Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 14

Leon baru saja sampai di tempat Azzura, dan langsung di sambut semua adik Azzura. Ia membawa banyak pizza untuk mereka. Azzura yang berdiri di ambang pintu hanya tersenyum manis melihat Leon. Leon membalas senyuman Azzura yang terlihat sangat cantik.

Mereka semua menikmati pizza dengan begitu lahap. Leon menyerahkannya ke Azzura sebagian agar Azzura memakannya juga.

Leon mengobrol dan bercanda bersama Azzura dan anak-anak lainnya.

Leonard terus memperhatikan Azzura yang tengah bermain dengan adik-adiknya. Leon menyadari kalau dirinya benar-benar menyukai Azzura.

Azzura terlihat menutupi wajahnya dengan telapak tangannya saat cahaya matahari menyorot ke wajahnya, dan Leon berdiri tak jauh di sisinya untuk menghalangi sorot matahari itu agar tak mengenai Azzura.

Melihat perlakuan Leon, Azzura tersenyum malu-malu. "Siang ini kamu gak sibuk?" Tanya Leon dan Azzura menggelengkan kepalanya.

"Kamu ikut denganku yah, aku mau menunjukkan sesuatu untukmu," ucap Leon.

"Kemana?" Tanya Azzura bingung.

"Ikut saja nanti," ucap Leon dengan senyumannya.

***

Leon membawa Azzura ke bengkelnya dan menunjukkan sesuatu ke Azzura.

"Apa ini, Leon?" Tanya Azzura.

"Buka saja," ucap Leon membuat Azzura mengernyitkan dahinya. Azzura perlahan menarik kain putih yang menutupi hadiah yang Leon berikan.

"Ya tuhan!"

Azzura terpekik saat melihat motor miliknya ada di hadapannya saat ini. "I-ini?"

"Iya, ini motor kamu. Aku kembalikan kepada pemiliknya," ucap Leon dengan senyumannya.

"Ta-tapi bagaimana bisa, ini kan sudah aku jual?" ucap Azzura masih dengan raut terkejutnya.

"Orang yang membeli motormu, menjualnya ke salah satu pegawai di bengkelku. Makanya aku beli kembali," ucap Leon. "Kebetulan sekali, bukan?"

"Tapi, kan. A-aku, bagaimana?" ucapan Azzura tak jelas dan terlihat bingung.

"Sudahlah, jangan di pikirkan. Bagaimana kalau kita balapan lagi," usul Leon seraya menyodorkan kunci motor ke Azzura dengan senyuman menawannya.

"Aku setuju," ucap Azzura begitu bersemangat dan mengambil kunci motor itu.

"Aku akan menggunakan mobilku," ucap Leon yang di angguki Azzura.

Keduanya melakukan balapan liar di jalanan yang cukup sepi. Azzura sangat bahagia bisa mengendarai motornya lagi setelah sekian lama tidak.

Leon tersenyum melihat wajah Azzura yang berseri-seri, dan meneruskan menyetir mobilnya. Hingga mereka sampai di garis finish, Leon dan Azzura terkekeh bersama-sama.

"Wow, kamu selalu berhasil mengalahkanku." ucap Leon menuruni mobil.

"Kamu payah," kekeh Azzura melepaskan helmnya walau masih duduk di atas jok motornya.

"Bagaimana motornya? Soalnya ada beberapa yang di perbaiki," tanya Leon.

"Lebih nyaman dan lebih gesit lagi," jawab Azzura membuat Leon tersenyum.

Spontan tangan Leon terangkat merapihkan rambut Azzura yang terlihat berantakan.

Deg

Azzura mematung mendapat perlakuan lembut dari Leon. Azzura menatap wajah Leon yang begitu dekat dengannya. Leonard memiliki wajah bak dewa yunani, begitu tampan. Azzura merasa seperti upik abu di hadapannya.

Leon menurunkan pandangannya saat merasa di perhatikan, dan tatapan mata coklatnya langsung beradu dengan mata bulat Azzura yang terlihat bening itu. Entah kenapa, Leon begitu menyukai mata itu. Mata yang mampu menghipnotisnya. Tak ada yang ingin memalingkan wajahnya, keduanya masih fokus saling bertatapan satu sama lainnya.

Hingga suara menyadarkan mereka berdua. "Kerang hijau, kerang hijau..." teriak pedagang kerang hijau itu.

Leon dan Azzura tersenyum kecil dan terlihat canggung.

"Mas, beli." Teriak Azzura. Membuat pedagang kerang hijau itu mendekati mereka.

"Sekarang kamu berani bertarung makan kerang hijau bersamaku?" tanya Azzura.

"Emm, oke siapa takut."

Mereka memesan banyak kerang hijau dan memakannya dengan lahap.

Azzura sudah nambah lagi satu mangkuk, dan mulai melahapnya. Leon juga sudah menambah lagi. Kini Azzura mengambil mangkuk ketiga, tetapi Leon sudah mengangkat kedua tangannya. "Sudah, perutku sudah tak tahan lagi," ucapnya menyerah membuat Azzura terkekeh.

"Payah," ejeknya.

Leon membayar semua kerang hijau itu, dan merekapun berlalu pergi meninggalkan tempat itu sambil terkekeh karena Azzura terus meledek Leon yang payah.

Mereka sampai di sebuah danau, dan berjalan menyusuri pinggir danau sambil berbincang banyak hal. Azzura melempar batu ke sungai, dan batu itu melakukan dua kali pendaratan di atas air membuat Azzura bersorak.

"Lihat ini," ucap Leon ikut melempar batu dan membuat 3 kali pendaratan.

"Lihat ini yah." Azzura meniup batu kecil di tangannya dan melemparnya, batu itu melakukan pendaratan sampai 5 kali.

"Yeeayy!" Azzura meloncat kesenangan membuat Leon mendesah panjang seraya bertepuk tangan seraya mengedikkan bahunya.

Azzura merasa senang karena bisa terus mengalahkan Leon.

***

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel