Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

(21+) Destroy Her Pride | 14

Jelas terlihat bahwa Perry begitu kesusahan hanya untuk bernapas, dada Perry bahkan ikut naik turun seirama dengan deru nafasnya.

"Bersihkan tubuhmu dan pergilah dari sini!" Ucap Sam melempar banyaknya lembaran uang di atas perut Perry yang masih lemas di atas sofa.

"Bangunlah atau aku ak-" ucap Sam terpotong.

"Atau apa Sam?" Kata Perry mencoba bangkit perlahan dari sisa-sisa ketidakberdayaan, uang yang baru saja dilempar oleh Sam berhamburan jatuh di bawah lantai.

"Atau apa Sam? Kau menamparku? Kau meludahi ku? Katakan padaku atau apa Sam? atau kau akan menyetubuhi ku lagi dengan imajinasi mu yang menjijikan itu?" Ucap Perry sembari terus-menerus meneteskan air mata di kedua bola matanya.

"Dan kau Charles, aku mengira bahwa kau adalah lelaki yang baik, tapi kau tak ada bedanya dengan iblis yang berpikiran kotor seperti dia," ucap Perry memundurkan langkah untuk mencari selimut namun tak ada selimut disana.

Perry memunggut kembali pakaian yang telah robek, ia memakai sekali lagi pakaian itu, setidaknya ada sesuatu yang menutupi tubuhnya.

"Dan satu lagi Sam, jangan pernah sekali pun kau memanggil nama Perry di hadapanku jika kau sudah mengetahui semuanya, nama Perry sudah tidak ada di dunia ini Sam, yang tertinggal hanyalah nama Kyle.. Kyle dan Kyle.." teriak Perry lalu pergi dari sana.

______________********_______________

Sam baru saja selesai membersihkan tubuhnya malam ini, terlihat handuk putih kecil melilit di lingkar perut Sam, Sam berdiri di atas cermin melihat dirinya sendiri, "apa yang akan kau lakukan setelah ini Kyle, apa kau akan membunuh dirimu sendiri," ucap Sam lalu membasuh wajahnya dengan air.

Sam membalikan tubuhnya di hadapan cermin, terlihat ada beberapa luka cakaran kuku Perry disana, "baiklah Kyle, anggap saja ini adalah bukti bahwa kita pernah melakukan sesuatu yang tak bisa kau lupakan," tawa licik Sam.

Sam berjalan keluar ingin menemui Charles di ruang tamu, terlihat Charles sedang menonton TV namun mata Charles seakan hanya menatap kosong layar tv itu.

"Charles," ucap Sam mendekati Charles.

Tak ada jawaban dari Charles.

"Charles," Sam memanggilnya kembali.

"Sam, aku sedang memikirkan ucapan Kyle," balas Charles tanpa ekspresi.

"Lupakan wanita itu Charles, urusan kita sudah selesai, semua rencana kita sudah berjalan dengan lancar," ucap Sam menguap mulai mengantuk.

"Dia bahkan tak menyentuh uang mu Sam," balas Charles melihat lembaran uang yang berjatuhan di lantai.

"Dia adalah wanita licik Charles, kau tidak bisa tertipu dengan tangisan wanita seperti dia," ucap Sam yang enggan membahasnya.

_____________************___________

Pagi ini Perry tak ingin beranjak dari tempat  tidur, saat ini Perry sedang tinggal di losmen kecil, Perry menyewa kamar itu untuk dirinya sendiri.

Perry menjual semua perhiasan yang ia miliki untuk menyewa losmen kecil dan membeli beberapa pakaian dan makanan, mungkin itulah pilihan terbaik bagi Perry.

Mata Perry mungkin tak mengeluarkan air mata, namun sembab di kedua bola matanya yang besar begitu jelas bahwa wanita itu menangis dalam tidurnya.

Di sisi lain..

Sam meminum secangkir teh hangat di kantornya, ditemani musik berirama slow yang membuat suasana hati Sam menjadi fokus dengan pekerjaannya.

Lalu datanglah seorang wanita membuka pintu tanpa mengetuk terlebih dahulu, "Sam.... Sam.. Sam," teriak wanita itu.

"Zoey," ucap Sam sedikit terkejut.

"Sam, kau harus mendengar ini," ucap Zoey berlari mendekati Sam hingga terbentur meja.

"Aku tidak ingin mendengar apapun saat ini Zoey," balas Sam fokus dengan lembaran kertas di depan meja.

"Sam apa kau tahu? Kyle memiliki adik yang sangat mirip dengan wajahnya," ucap Zoey sedikit mengebrak meja.

Sam melirik sejenak Zoey, "aku takkan pernah percaya dengan omong kosong wanita itu Zoey," ucap Sam yang kini membuka laptop.

"Kau takkan percaya ini Sam, kau harus melihatnya sendiri, kau akan tahu siapa diantara mereka yang patut kau salahkan setelah kau tahu kebenarannya," ucap Zoey terus memaksa tak perduli Sam mendengarkan atau tidak.

Datanglah Charles yang membawa tas berisi minuman di tangan kanannya, "Sam aku membawa minuman yang kau suka," ucap Charles menunjukkan apa yang di bawa.

"Charles usir wanita ini," perintah Sam.

"Tidak Sam, kau harus dengarkan aku bahwa Kyle benar-benar memiliki adik yang kembar," teriak Zoey saat Charles hendak mengusirnya.

"Apa imbalannya jika kau berbohong Zoey," tanya Sam menatap Zoey.

"Aku bersedia dikeluarkan dari pekerjaan ini Sam," balas Zoey penuh keyakinan.

"Baiklah jika itu mau mu," ucap Sam berdiri dan mendekati Zoey, "semoga saja kau tidak kehilangan pekerjaan mu ini Zoey," kata Sam di depan Zoey bersendekap dada.

Zoey mengantar Sam dan Charles menuju apartemen Kyle, "dengarkan aku Sam, ini adalah Kyle.. Kyle, KE-Y-LE yang benar-benar Kyle bukan adiknya," ucap Zoey di sepanjang perjalanan namun Charles dan Sam hanya diam.

Mereka bertiga telah sampai di depan pintu apartemen Kyle, ketika Sam mencoba membuka pintu itu rupanya Kyle lebih dulu membuka pintu dan langsung bertatapan dengan Sam.

"S-sshh...S-A-M?"  Ucap Kyle ketakutan.

"Zo-zoey? Ucap Kyle mulai gagap.

Sam langsung membungkam mulut Kyle dan mendorong tubuh Kyle masuk ke dalam, "Zoey tunjukan padaku siapa Kyle dan siapa adiknya itu," ucap Sam terus membungkam mulut Kyle.

"Dia adalah Kyle yang asli Sam," ucap Zoey.

"Lalu dimana adiknya yang kau maksudkan itu Zoey?" Tanya Sam frustasi.

Kyle mengigit tangan Sam, "penghianat, kau penghianat Zoey, teman seperti apa kau?" Teriak Kyle hendak menampar Zoey namun tangan Sam mencegahnya, "katakan padaku apa benar kau memiliki adik kembar Kyle?" Tanya Sam kini benar-benar serius.

Kyle hanya tertawa jahat membuka lebar-lebar mulutnya, "ya Sam, aku memiliki adik kembar bernama Perry yang sangat mirip denganku, apa kau dengar sekarang?" Tawa Kyle penuh kemenangan.

"Dan.. hai.. kau lelaki miskin... Apa kau masih ingat denganku? Aku lah yang membuatmu babak belur bukan?" Ucap Kyle melihat Charles di belakang Sam.

"Jadi kau Kyle? Lalu siapa wanita yang selama ini denganku?" Tanya Sam mencekik leher Kyle.

"Itu adalah Perry Sam, Perry adik kandungku.. kuharap kau tidak tuli agar aku tidak mengulangi perkataan ku lagi," kata Kyle memegang tangan Sam.

"Kau melewati batasan mu Kyle, aku akan membunuhmu, dengarkan aku KYLEE!!! Aku akan membunuhmu setelah aku menemukan Perry," kata Sam kerasa menjambak rambut Kyle dan mengusirnya dari apartemen.

"Sejauh apapun kau berlari kau tidak akan bisa lari dariku Kyle, aku memberimu waktu bernapas dimulai dari sekarang, saat dimana aku mencari Perry, tapi kau harus ingat Kyle, siapkan berjuta air matamu dan simpan tangisan mu untukku nanti, kau harus merasakan apa yang harus dirasakan Perry." Ucap Sam mendorong tubuh Kyle di depan pintu lalu menutup kembali pintu itu.

Hening....

Bisu.....

Diam....

Sam berjalan lemas mendekati sebuah foto besar yang Sam pikir entah itu Perry atau Kyle. Sedangkan Charles memegangi kepalanya sendiri duduk di atas tempat tidur.

"Kenapa kalian begitu syok? Bukankah ini kabar gembira setelah kalian mengetahui semuanya?" Ucap Zoey linglung.

"Diam Zoey... Kumohon diamlah sebentar.. kumohon diamlah!" Ucap Sam pelan.

"Sam memangnya apa yang sudah kau lakukan pada Perry?" Tanya Zoey.

Seketika tatapan mata Sam dan Charles bertemu secara intens, kedua bola mata mereka seakan saling mengerti ada sesuatu yang Benar-benar tak bisa dijelaskan.

"Sam katakan padaku apa yang sudah kau lakukan pada Perry?" Zoey kembali bertanya.

"Berhentilah bertanya seperti itu Zoey!" Balas Sam binggung entah harus membalas apa.

"Sam katakan padaku apa yang sudah kau lakukan pada Perry?" Kini Zoey mengoyak tubuh Sam.

"Aku memperkosanya Zoey, aku menyakiti nya, bahkan aku melakukan itu dengan Charles," teriak Sam memukul dinding apartemen begitu keras dengan tangannya.

"Kau pria bajingan Sam," ucap Zoey memundurkan langka kakinya.

"Bajingan... Kau bajingan Sam," ucap Zoey.

"Maafkan aku.... Maafkan aku... Maafkan aku," ucap Charles berbicara sendiri.

Sam memegangi kepalanya, ia menyenderkan bahu di tembok, "aku tidak hanya bajingan Zoey, tapi aku lebih dari kata bajingan," ucap Sam lalu terjatuh merosot di bawah lantai.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel