#4 sosok Ibu tiriku yang perhatian
"Walaikumsalam,,,," Ucapan kita bersama ketika melihat ke arah pintu.
Ayahku berjalan menghampiri kita, Ibu tiriku segera berdiri menghampiri ayahku, segera mencium tangan ayahku dan segera mengambil tas yang di pegang ayahku,
Sementara itu aku diam masih duduk di sofa
Hanya melihat kedatangan ayahku yang di sambut Mesra oleh ibu tiriku.
Perlahan ayahku menghampirku, Segera aku bersalaman kepada ayahku, Ayahku terus duduk di sampingku.
"Mau di bikinin kopi sekarang mas,,," Ucap ibu tiriku sambil tersenyum manis ke arah ayahku.
"Ga usah.!! nanti saja, sehabis mandi,,," Ucap ayahku sambil berdiri kembali dan berlalu pergi meninggalkan ruangan tengah dan segera masuk ke kamarnya.
"Kelakuan ayahmu selalu cuekk . Kalo sehabis pulang kerja,,," Ucap ibu tiriku dengan menggerutu sambil memasang wajah kesal, Ibu tiriku langsung duduk dengan wajah cemberut nya.
"Yah begitulah ayah bu, mungkin ayah masih lelah,,," Ucapku sambil tersenyum tipis ke arah ibu tiriku.
"Padahal aku menyambutnya dengan hangat
Gimana kalo tidak disambut dengan hangat,,," Ucap ibu tiriku yang terus menggerutu dan memasang wajah cemberut.
"Sabar bu,,," Balasku sambil mengusap tangan atas ibu tiriku, Sontak ibu tiriku melihat ke arahku dan tersenyum tipis, Terlihat dari wajahnya senyuman yang terpakasa.
"Iya ibu akan terus berusaha sabar,,,," Ucap ibu tiriku dengan senyuman yang manis dan segera berdiri mengambil tas ayahku dan segera melangkahkan kaki untuk masuk ke kamar.
Selang beberapa menit kemudian ibu tiriku keluar dari kamarnya dan menghampiriku,
Hanya sekedar menaruh tas yang di bawanya, Raut wajahnya masih terlihat cemberut ketika duduk di sampingku.
"Kenapa ibu cemberut terus,,," Ucapku sambil menahan daguku dengan tangan kiriku dan wajahku melihat ke arah ibu tiriku, Ibu tiriku menataku dengan kesal dan berusaha tersenyum lebar.
"Kesal sama ayahmu,,,," Balas ibu tiriku sambil menghela nafas dengan nada yang lembut.
"Yah jadi jelek dong kalo cemberut,,,," Ucapku sambil mengalihkan pandangan ke arah televisi.
"Apa,,," Ucap ibu tiriku, Sontak ibu tiriku melihat ke arahku dengan rasa penasan apa yang ku ucapkan .
"Ibu ga dengar, Coba sekali lagi bilang,,," Ucapnya kembali sambil medekatkan telinganya ke arahku.
"Ga !! Bukan apa-apa,,," Ucapku sambil menjauh dari telinga yang di dekatkan ke arahku, Aku sedikit gugup ketika ibu tiriku terus mendekatkan telinganya.
"Ayoo !! Tadi bilang apa,,," Ucap ibu tiriku dengan rasa penasaran dan tersenyum manis, Tangan nya mencubit tanganku dengan pelan.
"Awww sakittt,,," ucapku sedikit teriak ketika ibu tiriku mencubit tanganku.
"Coba bilang sekali lagi,,," Ucapnya sambil mendekatkan telinganya ke arahku lebih dekat dari sebelumnya.
Dengan gugup aku mendekatkan bibirku ke telinganya, bibirku hampir mengenai kerudungnya, tercium aroma parfum yang sangat wangi, Aroma segar yang masuk ke hidungku Membuatku semakin lebih gugup
"Kalo ibu cemberut jadi jelek,,," Ucapku dengan sedikit kencang di dekat telinganya, Sambil cengengesan Segera aku berdiri, dengan cepat aku berlari ke atas.
"Ihhhh dasar yah kamu ini,,," Ucap ibu tiriku dengan kesal menatap ke arahku yang langsung berlari.
Sementara itu aku yang memasuki kamarku segera merebahkan diri, Aku berbaring menatap lelangitan kamarku, Membayangkan ibu tiriku yang cantik di balut kerudung yang lebar, Kecantikannya senyuman manisnya, Dan tatapan lembut menghiasi lamunanku, Aroma parfum yang barusaja kuhirup Seakan masih melekat di hidungku, Masih terasa wanginya di hidungku, Seolah sosok ibu tiriku ada di hadapanku.
Sementara itu suara gemercik air hujan yang terus menemani keadaan sepi, Bayangkan ibu tiriku di temani dengan suara gemercik air hujan yang deras dan Angin yang lumayan kencang memasuki rungan kamarku, akibat jendelaku yang masih terbuka, Hembusan angin yang memasuki kamarku menerpa wajahku dengan rasa dingin.
"Dredddd dredddd dredddd,,," Suara getaran hpku membuyarkan lamunanku, Dengan rasa penasaran kulihat layar hp, Ternyata putri yang menelpon.
"Hallo sayang,,," Ucapku dengan sedikit kesal, karna dia membuyarkan lamunanku.
"Sayang jadi yah malam ini kita jalan,,,," Balasnya dari telpon yang memastikan.
"Ya !! kalo hujan nya reda kita jalan,,," Ucapku tidak pasti, Karna hujan di luar lumayan lebat,
Sambil menempelkan hpku di telinga
Perlahan aku berjalan menuju jendela yang terbuka, Hembusan angin dari luar terasa lebih kencang menerpa wajahku, Hingga dingin terasa di sekitar wajahku.
Cukup lama aku berbicara dengan putri dari telpon, sudah banyak pembicaraan yang kita bahas, Hingga tak terasa langit di depanku begitu gelap, namun hujan tak kunjung reda malah semakin lebat, di iringi dengan angin yang semakin kencang dan suara petir kecil terus menyambar, Kilatan cahaya petir dengan suara berjatuhan air hujan di atas genting.
"Tok tok tok,,,"
"Candar ayo makan,,,," Kudengar ketukan pintu dari luar, di iringi suara ibu tiriku yang lembut memanggilku.
"Iya buu tunggu sebentar,,," Ucapku dengan sedikit lebih keras ke arah pintu kamarku .
"Sayang !! Hujan nya semakin lebat. Sepertinya kita tidak bisa jalan malam ini,,," Ucapku sambil memegang hpku di dekat telingaku.
"Oh ya sudah, Kita bisa jalan lain kali saja,,," Suara putri dari telepon dengan nada kecewa.
"Iya !! Maaf yah sayang,,," Ucapku dengan hati yang ikut bersedih, Putri pun mengakhiri telponnya dengan kecewa.
Memastikan putri sudah menutup teleponnya, segera aku membawa hpku dan turun kebawah untuk makan, Kulihat di meja makan ada ibu tiriku dan ayahku barusaja memulai makan.
"Kamu dari tadi ngapain aja sih, Susah banget di suruh makan,,," Ucap ayahku sambil menyantap makanan dengan nada kesal, Aku tidak berbicara dan langsung duduk di kursi yang kosong.
"Kanap kamu diam saja,,," Ucap ayahku dengan dengan sedikit marah, sementara itu Aku hanya diam tanpa sepatah katapun.
"Sudahlah mas, Ga usah di permasalahkan,,,," Ucap ibu tiriku dengan nada lembut dan mengusap punggung ayahku, Ibu tiriku berusah membelaku, Ayahku seketika luluh dengan perlakuan lembut ibu tiriku.
Sementara itu ibu tiriku menyiapkan piring dan nasi untukku , aku segera melahap makanan yang di sajikan ibu tiriku, Ketika ayahku sudah berbicara disitu aku sudah malas untuk makan, Namun Dengan perlakuan ibu tiriku yang pengertian, Aku memaksakan untuk makan, agar menghargai apa yang sudah di siapkan ibu tiriku.
Aku teramat sangat tersentuh oleh perhatian dan kebaikan ibu tiriku, Berbeda dengan yang sering orang lain bicarakan, Ibu tiri biasanya sangat kejam dan jahat, Namun berbeda dengan ibu tiriku ini, Dia lembut, cantik dan pengertian, Cukuplah sempurana menurutku.
Memang pantas menjadi sosok ibu, Semenjak dia menjadi ibu tiriku, Kupikir perasaan sukaku kepadanya akan hilang, Tapi ternyata salah, malahan aku semakin suka kepada ibu tiriku.
Waktu berlalu, kita sudahi makan dan segera pindah ke ruangan tengah, Kita melanjutkan perbincangan di depan televisi, Jam 21:34 tepatnya sekitar jam setengah sepuluh,
Ayahku undur diri untuk segera istirahat
"Sayang ayo kita istirahat,,," Ucap ayahku mengajak ibu tiriku untuk Segera istirahat.
"Nanti saja aku belum ngantuk mas,,," Ucap ibu tiriku sambil tersenyum ke arah ayahku.
"Ya sudah !! Aku istirahat duluan,,," Balas ayahku dengan tegas, dan segera berdiri melangkahkan kaki untuk memasuki kamarnya, Sementara itu aku dan ibu tiriku masih asik menonton televisi.
"Kamu tadi lagi ngapain di kamar, susah banget di ajak makan,,," Ucap ibu tiriku sambil melihat ke arahku, Pembicaraan kita sudah mulai membicarakan masalah pribadi.
"Biasa lagi telponan,,," Ucapku dengan Tersenyum malu ke arah ibu tiriku.
"Ohhh, Pantas aja lama keluar dari kamar,,,," Balasnya dengan cengengesan menggodaku
"Cuman sebentar ko,,," Ucapku dengan malu sambil mengalihkan pandanganku ke arah lain.
