Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6

"Oh, astaga kenapa penampakan ini harus gue lihat dipagi-pagi buta ini" oceh Johan dengan telapak tangan menutupi kedua matanya, saat melihat dua makhluk yang sedang diserang rasa gairah bercumbu di apartemen miliknya.

"Ku mohon jangan melakukannya disini" ucap Johan lagi, merasa miris dengan keadaan juniornya yang juga menginginkan hal seperti itu.

"Ck, pengganggu" ucap Erik dengan nafas terputus-putus, gerakan yang masih dengan kekuatan yang seperti tidak pernah berkurang untuk memompa miliknya menjelajahi selangkangan milik kekasihnya yang seluruh tubuhnya hampir tidak memilik penutup karena pakaiannya dikoyak paksa oleh tangan besar Erik.

"Segara pergi dari sana, satu matamu ku buat tidak dapat berfungsi lagi" ancam Erik menatap tajam kearah Johan, karena tidak terima tubuh seksi milik sang kekasih dan desahan manjanya dinikmati oleh Johan, meskipun ia yakin seratus persen Johan tidak memiliki niatan untuk merebut paksa tubuh seksi kekasihnya dari dia, karena Erik tau dan sangat tau bahwa Johan adalah teman yang tidak akan pernah melakukan hal demikian.

"Ahh" senyum yang terkesan seringai tercetak jelas diwajah tampan milik Erik saat desahan itu ia dengar berulang-ulang sejak satu jam yang lalu.

"Aku bahkan sampai lupa, kalau kita ada kelas pagi ini" ucap Erik menciumi bibir El dengan buasnya.

"Kelas pak kumis" ucap El terkikik saat mengucapkan panggilan khusus dari teman-temannya untuk dosen yang memiliki kesabaran luar biasa itu kepada mereka.

"Kenapa kalian belum juga beranjak dari situ" teriak Johan yang terpaksa keluar lagi saat mendapati dua makhluk yang membuat hidupnya tidak nyaman masih saja dengan posisi saling berpelukan dengan tubuh yang sama-sama tidak dibaluti sehelai baju.

"Jangan berbalik" ucap Erik kepada El yang akan membalikkan tubuhnya, untuk menjawab perkataan dari Johan yang terdengar menyedihkan itu.

"Aku ingin mandi" ucap El memainkan jarinya didada bidang Erik.

"Mandi bersama?" Tanya Erik yang diangguki oleh El.

Bahkan mandi sendiri saja sudah hampir lupa kapan terakhir mereka melakukannya, sejak hubungan mereka yang semakin dekat membuat jarak diantara keduanya tidak lagi terlihat.

Bak surat dan perangko yang tidak pernah terpisahkan, bercumbu layaknya dua orang yang selalu haus gairah masing-masing, tak kenal tempat untuk menuntaskan nafsu yang tiba-tiba menguasai seluruh tubuh.

"Hai, El" El hanya mengangguk sembari tersenyum merespon sapaan dari teman sefakultasnya.

Kalau dipikir-pikir hanya El lah wanita yang memakai pakaian tertutup dari semua wanita di universitas tempatnya melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, kemeja lengan panjang dengan kancing yang terlilit semua, serta celana jeans yang tidak terlalu ketat menutupi seluruh kakinya.

Bukan tidak mau melepas semua penutup tubuh yang menurutnya sangat panas ini hanya saja karena sang kekasih yang terlalu posesif kepadanya membuat El mau tidak mau harus memakai baju terkutuk yang tidak ingin ia pakai disetiap harinya.

Bra yang hanya menutup puncak payudara dibaluti rompi tipis sebagai pemanis, serta celana pendek lima jengkal dari pinggang adalah gaya style yang diimpikan oleh semua wanita dengan begitu mereka dapat bebas mengekspresikan diri mereka untuk memikat setiap pria yang mereka taksir.

"Kau sendiri?" El mengangguk lalu mendudukkan tubuhnya diatas kursi kelas yang sudah ia masuki beberapa menit lalu.

Menyibukkan dirinya dengan benda pipi harga selangit miliknya, pandangan yang terus saja lurus kearah benda pipi itu tanpa minat melihat kearah kanan dan kiri sekitarnya, yang semuanya sedang asik bercumbu dengan kekasih mereka.

El menghela nafas saat desahan kenikmatan keluar dari mulut evylin, selangkangan yang terus saja tertaut dengan milik Brayen, membuat gerakan mereka yang paling mencolok didalam kelas itu.

"Maaf aku lama" bibir seksi itu dilumat oleh pria tampan yang baru saja datang dan langsung memanggut bibir itu dengan nafsu.

"Tidak apa" ucap El dengan nafas tersengal-sengal, setelah bibir keduanya telah lepas. Namun tubuh seksi yang terbalut penuh itu terus saja menggeliat saat jemari tangan Erik bermain diselangkangan yang masih tertutup celana jeans itu.

Mengalungkan kedua kakinya dipinggang Erik saat nafsu birahinya kembali menguap, saat tangan sang kekasih bermain mesra di selangkangan, mengusapnya berulang-ulang membuat tubuhnya seperti terbakar api birahi.

"Aku mencintaimu"

"Aku juga"

Berakhir dengan kelas dipenuhi dengan suara desahan dari semua orang, menikmati setiap sentuhan pasangannya masing-masing tanpa malu saat seluruh tubuh terpampang jelas dimata semua orang, bermain cumbu sudah menjadi hal biasa bagi mereka melakukannya tanpa henti membuat tubuh mereka semakin memberikan reaksi lebih. Bahkan saat jelas dimulai desahan itu masih saja terdengar ditelinga membuat beberapa dosen yang mengajar kesulitan untuk mengontrol emosi karena ulah mahasiswanya yang tidak kenal tempat untuk memuaskan nafsu birahi mereka masing-masing.

Bahkan ada yang sampai melakukannya dengan Dosen pria maupun wanita saat tak sengaja menyentuh bagian sensitif yang menjadi awal cumbuan mesra yang berakhir nikmat untuk mereka.

Hanya beberapa saja yang masih terbilang cukup mampu menahan gejolak mesra didalam diri saat selangkangan terus saja menjerit untuk segera dipuaskan, memilih berhenti mengajar saat dirasa semua orang memang tidak memilik kemampuan menahan nafsu birahinya.

"Hari ini Om Bram meminta mu untuk datang ke perusahaan" ucap Johan memberitahu, namun yang diberitahu terus saja memainkan tangannya dibalik kemeja milik El, bibir yang saling tertaut membuat Johan menatap keduanya dengan jengah begitupun dengan sekelilingnya yang sudah dipenuhi dengan orang-orang yang gila dengan nafsu birahi.

Bukannya tidak menginginkan miliknya dipuaskan oleh lobang hangat wanita seksi tapi dia juga merasa lelah dan cepat bosan jika melakukannya terus-menerus, bahkan pernah ia melakukannya dengan kakak iparnya yang masih mengandung berakhir janin yang baru menginjak usia satu bulan itu hilang entah kemana saat permainan tidak wajar mereka terlalu panas sampai tidak dapat ditahan.

Di Negara paman Sam, semuanya bercampur menjadi satu, kekasihmu adalah kekasihku juga dan istriku adalah istrimu. Tidak rasa saling mengklaim kepemilikan, bagi mereka nafsu yang terpuaskan adalah kebahagiaan yang paling utama dalam hidup milikmu ku nikmati atau milikku kau nikmati itu bukan masalah besar yang harus dipermasalahkan.

Terdengar gila namun sudah menjadi kebiasaan bagi mereka semua. Hanya dua sejoli yang tidak pernah merasa bosan menikmati sentuhan masing-masing yang sudah berjalan dua tahun, tidak ada niatan untuk meninggalkan dan bosan untuk menerima sentuhan dari kekasihnya.

Erik dan El bagai dua orang yang berusaha membuka kesadaran setiap orang bahwa menikmati satu tubuh saja tanpa berniat menggantinya adalah kenikmatan yang belum tentu bisa didapatkan dari orang lain. Itulah mengapa mereka berdua sering sekali dijadikan teladan untuk setiap pasangan, Di Negara mereka dengan yang selalu setia dengan tubuh pasangan masing-masing serta tidak pernah berniat untuk mencari pengganti membuat keduanya kerap mendapatkan pujian dari banyak orang.

Penikmat seks yang setia, adalah bagian belakang nama mereka yang semua orang menyebutkannya.

Bahkan tidak sedikit dari banyaknya orang menginginkan sebuah kesetiaan namun apa daya hasrat birahi lebih mendominasi dari pada ingin mereka.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel