11 Perintah dari Atasan
Di luar lift itu, Daniel melihat Gerry nampak melingkarkan tangannya ke bahu Wilona. Ternyata Gerry sedang mengambil foto selfie berdua dengan Wilona dan Gerry memanfaatkan situasi itu untuk memeluk Wilona.
Daniel langsung maju ke depan dan mencengkram tangan Gerry yang sedang memeluk Wilona sehingga Gerry berteriak kesakitan.
AARRRRGGGHHH
Gerry berteriak ke arah anggota militer yang ternyata mengenalnya dan anggota militer yang di lantai 7 ini tidak mengenal Thomas, Daniel maupun Juno.
Karena itu, melihat Gary dicengkram tangannya oleh Daniel, mereka langsung mendekat ke arah Daniel dengan sikap mengancam.
"Hajar dia! Dia berani menggangguku," kata Gerry kepada anggota militer.
Gerry memang dikenal oleh anggota militer khususnya di kota ini, karena Gary pernah membagi-bagikan sepeda motor untuk banyak anggota militer di kota Auburn ini.
Itu karena Gerry mendapatkan proyek pembangunan markas militer di kota ini karena itulah dia banyak mengenal para prajurit di kota ini.
Sementara para prajurit di kota ini hanyalah prajurit keroco yang sejak menjadi anggota militer, kebanyakan hanya bertugas jaga markas di kota ini dan tidak pernah terlibat dalam perang bersama sang Jenderal Besar Raven.
Karena itu para anggota militer ini tidak mengenal Daniel, apalagi memang yang mengenal Daniel hanyalah orang-orang yang berada di medan perang bersamanya dan juga anggota militer berpangkat tinggi, itu karena Daniel selalu mengenakan topeng setiap kali berperang atau terekspos oleh kamera media.
Bahkan para prajurit yang mengikuti Daniel tidak banyak yang mengetahui wajah Daniel karena di setiap perang, dia selalu mengenakan topengnya, topeng yang menambah kewibawaan dan kemisteriusan sang Jenderal Raven ini.
Saat ini, beberapa prajurit sudah berusaha mendekati Daniel untuk memukul Daniel.
Daniel melakukan beberapa tangkisan. Sehingga beberapa prajurit itu sudah terpental ke belakang.
Karena itu semakin banyak saja prajurit yang datang membantu rekan-rekannya mereka semua kini mengepung Daniel.
Daniel bersiap menghadapi serangan lawan sementara Gary nampak tertawa-tawa dia merasa dirinya sangat berkuasa karena bisa memerintahkan para anggota militer untuk mengeroyok orang yang tidak disukainya itu.
Tapi sebenarnya sejak keluar dari lift, Juno sudah mengantisipasi keadaan seperti ini, supaya tidak terjadi lagi perlakuan kasar kepada jenderal besar kebanggaan mereka.
Karena itu, begitu keluar dari lift, Juno dengan memakai pangkat Thomas itu, sudah memerintahkan pemimpin regu dari pasukan yang berjaga di tempat ini untuk menertibkan anak buahnya.
Juno menghubungi pemimpin regu lewat telepon untuk mengatasi anak buahnya yang kini berusaha mengeroyok Daniel.
Karena itu, seorang berpangkat letnan dua tiba-tiba datang dan menghardik anak buahnya, anggota militer yang hendak mengganggu Daniel.
Melihat orang yang memerintahkan mereka adalah pimpinan mereka maka mereka tidak bisa berbuat apa-apa mereka harus mengikuti rantai komando karena pemimpin regu mereka meminta mereka pergi maka mereka terpaksa pergi meninggalkan Daniel.
Ini membuat anak buahnya langsung mundur semua dan tidak ada lagi yang berani mengganggu Daniel.
Keadaan ini membuat Gerry merasa sangat heran, karena itu, dia sempat protes kepada pemimpin regu.
"Pak Letnan, masih ingat aku kan? Aku yang memberikan motor kepada bapak, loh. Ingat aku, kan?" Zjata Gary norah
"Iya aku ingat," kata pemimpin regu. "Tapi aku juga mendapatkan perintah dari atasanku untuk menarik orang-orangku supaya tidak terjadi keributan di tempat ini.
"Tapi dia yang memulai keributan ini, Letnan. Aku sedang berdiri b tiba-tiba dia shu" Gerry menunjuk ke diri dan tidak memperdulikan Gerry lagi.
Gerry hanya bisa menatap marah ke arah Daniel tapi saat Daniel melangkah satu langkah saja ke arahnya, Gerry langsung terbirit-birit mundur ke belakang.
"Kamu boleh senang sekarang tapi ingat, kamu tidak bisa masuk ke ruang pertemuan itu," Gerry menunjuk ke arah ruang pertemuan di mana terdapat banyak sekali penjagaan oleh anggota militer.
Wilona kini mendekati Daniel dan berkata, "bagaimana? Apa kakak bisa mendapatkan undangan itu?"
Mendengar kata-kata Wilona itu, Juno langsung berbisik di telinga Daniel. "Aku sudah mendapatkan undangan untuk kita bertiga, Daniel."
Mendengar itu, Daniel mengangguk dan dia berkata kepada Wilona, "aku tidak bisa mendapatkan undangannya. Aku akan menunggu di luar."
Kata-kata Daniel itu membuat Juno dan Thomas kaget. Padahal mereka berdua sudah mendapatkan undangan untuk Daniel bisa masuk tapi kenapa Daniel malah berkata seperti itu? Itu yang membuat mereka heran.
"Kalau begitu, tunggulah di sini. Aku tidak akan lama. Aku cuma ingin bertemu dan bisa melihat Jenderal Besar Raven idolaku itu dari jarak dekat, setelah itu, aku akan keluar dan menemuimu."
Daniel langsung menganggukkan kepalanya. "Iya, Wilona. kamu masuklah dan semoga kamu bertemu dengan Jenderal Besar Raven, idola kamu itu. Aku akan menunggu kamu di sini."
"Baiklah." Wilona tersenyum dan kini dia mendekati Vanda dan Frans untuk menuju ke ruang pertemuan.
Vanda langsung mencibir ke arah Daniel. "Huh, sudah kuduga, kamu tidak akan mungkin mendapatkan undangan masuk itu karena level kamu memang tidak pantas, kamu pasti tidak memiliki koneksi kuat untuk mendapatkan itu. Huh, sekali kere ya tetap kere. Chuih."
Wilona menyuruh Vanda untuk berdiam diri. Setelah itu, mereka bertiga masuk dengan diikuti oleh Gary.
Daniel sendiri membiarkan kata-kata hinaan dari Vanda itu. Kata-kata hinaan yang dulunya sering dia terima saat dia masih menjadi anak angkat Vanda dan Frans.
"Jenderal kenapa jenderal tidak mau masuk ke dalam bersama adik angkat jenderal itu? Padahal aku sudah mendapatkan undangannya, jenderal."
"Siapa bilang aku tidak akan masuk ke dalam," kata Daniel sambil terus menatap ke arah Wilona yang kini sudah mendekati pintu masuk utama ruang pertemuan.
"Tapi kan tadi jenderal berbohong kepada adik angkat jenderal kalau jenderal tidak mendapatkan undangan itu."
"Itu karena aku memang tidak akan menggunakan undangan itu untuk masuk dan aku tidak perlu menggunakan undangan seperti itu untuk masuk karena aku bisa masuk dengan leluasa. Ingat, acara yang sedang berlangsung itu adalah acara pertemuan denganku, jadi aku bisa masuk dengan bebas sebagai diriku yang lain."
Mendengar bisikan dari Daniel itu Thomas dan Juno langsung mengangguk-anggukkan kepala mereka.
"Jenderal benar, jenderal. Tidak perlu segala macam undangan seperti itu karena jenderal adalah sosok utama di acara ini dan jenderal bisa masuk dengan jubah kebesaran jenderal dan nanti melangkah keluar dari belakang panggung untuk membuat semua mata terkagum dan bisa membuat adik angkat jenderal itu semakin kagum pada jenderal."
Mendengar itu, Daniel cuma tersenyum. Aku belum akan tergoda untuk melakukan itu, membuka identitasku hanya saja kalau keadaan memang mengharuskan aku untuk mengungkapkan jati diriku, maka aku akan langsung mengungkapkannya."
"Jadi bagaimana, jenderal? Apakah jenderal akan mengungkapkan identitas jenderal sekarang ini?" tanya Thomas dengan tatapan penuh selidik.
Daniel tertawa kemudian dia berkata. "mungkin tidak akan begitu."
