Bab 9 Karena Balap Liar
Bab 9 Karena Balap Liar
Tanpa terasa mobil Anton sudah berhenti di sebuah tempat yang cukup ramai dengan sorakan orang yang berkumpul di sana. Di sebuah jalanan yang malam itu berubah menjadi arena balap liar.
Mereka bertiga pun berjalan ke arah sana.Menuju sumber suara sorak yang terdengar semakin dekat.
"Wah sepertinya kita telat nih balapannya sudah di mulai. "Kata Anton.
"Bos Kenzie mana? " Tanya Anton kepada salah satu orang di sana.
"Sudah melaju tuh,sejauh ini dia masih memimpin,gila keren banget dia seperti biasanya." Ujar seseorang itu.
"Zara maju sini, Kenzie sudah lagi balapan. "Seru Anton pada Zara dan Nia yang sedang mencari keberadaan Kenzie.
Zara pun maju menjejalkan diri di antara kerumunan orang-orang yang tengah menonton balapan itu. Ini untuk pertama kalinya Zara berada di tempat seperti itu, ia cukup bingung bagaimana cara mencari keberadaan kekasihnya itu.
"Kenzie... "Ucap Zara khawatir melihat motor Kenzie melaju kencang di depannya.
"Tenang saja Kenzie pasti menang kok " Kata Anton berusaha menenangkan Zara yang jelas sekali terlihat cemas.
Anton cukup terharu dengan perhatian Zara pada sahabatnya itu, ia tahu bagaimana kehidupan Kenzie sejak meninggalnya ibu pria itu yang begitu dekat dengannya.
Tapi tiba-tiba....
Brakkkkk
Aaaaaaaa
Suara orang-orang di sana berteriak
Anton, Nia dan Zara pun kaget kemudian melihat ke arah sumber suara.
"Kenzieeee " Teriak Anton yang langsung berlari ke arah Kenzie yang ternyata jatuh dari motornya.
Zara hanya mematung di tempat
Kakinya berasa gemetar tak sanggup ia berjalan menghampiri Kenzie yang jatuh dari motornya.
Sementara Anton tengah membantu Kenzie.
"Bos...bos.. bangun bos! " Seru Anton membuka helm full face milik Kenzie.
"Kenzie bangun!!!"Seru Anton khawatir.
Tak lama Kenzie pun bergerak ia kemudian terduduk dan berusaha berdiri.
"Aku lihat Zara Ton " Kata Kenzie.
"Iya Zara di sini, dia dateng bareng aku dan Nia. "
"Gila kamu, kenapa kamu bawa dia ke sini?" Tanya Kenzie.
"Dia khawatir sama kamu, sudah hampir seminggu kamu tak ada kabar " Jawab Anton.
Kenzie berusaha bangun dengan menahan sakit di kakinya,
"Bantu aku Ton,aku mau ke Zara."
Pinta Kenzie.
Anton lalu membantu memapah Kenzie jalan menuju Zara dan Nia.
Di sana Kenzie melihat Zara yang menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangis.
"Zara... "Gumam Kenzie merasa bersalah karena telah membuat gadis itu khawatir.Ia tak menyangka jika dia akan mendapatkan perhatian gadis itu yang jelas sekali terasa tulus padanya.
Seketika air mata yg berusaha Zara bendung pun tak bisa ia bendung lagi,air matanya luruh begitu saja mengalir ke pipinya.
Melihat itu Kenzie tanpa ragu memeluk Zara,"Maafin aku yank,sudah membuatmu khawatir." Ucap Kenzie penuh sesal.
Zara hanya bisa menagis dalam pelukan kekasihnya itu.Ia masih syok dengan apa yang di lihatnya tadi.
.
.
Tak berapa lama pun mereka berempat kini sudah duduk bersama-sama.Kenzie masih berusaha menenangkan perasaan gadisnya dengan merangkul bahu Zara dan mengusap-usap bahu gadis itu.
"Zara,sayang, sudah aku baik-baik saja, aku minta maaf tidak menghubungi kamu beberapa hari ini dan membuatmu khawatir."Ujar Kenzie penuh sesal.
Harusnya ia tak melakukan semua ini, harusnya dia menemui Zara dan mencari ketenangan dari gadis itu, bukan malah menghindarinya karena tak mau emosinya berimbas pada kekasihnya itu.
"Aku sibuk beberapa hari ini. "Ujar Kenzie beralasan.
Hiks.. Hikss
Zara masih tersedu menaham tangisnya.Ia tahu ada yang kekasihnya sembunyikan darinya, ia ingin tahu tapi bukan kapasitasnya turut campur terlalu jauh, terlebih jika Kenzie sendiri belum mau menceritakan masalahnya, mungkin bagi Kenzie mereka belum cukup dekat untuk berbagi masalahnya, berbeda dengannya yang sudah sangat mempercayai pria itu hingga Zara tanpa ragu berbagi setiap masalahnya pada pria itu.
"Ada apa Zie.Kamu kenapa? Apa aku ada salah sama kamu? "
Tiba-tiba Zara berucap seperti itu,ia tahu tak seharusnya ia bertanya lebih, tapi dia hanya ingin Kenzie sedikit membagi hal yang menurutnya berat untuk pria itu jalani.
Kenzie mendesah, ia lalu menggeleng, "Tidak kamu tidak salah sayang. Aku yang salah sudah membuatmu khawatir."
Melepas dekapannya, Kenzie menatap mata Zara,"Aku cuma lagi butuh waktu sendiri."
"Aku..aku... Aahhh.."
Tiba-tiba Kenzie memegang kepalanya menahan sakit.
"Kamu kenapa Zie?" Tanya Zara sangat khawatir,begitupun Anton dan Nia.
"Iya bos,kamu kenapa? "Tanya Anton juga.
"Tidak apa aku cuma pusing."
Jawab Kenzie
"Ya sudah kita pulang aja yuk! "
Ajak Anton yang di angguki yang lainnya.
"Ayo aku antar ke apartemen bos. "
Mereka pun mengantar kenzie ke apartemennya.
.
.
Tiba di apartemen Kenzie mereka bertiga segera masuk.
Zara bertanya pada Kenzie,"Zie kamu punya kotak P3K tidak? "Tanya Zara.
"Ada di dekat dapur. " Jawab Kenzie.
Zara pun menuju dapur yang terlihat dekat ruang tamu,segera ia mencari kotak p3k dan setelah ketemu ia melihat kulkas dia mengambil es batu dan menaruhnya ke baskom.
Kemudian kembali ke ruang tamu di mana Kenzie dan temen-temannya berada.
"Zie lebih baik kamu langsung ke kamar rebahan di sana."Bujuk Anton.
Kenzie mengangguk lalu dengan bantuan Anton menuju kamarnya dengan tertatih dan berbaring di ranjangnya.
Tak lama Anton keluar dari kamar Kenzie tepat bersama Zara yang baru selesai menyiapkan p3k untuk mengobati Kenzie.
"Kenzie mana Ton? " Tanya zara yang tengah membawa kotak obat & baskom berisi air es batu.
"Di kamar noh " Jawab Anton.
Zara pun melihat ke arah kamar Kenzie,kemudian ia menuju di mana pacarnya itu tengah berbaring.
Kenzie langsung mengambil sikap duduk bersandar ke kapala ranjangnya.
"Eh Zar.. "
"Aku obatin lukanya ya Zie. "
Tiba-tiba datang Anton,"Zie,Zar itu, aku antar Nia balik dulu ya!"
Kata Anton.
Mereka berdua mengangguk tanda mengiyakan.
.
.
Setelah selesai Zara mengobati luka Kenzie ia bertanya pada kekasihnya itu perihal alasannya tak ada kabar dan ikut balap liar.
"Zie kamu kenapa?Ada masalah apa?"
Tanya Zara kepada kekasihnya.
Kenzie tersenyum lalu membelai rambut Zara, "Tidak ada apa-apa kok sayang... "Jawab Kenzie sambil mengusap pipi Zara dengan lembut.
"Kamu berubah Zie, kamu tidak ada kabar 5 hari sama aku, dan sekarang kamu ikut acara berbahaya seperti tadi, balap liar sampai kamu terluka seperti ini, terus kemarin katanya kamu ke club malam, kenapa Zie? Apa kamu...."
Kata-kata Zara tiba-tiba berhenti karena bibir zara tiba-tiba di cium oleh Kenzie.
Kenzie mencium Zara dengan lembut
Zara yang diam saja karena masih kaget dengan apa yang dilakukan Kenzie pun hanya bisa menerima ciuman dari kekasihnya itu dengan pasrah.
Karena merasa tak ada perlawanan dari kekasihnya Kenzie,ia manarik tengkuk Zara lalu meraih tubuh Zara ke dalam pelukannya dan memperdalam ciuman mereka,bahkan pria itu lalu sedikit menggigit bibir baway kekasihnya.
Zara yang merasakan gigitan di bibir bawahnya pun mau tidak mau membuka sedikit mulutnya memberikan akses Kenzie untuk menjelajahi kedalam mulutnya dengan lidahnya.
Lidah mereka saling memagut dan bertukar saliva,
Ciuman yang tadinya lembut berubah menjadi ciuman yang begitu dalam penuh gairah muda mereka.
Entah apa yang merasuki kedua sejoli itu malam ini.Mereka seakan lupa kalo mereka masih anak sekolah dengan seragam putih abu-abunya.
Yang mereka inginkan malam ini hanya rasa saling memiliki seutuhnya.
