Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4 Bertemu kembali

Bab 4 Bertemu Kembali

Pagi ini suara motor sport merah yang melaju membelah jalanan menuju parkiran sekolah seketika membuat para murid perempuan berteriak histeris.

Apa lagi kalau bukan karena sosok yang menunggangi kuda besi berwarna merah tsb. Ya pangeran impian mereka,hingga

tak lama kemudian motor sport tersebut telah sampai di parkiran.

Tampak sesosok murid laki-laki yang memakai hoodie berwarna hitam di luar seragamnya. Kemudian ia membuka helm yang menutupi seluruh wajahnya.

Terlihatlah sebuah mahakarya Tuhan yang di eluh-eluhkan para gadis,

wajah tampan seperti oppa-oppa korea.Siapa lagi kalau bukan KENZIE WIRYAWAN.Pria berusia 17 tahun keturunan Indo Korea di mana mendiang mama Kenzie adalah orang Korea.

"Oppa"

"Oppa"

Teriak beberapa siswi yang di sana menanti dengan semangat wajah yang mereka rindukan sebulan ini.

Tak lama kemudian,

"Bos, wah akhirnya si bos penuhin juga permohonanku bos."Ucap siapa lagi kalau bukan Anton yang mengganggunya semalam lewat telepon dan memintanya untuk masuk sekolah hari ini.

.

"He.. Ngarep kau siapa juga yang sekolah karena kau. " Jawab Kenzie.

"Akhirnya sekolah ini hidup lagi bro,Dengar tuh teriakan para fans kamu bos."Timpal Deni salah satu sahabat Kenzie.

"Tidak ngaruh buatku,biasa aja. "Jawab Kenzie

Hingga tiba-tiba sosok yang sebulan ini menggannggu pikiran nya muncul di depan nya.Pandangan Kenzie pun tak lepas dari sosok itu.

Ya dia ZARA ARUNA,gadis cantik baik hati yang sudah menolongnya pagi itu.

Kenzie yang masih terpaku menatapnya pun di sadari Anton.

"Hai bos, Tumben nih sampai bengong liat cewek. Dia murid baru bos,pindahan dari Bandung dia sekelas sama kita.Cantik ya? "Tanya Anton.

'Oh pantas saja aku belum pernah melihatnya tahun kemarin.'Batin Kenzie.

"Dia cantik banget ya bos,

tapi sayang seribu sayang bos, dia sudah di klaim punya Awan."Timpal Deni.

"Eh gosip itu kok, itu Awannya saja yang terus mengejarnya, tapi aku tahu kalau Zara belum mau kok sama Awan."Sela Anton.

"Tahu dari mana kamu? "Tanya Deni.

"Aku tahu dari pacarku lah si Nia,secara pacar aku kan duduk sama Zara kan?"Jawab Anton.

.

"Sudah ah yuk ke kelas, ngantuk nih. "Kata Kenzie yang sudah beralih dari pandangan indah di depannya.

"Ya elah si bos, ke sekolah buat belajar, lah ini malah mau tidur,untung pintar kalau tidak siap-siap di jemur di lapangan nanti. "

Kenzie menggelengkan kepalanya mendengar celotehan dua sahabatnya itu. Dia merasa beruntung karena dua sahabatnya itu benar-benar membuatnya tak merasa kesepian sejak kehilangan mamanya.

.

.

Sementara itu di dalam kelas,Zara dan Nia tengah menyalin tugas pekerjaan rumah dari salah satu teman mereka.

"Asli Ni, aku mentok banget sama soal nomor 3 dan 7." Ujar Zara pada Nia sahabat barunya.

"Ya sama Zar, untung ada Frida yang baik hati mau kasih kita menyalin PR nya. " Ucap Nia penuh syukur.

"Asal kalian jangan pada nyesel ya sudah nyalin punyaku,tingkat ke akuratannya masih fifty fifty... Hahaha. " Ujar Frida yang duduk di depan mereka.

"Tidak apa Da, yang penting selesai tugasnya. "

"Woy minggir kau,si empunya kursi datang nih. "Seru Anton ketika melihat Fikri duduk di tempat duduk milik Kenzie yang berada paling pojok.

Ya tempat duduk paling pojok dekat jendela memang favorit banget buat murid laki-laki di sekolah.Secara bisa untuk secara diam-diam tidur saat pelajaran.Dan itupun yang di lakukan Kenzie,seperti sekarang dia langsung tidur tak peduli pelajaran akan di mulai.

..

Jam pertama adalah pelajaran matematika.Guru menerangkan panjang lebar di depan hingga tiba-tiba

Plakk....

Sebuah penghapus mengenai kepala seseorang yang tengah tidur di bangku paling pojok.

Siapa lagi kalau bukan Kenzie,

Kenzie pun lalu terbangun.

Seketika saja suasana kelas serasa membeku,semua murid di dalam. kelas itu tiba-tiba merasa tegang menanti apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Siapa dia?"Tanya Kenzie pada Anton yang duduk di sebelahnya dengan tatapan mematikan.

"P-pak Wendi b-bos guru matematika yang b-baru."Jawab Anton terbata, karena takut Kenzie mengamuk.

Karena semua orang tahu bagaimana menyeramkan jika Kenzie terganggu maka dia tidak akan pandang bulu pada siapapun itu.

Grrrr terdengar gemerutuk suara Kenzie mengencangkan rahangnya,tapi tiba-tiba dia melihat sosok yang melihatnya penuh tanda tanya di antara semua penghuni kelas yang menunduk takut, siapa lagi kalau bukan Zara si anak baru yang memang belum mengenal siapa Kenzie.

Dan seketika itupun Kenzie tenang kembali.

"Oke kali ini aku maafkan si tua itu." Kata Kenzie. Anton pun kaget karena ini sesuatu yang langka.

"Kamu, mau jadi apa nanti,bolos lebih dari sebulan di sekolah pun cuma numpang tidur, dasar sampah masyarakat. "Bentak pak Wendi sang guru matematika yang katanya galak itu.

"Kamu maju kedepan kerjakan soal nomor 5."Lanjut guru itu.

Di papan tulis sudah ada 10 soal matematika.Kenzie pun menghela napasnya kemudian ia beranjak dari tempat duduknya.

"Sekolah cuma main-main,Mau jadi apa kamu.Gimana bisa lulus kalau sekolah cuma buat masalah, tukang tidur. Gak pernah belajar.Jangan bermimpi bisa kuliah kalau kamu pemalas.Saya bisa di terima di universitas ternama di Indonesia karena saya rajin belajar. Saya kerja keras tidak seperti kamu cih. " Lanjut sang guru matematika itu begitu meremehkan muridnya.

Kenzie pun sampai depan papan tulis,ia diam melihat apa yang ada tertulis di sana.Ia menghela napasnya.

"Kenapa diam? Tidak bisa jawab? Itu soal no 5 soal paling gampang buat kamu jawab."Kata pak guru.

10 menit kemudian

Tanpa menoleh pak guru melanjutkan kalimatnya.

"Cuma 1 nomor gampang saja jawabnya sudah lama banget, kalian jangan contoh kelakuannya, sekolah yang baik belajar dengan benar."

"Ehhmmm"

Kenzie berdehem kemudian ia berjalan pelan menuju pak guru.

Ia berdiri menghadap pak guru di sampingnya lalu memberikan kapur tulis di tangannya kepada pak guru itu.

"Pak kali ini saya maafkan bapak yang sudah mengusik waktu tidur saya,tapi jangan harap lain kali." Ujar Kenzie sambil menepuk bahu guru itu.

"Oh ya pak lain kali kalau kasih soal jangan tanggung-tanggung."Ujar Kenzie lagi dengan percaya dirinya.

Pak gurupun berbalik melihat papan tulis.Ia memperbaiki letak kacamatanya.Membaca jawaban Kenzie di mana tepat Kenzie sudah menjawab semua soal di papan tulis dengan benar.Pak guru itu pun diam tak berkutik

Kenzie yang sudah berjalan menuju tempat duduknya berbalik lagi menghadap sang guru.

"Oh ya pak anda baru di sini kan ya? Anggap saja ini salam perkenalan dari saya,nanti sampai kantor jangan cerita sama siapa-siapa soal ini ya, atau.... "

Kenzie berbalik lagi meninggalkan guru itu kembali ke bangkunya.

Saat melewati bangku Zara ia terdiam sebentar melihat si gadis dengan senyum tipis di bibirnya.

Saat sampai bangkunya Kenzie pun melanjutkan tidurnya.

Sementara Zara mengerutkan keningnya,

'Aku seperti pernah bertemu dengan nya tapi di mana ya? ' Batin Zara.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel