BAB 6
Andre tiba sampai di salah satu Cafe milik temannya, Samuel. Teman sekaligus rekan kerja dan sudah memiliki kerja sama bersama. Di sana sudah menunggu rekan-rekan lain dari Andre, dan ada beberapa juga belum menikah. Andre termasuk dari salah satu seperti mereka dahulu, akan tetapi sekarang sudah tidak lagi setelah kembali menikah bersama Dinda, statusnya yang dikatakan duda menghilang.
“Andre!” lambai Bambang terlihat girang menyambut kedatangan Andre berjalan menghampiri mereka duduk berhadapan.
“Apa kabar, Bro?” sapaan Aska setelah.
“Alhamdulilah, baik. Bagaimana dengan perkembangannya?” tanya langsung Andre.
“Ya, untuk saat ini Imam masih menjadi tersangka utama. Aku sudah mencari tahu dokumen perusahaan asing tersebut yang bekerja sama dengannya. Dan, ternyata sebagian besar banyak pemasukan tidak jelas, sehingga ini seperti permainan mereka.” tutur Bambang, bahwa ini kabar buruk kepada mereka semua.
Bambang sendiri pernah bekerja sama bersama Imam dahulu pada tahun 2012-2013. Hanya 1 tahun masa kontrak Bambang yang diberikan Imam, tidak masalah bagi Bambang sendiri pada dasarnya Imam selalu menilai pekerjaannya buruk. Bekerja bersamanya selalu makan hati.
Setelah mengetahui kabar Perusahaanya bangkut tahun 2018. Bambang sendiri tidak ingin melepas silahturahmi kepada Imam, dan malah berniat membantu sedikit beban Imam, dari mencari secara detail masalah ini, biarpun hanya mencarikan Informasi siapa saham lain yang juga ikut sekongkol dengannya.
“Aku sarankan lebih baik kamu segera menyalin data tersebut, sebelum mereka melakukan meretas untuk menghilangkan jejak dan mencari mangsa lain.” saran Zulfikar kepada Bambang, karena setaunya orang luar lebih pintar dalam meretas data, bisa saja mereka ingin melakukan itu.
“Mereka bermain cerdik, mengakali Imam sehingga semua bukti tertuju kepadanya. Bagaimana kabar Imam sendiri?”
Aska menimpali tidak mengetahui kabar terbaru dari Imam. Itu karena Aska saat kejadian Imam kecelakaan, dia berada di luar negeri dan saat ingin menghubungi sangatlah susah.
“Imam koma, sudah 1 bulan ini.” sahut Bambang menoleh melihat Aska yang menghembuskan asap rokok.
“Kemudian putrinya?” tanya lagi Aska seakan tidak ada habisnya berbicara.
“Menikah bersama Andre.” perjelas Bambang sambil melirik Andre yang terdiam serius seperti sedang memikirkan sesuatu, mengabaikan perkataan teman-temannya.
Aska dan Zulfikri tersentak kaget tidak menyangka, secara bersamaan menatap Andre terlihat santai sudah tersadar bahwa mereka semua sedang memperhatikan diri Andre.
“Ada apa dengan kalian?” tanya datar Andre menyandarkan tubuhnya di kursi.
“Mengejutkan.” tutur Aska.
“Mengejutkanmu terlihat biasa. Seharusnya, mengejutkan Andre!. Kamu berhasil mendapatkan daun muda.” Bambang kagum.
“Daun muda? Mengapa kalian membahas sesuatu yang membuang waktu tidak berguna.” malas Andre mendengarkan hal seperti itu.
“Andre, daun muda itu diartikan sebagai gadis berumur muda. Ya, seperti Istrimu itu.” tutur Zulfikar.
Andre menyipitkan mata. “18 tahun sudah bisa menikah, lagian dia sekolah akhir tinggal menunggu ujian kelulusan. Juga, saya tidak pernah memasa untuk dia melayani segala kebutuhan saya, sebab dia masih status pelajar. Itu untuk sekarang.”
“Bisa nahan tidak melakukan apapun dengan Istri daun muda?” candaan Bambang.
“Biasa saja. Dan saya juga banyak mempunyai tugas daripada memperhatikan dia selalu.”
“Ah ini!, kalau tidak detail mendengarkan perkataan Andre barusan. Ada seperti menunjukkan dari menyeluruh dalam kalimat baku, kalau cinta tulus itu tanpa nafsu. Aku benar sekali.” penjelasan Aska mendampatkan sambutan benar akan perkataannya.
Teman-teman yang lain ikut tertawa akan perkataan Aska ada benar juga. Melainkan, tidak dengan Andre memilih diam memandang arah luar jendela berharap waktu segera cepat berlalu ingin menjemput Dinda pulang sekolah.
Andre tidak sabar ingin bertemu kembali bersama Dinda, wajahnya bulat dan pipinya yang tembam bersisi, ditambah bibirnya yang selalu berubah bentuh mengerucut. Hanya saja kalau Istrinya itu marah, kelihatan semakin manis. Ya, tidak tahu ada apa dengan diri Andre. Dikatakan cinta belum menyentuh sampai dalam hati, hanya saja perasaan Andre takut kehilangan selalu memikirkan keadaannya jika pada saat berjauhan.
