Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

#2 di taman bersama putri

" Aku ga mau pulang..." Balasnya dengan singkat sambil memasang wajah cemberut ..

"Ya sudah ayo,,," aku menggendongnya untuk naik motor kembali, perlahan aku mulai memacu motor, Dalam perjalanan yang ga jelas arah tujuannya.

"Mau ke mana,,," Ucapku dengan singkat dan jelas, sedikit bingung karna tanpa arah tujuan.

"Makan aja, aku laper,,,," balasnya dengan nada singkat .

Aku belokan ke arah taman dengan cepat aku menepikan motor di halaman taman yang sepi dan memarkirkan motor.

Setelah memarkirkan motor dan melepaskan helm dan melepaskan helm yang di kenakan putri, Aku segera menarik tangan nya untuk mencari posisi sepi jauh dari keramaian.

"Mau ngapain kita kesini,,,,"ucapnya dengan nada terheran-heran.

" Mau makan,,," jawabku singkat sambil ku buka wadah yang di masukan ibu tiriku, dan menyodorkan ke depan putri, Namun putri tidak mau memakan nya, dia memalingkan wajahnya ke arah kanan.

Aku mencoba bersabar menghadapi sikapnya yang manja dan cepat marah, aku mencoba mengambil lauk sedikit dengan sendok, Tangan kananku melingkari pudaknya, Berusaha menyuapinya agar dia mau makan dan tidak marah lagi.

"Ayo sayang jangan marah mulu, ayo makan,,," Sambil kulihat mukanya dengan amarah yang mulai mereda.

Tangan kananku masih berada di dekat mulutnya, Akhirnya dia luluh dengan caraku, Diapun mau makan asalkan aku menyuapinya.

"Enak ga " Ucapku sambil menatapnya.

"Enak,,,," Balasnya sambil menganggukan kepala.

"Maksudku, suapanku,,," Sabil mencium pipinya, dia senyum tersipu malu dan pipinya yang terlihat memerah, dia memukul pelan dadaku, berusaha menutupi malunya dengan tersenyum manis ke arahku.

"Kenyang ga,,," ucapku sambil menatap matanya.

"Kenyang,,," Balasnya sambil melihat ke arahku dan menganggukan kepala, terlihat jelas di wajahnya masih terasa mal, Aku tersenyum meliha dia yang malu, Kutarik wajahnya untuk melihat ke arahku Lalu tangan kananku memegang dagunya, Dan jempolku mengusap bibirnya yang sexy, mencoba membersihkan sisa bumbu, yang menempel, Dia tersipu dengan cara perlakuanku, Dia menatapku dengan perasaan tulus.

Perlahan aku mengecup bibirnya dan segera berbalik melihat taman yang di hiasi bunga-bunga.

Tiba-tiba dia nyosor mencium bibirku

" Aku sayang kamu,,," ucapnya dengan menunduk dan pipi yang memerah, Aku segera duduk di hadapan nya, Dan menarik dagunya dengan tangan kananku, lalu ku ciuman bibirnya, dan melepaskan kembali.

"Aku juga sayang sama kamu ko,,," Dan aku mencium bibirnya, sedangkan tangan kananku memegang kepalanya, perlahan Dia mulai merespon ciumanku.

dengan kenyamanan yang kuberikan kepadanya dia tidak memberontak, malah semakin liar ciuman kita.

Kucoba untuk memasukan lidahku kedalam mulutnya, dia membuka mulutnya, putri mulai menyambut lidahku dengan lidahnya, kita berpagut dalam permaian lidah, Tangan kiriku tidak tinggal diam segera meremas-remas gunung kembar yang indah, dari luar baju.

"Hmhhhh,,," suara putri sedikit mengerang Dia mulai merasakan kenikmatan yang kuberikan, semakin lama kita bermain lidah Semakin berani aku melakukan lebih jauh, Tangan ku mulai memasuki bajunya dan BH nya, Aku segera meremas-remas gunung nya dari dalam.

" Mhhhhhhhh mhhhhhh,,," desahan putri yang semakin terbuai oleh permainanku, perlahan

Kulepaskan ciumanku, dia menataku dengan keheranan, seakan tidak mau melepaskan lumatan yang kita mainkan.

Kubuka baju dia, dia hanya diam mengikuti apa yang aku lakukan, segera ku buka BHnya, dia membantuku untuk membuka BH nya, Kulumat kembali bibirnya dia membalas dengan penuh gairah, Lalu ku dorong dia ke belakang sampai dia telentang, badanku menindihnya dari atas, Kedua tanganku mencoba melebarkan kedua pahanya,

Kucoba menggesek-gesekkan rudalku dari luar celana dan goa surgawi yang masih tertutup celana.

" Mhhhhh mhhhh,,,"

Di melenguh kenikmatan, Ku turunkan lumatanku ke lehernya, Ku lumat dengan penuh nafsu, hingga leher dia menjadi basah oleh air liurku, Terlihat seperti berkeringat, Jilatanku turun ke gunung kembar yang sangat indah,Terasa harum saat hidungku menghisapnya, ku remas-remas dengan lembut, ku jilati dengan perlahan, bergantian kiri dan kanan.

"Mhhhhhhh hhhhhh..." Dia mengelinjang kenikmatan.

Tangan kiriku mencoba untuk mencari goa surgawi, Berusaha masuk kedalam celana

Ketika aku menyentuh area sensitivnya, dia menepis tanganku, tanganku mencoba memaksa masuk, Namun tangan kiri dia memukul bahuku dengan keras dan tangan kanannya menahan tanganku.

Tetap saja tangan kiriku menginginkan hal yang lebih, dan terus mencoba memasuki goa surgawi dengan secara paksa.

Tiba-tiba dia menjambaku dengan tangan kirinya, seketika lumatanku terhenti.

( Plakkkkkkkkk ) Suara tangan kanannya menampar wajahku dengan pelan.

" Aku ga mau, jangan memaksaku,,,," ucapnya dengan memasang wajah cemberut, dia mulai kesal dengan perlakuanku yang semakin nakal.

"Tapi aku mau sayang,,," jawabku mencoba merayunya agar dia mau memberikan apa yang ku mau, aku mulai melumat kembali bibirnya, namun putri berusah menghindari bibirku.

"Tidak untuk sekarang,,," ucapnya dengan wajah yang semakin kesal.

"Jangan berlebihan,,,," ucapnya kembali, aku melumat mulutnya kembali, Dia membalas lumatanku, Kini tanganku tidak bisa berbuat lebih, Namun tangan kiriku menarik tangan kanannya untuk memasuki celanaku

Dan ku gesek-gesek tangan nya di batang kemaluanku.

"Sayang !! aku sudah ga tahan,,," Sambil ku buka celanaku dan mengeluarkan batang kemaluanku yang sudah berdiri tegak

"Ga mau ih sayang,,," balasnya dengan mengernyitkan dahinya, dia sedikit terkejut ketika melihat batang kemaluanku yang sudah mengeras, panjang, besar dan berurat.

" Pake mulut kamu aja sayang,,," jawabku sambil ku arahkan batang kemaluanku di wajahnya, Dia menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

"Ayo sayang aku ga tahan lagi,,,"ucapku kembali Sambil ku tarik tangannya untuk mengocok-ngocok batang kemaluanku.

" Yang udah ah yang,,," balasnya Sambil mulai mengocok-ngocok batang kemaluanku.

"Ayo sayang, sebentar saja ko,,," Sambil ku arahkan batang kemaluanku ke mulutnya.

"Emang muat di mulutku, ini kan gede yang,,,," Ucapnya yang masih ragu-ragu.

" Muat lah, kepalanya aja kok,,," ucapku sambil merayunya agar dia mau mengulum batang kemaluanku aku berusah meyakinkan putru.

Dengan hati yang masih ragu, Perlahan dia membuka mulutnya dan ku masukan kepala Batang kemaluanku dengan perlahan.

"Jangan posisi gini yang? Susah,,,," Ucapku sambil bergegas untuk berdiri, perlahan ku posisikan diri, sedangkan putri berjongkok di depan batang kemaluanku.

Dia membuka mulutnya dengan lebar-lebar,

Perlahan ku masukan rudalku dengan pelan,

"Yang putar-putar dengan lidahmu,,,," Ucapku sambil menatapnya, dia menuruti perkataanku, Aku menekan mendorong batang kemaluanku perlahan-lahan.

"Uhukkkk uhhuukkk,,,," dia terbatuk-batuk karna aku mendorong nya terlalu dalam.

"Katanya kepala doang,,,,"Ucapnya dengan muka yang sedikit marah.

"Ga sengaja sayang, mulut kamu terlalu enak,,," Ucapku memuji bibirnya dan berusaha memberi alasan, padahal aku sengaja mendorongnya.

"Ayo sayang, Lebih cepat,,," ucapku sambil kupegangi kepala belakang nya dengan kedua tanganku.

"Sruppptt sruppptt,,," suara kuluman putri dengan cepat, cukup lama putri mengulum batang kemaluanku, hingga Batang kemaluanku mulai merasakan akan mengeluarakan cairan surgawi, Dengan cepat aku mencabutnya.

"Telentang dong sayang,,," ucapku dengan tergesa-gesa, Dia mengikuti perkataanku,

"yang tekan tetemu seperti ini,,," ucapku sambil mendorongkan kedua gunung kembarnya, ke arah tengah, hingga belahan gunung kembarnya terluhat menyempit, Diapun mengikuti intruksiku.

Aku mulai menggesek-gesek batang kemaluanku dengan cepat di belahan gunung kembarnya, batang kemaluanku Terhimpit oleh gunung kembarnya, Segera kumaju mundurkan rudalku dengan makin cepat, cukup lama aku menggesek gesekkan batang kemaluanku di belahan gunung kembarnya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel