Gairah Pacar Sahabat
Selesai jam kantor Brianna dan sahabatnya meilih pergi kesebuah pusat perbelanjaan untuk shoping. Brianna meminta David untuk tidak menjemput nya karna ia tak jadi pulang melain kan pergi hangout bersama ke dua sahabat nya .
Kedua sahabat nya sibuk mengganti baju di tengah perjalanan sambil memoles wajah mereka.sedang Brianna memilih merebah kan diri nya di bangku belakang sambil bernyanyi dan memain kan ponsel nya.
Sesampai nya di dalam renata menelfon pacar nya,dan pacar nya sudah memesan tempat untuk mereka bersama dengan pacar Diana.
Brianna mengekori dua sahabat nya masuk kedalam tempat karaoke,
sesampai nya di dalam kedua sahabat nya menghambur ke pelukan pacar nya masing masing.
Brianna :ini nih yang bikin gua males ikut.
Lirih nya.
"Sorry Brian". teriak kedua teman nya kompak
Felix dan caysar memandang Brianna secara bergantian,mereka baru tau jika Brianna sosok yang selama ini sering renata dan diana ceritakan ternyata lebih cantik dan memiliki bentuk tubuh yang begitu sempurna.
Ini pertama kali nya Brianna mau diajak pergi menemani kedua sahabat nya itu untuk berkencan.
"Kenalin ini sahabat kita sayang." Ucap Diana pada caisar
"hey gua caisar pacar diana."
"gua felix."
Timpal pacar renata
merekapun bergantian berjabat tangan,namun saat felix menjabat tangan brianna,tangan felix sengaja berlama lama sambil mengerat kan tangan nya.
Membuat renata yang tau buru buru menarik nya.
Kemudian mereka pun duduk . renata bergelanyut manja di pangkuan felix
Diana dan caisar asik menyanyikan lagu favorit mereka.
felix yang tak lain adalah pacar renata mencuri curi pandang ke arah Brianna yang sibuk duduk sendiri memain kan ponsel .
"Lo gak nyanyi." Tanya renata yang kasihan melihat Brianna sibuk sendiri .
"Nanti kalau udah mau gua nyanyi."
Jawab nya sambil merebahkan diri nya di sofa dan menggantung kan kaki nya di ujung sofa,membuat felix susah payah menelan saliva nya melihat ke arah dada Brianna yang membusung di balik kemeja kantor nya.
Ya..Brianna yang tak tau jika mereka akan pergi tak membawa ganti pakaian.
Sesaat kemudian pandangan renata beralih ke Diana dan caisar yang berhenti bernyanyi.
Ternyata mereka tengah sibuk berciuman sambil berdiri ,membuat layar karaoke seolah menjadi layar film dewasa.
Brianna memicingkan mata nya geli melihat mereka,pandangan nya pun kini beralih pada felix dan renata.
Mereka pun sama saja,tengah asik bertukar saliva,namun di tengah ciuman nya felix memandang ke arah brianna sambil bermain mata
Renata memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan tangan felix di dada nya.
Sedang felix justru sibuk mencuri curi pandang pada Brianna.
Brianna pun tersenyum Smirk ke arah felix,kemudian bangkit dari tidur nya.
"Nikmatin gaes ...gua keluar bentar."
Seketika kedua teman nya melepaskan ciuman mereka.
"Oke hati hati sayangku."
Teriak renata dan Diana kompak.
Brianna pun pergi keluar ruangan menuju toilet.
Felix yang melihat kepergian Brianna kemudian berpamitan pada renata untuk kencing .
Brianna menyusuri lorong toilet yang begitu sepi,saat ia masuk pada satu pintu toilet tiba tiba ada yang mendorong pintu dan segera mengunci nya .
"Felix."
Lirih Brianna pada pria yang memiliki tubuh tegap dengan tinggi sekitar 185 serta kulit putih dan mata biru itu serta rambut sedikit kribo itu.
Felix berjalan maju ke arah nya,Brianna pun melangkah mundur menghindari nya.namun karna ruang toilet yang sempit membuat nya terpojok di dinding dan hal itu membuat felix senang kemudian tersenyum Smirk ke arah nya seraya mengungkung tubuh Brianna.
"Keluar ,lo ngapain ngikutin gua ha?"
Lirih Brianna tak ingin ada yang mendengar nya.
"Kalau gua gak mau keluar."
Felix justru bertanya sambil mendekat kan wajah nya pada wajah Brianna,membuat Brianna membuang wajah nya ke samping.
"Keluar fel,gua gak mau Renata salah paham."
Lirih Brianna menahan suara nya .
"Dia gak akan tau kalau lo gak cerita."
Bisik nya di telinga Brianna sambil mengecup leher brianna,brianna pun mendorong tubuh felix bagaimana pun ia tak mau mengkhianati sahabat nya sendiri.
Namun Felix justru menahan tangan brianna dan mencengkram nya kuat kuat,hingga menimbul kan rasa sakit di pergelangan tangan Brianna.
"Lepasin gua fel."
"Gua suka lo Brianna."
"Lepasin gua sinting!!"
Brianna kembali berteriak .
Hingga terdengar ada langkah seseorang masuk ke dalam kamar mandi .
"Brian lo ada di dalam."
Terdengar suara Diana memanggil dari luar.
Felix pun tersenyum penuh kemenangan .sedang brianna begitu takut jika sampai teman nya tau dan memusuhi nya.
"Brian..lo gak kenapa napa kan."
Diana kembali memanggil Brianna.
"Enggak Na',gua cuma mules." bohongnya kemudian .
Di saat bersamaan felix tak menyianyiakan kesempatan nya,ia mendarat kan ciuman nya di leher Brianna,
"Lo masih lama,"
Tanya Diana yang kini ada di toilet sebelah nya,dan untung lah model toilet nya tertutup jadi Diana tak tau jika di dalam Brianna tengah bersama felix.
"Gua bentar lagi na',"
Balas nya dengan nafas tercekat menahan sentuhan bibir felix di leher nya.
"Renata juga lagi bingung tuh nyari felix,.tadi keluar tapi gak balik balik lagi."
Membuat Brianna semakin merasa bersalah.
Sedang felix tak perduli,ia justru semakin giat menghujani brianna cumbuan dengan sentuhan bibir sexy nya itu.
"Oh...mungkin keluar cari makan."
Balas brianna tak ingin Diana curiga pada nya.
"Yaudah deh gua duluan yak."
"Iya."
Lirih nya tercekat saat tangan felix mulai turun menggerayangi selangkangan nya dan melepas celana dalam nya dengan lincah.
Jari nya pun mulai memainkan kelent*t nya
"Aduh bedak gua luntur lagi."
Terdengar suara diana yang masih sibuk di toilet untuk berdandan .
Brianna menggigit bibir nya,saat felix menaikan rok nya dan menungging kan badan nya di wc.
"Brian...lo bawa bedak gak tas gua ketinggalan .
"Ah..gak bawa Na." Mulut nya tak sadar mendesah saat jari felix mulai bermain di lubang vag*n* nya.
"okelah kalau begitu gua duluan."
Felix menyeringai ke arah Brianna yang kini mulai di landa gairah akibat ulah nya.
Ia pun kemudian mengeluarkan pen*s nya dan mulai menggesek gesekan di belahan vag*na brianna.
"Fel lepasin gua fel."
Lirih Brianna sambil menyingkirkan tangan felix.
"Lo yakin ,bukan nya dari tadi lo menikmati."
Balas felix di telinga Brianna.
"Fel cukup."
"Nikmatin sayang."
Felix tak mengindahkan ucapan brianna ia justru memasukan pen*s nya ke dalam vag*na brianna.
"Akh." Pekik brianna saat merasakan penis felix begitu nikmat memasuki liang senggama nya.
"Ouh..yeah nikmati Brian."
Felix mulai memaju mundur kan pen*s nya .
Brianna pun tak kuasa lagi menahan gairah nya.
Ia pun mulai mengimbangi permainan felix.
"Ah..ah..ah."
Desahan felix memenuhi ruangan kecil itu ,ia terus memompa pen*s nya seraya meremas remas buah dada brianna yang begitu menggoda.
Brianna tak tahan lagi,ia akan mencapai orgasme nya.
"Fel..please faster."
"Lo mau keluar sayang ..baiklah nikmatin sayang."
Bisik felix seraya mempercepat tempo kocokan nya.
"Aah..ah..fel ...ah..."
Brianna menutup mulut nya menahan nikmat.
Felix kemudian menarik tubuh nya,dan melumat bibir brianna seraya mempercepat kocokan penis nya.
"Oh ...bri gua mau keluar brian. Ouh...ah..ah..ah.."
Brianna pun kembali merasakan ledakan dalam dirinya saat felix mempercepat tempo kocokan nya.
Dan...
"Aaaaaah.....ah...ah..."
Teriak mereka kompak saat mencapai klimaks bersamaan..
Felix menumpahkan sperma nya di dalam rahim brianna ,untung lah brianna selalu mengonsumsi obat anti hamil.
Felix tersenyum puas ke arah Brianna kemudian melumat bibir Brianna dan membersihkan pen*s nya.
"Lo keluar dulu aja." Ucap nya pada Brianna.
Brianna pun kemudian keluar setelah membersihkan vag*na nya .
Kemudian baru felix mengendap keluar menuju ruang karaoke menemui renata.
Sedang Brianna memilih untuk pergi ke butik baju tak ingin renata curiga terhadap nya.
"Lo dari mana aja sih lama banget." Kesal renata pada felix.
"Tadi ke parkiran dulu ada yang ketinggalan di mobil." Jawab felix santai sambil duduk menyilangkan kaki nya .
"Emang apa yang ketinggalan," Selidik renata pada felix
"Ini." Balas felix sambil mengeluarkan rokok dari dalam saku nya.
Renata pun kemudian bergelanyut di pelukan kekasih nya itu.
Felix yang tak ingin renata curiga pun bersikap sok manis di depan nya.
Sekitar 30menit Brianna masuk menemui teman teman nya sambil menenteng paper bag berisi pakaian baru yang baru saja ia beli.
Renata tengah asik bercumbu dengan felix sedang Diana dengan caisar,ia pun kemudian mendudukan pantat nya di ujung sofa tak ingin menggangu kedua teman nya yang tengah asik.
Dilirik nya felix yang tersenyum ke arah nya.
Ia pun pura pura tak melihat dan memilih untuk memainkan ponsel nya kemudian pura pura tidur merebahkan diri nya seraya menutupi mata nya dengan lengan tangan.
Renata ingin sekali di puas kan namun felix berbisik ke telinga kekasih nya dan berdalih jika ia malu harus memuaskan nya di depan brianna.
Padahal ia yang sudah puas dan lebih tergoda dengan tubuh brianna merasa malas melayani kekasih nya sendiri.
"Brian lo belanja apa."Diana yang sudah selesai dengan atraksi nya menghampiri brianna dan mengecek paper bag nya.
Namun brianna yang lelah dan pura pura tidur ternyata tertidur pulas .
Membuat kedua sahabat nya itu menggelengkan kepala.
"Hei bangun...jomblo."
Ucap Diana sambil mengguncangkan tubuh brianna beberapa kali .
"Mmm...apa sih na'..ngantuk."
"Lo mau kita tinggalin di sini."
"Hah?!" Ia pun kemudian terperanjat bangun tak ingin di tinggal teman teman nya.
"Nah bangun juga dia takut di tinggal."
Ucap renata sambil merapikan baju nya.
Felix memandangi wajah brianna yang terlihat begitu imut setelah bangun tidur.
"Ayook pulang ..gua ngantuk.."
Brianna bangkit berdiri .
"Tuh belanjaan lo bawa.'
Renata mengingatkan barang belanjaan brianna.
"He ...iya .."
"Huuuu pelupa lo." Teriak Diana ke arah nya.
Mereka pun kemudian pulang.
Felix pulang bersama caisar sedang brianna diantar oleh diana dan renata ke rumah nya.
