Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7

"Wah, ingat rumah rupanya" melongos begitu saja tanpa mau merespon ucapan dari adik laki-laki sang Daddy. Hal ini lah yang paling tidak El sukai, setiap kali kembali ke rumah istanah yang sudah tidak menarik lagi baginya.

"Setelah kakak ku mati mengenaskan ditangan kekasih mu, kau pergi begitu saja tanpa berniat mengantar jenazahnya sampai ketempat terakhirnya. Dasar anak yang tidak tau diri" Desis pria yang tidak terlalu tua itu mencengkram erat dagu milik El, yang pemiliknya menatap nyalang kearah pelaku dengan tangan yang berusaha melepaskan cengkraman itu.

"Untuk apa aku mengantarkan jasad yang tidak akan bisa kembali hidup, apakah setelah aku ikut mengantarkannya nyawanya akan kembali?" Sarkas El menghempaskan tangan besar itu jauh-jauh dari wajahnya, menatap sinis kepada adik laki-laki Daddy-nya yang dulu sempat membujuknya untuk bersetubuh dengannya dengan iming-iming akan diberikan emas batang seberat satu kilogram jika ia menerima tawaran itu, namun dengan kasar El menolaknya mentah-mentah, tidak berminat dengan tawaran busuk dari pria yang sialnya tidak jauh berbeda dari Daddy-nya.

Dengan wajah kemerahan bak kepiting rebus pria itu kembali mendekatkan tubuhnya kearah El yang menaikan dagunya keatas.

"Jangan pernah menantang ku gadis kecil" desisnya tajam ditelinga El, membuat merasakan bahaya akan segera mendatanginya, jika berlama-lama didekat pria hiperseks itu.

Berjalan menjauh dari sana, dan segara berjalan menaiki tangga menuju kamar miliknya. Niatnya saat tadi hanya untuk mengambil barang-barang yang diperlukannya saja tidak terlalu banyak, namun malah mendapatkan pria bodoh itu dirumahnya yang sepertinya menunggu kepulangannya.

"Aku tidak mengizinkan mu masuk kedalam kamarku!" Teriak El dengan wajah memerah serta degup jantung yang tidak terkontrol, merasa ketakutan saat seringai serta tangan yang bergerak untuk mengunci kamarnya dilakukan oleh adik laki-laki Daddy-nya dikamar miliknya.

Sekarang apa yang harus ia lakukan? berteriak sekencang apapun tidak akan mungkin, kamarnya didesain dengan balutan semen yang tidak dapat membuat orang yang berada diluar mendengar teriakannya.

Bahkan saat langkah kaki itu semakin mendekat membuat tubuh El semakin dihujami keringat jagung yang terus saja keluar membasahi seluruh tubuhnya.

Sekelebat bayangan bagaimana Daddy-nya memasuki selangkangannya secara paksa dan bagaimana payudaranya dihujami habis-habisan tanpa ampun bahkan tanpa memperdulikan teriakan darinya.

Rasa takut semakin menguasai seluruh tubuhnya membuat lututnya tidak dapat menopang berat tubuhnya.

"Ku dengar, kakak ku pernah merusak anaknya sendiri" ucap pria itu dengan seringai lebar, menatap El terkesan menelanjangi seluruh tubuh El dengan tatapan haus kepuasan dari matanya.

"Tidak salah, mengapa kakakku sampai ingin merusak mu untuk kedua kalinya, kau terlalu menggoda" ucap pria itu mengusap bahu telanjang El.

Membuat El merutuki dirinya sendiri karena tidak mendengarkan ucapan Erik yang menyuruhnya untuk tidak menggunakan pakaian yang terlalu bebas, tank top tipis yang bertali satu sebatas perut, serta celana ketat lima jengkal dari pinggangnya, membuat pria bodoh yang menatapnya haus meliabt jelas setiap lekukan tubuhnya yang mampu membuat setiap pria mendesah dan menginginkan tubuhnya untuk dinikmati.

"Anjing!" Teriak El tidak terima saat kedua tangan kotor itu bermain ditubuhnya, bergerak cepat berusaha melepaskan dirinya dari kukungan pria yang sudah tertawa jahat didepannya.

"Diamlah, aku tidak akan membuatmu kesakitan. Kau bahkan akan merasakan nikmatnya dengan kejantananku" ucap pria itu meremas payudara El yang terus saja berusaha ditepis oleh El.

"Berusaha menghindar? tidak usah khawatir. Selangkangan mu akan menikmati kejantananku yang masuk nantinya, bahkan milik kekasih mu tidak akan bisa semeuaskan milikiku" ucap pria itu mengejek El milik Erik.

"Aku tidak sudi dimasuki oleh milikmu, dasar pria bodoh!" Sarkas El meronta-ronta serta tangan yang bergerak mengambil benda apa saja yang bisa ia lemparkan ke wajah pria yang sudah menggila didepannya.

"Dasar keras kepala" suaranya menghilang saat benda tajam menusuk tulang punggungnya, melirik kebelakang untuk melihat siapa pelaku dari semua ini, namun belum juga sepenuhnya melihat siapa orang tersebut lehernya sudah ditusuk berulang-ulang oleh mata pisau tajam yang sepertinya masih baru itu.

Langsung saja air mata El keluar begitu saja saat mengetahui siapa pelaku yang menusuk-nusuk seluruh tubuh adik Daddy-nya, seakan keberuntungan selalu memihak kepadanya setiap kali keluarganya ingin melakukan hubungan seks dengannya yang jelas saja tidak ingin ia lakukan.

Selain karena mereka bukanlah pria yang diinginkannya dan yang paling utama adalah mereka keluarganya darah yang sama mengalir ditubuh mereka masing-masing, namun setan dari mana sampai mereka berniat untuk melakukannya, jika nafsu sudah menguasai maka gelap mata dan pikiran untuk melihat siapa yang sedang mereka incar.

"Apakah belum cukup bagimu, video kakak kaparatmu yang ku bunuh secara mengenaskan? ku kira kau akan berhenti untuk melakukannya setelah semua isi video itu kau tonton, rupanya nafsu biarhimu dengan keponakan mu sendiri tetaplah besar. Kau harus mati hari ini juga" Tubuh pria itu yang semula terkulai lemas karena darah yang sudah banyak keluar tiba-tiba menegang saat ulu hatinya ditusuk secara perlahan, isi video yang dua tahun lalu ia lihat yang berisikan sang kakak dibunuh secara mengenaskan membuatnya menjerit keras, selain karena merasa kesakitan seluruh tubuhnya tertusuk mata pisau ia juga takut akan nasibnya yang seperti sang kakak.

Sedikit ada rasa penyesalan didalam dirinya, saat mengingat alasan kakak laki-lakinya mati mengenaskan karena ingin memuaskan nafsu birahinya dengan anak tunggalnya sendiri, seharusnya ia tidak ikut mengganggu wanita itu, karena sama saja mengahantarkan nyawa ke pencabut nyawa.

"Aku mendengarnya, kau mengatakan milik mu lebih mampu membuat El menjerit kenikmatan, ketimbang diriku? cuih, kau terlalu percaya diri, akan ku perlihatkan bagaimana caraku bermain, sampai jeritan kenikmatan yang akan mengiringi kematian mu" ucap Erik tertawa bak kesetanan, meraih tubuh El dengan segera kemudian menjatuhkan tubuh seksi itu ke atas ranjang besar didalam kamar itu, melumat bibir yang selalu memberikan rasa nikmat baginya, serta selangkangan yang langsung saja ia masukkan miliknya yang sempat diremehkan oleh pria yang statusnya adalah Om kekasihnya, hingga desahan keras keluar dari mulut seksi itu membuat seringaian terbit diwajah tampan miliknya, hingga perlahan-lahan ia perlambat agar sang kekasih tidak merasakan sakit saat miliknya yang besar memasuki lobang sempit yang sering ia masuki itu.

"Aku tidak akan membiarkan satu orang pun tenang hidupnya setelah mencoba mengganggu milikku" bisik Erik tepat ditelinga El.

Menjatuhkan bibirnya dipayudara besar yang adalah hasil karyanya setelah dua tahun melakukannya dengan penuh kegairahan.

"Aw.. ahhhh Sa-yang, ini sudah berlebihan" ucap El terbata-bata sembari tangan meremas punggung tegap Erik yang terus saja bergerak diatas tubuh telanjang El.

Payudara yang baik-baik serta mulut yang terus saja menganga mengeluarkan suara desahan yang malah membuat semangat Erik terus saja bertambah untuk menggagahi tubuh sang kekasih, padahal niatnya hanya untuk memberi pelajaran kepada pria biadab yang mencoba untuk menikmati tubuh El, namun malah semakin terbui saat tubuh seksi itu terus saja menggelinjang dibawahnya.

"Akhh.." desahan terakhir yang keluar menandakan berakhirnya permainan cumbu mereka, dengan posisi yang sama, serta bagian atas dan bawah yang masih saling bertaut meski pergerakan sudah lama berhenti sejak dua menit lalu.

"Biarkan dia mati dengan tenang setelah mendengar desahan nikmat dari mulut mu karena dimasuki oleh kejantananku" ucap Erik tersenyum memeras payudara besar El dengan penuh nafsu, menertawai dirinya yang masih saja terlalu keras untuk menjauhkan El dari semua pria yang menginginkan tubuhnya.

Bagaimana pun, semua yang dilakukannya tidak pernah sia-sia, El wanita cantik dengan tubuh indahnya sudah masuk kedalam kukungannya serta tidak akan pernah bisa di miliki oleh siapapun selain dirinya.

CEO, muda yang memiliki nafsu birahi paling tinggi, namun hanya ingin melakukannya dengan wanita yang sudah membuatnya gila sungguhan

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel