Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Sugar Baby | Adam Holland

Millie POV

Setelah mengetahui nama pria tampan itu aku semakin sering bertemu pandang dengannya. Di kelas beberapa kali aku menyadari jika dia tengah menatapku. Namun ketika aku balik menatapnya, dia sudah lebih dulu mengalihkan pandangannya.

Aku mengulum senyum, memikirkan jika Mr. Holland sepertinya tertarik padaku. Jiwa jalangku mulai muncul. Sepertinya akan menarik jika aku bisa menjeratnya.

"Sir, May I go to the toilet, please?" aku mengangkat tanganku untuk meminta ijin.

"Sure." jawabnya datar sembari menatapku dengan alis terangkat.

Aku tersenyum menggoda, dan mulai berjalan berlenggak-lenggok keluar dari kelas. Ku rasakan tatapan pria itu mengikuti setiap pergerakanku. Aku tersenyum menyeringai dan dengan sengaja mengibaskan rambut coklatku.

Sampai di toilet, aku langsung membenahi penampilanku. Aku sedikit bersyukur karena kemarin malam tidak ada job, sehingga aku tidak perlu menutupi bekas kissmark menjijikkan dari para hidung belang seperti biasanya.

Ketika aku hendak keluar, langkahku terhenti karena terdengar segerombolan orang berjalan mendekat. Sayup-sayup ku mendengar nama Pamela, gadis nakal yang sering membully orang itu disebut.

Aku memilih untuk bersembunyi di dalam salah satu bilik. Sedari dulu aku sangat menghindari gank Pamela karena tidak ingin membuat masa-masa sekolahku suram karena pembulian.

Dapat aku dengar suara gaduh di depan wastafel. Mereka berceloteh mengenai alat-alat make up dan segala jenisnya. Sampai satu pembahasan berhasil menarik perhatianku. Suara Pamela yang centil itu tengah membicarakan Adam Holland, pria panas yang tengah mengajar di kelasku saat ini.

Argh, sial. Gara-gara terjebak di sini aku jadi tidak bisa ikut pelajaran pria tampan itu. Di dalam bilik kamar mandi itu aku tak henti memaki Pamela dan gangnya karena tidak segera keluar dari toilet ini.

|•|

Adam POV

Namaku Adam Holland. Saat ini aku tengah disibukkan dengan jadwalku yang cukup padat. Selain bekerja di perusahaan milik keluarga, baru-baru ini aku diutus ayahku untuk mengajar di sekolah milik keluarga besarku.

Sebenarnya aku sangat malas berbaur dengan banyak orang. Aku lebih suka berdiam diri sendirian. Namun setelah aku menikah lima tahun yang lalu, aku jadi lebih suka menghabiskan waktuku bersama Nathalie dan Emily, putriku.

Back to the topic, hari pertama aku mulai mengajar, Paman Matthew memberiku wewenang untuk menggantikan Evelyn, saudara sepupuku yang tengah cuti karena masa kehamilan.

Sekarang aku tengah mengajar di kelas IIX-A. Awal masuk kelas ini aku merasa biasa-biasa saja. Sampai aku melihat seorang gadis yang sepertinya pernah aku lihat dua hari lalu. Jika tidak salah gadis itu tengah bersama seorang pria tua waktu aku bersama keluargaku berlibur di taman.

Bitch

Jadi gadis itu sekolah di sini. Kenapa gadis seperti dia bisa masuk ke sekolah ini? Apa Paman Matthew tidak menyeleksi dulu siswa-siswinya?

Aku berusaha untuk kembali fokus. Mulai menjelaskan materi bahasa Inggris yang ada di buku paket. Semua siswa tampak tenang sampai suara gaduh dari belakang mengintrupsi kegiatanku.

Aku sengaja berdehem dan menyuruh siswi yang di belakang diam. Sialnya, aku kembali bertatapan dengan gadis itu. Lihat sekarang, dia mulai menunjukkan sisi aslinya sekarang.

"Sir, May I go to the toilet, please?" dia mengangkat tangannya dengan gerakan sok pelan.

"Sure." jawabku datar sembari menatapnya dengan alis terangkat.

Setelah dia pergi dari kelas, aku kembali melanjutkan kegiatanku menjelaskan materi bahasa Inggris. Dan aku semakin yakin jika gadis itu bukan siswi baik-baik karena sampai jam mengajarku selesai dia tak kembali lagi ke kelas.

|•|

Bel pergantian jam berbunyi, Pamela dan gengnya akhirnya keluar dari toilet perempuan. Millie menggerutu kesal karena sangat lama menunggu kepergian mereka.

Dia keluar dari bilik kamar mandi dan berjalan dengan cemberut keluar dari area itu. Namun, ketika ingin berbelok ke arah lorong kelasnya, tak sengaja dia bertabrakan dengan seseorang hingga membuatnya terjatuh dengan posisi yang cukup menegangkan.

"Kyaaa… " Millie spontan berteriak karena tubuhnya mulai oleng. Namun untung saja ada seseorang menangkap pinggangnya. Tapi naas, mereka berdua malah terjatuh dengan posisi Millie yang berada di atas tubuh pria itu.

Millie berusaha untuk bangun, namun dia dibuat membeku karena bertatapan langsung dengan manik jelaga milik seseorang yang baru saja dia pikirkan.

"Bisa pergi dari atas tubuh saya?" ucap pria itu dengan suara datar dan serak. Yang berhasil membuat Millie panas dingin.

"Hei.. " pria itu berusaha untuk membuat Millie sadar, dan akhirnya berhasil.

Millie dengan susah payah berdiri.

"Sorry, Sir. Saya tidak sengaja menabrak anda." kata gadis itu dengan pipi bersemu.

"Hn. Perhatikan jalanmu." jawab pria itu dan berlalu dari hadapan Millie.

Millie menahan napasnya ketika lengannya tak sengaja bersinggungan langsung dengan lengan milik Adam Holland. Gadis itu merasa pipinya memanas karena mengingat kejadian memalukan tadi.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel