

# 1 cinta pertama
Namaku ( chandra mahardika).
Usiaku 20 tahun, Perawakanku bisa di bilang bagus, tinggi 175 cm dengan tubuh yang kekar dan juga bisa di bilang tampan, maklum dulunya aku sering berolahraga.
Aku baru saja memasuki kuliah, mungkin sekitar 3 bulan, Dan Aku anak tunggal, tidak mempunyai kaka, juga tidak mempunyai adik, Menjadi anak tunggal sungguh kesepian tidak ada teman untuk di ajak berbicara jika berada di rumah.
Untung saja, ada ibu tiriku, dan ibu tiriku adalah seorang ustadzah, Dialah sosok cinta pertamaku ..
9 tahun yang lalu
( Flashback )
Kehidupan keluarga ku cukup harmonis, ekonomi keluargaku sudah lebih dari cukup, apa yang aku mau selalu di kasih tanpa harus nangis minta paksa.
Lingkungan hidupku juga cukup baik, Dengan tetangga yang selalu ramah dan sopan membuat aku semakin betah tinggal di wilayah ini, Di ujung jalan komplek ada satu rumah yang di huni oleh sosok wanita cantik, ramah, dan baik hati.
janda muda tidak mempunyai anak, usianya 19 tahun, yang di tinggalkan mati oleh suaminya, sayang sekali baru saja nikah 3 bulan dia sudah di tinggalkan mati oleh suaminya, suaminya meninggal karena kecelakan tragis.
Di usia yang sangat muda bagiku, Adalah hal yang tidak wajar jatuh cinta kepada wanita yang lebih tua dariku, beda 8 tahun jauhnya.
Namanya ustadzah ( nafiani )
Dia sosok wanita yang aku kagumi, kecantikannya, keramahannya dan juga baik hati.
Namun sayang dalam keluarga ku yang harmonis, harus beduka cita karena kematian ibuku.
Aku sering di tinggalkan ayaku bekerja hingga aku sibuk sendiri, Membuatku sering merasa kesepian, Meskipun ada bi minah yang merawatku di rumah ...
Aku lebih sering menghabiskan waktu ku di luar rumah, tanpa adanya perhatian dari seorang ibu dan kurangnya perhatian dari seorang ayah, hingga membuat kenakalanku menjadi semakin lebih buruk, aku yang awalnya seorang lelaki baik kini menjadi mulai bersikap brengsek, sering sekali aku membanyangkan tubuh ustadzah nafiani.
Di usiaku yang ke 17 tahun ayah berusaha menikah lagi , dan meminang ustadzah nafiani ..
Bagai mana mungkin sosok wanita yang aku cintai dan ku Kagumi, Yang sering menjadi bahan khayalanku, menjadi ibu tiriku.
Kupikir setelah ayah menikah dengan Ustadzah nafiani, Rasa cinta, dan rasa ingin menggaulinya akan terhapuskan.
Namun ternyata salah, bahkan aku semakin lebih mencintainya, rasa sayangku semakin hari semakin tumbuh, meskipun dia sudah menjadi ibu tiriku ...
Pagiku terbangun dari teriakan ayahku
" Bangun Chandra kamu sudah besar ga usah manja-manja'an,,,," teriak ayahku dari luar kamarku.
Lalu sosok wanita cantik memakai kerudung pink dan memakai gamis pink, dia masuk ke kamarku, dan duduk di tepi ranjang.
Sebenarnya aku sudah terbangun tapi sengaja berpura-pura tidur.
" Chandra Bangun sudah siang..." Ucap ibu tiriku Sambil mengusap kepalaku dengan lembut..
"Dia ga usah di manja, sudah besar ko..." Teriak ayahku di depan pintu kamarku sambil melipat tangannya .
"Ga usah teriak-teriak mas.." ucap ibu tiriku,
dengan suara yang lembut sambil membelaiku, emang Ibu tiriku sangat lembut.
" Hmmmm kamu terlalu lembut..." Ucap ayahku sambil pergi.
Aku membuka mata dan memegang tangan ibu tiriku yang lembut dan putih mulus.
"Ayah emang begitu dari kecil aku sering di bentak..."sambil ku elus-elus tangan ibu tiriku.
"Kalo ga mau di bentak ya harus nurut.."
Saut ibu tiriku sambil mengusap-usap kepalaku.
"Makasih buu,,," Ucapku dengan menatap wajahnya yang cantik.
"Sama-sama, ayoo bangun,,," balasnya sambil menarik tanganku untuk bangun .
Aku beranjak dari tempat tidurku ,dan bergegas pergi untuk membasuh sekujur tubuhku ..
Setelah mandi , aku beranjak turun ke bawah untuk segera berangkat ke kampus .
"Kamu ga sarapan dulu..."ucap ayahku singkat sambil membaca koran.
"Nanti saja di kampus.." ucapku sambil mencium tangan ayahku.
Lalu aku menghampiri ibu tiriku yang berada di dapur sedang memasak .
"Kamu ga sarapan dulu.." ucap ibu tiriku sambil mengambil wadah nasi yang sudah berisi makanan.
"Ga ah nanti saja..." balasku segera mencium tangannya, ibu tiriku memasukan wadah tersebut ke tas gendong yang aku bawa .
" Jangan lupa di makan .." ucap ibu tiriku sambil menepuk dadaku dengan perlahan.
Sungguh perhatian ibu tiriku ini , udah cantik sexy , lembut dan perhatian ..
Bergegas aku menyalakan motor sport, Dan pergi menjemput pacar ku Setibnaya di depan rumahnya, dia sedang berdiri melipat tangan nya, dengan memasang wajah cemberut, terlihat dari sudut bibirnya sedang kesal, namun dia terlihat sangat imut ..
Dia adalah ( putri purnama )
Wajah yang sangat cantik dan tubuh yang berisi, muka cindo dan rambut yang lurus melengkung di ujung, usianya tidak jauh dariku mungkin selisih beberapa bulan.
" Pagi sayang .." ucapku sambil ku bawa helm dan menghampirinya ..
Namun dia malah memalingkan mukanya, ya seperti wanita sedang marah pada umumnya.
" Udah jangan marah sayang..."
Sambil kupasangkan helm untuknya, namun dia menepiskan helm yang akan ku pasangkan.
" Apa sihhhhhhhhh, ga mau ahhh udah siang..." Ucapnya sambil berteriak dan menbalikan tubunya, dia terlihat begitu imut ketika sedang marah seperti ini
" Ayolah , masih sempet ko ..." Balasku sambil menghadap ke dapannya, aku berusah membujuknya agar dia mau berangkat secepatnya.
"Terlambat ya terlambat..." Saut nya dengan teriak keras,
Tiba-tiba pintu rumah terbuka lebar kulihat seorang wanita keluar dari dalam rumah.
" Ada apa sih, berisik banget ..." Ujarnya sambil menatap kita .
Dia ibunya putri bernama (purnamasari ).
Dia wanita cantik mempunyai tubuh yang ideal, dengan dada yang besar, bokong yang lebar dan kulit yang putih bersih, dia selalu berpenampilan yang sexy , dia seorang janda punya anak 2, Mungkin usia nya 42, anak pertamanya yaitu putri, Sedangkan anak yang ke duanya di bawa oleh ayahnya putri ..
" Pagi tante..." Sapaku Sambil terSenyum lebar dan menghapirinya lalu mencium tangan nya.
" Ada apa ini pagi-pagi sudah triak-triak ..." Ucapnya sambil menoleh ke arah putri.
"Ini tante ,, hmmmm aku datang terlambat untuk menjemput putri..." Sautku Sambil menunjuk ke arah putri yang sedang cemberut.
"Oh kirain ada apa..."balasnya sambil masuk dan menutup kembali pintu.
"Bisanya ngadu saja .." ucap putri dengan nada kesal,Aku menghampirinya dan membelai pipinya.
"Maafkan aku sayang..." Sambil kupeluk dan mengusap-usap pungggung nya, Aku melepaskan pelukanku dan menatap wajahnya lalu mencium bibirnya dan kudiamkan lebih lama , dia membalas ciumanku , lumayan lama kami berciuman sambil ku peluk erat , diapun memeluku dengan erat ..
"Ekkhemm ekkhemm..." Suara itu dari dalam rumah, kurasa itu ibunya putri, Suara nya seakan menghentikan ciuman kita, dengan cepat aku melepaskan pelukan dan cepat memasangkan helm ke kepala putri.
Putri tersenyum malu, dan mulai ku gandeng menuju motor , ku pangku putri untuk naik motor, Akupun naik dan bergegas, Meninggalkan rumah putri ..
Aku menarik tangan nya untuk memeluku.
Setibanya di kampus segera aku dan putri berpisah,.
Waktunya pulang aku menunggu putri di parkiran sambil merokok.
"Merokok lagi merokok lagi..." Ucapnya sambil melangkah mendekatiku.
Dengan bibir yang masih nyerocos ,
Aku langsung menciumnya dan menekan kepalanya dengan tangan kanan, Dia mencoba menghindarinya tapi tangan ku menekan kepalanya dengan erat, Tidak lama dia mulai membalas ciumanku.
"Woyyy jangan di tempat umum juga kali.."
Lalu aku melepas tanganku dan menghentikan ciumanku .
" Sory bro ....."sambil ku angkat tanganku dan mengacungkan dua jari tandanya viss
Sedangkan putri menunduk malu dan pipi yang memerah, dengan kedua tangannya memegang ujung bajunya ..
Aku segera memasangkan helm di kepalanya yang masih menunduk, Dan menarik tangannya untuk mendekati motorku , aku mencoba membantunya untuk naik .
"Yuk pulang..." Sambil kunaiki motor .
Tiba-tiba putri turun lagi dari motor , Dan mencoba untuk melepaskan helm yang ia kenakan .
" Ada apa lagi nih..." Gumamku dalam hati, yang mulai kesal menghadapi sikap putri yang manja.
"Ada apa sayang,,,," Ucapku dengan cepat menghentikan dia yang sedang berusah melepaskan motor.
