Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

"Hey bangun lah" ucap Erik ditelinga El yang kemudian menggigit nya pelan.

El yang terusik karena gigitan kecil Erik menggerakkan tubuhnya kemudian memeluk tubuh telanjang Erik, membuat Erik kembali terangsang.

"Kau selalu bisa" desis Erik memeluk pinggang telanjang El.

Erik jadi ingat kejadian dimana pertama kali dirinya bertemu dengan El, dalam suatu kecelakaan yang membuat dirinya ingin mengenal El dan memilikinya seutuhnya, kecelakaan yang bukan seperti yang terjadi pada umumnya namun kecelakaan yang membuatnya dapat merasakan nikmatnya tubuh El.

FLASHBACK ON

Saat ramai nya acara ulang tahun yang diadakan disalah satu hotel mewah di negara itu, terdapat dua orang remaja berbeda genre sedang menikmati minuman fodka dari gelas mereka masing-masing.

Gadis remaja itu beranjak dari duduknya menuju toilet namun saat ditengah jalan kepalanya pusing membuatnya tidak tahan menahan rasa sakit dikepalanya, hingga dirinya memutuskan untuk masuk kedalam salah satu kamar hotel itu tanpa mencari tahu terlebih dahulu kamar yang ia masuki benar-benar kosong atau sudah di booking oleh orang lain.

Membuka pakaian sexi nya kemudian tidur dengan Bra dan CD yang tinggal menutupi tubuh sexi nya.

Setelah beberapa menit datanglah seorang pria remaja memasuki kamar yang sebelumnya telah ia booking , berjalan gontai. Saat masuk ia mendapati seorang gadis remaja tidur dengan Bra dan CD diatas tempat tidurnya.

Semula dirinya biasa saja, dan ikut menidurkan tubuhnya disebelah gadis itu.

Namun saat malam, ketika tubuhnya bergesekan dengan tubuh gadis itu membuat seluruh tubuhnya terasa panas dan ada sesuatu yang mendorong dirinya untuk membuat dirinya semakin dekat dengan tubuh telanjang milik gadis itu.

Menyentuhnya ragu-ragu, saat perasaan yang semula ia ragukan membuatnya semakin yakin untuk mencobanya seperti yang biasa ia lihat saat teman sekelasnya melakukan hubungan intim dengan kekasih mereka.

"Aku lah yang akan menikmati tubuhmu nantinya" Bisik pria remaja itu setelahnya beranjak pergi keluar dari kamarnya.

Sepanjang perjalanan menuju rumahnya, ia terus memikirkan ucapan teman-temannya yang mengatakan nikmat saat melakukannya, dan ternyata benar meski hanya menyentuhnya saja pria remaja itu terus saja memikirkan betapa nikmatnya tubuh gadis yang tidak sengaja ia temui dikamar miliknya.

memukul kepalanya keras

"Bodoh! kau sudah mencobanya" ucap pria remaja itu tertawa saat ingat ternyata dirinya telah mencoba melakukan hubungan intim dengan gadis yang tertidur itu.

FLASHBACK END!!

"Apakah sudah pagi?" Tanya El yang masih menutup kedua matanya.

"Sudah" jawab Erik menggigit hidung mancung El.

"Sakit" ucap El mengadu.

Memeluk tubuh telanjang Erik membuat nya semakin nyaman untuk tidur.

"Ini tidak apa-apa?" Tanya Erik.

Bibir nya berkedut saat menanyakan hal itu, mengapa tidak saat dulu dia bertanya hal demikian, pikir nya dalam hati.

El semakin memeluk tubuh telanjang Erik, membuat Erik tersenyum, jika dulu dirinya bertanya hal demikian mungkin saja besoknya adalah kabar kematian nya. Mengingat banyaknya bodyguard El yang selalu melindunginya.

Jika sekarang dia merasa bodoh amat, karena dia sudah menjadi kekasih El.

"Jangan biarkan orang lain melihat tubuh indahmu" ucap Erik tepat ditelinga El, membuat El meremang saat mendengarkan ucapan bernada perintah itu.

El jadi ingat bahwa tubuhnya pernah disentuh Daddy nya, ia jadi takut setiap kali mengingat kejadian bodoh itu, membuat rasa bencinya semakin besar kepada Daddy nya.

"Apakah kita akan terus begini?" Kini giliran El yang berucap.

"Jika kau ingin aku tidak memaksa mu" ucap Erik diakhiri gelak tawanya saat perut sexi nya mendapatkan cubitan kecil dari tangan El.

"Ayo bersiap untuk kuliah" ucap Erik melepaskan pelukannya.

El mengangguk dan mengaitkan selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.

Membuat Erik tertawa "Aku sudah melihatnya semua"

Pipi El memanas mendengar ucapan Erik.

Erik semakin tertawa saat El dengan cepat masuk kedalam kamar mandi.

"Kau akan memakai baju yang mana? bukankah kita tidak membawa baju pengganti?" Tanya Erik yang sudah berdiri didepan pintu kamar mandi yang dimasuki El.

Pintu kamar mandi terbuka dengan El yang muncul berlilitkan selimut basah yang sempat terkena air saat mandi tadi.

"Kita akan memakai baju apa?" Tanya El dengan senyum kikuk.

Erik tersenyum dan mendekatkan tubuhnya dengan El, melepas lilitan selimut yang menutupi tubuh El hingga terlihat tubuh polos tanpa balutan milik El.

"Kau semakin cantik jika begini" ucap Erik memeluk pinggang El.

"Berarti aku harus telanjang dulu baru aku akan semakin cantik?" Tanya El memeluk tubuh Erik yang tidak jauh dari dirinya.

"Boleh, tapi hanya saat bersama ku saja" ucap Erik tertawa saat tangannya memegang jahil selangkangan El.

"Jail" ucap El memukul tangan Erik.

"Jadi kita gimana?" Tanya El lagi.

"Aku sudah menyuruh Johan untuk mengambil baju ku" ucap erik membuat El menatap kesal kearah nya.

"Lalu aku bagaimana?"tanya El cemberut.

"Tetaplah telanjang untuk ku"

"Mesum" ucap El dengan pipi merona.

"Hanya untukmu" ucap Erik menyentuh payudara besar milik El.

Menggendong El dari depan dan masuk kedalam kamar mandi dengan kedua kaki El melingkar di pinggang telanjang Erik tak lupa tangan yang sudah melingkar di leher Erik.

Mendudukkan tubuh El keatas meja kaca, melumat bibir El dengan tangan menekan tengkuk El agar wanita itu juga membalas lumatannya.

"Ayo melakukannya dibawah air" ajak El bersiap turun.

Namun ditahan Erik.

"Ahhh ahhh" desahan kecil keluar dari mulut El saat payudaranya diperas kuat-kuat.

Mengalungkan kakinya ke pinggang telanjang Erik membuat Erik semakin rapat dengan tubuh El.

Menciumi sebuah bagian tubuh El tanpa henti membuat El mendesah setiap kali tangan jahil El menyentuh bagian intinya.

Meremas kuat rambut Erik saat pantatnya juga ikut diremas oleh tangan besar kekasihnya.

"Ahhh ahhhh ahh" desahan demi desahan memenuhi kamar mandi itu, membuat Johan yang baru saja masuk ingin muntah karena mendengar desahan El.

"Anjing, sampai pagi" maki Johan kepada kedua temannya itu.

Mendudukkan dirinya disalah satu soffa yang disediakan dikamar itu. Semakin dibuat mual saat tak sengaja melihat bercakan darah diatas tempat tidur yang tentunya sudah dipakai oleh kedua pasangan itu.

Setelah lama menunggu namun yang ditunggu tak kunjung keluar membuat matanya berat dan segera tidur menyelami dunia tidurnya.

"Akh" ucap Johan saat merasakan percikan air mengenai wajahnya membuat dirinya terganggu untuk tidur.

Membuka matanya terpaksa, pertama yang ia lihat adalah paha mulut milik El, sangat susah menelan Saliva nya lihat paha mulus itu.

"Aw" ringis Johan saat tangan besar milik teman laknatnya memukul keras wajahnya hingga matang juga ikut terkena tangan besar itu.

"Lo lihat lagi, jangan salah kan gue kedua mata lo gue copot paksa" ancam Erik dengan nada menyeramkan, membuat bulu kuduk berdiri.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel