriakan Ibu tiriku, Ibu tiriku juga terkejut mendengar teriakanku.

"Chandra, Ngagetin aja,,," Ucap ibu tiriku sambil menepuk dadaku dengan pelan, wajahnya masih memiliki ekspresi kaget.

"Hahhhh, Ibu juga ngagetin aku,,," Ucapku sambil menghela nafas panjang.

Ternyata sosok yang keluar dari dapur adalah ibu tiriku, Aku sedikit terpana ketika melihat ibu tiriku, Sosok wanita yang ku kagumi, yang biasa mengenakan gamis panjang dan kerudung yang lebar, Sekarang yang kulihat sosok wanita yang jauh berbeda dari biasanya, Ibu tiriku mengenakan tanktop berwana coklat dan celan pendek berwana hitam polos, rambut yang hitam panjang di ikat dengan jepitan rambut berwana pink.

Aku terkesima ketika melihat tubuh ibu tiriku yang biasa mengenakan gamis dan kerudung kini terlepas dari gamis dan kerudungnya, Tubuh telihat sangat ideal, layaknya wanita yang sering merawat tubuh, Kulitnya putih kuning langsak, mulus seperti bayi, pinggang yang ramping dan gunung kembar yang sedang, belahan gunung kembarnya terlihat jelas.

"Ada apa sih kamu ngeliatin ibu kayak gitu,,," Ucap ibu tiriku dengan terheran dan sedikit malu menatapku, Namun tangan ibu tiriku tidak berusaha menutupi badan nya, Seolah membiarkan ku menatap tubuhnya yang sanga ideal.

Ucapan ibu tiriku mengejutkan ku yang sedang asik menatap setiap lekuk tubuhnya,

Dengan gugup dan rasa malu aku memalingkan wajahku ke arah lain.

"Emhhhhh engga, Ga apa-apa,,," Ucapku semakin lebih gugup sambil melihat ke arah lain, Jantungku berdetak dengan kencang, Keringat dingin yang mulai keluar dari dahiku.

"Kamu mau ngapain malam-malam ke dapur,,,," Ucap ibu tiriku dengan rasa penasaran menatapku.

"Mau minum bu,,,," Ucapku dengan jantung yang berdebar-debar dengan kencang.

"Oh yasudah, Ibu mau tidur lagi,,," Ucap ibu tiriku sambil melangkahkan kaki berjalan melewatiku, langkahnya pelan aroma tubuh tercium di hidungku, aku semakin terpana ketika ibu tiriku lewat di depan mataku.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel