Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8

"Sejak kejadian itu, Erik terus saja mengingatkan El untuk tidak memakai pakaian yang akan mengundang hasrat semua pria kepadanya. Tidak memakai baju yang terlalu terbuka, adalah larangan yang paling utama dari Erik" Semacam tidak ingin ada yang menatap El bak menelanjangi serta tidak ingin ada pria lain yang menginginkan tubuh El selain dirinya.

"Hari ini aku akan ke perusahaan papa" ucap Erik sembari memeluk tubuh El diatas tempat tidur dengan bibir yang saling bercumbu.

Sesekali tangan Erik akan berpindah untuk meremas buah dada yang semakin terlihat indah karena ulahnya, tidak jarang suara desahan akan terdengar didalam ruangan itu karena dua orang didalamnya terus saja memenuhi hasrat nafsu birahi mereka.

"Nanti ku suruh Johan yang akan mengantarkan mu kemana aja kamu mau" sambungnya lagi sembari merapatkan tubuh El dengan tubuhnya agar miliknya kembali masuk kedalam lobang hangat itu, El yang terus saja bergerak seperti ulat bulu saat ketiga hal yang paling memegahkan hasrat birahi dioperasikan oleh Erik.

Jika didalam kamar, tidak ada yang namanya memakai sehelai baju.

Semuanya akan telanjang bulat terutama diatas tempat tidur, keinginan mereka berdua agar tidak ada lagi baju serta celana yang akan terkoyak karena keganasan keduanya.

"Tidak apa kan?" Tanya Erik kepada El yang masih mengeluarkan desahannya karena milik Erik yang terus saja bermain diselangkangannya.

"Tidak apa, tapi Johan akan cerewet jika ku minta untuk mengantarkanku ketempat yang aku inginkan" ucap El tertawa saat mengingat bagaimana wajah sengsara Johan terlihat jelas saat dirinya meminta untuk diantarkan ke satu tempat yang paling jauh dari rumah hanya untuk mendapatkan makan yang paling enak disana.

"Kau seperti tidak mengenal Johan saja, dia akan terus mengoceh namun tetap mengikuti apa yang kita minta" Sahut Erik mengusap lembut punggung polos kekasihnya.

Melihat jam diatas dinding yang menandakan pukul delapan pagi

"Ada waktu dua jam lagi, sebelum aku berangkat. Jadi, ayo kita selesaikan permainan ini" ucap Erik membelai pipi El saat teriakan El kembali menggema akibat ulahnya yang secara kasar menghentak kejantanannya didalam lobang hangat yang selalu ia masuki itu.

Setelahnya permainan keduanya terus saja berlanjut seperti tidak pernah ada kata lelah bagi mereka berdua untuk terus melakukannya, membuat seluruh pekerja didalam Mension milik Erik tidak ada yang berani melewati kamar yang ditempati mereka berdua, karena suara desahan akan terdengar meskipun hanya bayang-bayang saja.

Menjadi pekerja dimension seharga miliaran itu hanya terdapat dua pilihan jika mati rasa maka setiap perlakuan tidak senonoh yang dilakukan majikan tepat didepan mata tidak akan berefek didalam diri, namun jika mudah terangsang maka engkau akan kesusahan untuk menuntaskannya, karena semua pekerja disana adalah wanita hanya bodyguard saja yang seluruhnya pria.

"Aku tidak mengerti kenapa harus aku yang diminta untuk menjadi supirmu, lalu untuk apa supir yang duduk disana jika tidak melakukan pekerjaannya" gerutu Johan dengan tampang yang sudah sangat kesal, bagaimana tidak saat masih ingin melanjutkan waktu tidurnya tiba-tiba tubuhnya sudah diseret paksa untuk segera keluar dari dalam kamar karena harus menjadi supir El satu hari ini. Membuatnya semakin bertambah kesal saat wajah tengil Erik yang menggunakan nada ancaman untuk menakuti Johan yang akan menemani sang kekasih dalam satu hari ini, karena dirinya akan sibuk sampai tengah malam diperusahaan keluarganya untuk mengembangkan bisnis keluarga agar terus melebarkan sayapnya sampai ke seluruh dunia.

"Sudahlah, kau terus saja mengoceh. Seharusnya kau bersyukur setidaknya dipagi hari Minggu ini kau memiliki kegiatan" ucap El yang tawanya semakin meledak saat tatapan tajam Johan dilayangkan kepadanya, bukannya merasa takut karena ditatap tajam seperti itu El malah semakin tertawa karena baginya wajah kesal serta tatapan tajam Johan seperti menggelitik diperutnya, makanya tidak jarang El selalu saja tertawa jika bersama Johan.

"Lebih baik aku tidak memiliki kegiatan ketimbang harus menuruti semua permintaan mu untuk menjelajahi semua tempat disini" Johan semakin dibuat kesal saat Erik tiba-tiba datang langsung mencumbui bibir seksi El yang membuatnya merasa dibiarkan.

"Kau tau kan konsekuensinya bagaimana, jika ada yang mengganggu El?" Tanya Erik memeluk tubuh El dari belakang sembari mencumbui leher jenjang itu, aroma tubuh El tidak pernah gagal untuk membuat Erik terus saja terbuai itulah mengapa Erik tidak menginginkan wanita lain karena tidak memiliki aroma semenarik El.

Johan mengacak rambutnya frustasi, bagaimana tidak setiap kali disuruh untuk menjadi supir El pastinya banyak ancaman yang akan dia dapatkan membuatnya tidak ingin meskipun di berikan uang triliunan sekalipun, bagi Johan berada didekat El itu sama saja mencari mati karena akan banyak sekali masalah yang akan dia dapat nantinya.

"Sudah ku katakan jangan aku" ucapnya dengan wajah memerah terlalu kesal.

Erik menghela nafas membuat tubuh El kembali mengerang saat nafas hangat itu ia rasakan dileher jenjangnya.

"Boleh saja, aku akan menelpon sekretaris papa dan bilang kalau kau yang akan menggantikan ku" sontak mata Johan kembali membulat sempurna saat mendengar ucapan kelewat santai dari Erik.

"Kau gila?! keluar kandang harimau malah masuk kandang singa. Sama saja menyuruhku untuk mati hari ini" ucapnya mendengus, memikirkan bagaimana ayah sahabatnya yang terlihat sangat menakutkan dan tidak akan segan-segan menghabisi siapa saja yang tidak berkenan dihatinya, pernah sekali Johan dengan baik hati menuruti permintaan Erik untuk menjadi penggantinya, salah satu karyawan di perusahaan yang sangat rajin dan maksimal kerjanya berakhir sia-sia hanya karena salah mengucapkan salam ketika akan mempresentasikan hasil kerja yang akan diaplikasikan untuk bulan depan. Dari situ pula Johan tidak pernah mau karena selama diperusahaan tatapan ayah Erik sangat menakutkan untuknya, padahal dirumah terlihat smoothies dan sangat friendly. Jauh berbeda dengan diperusahaan.

"Makanya kau temani El satu hari ini, setelah itu kau bebas keluar masuk club milik ku" menatap Erik sinis.

"Tanpa harus menemani El pun aku dapat keluar masuk disana"

"Tapi mulai hari ini tidak jika kau tidak mau" mendengar itu Johan menghembuskan nafasnya panjang terlalu gila jika memperpanjangnya, jadi baiklah dia menerimanya, agar cepat selesai dan tinggal memikirkan bagaimana masalah nantinya.

"Yasudah aku mau"

Terlihat Erik dan El tersenyum senang saat mendengar jawaban yang mereka inginkan dari mulut Johan, teman satu-satunya yang paling mereka percaya.

"Kau memang teman yang paling baik, semoga kau mendapatkan wanita yang kau inginkan" ucap El bersandar didada bidang Erik yang berdiri tegap memeluk perut datarnya.

"Aku pergi dulu, kau aman bersamanya" ucap Erik membalikkan tubuh El menghadapnya menundukkan kepala untuk sekedar mencium buah dada yang sudah terbalut kemeja panjang itu, semua yang mereka lakukan tidak dilihat oleh Johan karena baginya itu terlalu menjijikan jika dengan orang lain

"Hati-hati" ucap El mencium dan menggigit rahang tegas itu.

Erik mengangguk kemudian masuk kedalam mobil mewah untuk mengantarkannya ke perusahaan keluarganya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel