Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Usai Malam Pertama

Bab 10 Usai Malam Pertama

Hiks..hiks.. Hiks..

Unghhhhh

Kenzie melenguh dan merentangkan kedua tangannya

Ia mendengar suara sesenggukan.

Kemudian ia tersadar dan segera bangun mengambil duduk.

Di tatapnya sebuah punggung di depannya kemudian ia melihat ke dirinya sendiri,

dan membuka selimut yang menutup setengah perutnya.

"Shit. "Umpat Kenzie kaget setelah melihat apa yang ada di balik selimutnya.Ia baru mengingat apa yang telah terjadi antara dia dengan kekasihnya semalam.

Kemudian ia memajukan duduk nya menghampiri Zara yang masih menahan tangisnya.Dengan hati-hati ia meraih bahu Zara dan menarik ke dalam pelukannya.

Zara pun makin tak bisa menahan tangisnya di dada Kenzie.

"Sssss,,, maafin aku sayang."

Zara masih menangis,

Kenzie pun mengusap lembut rambut Zara kemudian mendaratkan kecupan lembut di puncak kepala kekasihnya.

"Aku sayang sama kamu Zar, aku cinta sama kamu.. " Ucap Kenzie berusaha menenangkan Zara, ia tahu ia sudah salah dengan mengambil kegadisan kekasihnya semalam,meski tak ada paksaan,tapi tetap saja dia yang bersalah karena dia yang memulainya semalam.

"Yakinlah apapun yang terjadi aku tidak akan meninggalkan kamu."Ucap Kenzie yakin.

"Aku akan bertanggung jawab sama kamu mulai detik ini dan selamanya."

Ya Kenzie sudah memutuskan mulai detik ini Zara adalah tanggung jawabnya.

Zara yang mendengar itu pun hanya bisa membalas pelukan Kenzie,ia tak tahu harus bagaimana, masa depannya kini tergantung pada bagaimana Kenzie memperlakukannya ke depan.

Zara tak cukup kuat untuk melewati semuanya sendiri saat ini. Kini ia hanya bisa menggantungkan masa depannya pada pria yang tengah mendekapnya saat ini.

"Ya sudah sekarang kamu tidur lagi,ini masih jam 2 pagi. " Bujuk Kenzie.

Zara pun menurut,

kemudian merebahkan tubuhnya kembali ke kasur di belakangnya.

Kenzie menghela nafasnya, ia lalu memeluk gadisnya sembari mengusap-usap rambut Zara agar gadis itu tertidur kembali.

Setelah memastikan Zara tertidur ia pelan-pelan melepaskan pelukannya, kemudian bangkit dari ranjang,

Tapi tiba-tiba tangannya ada yang menahan,Kenzie menoleh ke belakangnya dan mendapati Zara yang menatapnya.

"Jangan tinggalin aku Zie.. "

Kata Zara dengan wajah sendu.

"Tidak akan Zar,aku cuma mau ke dapur sebentar. "

Zara melepas tangannya dan membiarkan Kenzie pergi keluar dari kamarnya.

.

Di dapur

Hufffff

Kenzie melepaskan nafasnya dengan kasar.Ia mengepalkan tangannya kemudian meninju-ninju tembok di depannya.

'Kenapa aku bisa lepas kontrol,aku sudah merusak masa depan Zara.' Batin Kenzie.

"Aku memang cinta banget sama Zara, aku ingin dia menjadi milikku seutuhnya suatu hari nanti dan itu tidak secepat ini juga."

Kenzie luruh ke lantai, ia menyesali perbuatannya,"Maafkan aku Zara,aku janji tidak akan pernah meninggalkan kamu, apapun yang terjadi nanti."Gumam Kenzie.

'Mungkin ini petunjuk dari masalahku akhir-akhir ini, aku bisa memberi keputusan ke papa.'Batin Kenzie teringat perdebatannya dengan papanya beberapa hari ini.

..........myAmymy...........

Sinar matahari menembus jendela kamar mengusik wajah cantik untuk bangun.

Hmmmmm

Gadis itu merentangkan kedua tangannya.

"Sudah bangun yank."

Zara kaget mendengarnya

"Kenzie." Ucap Zara.

Di lihatnya Kenzie yang sudah siap dengan seragam sekolahnya.

"Bangun terus mandi gih,aku sudah siapkan seragam sekolah kamu tuh. "

Sambil menunjukan seragam di atas meja nakas.

"Dari mana kamu dapat seragamnya? "Tanya Zara.

"Beli tadi di toko seberang,kebetulan depan apartemen ini ada toko perlengkapan sekolah. "Terang Kenzie.

Zara lalu menarik selimut dan melilitkannya pada tubuhnya,ia lalu bangkit dari ranjang,

namun saat baru 2 langkah ia berjalan Zara terjatuh.

"Kamu kenapa yank?"

Kenzie menghampiri Zara dengan panik.

Zara memegang bawah perutnya,

"Sakit Zie" Jawab Zara.

"Apanya yang sakit? " Tanya kenzie bingung.

Zara tak menjawab,

ia hanya melirik ke bagian di bawah perutnya.

Kenzie yang menyadari arah lirikan Zara pun hanya tersenyum sedikit menyeringai

Zara yang melihat Kenzie hanya tersenyum reflek memukul dada Kenzie.

"Maaf,maaf iya gara-gara aku kamu jadi sakit di situ."

Kemudian Kenzie mengangkat tubuh Zara dan membawanya ke kamar mandi.Zara pun hanya bisa melingkarkan tangannya ke belakang leher Kenzie.

"Ya sudah sekarang kamu mandi ya! "Ujar Kenzie setelah menurunkan Zara di bawah shower.

"Bisakan mandi sendiri? Atau mau aku man---"Belum sempat menyelesaikan kalimatnya mulut Kenzie sudah di bekap oleh tangan Zara.

"Apa-an si Zie,aku malu nih. " Ucap Zara sambil menunduk malu.

Kenzie mengambil tangan Zara melepaskannya dari mulutnya,"Kenapa malu?Kan aku juga sudah lihat semua semalam bahkan... "

Kenzie mengangkat satu alisnya sambil tersenyum

"Kenzieeeee kok kamu jadi mesum gini sih? "Protes Zara sambil mendorong tubuh Kenzie seraya mengusir agar Kenzie segera keluar dari kamar mandi.

Cup...

Tiba-tiba Kenzie mencium bibir Zara sekilas dan segera keluar dari kamar mandi.

Zara hanya mematung di tempat sebelum ia mendengar teriakan Kenzie di luar.

"Zara, sayang,Aku keluar sebentar ya beli sarapan."

.

.

Selesai mandi dan berdandan ala kadarnya Zara pun keluar kamar dengan pelan-pelan ia melangkah karena ia masih merasakan sakit perih di bagian kewanitaannya,

Sebelum keluar ia melihat ke arah ranjang yang menjadi saksi gejolak cinta dirinya dan Kenzie semalam.

Kemudian pandangannya ke satu titik sprei di sana,jelas terlihat ada noda darah di sana,seketika itu membuat wajahnya merah bagai kepiting rebus

Ia sangat malu mengingat kejadian semalam.

Tanpa pikir panjang ia langsung menggulung sprei tersebut,lalu kemudian ia hendak keluar dari kamar ,namun ketika membuka pintu kamar ia kaget ada Kenzie yang berdiri di depannya.

"Kenapa yank? Mau kamu apain tuh sprei? " Tanya Kenzie.

"Mau aku cuci Zie." Jawab Zara malu.

"Sudah biar nanti aku panggil bibi aja buat cuci. "

Zara menggeleng, "Tidak bisa Zie, harus di cuci sendiri. "Ujar Zara sedikit lantang.

Kenzie mengerutkan keningnya, "Kenapa? Biasanya juga bibi yang cuci."Ujar Kenzie.

"Kali ini harus di cuci sendiri."Jawab Zara dengan muka merahnya.

"Kenapa yank? Kok mukanya merah sih? " Tanya Kenzie sedikit bingung.

"Anu.. Itu Zie.. Emmm " Jawab Zara sambil membuka sedikit spreinya menunjukan ke bagian yang ada noda darah kegadisannya.

Kenzie yang melihat itu pun tersenyum kemudian mengusap puncak kepala Zara.

"Sudah sini biar aku saja yang cuci kamu siapin tuh sarapan ke piring yah! "Ujar Kenzie.

.

.

Kemudian mereka pun sarapan bersama.

"Yank itu leher kamu kenapa kok di pakein hansaplast? " Tanya Kenzie tiba-tiba.

Uuhuk..uhuk..

Zara tersedak makanannya

Kenzie pun memberikan segelas air ke Zara.

Setelah meminum air dan memastikan dirinya tak apa-apa,Zara pun menjawab pertanyaan kekasihnya itu.

"Kamu jangan bikin aku malu kenapa si Zie? " Jawab Zara dengan muka merahnya.

Hihi Kenzie yang sebenarnya tahu pun tak bisa menahan senyumnya,

Ya apa lagi kalau bukan karena ulah Kenzie semalam yang meninggalkan jejak kepemilikan di leher Zara.

Menyadari senyum licik dari kekasihnya itu Zara kemudian melempar kerupuk ke arah Kenzie.

"Iya iya maaf aku yang salah. "

Mereka pun melanjutkan sarapan kemudian berangkat sekolah.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel