Bab 11
***
Matahari menunjukkan sinarnya, pertanda hari sudah pagi. Prilly terbangun karena merasa silau oleh sinar matahari. Prilly berdiri sambil mengucek-ngucek kedua mata nya sambil menguap. Dan perlahan membuka matanya melihat sekeliling dan tiba-tiba.
"Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa......!!!!"teriak prilly syok
"ada apaan sichh?" sahut digo terbangun dan "aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa" lebih syok lagi melihat sekeliling yang ternyata kini mereka berdua ada didalam sekoci kecil ditengah hamparan lautan dan prilly langsung terduduk di dekat digo ketakutan
"digo kenapa kita ada disini? Dimana kapalnya?" Tanya prilly ketakutan
"gw juga gak tau pril, mana punggung gw sakit banget lagi gara-gara semalam loe dorong gw" menahan sakit sambil memegang punggungnya
"iya siapa suruh loe peluk peluk gw, nyari kesempatan banget" jawab prilly tak mau kalah "trus sekarang kita harus gimana? Gak ada hiu kan atau binatang buas lainnya dilaut ini?" Tanya prilly
"ya adalah namanya juga dilaut" sahut digo datar
"gimana dong? Gw takut digo" prilly memegang lengan digo ketakutan
" yak lo ada hiu gw akan lemparin loe kesana biar dimangsa sama hiu sekalian" jawab digo ketus
"ikh ko loe gitu sich jahat banget" prilly cemberut
"makanya diem jangan banyak ngomong, pusing gw dengernya mana kita ketinggalan kapal, astaga" jawab digo mulai depresi dan prilly hanya cemberut, dan akhirnya digo mendayung sekocinya kemana saja menurut arus yang akan membawa mereka.
***
Dikapal semua teman-teman digo dan prilly berpencar mencari mereka berdua kesetiap sudut kapal
"prilly kemana sich? Xxo dia ilang gitu aja" Tanya mila yang sudah menangis khawatir
"apa mereka loncat kelaut?" sahut kirun
"mau ngapain coba mereka loncat?" Tanya Kevin "gak mungkin"tambah Kevin
"bisa aja karna prilly cemburu sama digo karena dicium rena" ujar ulle meyakinkan
"gak mungkin, prilly gak sebodoh itu" sahut mila lalu datang seseorang menghampiri mereka berempat.
"gimana Derry apa ketemu digo sama prilly?" Tanya Kevin
" kita uda keliling setiap sudut kapal ini tapi mereka berdua gak ketemu. Tapi menurut petugas kapal ada satu sekoci hilang dan lepas ada kemungkinan mereka keluar dari kapal ini menggunakan sekoci itu" Jelas derry yang menjabat sebagai ketua senat
"tapi mereka mau kemana?" Tanya mila makin khawatir
"dari perkiraan sich mereka terjatuh kedalam sekoci karena terlihat dari pemutusan tali sekoci dan gak mungkin mereka nekad kluar dari kapal dengan menggunakan sekoci ditengah laut seperti ini" tambah deri
"Kevin ini gimana dong? Prilly dimana? Gw takut dia kenapa-kenapa mana dtengah laut banyak binatang buasnya" kata mila menangis
"udah yah sayang kamu tenang, gw yakin mereka gak akan kenapa-kenapa" ujar Kevin menenangkan mila sambil merangkul mila
***
Kini digo tengah mendayung dan prilly berdiri dibelakangnya.
"ayo digo semangat ngedayungnya, ayo semangat semangat" teriak prilly menyemangati
"astaga sampe kapan gw harus ngedayung? Belum terlihat ada pulau disini" bisik digo kesal sambil terus mendayung
"ayo dong digo jangan lemes gitu, semangat digo semangat" Cerocos prilly
"heh mulut mercon loe bisa diem gak sich? Pusing gw dengerin loe nyeroscos terus bukannya bantuin loe malah berisik" ucap digo kesal
"ya elah playboy kampung, gw ini juga kan lagi bantuin loe" sahut prilly enteng
"bantuin apanya?" digo mendongakan kepalanya melihat prilly yang berdiri
" bantuin loe dengan cara nyemangatin loe agar loe makin semangat ngedayungnya" jawab prilly cuek sambil melipatkan kedua tangannya didepan dada. Digo tercengang kaget mendengar jawaban dari prilly
"masih ada yah cwe sebodoh itu didunia ini," bisik digo kesal dan kembali mendayung sekocinya.
Kini suasana hening untuk beberapa saat, prilly mulai duduk dan melihat-lihat sekeliling dan seketika matanya berbinar senang dan memegang lengan digo.
"liat itu digo ada pantai?" sahut prilly senang menunjuk arah pantai yang mulai sudah terlihat.
"akhirnya penderitaan gw berakhir juga," digo mendayung sekocinya dengan mempercepat gerakannya
"ayo digo cepat sudah hampir nyampe" teriak prilly yang kini sudah berdiri. Dan setelah hampir dekat digo turun dan mendorong sekocinya.
"loe turun dong, bantuin gw do...."ucapan digo terpotong saat melihat kesekoci tidak ada sosok prilly "kemana dia?" Tanya digo heran dan seketika dia melihat kearah pantai dan telihat prilly sudah berlari kearah pantai sambil berlari-lari kecil karena ombaknya sangat kecil
"dasar anak aneh" sahut digo sambil memperhatikan prilly dan tanpa dia sadari sekocinya sudah menjauh terbawa ombak ke tengah. Digo tersadar.
"yah sekocinya, hei tunggu !!!"sahut digo hendak mengejar tapi tidak mungkin karena sekocinya sudah ketengah "agh sial !!!"sahut digo sambil mengusap wajahnya dengan kasar.
"heh playboy kampung cepet kesini, ngapain disana dimakan hiu baru tau rasa loe"teriak prilly dari pantai sana
"iya iya"sahut digo kesal dan berjalan menuju pantai. Hingga kini ada didekat prilly
"liat digo pantainya indah banget yah, mana bibir pantainya berwarna pink lagi, indah banget baru kali ini gw liat pantai seindah ini dengan bibir pantainya berwarna pink" sahut prilly antusias dan senang
"ini pink beach pantai terpencil di flores dan jarang belum terjamah banyak orang makanya pantainya terlihat masih natural, tidak ada penginapan atau akomodasi lain disini, dan orang kesini juga masih jarang banget kalau bukan untuk keperluan tertentu, untuk berburu misalnya, ini adalah pulau komodo" Jelas digo panjang lebar membuat mangguk mangguk
"ternyata loe banyak tau tentang alam apalagi pantai ini" sahut prilly kagum "tapi ini pantai benar-benar indah banget digo sumpah dechh" sahut prilly berputar-putar senang, digo malah terus menatap prilly intens dan membuat prilly tersadar kalau dia diperhatikan "kenapa digo?"sahut prilly heran
"bukan cardigan loe"sahut digo datar
"apa?????"ucap prilly melotot kaget
"cepat loe buka cardigan loe, kalau gak mau gw paksa" ucap digo datar tanpa ekspresi membuat prilly mundur beberapa langkah
"jangan macem-macem digo, loe pikir karena disini hanya kita berdua loe bisa seenaknya sama gw, ngguk digo" sahut prilly geram sambil menunjuk kearah digo dengan berkaca-kaca tak mampu menahan lagi amarah dalam hatinya
"jadi loe mau gw paksa" jawab digo mulai mendekat kearah prilly
"jangan macem-macem loe digo"teriak prilly kesal dan mundur terus hingga digo menarik tangan prilly membuat prilly berontak.
"lepasin gw digo lepasin" teriak prilly berontak
Tetapi digo cuek saja dan menarik cardigan prilly,
"gw mohon digo loe jangan lakuin ini" kini airmata prilly tak dapat dibendung lagi hingga jatuh membasahi pipi
Digo tidak memperdulikan prilly dan semakin mendekati prilly hingga beberapa centi tersenyum mengejek semakin membuat prilly takut dan dengan sedikit paksaan akhirnya cardigan prilly terlepas dan prilly langsung menutupi kedua lengannya dengan tangannya yang kini terlihat meenggunakan dress tanpa lengan, prilly menutup matanya takut, dan digo tersenyum melihat tingkah prilly dan pergi meninggalkan prilly, karena sudah tidak tercium lagi parfum maskulin digo prilly membuka matanya dan melotot saat melihat digo berlari mengambil sebuat batang pohon panjang, prilly menghapus airmatanya dan menghampiri digo.
"loe ngapain?" Tanya prilly heran
"gw lagi pasang bendera, agar nanti orang yang mencari kita berdua bisa dengan mudah menemukan kita kalau kita kasih tanda seperti ini"sahut digo datar dan sibuk memasangkan cardigan merah prilly ke ujung batang pohon dengan diikat akar pohon, membuat prilly merona malu karena sudah salah paham sama digo.
"gw kira tadi loe mau..."ucapan prilly terpotong
"mau apa? Makanya itu otak bersihin dong jangan ngeres pikirannya" digo tersenyum puas dan membuat prilly cemberut
"padahal loe gak perlu pasang-pasang beginian" sahut prilly saat melihat digo sudah selesai memasang benderanya dan membuat digo melihat kearah prilly "gw betah dan nyaman xxo disini, gw merasa bebas disini dan damai, kita bisa jalani hidup kita disini digo" tambah prilly dan digo hanya menatap prilly seakan menyuruh prilly untuk melanjutkan omongannya."kita bisa buat gubuk disana digo," menunjuk tempat yang dimaksud prilly "dan kita punya anak banyak disana, membangun kehidupan kita. Setiap pagi loe pergi bekerja dan saat loe pulang, gw akan menyambut loe dengan senyuman lalu loe memasak makanan buat kita dan gw akan terus tersenyum sambil menatap loe dan saat loe...."omongan prilly terpotong oleh digo
"oh jadi gw yang harus ngerjain semuanya, trus apa yang loe kerjain?" Tanya digo
"ya gw akan makan klo loe yang suapin"sahut prilly tersenyum lebar
"dan loe jadikan tanah ini sebagai kasur empuk buat loe, dan langit sebagai selimut loe, kalau loe haus loe tinggal minum air laut ini dan kalau loe lapar loe tinggal makan angin."sahut digo lembut "dan saat pagi gw akan bangunin loe dan klo loe gak bangun juga gw akan nampar loe agar loe tersadar dari khayalan bodoh loe itu" Sahut digo dengan agak meninggikan suaranya
"kasar banget sich loe sama cwe" jawab prilly cemberut tanpa memperdulikan prilly digo beranjak pergi meninggalkan prilly
"loe mau kemana playboy kampung?" Tanya prilly
"gw mau ke café beli beef steak loe mau?" ucap digo kesal dan berlalu meninggalkan prilly membuat prilly manyun.
***
