Bab 3 Sesuatu yang hilang untuk kedua kali nya
Wangi aroma kue stroberi yang dipanggang nenek memenuhi seluruh ruangan yang ada di dalam rumah kecil ini Hingga membuat ku berlari kencang ke dapur karena mencium aroma lezat tersebut.
Kakek sempat menghentikan ku agar tidak berlari tapi semangat membara jiwa ku tidak menggubris kakek.
Sudah tiga hari sejak aku mengalami peristiwa tersebut dan aku rindu bermain di luar . Rasa lezat dan wangi aroma kue stroberi nenek mengalihkan semua pikiran jenuh ku didalam rumah saat itu. Buck juga menggonggong keras karena melihat aku menaburkan whip cream diatas adonan kue.
" Sekarang, apa boleh aku memakannya nek " tanyaku penuh harap.
" Sebentar lagi sayang, tunggulah dingin sebentar " jawab nenek dengan lembut.
Buck terus menggoyangkan ekor nya saat aku mengayunkan whip cream ke kue stroberi buatan nenek tapi seperti peramal, kakek mengetahui niat ku yg ingin menyemprotkan ke wajah Buck.
" Mmm mmmm mmmm" kata kakek sambil menggoyangkan jari telunjuk nya ke kiri dan ke kanan.
Akhirnya kue sudah siap kami hias walaupun pemandangan nya terlihat sangat berantakan tapi rasanya cukup lezat. Aku memberikan nya ke kakek yang sedang duduk santai di kursi depan sambil membaca koran pagi ini yang diantar oleh Luwis si tukang koran keliling.
" Kakek…. " Seru ku dengan lembut dan gelondotan di kaki nya.
" Kamu ingin bermain di luar bukan " katanya sambil mengangkat tubuhku dan memangku nya di kaki nya.
"Kumohon.." jawabku dengan lembut. Kakek terlihat seperti membuat keputusan, dan cukup lama aku menunggu mulut nya terbuka dan mengatakan "ya"
" Bermainlah disana, tapi ku mohon jauhi air .. kau mengerti bean? Jika nenek tau kamu bermain air aku akan dijewer dan disuruh tidur di kandang El, apa kamu mau? " tanya kakek sambil mencubit kedua pipiku.
"Baiklah, peraturan pertama jauhi air" jawabku dengan lembut sambil turun dari pangkuan kakek.
" Gadis pintar, ambillah bekal mu dan pergilah bermain " seru kakek mengucapkan nya kepadaku.
Aku mengambil bekal ku , sempat tertahan karena nenek tidak memberi izin tapi ia melihatku sudah merasa bosan didalam rumah akhirnya ia mengizinkan ku untuk bermain di luar.
Aku berlari meninggalkan rumah dan juga melambai-lambai kan tangan ku pada kakek yang tengah duduk sambil menikmati kue stroberi yang nenek buat
Terdengar suara nenek yang meneriaki ku sambil aku berlari kencang bersama Buck
" Jauhilah air Aly… kamu mengerti sayang!! " teriak nenek sambil melambaikan tangan dengan lembut.
"Baikkk…." Jawabku dengan lantang
***
Langkah kaki ku berhenti saat melihat rumah pohon ku. Aku berjalan pelan pelan dan berteriak keras.
" BAA !! " teriakku sambil muncul tiba-tiba. Tapi tidak ada orang, kukira anak lelaki tersebut berteduh atau menumpang di rumah pohon ku tapi ternyata kosong. Sedikit kecewa , tapi aku tak memperdulikan perasaan itu. Aku berharap bisa bertemu dan berterimakasih telah menyelamatkan ku saat aku terjatuh ke air. Gonggongan Buck terus terdengar tanda agar aku segera bergerak dan bermain bersama dia. Kupikir Buck juga cukup bosan beberapa hari ini karena aku dan dia tidak diperbolehkan keluar rumah.
" Buck, hei.. Hyatt ambil ini !! " Sahutku sambil melempar bola kastil milik nenek yang ku ambil di gudang saat aku dan kakek membersihkan gudang kecil dibelakang rumah. Bunyi telapak kaki Buck yang berlari jauh mengejar bola terdengar makin hilang. Lemparan ku terlalu jauh tapi tidak untuk Buck, dia cepat sekali mengambil bola yang dilempar dan berlari ke arah ku memberi bola yang penuh dengan air liur nya.
" Oh good boy, siapa anak pintar siapa anak pintar .. " Pujiku sambil mengelus-elus kepala Buck hingga membuat ekornya bergerak cepat ke kiri dan ke kanan dan itu membuat ku sangat gemas. Aku berlari ke rumah pohon dan mengambil bekal ku
Yap, potongan kue stroberi. Aku hanya mengambil whip cream nya dan memberikan kepada Buck. Buck menjilati semua whip cream yang ada di tanganku bahkan tangan ku juga dijilati nya dan membuatku tertawa geli. Aku kembali memanjat ke rumah pohon dan mengatakan.
" Aku pulang kembali.. hehe maaf menunggu lama " kataku seakan ada seseorang di dalam rumah pohon kecil tersebut.
" Ughh aku cukup merindukan mu.. " Kata ku sambil mengecup lantai rumah pohon tanpa berpikir itu kotor atau tidak.
Setelah bermain cukup lama dengan Buck perutku cukup lapar dan ingin segera menyantap kue yang nenek buat tadi. Aku memakan nya cukup lahap dan itu sangat sangat lezat. Setelah memakan kue stroberi nenek dan minum jus apel yang nenek buatkan untukku perutku terasa ingin pecah. Sebenarnya cukup panas disini karena kata radio usang milik kakek hari ini matahari menyinari desa Gizan dengan terik tapi karena angin bertiup kencang rumah pohon ku terasa lebih sejuk. Berbaring terlentang sambil melihat langit langit rumah pohon yang tertempel stiker bintang adalah hal yang aku sukai
dulu aku memasang nya sambil menangis karena tinggi ku tak sampai saat itu dan kakek hanya menertawakan tangisan ku sambil menggendong ku untuk menempelkan bintang bintang tersebut, kupikir kakak memang sangat suka menjailiku hingga menangis.
" Guk guk guk "
Gonggongan Buck mengejutkan diriku yang sedang berbaring santai , tentu aku mendongak kebawah sambil melihat keadaan dibawah. Walaupun aku sudah menyuruh nya untuk dia mada menggonggong terus.
" Buck!! hei diamlah, Buck !! " Perintah ku sambil memeluk condong mulut nya agar tidak terus menggonggong
Baru kusadari, whipcream yang ku tinggalkan dibawah untuk Buck hilang
Jelas, Buck menggonggong keras ingin meminta lagi. Tapi dimana piring kertas yang kutaruh untuk menaruh whipcream diatas nya tidak mungkin Buck memakannya. Aku membuka mulutnya dan memeriksa penuh.
" Kau tentu tidak memakan piring tersebut kan Buck? " Tanyaku yang seperti nya ia mengerti dan membalas ku dengan gonggongan yang lebih keras. Kemana piring kertas tersebut?
Buck terus berlarian kesana kemari sementara aku mencari piring kertas yang hilang misterius bak dibilang dimakan bumi
Jam ke jam aku mencari piring tersebut sambil bermain dengan Buck , ku pikir aku hanya bermain saja bukan serius mencari nya. Angin siang yang hangat mulai berubah sedikit dingin tanda sore telah tiba. Matahari kembali menyinari rumah pohon dengan cahaya nya yang ke oren nan cantik. Kupu kupu yang Berterbangan mulai kembali ke rumah nya begitu juga dengan suara Jangkrik yang mulai terdengar. Aku duduk kembali bersandar dibatang pohon sembari melihat Buck melompat sana kemari mengejar kupu-kupu yang berterbangan.
" Aku ingin terus berada disini .. aku tidak ingin pulang .. " ucap batinku sedikit meringkuk kan lutut ku hingga aku bisa memeluk penuh diri ku sendiri.
