2. Dekat Tapi Jauh
Beberapa tahun sebelumnya
"eh bro, kak Slm udah nikha bro, jih lihat fotonya"kata teman gw
"eh ah pantesan dia gak mau orang ternyata dia udah ada yang melamar"kata Ku
"sabar bro, tenang masih ada cewek lain, gw kenalin deh ke elu"kata temen gw
"ah terserah dah, patah hati banget gw"kata ku
Kembali lagi ke saat ini dimana aku sudah bertemu lagi dengan kak Salma meskipun dia sudah menikah.
Tetapi meskipun dia sudah menikah, tetapi aku bis merasakan sesuatu yang entah susah di jelaskan, seolah kita dekat tapi tidak sedekat itu langsung akrab padahal sejak aku menyatakn cinta kepadanya, kita tidak pernah saling berkontak lagi.
"eh udah lama ya gak ketemu kak, apa kabar"kataku
"ibu, kok kakak"kata Salma
"iya bu apa kabar"kata ku
"kabar baik pak, bapak gimana? lama ya lulusnya"kata Salma
"yah begitulah bu hehe"kata ku
"pasti masalah cewek ya"kata Salma
"yah begitulah"kata ku
"huh dasar kamu ini main cewek aja"kata Salma
"habisnya kakak tolak sih"kata ku
"eits apaan, orang kamunya telat hehe"kata Salma
"iya sih kak, gak nyangka kakak udah nikah aja, jadi di sini hanya aku aja yang belum nikah?"kata ku
"ya jelas dong siapa lagi"kata Salma
"hmm gitu ya, enak gak kak nikah itu"kata ku
"emang kamu mau nikah?semuda ini? yakin?"kata Salma
"hmm gak tahu sih, kakak aja nikahnya di usia lebih muda dari aku sekarang "kata ku
"hmmm tapi aku cewek, kalau suami kau kan udah cukup umurjya hampir tiga puluh dulu"kata Salma
"hoo harus dekat tiga puluh ya"kata ku
"gak gitu juga, orang kamu juga waktu itu masih semester tiga juga, sekarang baru kerja, emang udah ada calon?"kata Salma
"belum ada sih kak, hehe"kata ku
"ya udah cari aja calon dulu, apa sama siswa mau?tapi masih nunggu beberapa tahun lagi, tapi pas juga sih nanti kalau siswa lulus kuliah, kamu pasti udah siap"kata Salma
"hah?sama siswa ya?kok gitu"kata ku.
"ya mau sama siapa juga, di sini sudah sold out semuanya lho"kata Salma
"iya sih kak"kataku
Kita berjalan sambil mengobrol hingga masuk ruang guru dan kita pun duduk di bangku yang bersebelahan.
Salma pun langsung di sambut dengan guru-guru lain sehingga membuatku seolah terasingkan di sana.
Untungnya bel masuk pun berbunyi dan kita pun langsung pergi ke kelas untuk mengajar. Meskipun kita bersebelahan, tapi kita semakin jarang mengobrol karena Salma sering di ajak mengobrol oleh yang lainnya.
Hal itu membuatku sering dengan pak Hari yang selalu mengjak ke kantin sekolah untuk ngopi dan menceritakan kehidupannya itu.
Namun sejak saat itu, aku yang dulu sering menggantikan Salma untuk mengajar kelas dua belas itu pun cukup akrab dengan beberapa siswa juga sehingga kadang kalau sedang di kantin, kami sering bercengkerama.
Kehidupan ku menjadi guru hanya seperti itu saja, mengajar, ngopi, mengerjakan tugas-tugas yang di bebankan seolah tanpa aktivitas lainnya.
Namun hal itu membuatku tidak mempunyai pacar karena seolah tanpa kehidupan lainnya karena kesibukan dimana sudah berangkat oagi dan pulang sore hari dimana sekarang sepulnag sekolah semakin sibuk karena tugas yang menumpuk yang tak jarang guru senior meminta bantuan.
Namun aku tidak bisa menolaknya karena sebagai guru baru, aku harus berbuat baik seperti yang aku janjikna ke orang tua aku ketika aku memilih mengajar di sana.
"pak Firman, mari pulang pak"kata Salma
"eh iya bu, silahkan duluan, saya masih ini bu, ngoreksi pekerjaan siswa bu"kata ku
"owh begitu, ya udah Pak saya duluan"kata Salma
"iya bu, hati-hati"kata ku
Bu Salma pun pergi dan di ruang guru hanya ada beberapa guru di sana dimana sebagian besar adalah guru yang membimbing ektralurikuler yang di adakan sebagian besar di sore hari itu.
Tanpa terasa, pekerjaan yang banyak itu pun membuat ku tinggal di sekolah tak jarang hingg malam hari dimana sekolah sudah sepi.
"wah udah malam aja ya, sekolah udah sepi, horor gak sekolah ini"kata ku dalma hati
Aku pun menyelesaikan pekerjaan itu dan kemudian berkeliling sekolah meliht situasi dan kondisi ketika malam hari dimana hanya ada penjaga sekolah saja yang ada di sana.
"Eh pak Firman belum pulang?"kata penjaga sekolah
"eh iy pak, ini baru selesai pak, mau pulang sih"kataku
"owh hati-hati ya pak"kata penjaga sekolah
"iya pak, tapi saya mau keliling dulu boleh gk pak"kata ku
"iya boleh, silahkan pak"kata penjaga sekolah
"eh bentar pak, tapi di sini kok masih ada motor, masih ada siswa ya"kata ku
"iya pak, masih ada, biasa di ruang ekstrakurikuler lagi ngerjain sesuatu "kata penjaga sekolah
"owh begitu ya pak, baiklah"kata ku
"baik pak, saya kembali ke pos dulu pak"kata penjaga sekolah
"iya pak"kata ku
Aku pun lanjut berkeliling. Mengelilingi sekolah di malam hari yang gelap memnag agka sedikit membuat merinding. Hampir semua lampu mati kecuali yang ada di teras dan halaman sekolah yang cukup remang-remang.
Aku yang baru pertama kalinya itu pun kemudian berhenti di sebuah tempat dan melihat langit malam yang penuh bintang-bintang dan juga rembulan yang begitu terang membuat malma hari itu tidak segelao biasanya.
Lalu aku pun berjalan dan kemudian aku berhenti di sebuah ruangan dimana ada sepertinya masih ada orang di sana.
"eh ada orang di dalam ya"kataku dalam hati.
Akupun lalu memberanikn diri untuk mengetuk pintu dan kemudian di bukalah pintu itu simana ada tiga siswa yang masih di dalam.
"eh pak Firman"kata salah seorang siswa
"hooo kalian, sedang apa ini"kata ku
"biasa pak, lagi main hehe"kata siswa itu
"ck ck ck dasar kalian, cepetan pulang, di cariin orang tua kalian tuh nanti"kata ku
"iya pak, bentar lagi kok pak"kata siswa itu
"ya udah kalau begitu"kata ku
Akupun lalu pergi meninggalkan mereka bertiga dan lanjut pulang karena sudah lelah setelah seharian mengajar dan juga mengoreksi hasil kerjaan siswa.
Sampai rumah pun aku langsung tidur dan tidak semat berbincang dengan orang tua maupun adik yang sudah kuliah itu.
Keesokka harinya, akupun masih sibuk dan hingga sore hari belum pulang. Lalu aku berkeliling dan mendapati beberapa siswa-siswi masih di sekolah itu karena sedang asyik bermain.
"eh pak Firman"kata salah seorang siswi
"hai Luna, kamu belum pulang?"kata ku
"belum pak, masih ngerjain pe er dulu, kalau di rumah malas hehe"kata siswi bernama Luna itu
"owh begitu, udah selesai berarti"kataku
"hmm lumayna sih pak, tapi ada kesulitan, boleh minta bantuan gak pak hihi, bu Salm kalau ngasih pe er gak nanggung pak"kata Luna ynag kelas dua belas dan siswa bu Salma itu
"owh boleh sih"kata ku
"ya udah pak, di kelas aja ya pak "kata Luna
"iya"kataku
Aku pun mengikuti Luna ke kelasnya untuk membantunya mengerjakan pe er yang sedang di kerjakannya.
Beberapa lama aku membimbing Luna untuk mengerjakan pe er dan dia pun senang setelha aku bantu menyelesaikannya.
"waaah makasih banyak pak akhirnya selesai, bisa tidur nyenyak deh nanti malam, gak bakla di marahi sama bu Salma yeey"kata Luna gembira
"iya syukurlah Luna"kata ku
"wah hmm aku mau ngasih apa ya ke bapak sebagai hadiah terima kasih, gak ada apa-apa, hmm ini aja pak permen aja mau pak"kata Luna sambil membetikan permen kepadaku
"iya makasih ya"kata ku
"wah lain kali saya kasih deh pak yang lebih bagus, masak cuman permen aja, besok Luna beliin apa ya"kata Luna
"gak usah, cuman gini aja kok"kata ku
"yeey bapak ini"kata Luna
"udah ya kalau gak ada, bapak mau jalan-jalan dulu"kata ku
"kemana pak, Luna temenin deh bentar"kata Luna membereskan barangnya dan membawa tasnya.
Kau dan Luna pin berjalan-jalan sebenarnya menuju ke parkiran motor dimana dia juga membawa motor ke sekolah.
Kita menyusuri kelas demi kelas, ruangan demi ruangan dimana sudah sangatlah sepi. Namun ketika di pojokan, Luna menghentikan langkahnya dan memintaku mundur.
"eh pak, bentar"kata Luna
"kenapa Lun"kataku penasaran
"jangan lanjut deh"kata Luna
"kenapa"kata ku
"Lun ke kamar mandi dulu deh pak "kata Luna berbalik
Luna berbalik dengan cepat untuk ke kamar mandi. Akupun bingung namun kemudian langkahku maju satu langkah dan melihat sesuatu yang mencengangkan.
Di sebuah ruangan yang tertutup, terdapat sepasang siswa siswi yang berduaan. Ruangan itu sebenarnya tertutup , tetapi ada sedikit celah yang kebetulan aku melihatnya.
Jantungku pun langsung berdegup kencang merasakan sesuatu yang luar biasa. Dua orang siswa siswi itu sedang berduaan berasyik ria dengan si cowok sedang menggenjot si cewek dengan semangatnya.
"aaah...aaah...aaah..."
Terdengar suara enak dari dalam dimana akupun terdiam tanpa bisa berbuat apa-apa. Hingga kemudian, Luna pun menarikku untuk menjauh dan anehnya malah bersembunyi di toilet yang.
"sssstt....."kata Luna sambil membungkam mulutku agar tak bicara
