Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

(21+) Destroy Her Pride| 13

"Kyle, apa kau pernah melihat sebuah film dewasa dimana peran wanitanya di setubuhi secara bersamaan?" Ucap Sam sembari menyelipkan rambut Perry di belakang telinga.

Perry yang merasa kian takut dengan perkataan Sam seketika menendang alat vital Charles, sedangkan Perry mengigit kuat-kuat pergelangan tangan Sam.

"Aasstt... Sam, hentikan dia," teriakan Charles tertunduk di bawah lantai.

"Kau ingin lari Kyle? Kau ingin lari? Apa kau ingin lari setelah kau melakukan hal ini?" Sam menarik tubuh Perry dan mencekik lehernya.

"Tidak Sam, jangan lakukan hal itu, itu benar-benar menjijikan," ucap Perry tersedak karena tangan Sam kian erat semakin mengunci lehernya.

"Tenanglah Kyle, aku tidak akan mengganggumu lagi setelah kau menuruti apa yang aku katakan," balas Sam, Sam pun merobek semua baju Perry.

Sam mengendong tubuh Perry di atas sofa, membuka semua pakaian yang terbalut di tubuh Perry tanpa meyisahkan sehelai benangpun, "kau sangat cocok jika tanpa pakaian seperti ini Kyle," ucap Sam sambil meremas payudara Perry.

"Aahhhh, tidak Sam, hentikan," ucap Perry sedikit mendesah.

Sam membuka resleting celana dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Perry yang belum siap menerima rangsangan itu.

"Aaahhh.. hentikan Sam, kau pria jahat," Perry memukul lengan Sam, terlihat kedua bola mata Perry meneteskan air mata.

Charles yang sudah berdiri di samping sofa kini menunduk dan mengelus rambut Perry, "kau kira aku diam Kyle setelah kau menendang penisku?" Ucap Charles seketika mencium kasar bibir Perry.

"Eemmmmm," desahan bibir Perry.

Sam menghujamkan lebih dalam miliknya membuat bibir Perry kian bercampur mengeluarkan suara desahan yang di terima Charles dan Sam.

"Tenanglah Kyle, aku akan membayar malam mu malam ini, aku akan membayar semua lelah mu malam ini dengan uang yang kau mau," tegas Sam penuh gairah yang mulai menggoyangkan tubuh Perry perlahan.

"Ahkk," pekik Perry karena tangan Charles kini mulai menjambak rambutnya.

Charles melepas cumbuanya dan berganti menjelajahi leher Perry, tangan Charles mulai bermain pada payudara Perry sebelah kanan, "cukup! Hentikan!" Teriak Perry begitu jelas, hingga otot-otot di leher Perry begitu kentara, kedua pipi wanita itu kini sudah basah karena air mata yang selalu bercucuran seakan tak mau berhenti.

"Aaaassshh," desah Sam penuh kenikmatan.

"Charles berdirilah! Bukankah kau ingin membuat gadis kecil kita ini menjerit," ucap Sam menyuruh Charles menyingkir sejenak.

Charles menuruti apa yang dikatakan Sam, Sam masih tetap pada posisi dimana dia berada di atas tubuh Perry, sedangkan Perry mulai menangis lemas di atas sofa.

"Kau bajingan," ucap Perry menangis.

"Kau bajingan,"

"Kau jahat,"

"Kau iblis,"

"Kau bukan manusia,"

"Kau jahat Sam," teriak Perry menangis histeris.

"DIAM KYLEE!" Balas Sam lebih kerasa.

Plak

Sam menampar pipi Perry sangat keras, "aku jahat Kyle, aku iblis, seharusnya kau tahu, apa yang akan kau terima jika kau bermain-main dengan iblis," ucap Sam membungkam mulut Perry.

Perry hanya meremas sofa empuk dengan jemarinya yang lemah, jangankan membalas ucapan Sam, hanya untuk bernapas saja Perry sudah kesulitan.

"Menangislah Kyle, habiskan saja air matamu itu, karena aku benar-benar tak perduli," ucap Sam lalu mengangkat tubuh Perry.

Sam mengendong tubuh Perry meskipun Sam belum melepaskan alat kelaminnya yang masih menempel di dalam milik Perry.

Sam membenturkan tubuh Perry di tembok lalu mengangkat kedua kakinya untuk melingkar di perutnya, "aku tahu kau menyukai in," ucap Sam terus mendesakkan kejantanannya untuk terus memaksa masuk ke dalam liang vagina Perry.

"Aaahhh," desah Perry saat menerima rangsangan itu, kedua tangan Perry menjambak rambut Sam dengan kuat namun semua itu semakin membuat Sam beringas.

Sam mulai menggoyangkan tubuh Perry dengan cepat, hingga kedua kaki Perry hendak jatuh dari lingkaran perut Sam, namun Sam menahannya agar Sam terus mempercepat ritme nya.

"Ahh.. akhh.. aaaaahh," rintihan Perry sedikit lemas.

Sam kembali mengocok tubuh Perry semakin cepat membuat tubuh Perry hanya bisa pasrah menerima hujaman Sam yang seakan ingin membunuhnya.

"Aaakkhh.. akhh.." rintihan Perry saat Sam berhenti mencabut penisnya.

Tubuh Perry hampir terjatuh namun tangan Charles menahannya, "kini giliran ku Kyle," ucap Charles memegang tubuh Perry, Charles mengendong tubuh Perry, seolah merebut hak nya untuk mengambil giliran.

Peluh keringat membasahi sekujur tubuh Perry, "Charles jangan lakukan itu," ucap Perry pelan.

Charles mendudukkan pantat Perry pada laci kotak persegi, Charles merenggangkan kedua kaki Perry ke kiri dan kanan sehingga terlihat jelas kewanitaan Perry yang sudah basah, sedangkan tangan Charles menahan pundak Perry agar tak jatuh.

"Kurasa pelacurku sudah kelelahan," ucap Charles melihat deru nafas Perry.

Charles memasukkan kedua jarinya ke dalam kewanitaan Perry, "ash," ucap Perry tak bisa menolak sentuhan Charles.

"Kurasa kau kurang menikmati ini, baiklah aku akan menambahnya Kyle," ucap Charles mengeluarkan jarinya dan memasukkan ketiga jarinya.

"Aaaaakkhhhhhh," desah Perry sedikit keras.

Charles mengaduk jarinya di dalam kewanitaan Perry, sedangkan bibirnya mengigit puting Perry secara bergantian.

Charles kembali mengendong tubuh Perry di atas sofa, Charles mulai memasukkan penisnya perlahan di kewanitaan Perry, Charles menggoyangkan tubuh Perry begitu cepat hingga lonjakan sofa yang kian naik turun dengan cepat. Perry yang hanya memiliki sedikit tenaga hanya bisa membuka mata dan jemarinya meremas sofa.

"Aaashh," desahan Charles penuh kenikmatan.

Charles merasa ada sesuatu yang harus ia keluarkan saat ini, Charles mencabut penisnya mengeluarkan cairan kental putih di atas paha Perry.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel