Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2

Pagi itu Leonard baru saja sampai di area parkir kampus dengan mobil sport berwarna Silvernya. Leonard berjalan dengan sebelah tangannya memegang tali tas ranselnya yang dia gendong di punggungnya.

Setelah casual yang di padu dengan jaket berwarna grey itu membuatnya semakin bersinar di antara yang lain. Lelaki berperawakan tinggi putih dengan wajah blasteran membuatnya terlihat bak dewa yunani yang mampu menyihir setiap wanita yang berpapasan dengannya.

Seperti sekarang ini, semua mahasiswi yang di lewati Leon memasang wajah kekagumannya dan penuh minat. Leon tak memperdulikannya dan terus berjalan menuju kelasnya. Leon terkenal sebagai lelaki paling dingin di kampus, tak ada yang berani menyapanya karena hasilnya akan di acuhkan Leon, apalagi itu seorang wanita.

Para fanzclub Leon selalu menitipkan surat cinta dan beberapa hadiah untuk Leon lewat kembarannya Leonna yang terkenal sebagai gadis periang dan sedikit tomboy di kampus.

"Es balok!!" teriakan seseorang menghentikan langkah Leon.

Leon sudah tau suara cerewet siapa itu. Leon berbalik ke arah sumber suara dan tepat sekali dugaannya, siapa lagi kalau bukan si kunyuk Datan keturunan alligator dan nenek lampir.

Datan berjalan mendekati Leon dengan penampilan yang tak kalah menarik dan tampan. Deretan kedua tertampan di kampus setelah Leonard. Tetapi Datan begitu berbeda dengan Leonard sang mister ice, Datan begitu ramah dan baik pada semua orang khususnya para kaum hawa. Saking ramahnya, banyak korban phpnya di kampus ini.

"Ada apaan?" Tanya Leon dingin

"Astaga es batu masih pagi juga udah dingin aja. Kagak takut menggigil loe" ujar Datan membuat Leon mencibir dan melanjutkan perjalannya berdampingan dengan Datan. Keduanya berjalan menyusuri lorong kampus, bak seorang model dengan langkah ringannya. Bahkan para kaum hawa yang berpapasan dengan mereka di buat terpaku dan hampir saja air liurnya menetes. Ada beberapa yang sampai menabrak tong sampah dan pintu, ada juga yang bertabrakan dengan temannya yang lain saking terfokusnya pada dua dewa yunani yang begitu tampan.

"Pagi semua..." sapa Datan memamerkan senyuman mempesonanya ke setiap wanita yang berpapasan dengannya walau wanita itu melirik ke arah Leon yang terlihat acuh tak acuh.

"Hei Sivana, hari ini kamu ulang tahun yah? selamat ulang tahun yah manis" ujar Datan saat berpapasan dengan wanita manis yang di ketahui bernama Sivana itu.

"Kamu kok tau?" Tanya Sivana kaget

"Apa sih yang nggak Datan tau tentang Sivana,, selamat ulang tahun yah. emm, bagaimana kalau untuk hadiahnya malam ini kita kencan?" ujar Datan dengan senyuman mautnya, ditambah kedipan matanya yang mampu membuat kaum hawa meleleh seketika.

Leonard terlihat jengah mendengar bualan menjijikan ala buaya kunyuk satu ini. Leon berjalan terlebih dulu meninggalkan Datan yang tengah membual.

"Bagaimana Sivana? Kamu mau kan?" Tanya Datan sekali lagi

"Baiklah,," ujar Sivana tersipu

"Baiklah, aku jemput kamu nanti jam 7 malam yah, baby" ujar Datan mengedipkan sebelah matanya.

"Kamu tau alamat rumahku?" Tanya Sivana kaget

"So pasti dong, baby. Jangan bilang aku Datan Aguero kalau aku melewatkan alamat wanita cantik seperti kamu" ujar Datan dan berhasil membuat Sivana semakin tersipu di buatnya.

"Baiklah aku pergi dulu yah, sampai ketemu nanti malam. Dahhh" ujar Datan melambaikan sebelah tangannya dengan senyuman manisnya yang mampu memikat siapa saja. Datan kembali menyusul Leon yang berjalan menuju kelasnya.

"Heh kunyuk, bagaimana loe bisa tau hari ini ulang tahunnya?" Tanya Leon penasaran.

"Gini nih kalau kesehariannya bercumbu sama mobil-mobil, kagak update kan. Kalau mau jadi playboy itu harus penuh perjuangan dong" ujar Datan santai.

"Maksud loe?" Tanya Leon tak paham.

"Gue nyari data mahasiswi yang cantik cantik di kampus lewat komputernya si Zacki culun anggota loe di senat. Gue update tuh tiap malem, siapa kira-kira yang ulang tahun hari ini" ujar Datan dengan bangganya.

"Sialan loe nyuri data senat tanpa sepengetahuan gue." Ucap Leon membuat Datan terkekeh acuh. "Lagian loe kagak ada kerjaan. Ini nih yang namanya cowok so kerajinan" cibir Leonard

"Mendingkan, daripada loe kaku dan so cuek. Kehidupan loe suram, Man" ujar Datan tak mau kalah.

"Gue bahagia dengan hidup gue,, gue gak butuh cewek genit seperti mereka" ujar Leonard.

"Alah ucapan loe kayak yang iya,, bilang saja loe seneng di puja puja para wanita" ujar Datan

"Serah apa kata loe aja" ujar Leon terdengar malas.

"Kembaran loe mana?" Tanya Datan

"Tau deh,, gue gak netein dia" jawab Leon asal.

"Payah loe ah,, ya udeh gue ke kelas. Bye...." ujar Datan berlalu pergi. Datan, Leonna dan Michella mengambil Fakultas kedokteran. Sedangkan Leon mengambil Fakultas teknik.

Datan memasuki ruangannya dan terlihat meja Leonna di kelilingi 5 orang perempuan dari Fakultas lain. "Wah wah,, ada apa nih?" tanya Datan

"Kunyuk usirin mereka kek,, gue bukan sekretarisnya si Leon" rengek Leonna

"Ayolah Leonna, loe bantu gue kasihin surat ini ke Leon" ucap salah seorang wanita.

"Kalau bisa gue minta no atau pin bbmnya Leon, atau medsosnya yang lain" ujar salah satu dari mereka

"Gue bisa di gorok si Leon kalau ngasih nomornya" keluh Leonna. "Pergilah, kalian gak akan dapat apa-apa dari si manusia es itu. Jangan buat hati kalian terluka" nasihat Leonna.

"Tapi kami harus tetap mencobanya" ucap mereka membuat Leonna memutar bola matanya jengah.

"Ya udah simpan di meja suratnya sekalian pajak buat antar ke Leonnya. Gue kagak gratisan" ujar Leonna membuat mereka menurut dan menyimpan uang untuk Leonna.

"Hei ladys,, ngapain kalian ngejar-ngejar cowok yang gak mau sama kalian sih? Mending sama gue aja. Gue juga gak jauh tampan dari si Leon" ujar Datan.

"Nggak,, gue gak mau jadi korban php loe" cibir wanita itu dan berlalu pergi. Menyisakan tawa Leonna dan Chella.

"Mampus loe kunyuk" tawa Chella.

"Enaknya jadi kurir Leon" kekeh Leonna mengipas-ngipaskan uang 50ribuan lima lembar.

"Idih dasar mata duitan. Itu sama aja loe malak Ona" ujar Datan

"Apa perduli gue,, mereka yang nyuruh gue. Ya harus ada uang jalannya dong" ujar Leonna dengan santai

"Sini gue buang aja ke tong sampah surat-suratnya" ujar Chella

"Eitzz,, jangan macam macam Lonja. Ini amanah, gue tetep harus kasihin ke saudara kembar gue itu" ujar Leonna membuat Chella mencibir.

"Tuh bibir udah maju aja dua centi" ujar Datan menepuk bibir Chella membuatnya mendengus kesal.

"Gimana kalau Leon ke cantol sama salah satu dari mereka?" Tanya Chella merengut

"Itu sih DL alias derita loe" kekeh Leonna dan Datan.

"Dasar sahabat durhaka kalian berdua" cibir Chella kesal.

"Eh besok mau pada ikut ke Bandung, kan kak Pretty mau tunangan" ujar Leonna

"Gue nggak,, gue ada acara sama si es batu. Paling dad and mom aja, lagian gue gak begitu kenal sama kak Pretty" ujar Datan santai sambil memainkan handphonenya.

"Yah, kalau gitu gue juga nggak deh. Lagian mau ngapain coba, gak ada Leon" ujar Chella.

"Ahh di kepala loe kayaknya penuh dengan Leon" ujar Leonna sebal.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel