Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 Belajar Bersamanya

Bab 6 Belajar Bersamanya

Tett.. Tett.. Tett...

Bel pulang sekolah berbunyi

Semua anak-anak kelas 3 ipa 1 sudah pulang.

"Yuk Zar kita pulang."Ajak Nia kepada Zara.

"Mmm kamu duluan ya Ni,aku ada perlu soalnya! "Jawab Zara ragu-ragu. Sambil ia menoleh ke belakang di mana Kenzie terlihat sudah beranjak dari duduknya.

"Oke deh, tapi kamu hati-hati ya, nanti sms aku, kalau kamu sudah pulang! "Jawab Nia.

"Sip."Balas Zara.

Setelah beberapa saat Zara diam duduk di tempatnya, semua anak-anak sudah pulang tinggal Zara sendiri di dalam kelas itu sendirian.

Dia menoleh ke belakang, tak ada Kenzie di sana, "Kemana Kenzie, apa dia ngerjain aku ya? "Gumam Zara.

"Aku tunggu deh sebentar lagi."

Tidak terasa ternyata sudah satu jam berlalu,Zara melihat jam di pergelangan tangannya,ia telah menunggu sampai terkantuk.

Tiba-tiba ada yang mengelus puncak kepala Zara yang menyadarkan Zara dari kantuknya.

"Eh,Kamu Zie,aku kira kamu bohong?"Ujar Zara.

"Terus kenapa masih nunggu kalau kamu pikir aku bohongin kamu"Tanya Kenzie,"Aku cuma nunggu sekolah sepi."

Terang Kenzie.

"Kenapa?Kamu malu ya ngajarin aku? "Tanya Zara terlihat menekuk muka nya.

Kenzie menggeleng, "Aku cuma tidak mau ada gosip sebelum semunya jelas."Ujar Kenzie ambigu.

Zara mengerutkan dahinya, "Apanya yang jelas? "Tanya zara kebingungan.

Kenzie sedikit salah tingkah,namun dia berusaha menyembunyikannya dengan melihat sekelilingnya di mana hanya ada mereka berdua di dalam kelas itu, "Sudah tidak usah di bahas buka PR tadi,kita mulai belajarnya! "Perintah Kenzie.

Zara pun mengangguk untuk mematuhi Kenzie yang berperan menjadi guru les privatnya.

Mereka belajar bersama mulai dari mengerjakan beberapa pekerjaan rumah yang di berikan oleh guru hari ini.

Hingga tanpa mereka sadari hari sudah mulai sora, bahkan jam di tangan mereka sudah menunjuk pada angka lima.

"Zie kamu kapan belajarnya?Perasaan kamu kalau pelajaran tidur terus tadi? "Tanya Zara penasaran menatap pria tampan di depannya.

Kenzie melirik sekilas pada Zara sambil merapikan buku miliknya juga milik gadis cantik di depannya, "Yah mau bagaimana lagi aku ngantuk ya tidur, lagian pelajaran tingkat ini sudah khatam aku. "Ujar Kenzie menjelaskan yang terdengar sombong di telinga Zara.

"Sombong kamu,mentang-mentang benar. "Kata Zara sedikit terkekeh.

"Ya memang kenyataannya seperti itu, kalau tidak butuh ijazah,aku mana mau buang-buang waktu di sekolah seperti ini."Ungkap Kenzie menatap Zara, 'Tapi sepertinya sekarang tidak apa meski harus buang-buang waktu di sekolah seperti ini. 'Batin Kenzie menatap Zara yang sedang memasukan barang-barang miliknya kedalam tas milik gadis itu.

"Eh sudah sore nih,kamu tak masalah pulang kesorean? "Tanya Kenzie.

Zara menggaruk pelipisnya, "Eh iya aku harus pulang cepat atau mama akan marah nanti, astaga kenapa aku bisa lupa sih? " Gumam Zara lirih namun masih bisa terdengar oleh Kenzie.

" Sudah pulang sana, sudah selesai ini PR nya,besok lanjut lagi belajarnya." Ujar Kenzie yang di aminin Zara.

Tak berapa lama, Zara sudah sampai di depan gerbang sekolahnya. Langsung saja ia menuju halte bis di sebelah kanan gerbang, entah sudah berapa kali gadis itu melihat pada jam di tangannya, dari ekspresi wajanya jelas terlihat raut kecemasan di sana.

"Mana taksinya sih kok tidak ada yang lewat-lewat. Mana sudah mau magrib lagi. "Gumam Zara semakin cemas.

Tiba-tiba sebuah motor sport merah berhenti di depan Zara yang tidak lain itu Kenzie.

Kenzie membuka kaca helm yang ia kenakan, "Ayo naik aku antar pulang."Ujar Kenzie tiba-tiba.

Sebenarnya Kenzie tadi sudah pulang lebih dulu, tapi dalam perjalanan dia mengingat Zara, ada rasa khawatir pada gadis itu mengingat hari semakin petang dan juga akan sangat sulit mencari kendaraan di jam seperti ini.

"Eh kamu Zie,tidak usah Zie aku tidak mau merepotkan kamu lagi."Kata Zara menolak.

Kenzie mendesah,ia paling malas berdebat apa lagi dengan makhluk berjenis kelamin perempuan.

"Jam seperti ini taksi susah lewat sini, ayo naik aku antar saja keburu malam, bahaya buat cewek seperti kamu. "Ujar Kenzie,"Cepat naik."

"Mmm itu Zie, aku "Jawab Zara ragu-ragu sambil memegang roknya berusaha menurunkan roknya yang tak juga turun.

Kenzie pun mengerti yang Zara maksud jika roknya terlalu pendek untuk naik motor yang lumayan tinggi itu. Kemudian Kenzie turun dari motornya dan melepaskan jaket hoodie yang ia kenakan kemudian mengikatkannya ke pinggang Zara yg membuat Zara kaget.

Pipi Zara langsung bersemu merah karena perlakuan Kenzie yang terasa begitu manis membuat Zara merasa ada kupu-kupu berterbangan di dalam perutnya.

Kenzie yang menyadari itupun tersenyum tipis,'Pipinya merah,gemesin banget sih.'

Batin Kenzie

"Sudah seperti ini tidak masalahkan?"Tanya Kenzie lalu memakaikan helm miliknya pada kepala Zara,"Yuk buruan."Ajak Kenzie.

"Eh Helm kamu? " Tanya Zara karena Kenzie tak mengenakan Helm dan justru dirinyalah yang memakai helm milik Kenzie.

"Tidak masalag, Sudah ayo keburu malam."

Zarapun mengangguk ragu, lalu naik ke motor Kenzie.

"Peluk."Perintah Kenzie setelah Zara naik ke motornya.

"A-apa t-tapi..."Ucap Zara ragu-ragu.

Sebelum Zara selesai dengan jawabannya Kenzie sudah melajukan motornya dengan kencang yang membuat Zara mau tidak maupun langsung memeluk Kenzie membuat Kenzie tersenyum tipis di depan.

Ketika sudah masuk ke perumahan Zara.

"Stop..stop.."Perintah zara tiba-tiba sambil menepuk bahu Kenzie.

"Kenapa? Kan belum nyampe rumah kamu? "Tanya Kenzie.

"Tidak apa Zie sampai sini saja."Ujar

Zara terlihat khawatir.

"Oke"Jawab Kenzie,

Namun Kenzie penasaran dengan mimik wajah Zara yang terlihat ketakutan.

"Makasih Kenzie buat hari ini."Ucap Zara tulus.

Kenzie tak menjawab kemudian berbalik melajukan motornya.

"Huhhhh dingin banget sih kamu Zie, untung kamu cakep kalau tidak hih. 'Batin Zara sambil mengepalkan tangannya meninju angin.

"Ups aduh aku kesoren pasti mama marah."Gumam Zara sambil menggigit kuku di jari tangannya.

Zara pun melanjutkan langkahnya pulang ke rumah meski masih sedikit jauh dari rumahnya.

Tanpa zara ketahui Kenzie mengikutinya dari jauh.Dia begitu penasaran dengan gadis penolongnya itu.

Ketike Zara sampai depan rumahnya, Zara terlihat berdoa di depan gerbang rumahnya.

Dan ketika sampai halaman tiba-tiba tubuh Zara di siram pakai air se ember.

Byurrr....

"Sudah berani ya kamu pulang jam segini? Hmmm kenapa habis senang-senang iya hangout, tidak ingat apa kamu sama kerjaan rumah hah? Dasar anak tidak tahu diri."Ujar seorang wanita yang terlihat seperti ibunya Zara.

"Maaf ma Zara baru pulang bimbel ma bukan main."Jawab Zara sambil menangis,"Zara juga sudah izin papa kok ma."

"Halah mau kamu bimbel kek main kek pokoknya kerjaan rumah tetep kamu yang kerjain.NGERTI! "Bentak

ibu Zara sambil menjambak rambut Zara dan menyeretnya masuk ke dalam rumah.

Tanpa mereka ketahui kejadian itu di lihat oleh Kenzi,ia mengepalkan tangannya menahan emosinya.

'Sial ternyata Zara di perlakukan semena-mena di rumahnya, apa ini yang membuat Zara ingin cepat pergi dari rumahnya.' Batin Kenzie sambil semakin mengepalkan kedua tangannya menahan emosinya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel