Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Destroy Her Pride| 11

"Kyle bisakah kita keluar malam ini, aku ingin bertemu denganmu," suara Zoey dari telepon.

"Ada apa Zoey?" Balas Kyle.

"Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan, aku akan menunggumu di tempat biasa kita bertemu," ucap Zoey, dan Kyle pun langsung mematikan sambungan teleponnya.

"Bagaimana Zoey, apakah kakakku setuju?" Tanya Perry.

Zoey menggelengkan kepala, "aku tak percaya ini, sungguh aku tak percaya ini," tangan Zoey sembari memegang kepala.

"Aku tak punya banyak waktu menceritakan ini semua Zoey, bisakah sekarang kau mengantarku untuk bertemu kakakku," kata Perry meminum minuman di atas meja.

"Baiklah," balas Zoey, Zoey mengambil beberapa lembar uang dan meletakkan di atas meja, lalu kedua wanita itu pergi begitu saja.

Zoey mengantar Perry di sebuah diskotik dimana ia dan Kyle selalu bersenang-senang disana, Zoey kembali menelpon Kyle memastikan bahwa ia sudah sampai di tempat tujuan.

"Ternyata Kyle sudah sampai, kita harus kesana sekarang Kyle," ucap Zoey memanggil Perry dengan nama yang sama.

Zoey hendak membuka pintu mobil namun tangan Perry mencegah nya, "tunggu! Dengarkan aku Zoey, kau harus merekamku saat aku benar-benar berhadapan tepat dengan kakakku," ucap Perry mengingatkan Zoey.

"Tenanglah Kyle, aku akan melakukan itu," Balas Zoey mengambil ponselnya dan menekan tombol Camera, "lihatlah aku sudah mempersiapkan nya bukan?"

Kedua wanita itu memasuki ruangan yang penuh dengan warna warni lampu, musik yang begitu keras dan begitu banyak orang saling menikmati musik meskipun mereka sedikit tak sadarkan diri.

Zoey menepuk pundak Perry, "Kyle apakah kau melihat kursi merah itu, itulah kakakmu, dia sedang duduk disana dan meminum bir," ucap Zoey mengencangkan suaranya.

"Zoey aku akan kesana," Perry berjalan mendekati Kyle, sedangkan Zoey mulai merekamnya.

"Kakak," Kata Perry mendekati Kyle.

"Pe-perry?" Kyle bangkit dari kursinya.

"Kakak aku mencarimu, tolong jangan mengusirku seperti itu kak," Ucap Perry menggeserkan langka kakinya berharap Kyle semakin menghadap ke arah Zoey.

"Kenapa Perry? Apakah kau sedang kelaparan?" Tawa Kyle mengejek.

Kyle pun pergi meninggalkan Perry sendirian, sedangkan Zoey masih tertegun  tetap berdiri di tempat ia merekam Perry dan Kyle.

"Kakak," panggil Perry namun Kyle tak memperdulikan.

Perry menghampiri Zoey dan menarik Zoey keluar dari tempat itu, "Zoey apakah rencana kita berhasil?" Kata Perry terus berjalan sambil menggandeng tangan Zoey.

"Kau bisa melihatnya sendiri," balas Zoey pelan.

Perry dan Zoey berhenti di tempat yang jauh dari keramaian, Perry pun memutar hasil video yang baru saja Zoey rekam, namun baru saja dua detik video itu terputar telepon genggam Zoey mati, "astaga apa kau lupa mengisi baterai ponselmu?" Tanya Perry.

"Aku rasa seperti itu, tapi tenanglah, kau bisa membawa ponselku terlebih dahulu bukan?" Ucap Zoey.

"Terima kasih Zoey, aku sangat berterima kasih padamu," balas Perry tersenyum.

"Zoey secepatnya aku akan mengembalikan ponselmu, sekarang aku akan pergi," teriak Perry begitu bahagia dan berlari, wanita itu ingin segera menemui Sam dan membereskan kekacauan ini.

Zoey hanya mengangguk pelan, Zoey kembali berjalan memasuki diskotik itu dengan santai, "Zoey..... Aku mencarimu, kau darimana saja?" Teriak seorang wanita dari belakang.

"Kyle?" Balas Zoey.

"Aku menelepon mu, tapi tak ada balasan, kau ini," cerutu Kyle sedikit kesal.

"Apa kau tak sadar Kyle, ponselku baru saja kau pinjam untuk merekam kau dan Kyle, bagaimana bisa kau lupa, kau ini menyebalkan," jawab Zoey tak sadar.

"Apa? Zoey merekam ku?" Batin Kyle mulai curiga.

"Oh maafkan aku Zoey, memangnya kemana saat ini ponselmu?" Tanya Kyle memanfaatkan kesempatan temannya yang sedikit pelupa itu.

"Kau membawa ponselku bukan? Kau ingin tunjukan pada Sam, bahwa kau punya kakak yang mirip denganmu," teriak Zoey membuat wajah Kyle kini berubah drastis menjadi emosi.

Kyle menepuk pelan pundak Zoey, "teman yang baik," tawa licik Kyle lalu Kyle meninggalkan Zoey sendirian disana.

"Rupanya kau ingin bermain api denganku Perry? Kurang ajar, lihatlah Perry, siapa yang lebih dulu terluka diantara kita," ucap Kyle di sepanjang perjalanan dengan wajah begitu emosi.

Kyle mengambil ponsel dan menelpon Sam, "Sam aku ingin bertemu denganmu, di tempat dulu aku meludahi mu," ucap Kyle di telepon seakan mengingatkan Sam akan hal memalukan itu.

Belum sempat Sam membalas Kyle langsung mematikan sambungan telepon nya.

_______________********_____________

"Rupanya kau begitu angkuh Kyle," suara lelaki dari arah samping mulai mendekati Kyle di pesisir pantai malam itu.

"Aku harap kau takkan lupa bagaimana caraku mempermalukan mu di tempat ini," tawa Kyle menutup mulut dengan telapak tangan mengejek.

"Diam!" Teriak Sam meraih lengan Kyle begitu kasar.

"Oh.. oh.. oh.. rupanya kau masih dendam akan hal itu Sam," Kyle menepis tangan Sam.

"Aku bisa menghancurkan dirimu lebih dari yang kau pikirkan Kyle, kau ingat kejadian dimana aku memperkosa mu dengan Sam? Aku bisa melakukan itu lagi... Lagi... Lagi dan lagi... Bahkan aku bisa membuat mu merasakan sakit yang lebih dari kata sakit..." Ucap Sam tertawa penuh kemenangan.

"Lakukanlah itu Sam! Oh ya.. aku lupa memberitahu mu bahwa aku telah melaporkan semua bukti kejahatan mu pada polisi, kau tahu Sam? Bahkan aku telah membawa nama orang tua mu disana," ucap Kyle penuh dengan keyakinan meskipun itu hanyalah pura-pura.

Bug

Kyle menendang alat vital Sam begitu keras, wanita itu segera berlari secepat mungkin menjauhi Sam, "brengsek, Ahhhh... Arrr... KYLEEE...."teriak Sam begitu keras penuh amarah.

Sam masih berkutat dengan rasa sakit yang dirasakannya, sedangkan Kyle sudah pergi menjauh dari sana.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel