Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

07. Kedatangan Jesika

“Buka pintunya cepat!” Ucap seseorang yang berada di luar kamar tersebut.

“Argh …. Sial! Siapa yang sudah berani mengetuk pintu apartement ku!” Ujar Arsen dengan nada tinggi.

“Cepat pakai bajumu Kinan!” Perintah Arsen.

Dengan cepat Kinan memakai kembali pakaiannya. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar Arsen dan menuju kamarnya. Sedangkan Arsen yang hanya memakai celana pendek dan bertelanjang dada keluar dari kamar menuju ke ruang tamu.

Terdengar suara pintu yang sudah terbuka. Terlihat seorang wanita paruh baya yang, mengacak pinggang dan menatap wajah Arsen dengan amarah yang dia tahan. Begitu juga dengan Arsen menatap wanita di hadapannya dengan tatapan tajam.

“Oh jadi anda yang menggedor pintu apartement saya! Ada perlu apa anda datang kesini?” Tanya Arsen pada wanita tersebut.

“Mana Kinanti! Kenapa dia sudah dua hari tidak pulang ke rumah! Apakah dia menjadi wanita simpananmu disini?” Ujar wanita tersebut dengan nada tinggi.

“Memangnya siapa anda? Ada hubungan apa anda dengan Kinanti?” Tanya Arsen.

“Perkenalkan nama saya Susilawati. Saya ibu tiri Kinan,” ucapnya dengan lantang.

“Oh jadi anda ibu tiri Kinan! Yang tega memanfaatkan Kinan untuk membiayai gaya hidup anda! Wah hebat sekali ya,” ucap Arsen yang menyeringai dengan senyum mengejek.

“Tutup mulut anda! Ini pasti ulah Kinan yang sengaja menceritakan pada anda?” Ujar bu Susi yang sudah tersulut emosi.

“Tanpa Kinan cerita pun saya sudah mengetahui siapa anda.”

Arsen tertawa melihat ekspresi wajah bu Susi yang merasa dirinya di permalukan seperti itu. Tidak lama dia berteriak memanggil Kinan. Merasa dirinya ada yang memanggil Kinan keluar dari kamar menuju ke ruang tamu yang dimana ada Arsen dan Ibu tirinya.

“Ibu!” Panggil Kinan yang kaget melihat ibu tirinya berada di aprtement Arsen.

“Ternyata benar ya, kamu dua hari tidak pulang ke rumah karena, jadi simpanan laki-laki ini!” Teriak bu Susi pada Kinan dan menunjuk Arsen.

“Tidak bu! Saya disini bekerja. Dua hari yang lalu sepeda saya tidak sengaja menyerempet mobil Tuan Arsen. Karena, saya tidak memiliki uang untuk mengganti rugi kerusakan mobilnya. Maka saya harus bekerja disini,” jelas Kinan pada ibu tirinya.

“Halah itu alasan kamu saja ibu tidak parcaya. Ayo cepat pulang!” Teriak bu Susi yang menarik tangan Kinan.

Arsen yang melihat bu Susi menarik tangan Kinan merasa kesal dan marah. Dia langsung menuju ke arah Kinan yang saat ini tengah di tarik oleh ibu tirinya. Arsen langsung menepis tangan bu Susi dan memegang tangan Kinan.

“Silahkan anda keluar dari apartement saya! sebelum saya panggilkan pihak keamanan!” Ucap Arsen dengan suara dingin dan mematikan.

“Saya datang kesini karena, saya mau membawa pulang Kinan!” Jawab bu Susi.

“Jika anda ingin membawa Kinan pergi dari sini. Maka, anda harus membayar uang sebesar 20 juta! Sebagai ganti rugi karena, Kinan sudah menyerempet mobil saya,” Arsen menjelaskan pada bu Susi.

Bu Susi yang mendengarkan penjelasan dari Arsen kaget bukan main. Dia tidak mau mengganti uang ganti rugi yang di sebabkan oleh Kinan. Bu Susi terdiam ketika Arsen memintanya untuk membayar ganti rugi. Akhirnya bu Susi mengizinkan Kinan untuk bekerja di apartement milik Arsen. Dia langsung pergi meninggalkan apartement.

“Apakah kamu sering di sakiti seperti itu?” Tanya Arsen pada Kinan.

“Iya Tuan,” jawab Kinan.

“Apakah Ayahmu tahu jika ibu tirimu memperlakukan kamu dengan kejam?” Arsen bertanya kembali pada Kinan.

“Ayah jarang pulang Tuan. Ayah selalu pergi ke luar kota karena, pekerjaan yang menuntut dia untuk pergi ke luar kota,” jawab Kinan.

Arsen hanya menganggukkan kepala mendengar Kinan bercerita. Dia meminta Kinan untuk menyiapkan makan malam. Dengan cepat Kinan langsung menuju ke dapur. Sedangkan Arsen langsung menuju ke dalam kamarnya. Sesampainya di dalam kamar Arsen mengingat kembali kejadian yang baru saja dia dan Kinan hampir melakukannya.

“Ah sial kenapa nenek sihir itu bisa datang ke apartemenku? Andai dia tidak datang sudah pasti saya bisa menikmati tubuh molek Kinan,” gumam Arsen dalam hati.

Arsen merasa frustasi karena, hasratnya tidak tersalurkan. Tidak lama terdengar suara ponselnya yang berdering. Arsen segera melihat siapa yang menelpon dirinya. Ponsel masih berdering dan tertera nama Jesika di layar panggilan tersebut.

“Ah mau apalagi sih dia telpon,” ujar Arsen yang mendiamkan hp nya berbunyi hingga panggilan terputus.

“Lebih baik aku pergi ke club saja,daripada terus diam disini membuat pikiranku kusut,” ucapnya dalam hati.

Arsen bersiap dan tidak lama dia memanggil Kinan. Dia berpesan pada Kinan kalau dia akan pergi berkumpul bersama dengan teman-temannya. Arsen meminta Kinan untuk makan malam duluan karena, dia akan pulang larut malam.

“Saya akan pergi berkumpul bersama teman-teman di club. Jadi kamu makan malam duluan saja, tidak usah menunggu saya pulang,” ujarnya pada Kinan.

“Baik Tuan,” jawab Kinan.

Arsen langsung mengambil kunci mobil dan berjalan menuju ke pintu depan. Namun, langkahnya terhenti ketika dia melihat Jesika yang sudah berdiri di depan pintu. Jesika langsung meberobos masuk ke dalam.

“Mau apa kamu datang kesini! Sudah saya katakan kalau di antara kita berdua tidak ada hubungan apa-apa lagi!” Tegas Arsen pada Jesika.

“Kenapa kamu berbicara seperti itu padaku beb? Bukannya dulu kamu sangat mencintai aku. Tapi kenapa sekarang kamu jadi berubah seperti ini?” Jesika memutari Arsen dan memeluk Arsen dari belakang.

“Aku masih sangat mencintaimu. Aku ingin kita mengulang lagi masa-masa Indah dulu semasa kita di London sayang,” bisik Jesika di telinga Arsen.

“Sudah ku katakan, sejak kamu menghianati aku sejak itu juga namamu tidak ada lagi dalam hidupku!” Arsen menatap wajah Jesika dengan dingin.

“Kamu salah paham Beb! Aku dan Tirta tidak ada hubungan apa-apa. Kami hanya sebatas rekan kerja saja,” ucap Jesika.

“Cukup Jes! Sebaiknya kamu keluar dari apartementku. Cepat pergi!” Usir Arsen pada Jesika.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel