Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 13 Putus

Kenzie kini tengah berada di apartemennya,saat ini dia sedang menghadap pada monitor di depannya untuk mencari universitas yang bisa Zara masuki sesuai jurusan yang kekasihnya itu minati dan juga ada jurusan yang ia tuju, tak akan sulit untuk Kenzie masuk di universitas manapun, berbeda dengan kekasihnya,maka dari itu Kenzie lah yang memutuskan untuk mengikuti kemana Zara kuliah nanti.

Plakkk......

Sebuah tumpukan kertas yang di lempar di atas meja kerja sang empunya...

Kenzie langsung mendongak dan mendapati tuan David Aji Wiryawan berdiri dengan gagahnya.

"Apa-apaan kamu Zie? "Ujarnya begitu terdengar tegas sekali,"Sudah papa bilang kamu kuliah di London.

Tapi apa ini?Kamu mengisi formulir kuliah tanpa ijin papa? Apa kamu lupa sama janji kamu pada mamamu hah!"

Kenzie mengambil kertas yang baru saja papanya lempar itu dan membacanya sekilas, "Tapi pa Kenzie tidak bisa ninggalin dia pa!"

"Dia siapa? "Tanya Papa Kenzie sebelum kemudian ia melempar sebuah foto di atas meja,"Karena dia kamu menolak, kamu mengabaikan permintaan mendiang mama kamu? "

Kenzie hanya menunduk,ia tak mungkin menceritakan alasannya "Papa, Kenzie mohon kali ini pa, biarkan Zie kuliah di sini saja."

"Papa tidak peduli,minggu depan kamu berangkat ke London.Semua sudah papa persiapkan. "Ucap tuan David mutlak lalu berbalik pergi.

"Tapi pa..." Protes Kenzie namun tak mendapat respon oleh papanya yang sudah keluar dari apartemen putranya satu-satunya.

..........myAmymy...........

Siang itu Zara yang baru saja keluar dari rumahnya menunggu taksi karena ada janji dengan Nia sahabatnya.Namun tiba-tiba dia

di buat bingung dengan sebuah mobil mewah yang berhenti di depannya.

"Apa anda nona Zara Aruna? "

Tanya seorang pria yang keluar dari arah kemudi mobil itu yang zara pikir dari pakaian nya adalah seorang sopir.

Zara yang bingung hanya bisa mengerutkan keningnya lalu ia mengangguk,"Iya saya." Ucapnya ragu-ragu.

"Maaf nona saya di perintahkan majikan saya untuk menjemput nona."Kemudian sopir itu membuka pintu penumpang di belakang.

"Tapi siapa majikan anda, bagaimana saya bisa mengikuti anda jika saya tidak mengenalnya. "

"Kata beliau jika nona menolak saya di minta mengatakan jika nona mengenal baik putranya. "

Pikiran Zara langsung jatuh pada Kenzie, kekasihnya.Ya mungkin saja di lihat dari mobil mewah yang ada di depannya,siapa lagi temannya yang orang kaya jika bukan Kenzie, Zara yang masih di buat bingung mengenai maskud dan tujuan siapapun orang itu, mau tidak mau ragu-ragu masuk ke dalam mobil itu.

.

.

Setelah beberapa menit perjalanana, akhirnya mereka sampai di sebuah restoran Jepang yang tampak sepi membuat Zara bertambah bingung.

"Silahkan lewat sini nona!"Ujar sang sopir.

"Maaf pak sebenernya ada apa ya? "Tanya Zara bingung.

"Maaf nona saya tidak tah,saya hanya menuruti perintah majikan saya."

Kemudian Zara di antar ke sebuah ruangan VVIP dan setelah pintu di buka Zara pun masuk ke dalam dengan perasaan yang masih saja ragu.

"Silahkan duduk nak!"

Ucap seorang laki-laki paruh baya di hadapannya.

Sosok laki-laki yang masih terlihat tampan walau Zara yakin usianya tak lagi muda,dan wajahnya mengingatkan pada kekasihnya terutama mata dan alisnya.Sepertinya benar dugaan awalnya tadi.Tapi sekarang apa tujuan beliau memanggilnya,pikir Zara.

"Maaf kamu pasti bingung?Perkenalkan saya David Aji Wiryawan, saya papa Kenzie."

Zara yang terlihat sedikit kagetpun karena dugaannya ternyata benar hanya membungkukan badan nya sekilas.

"Sa-saya Zara Aruna om salam kenal."

"Iya saya tahu kamu pacar anak saya kan? "Ujar tuan David membuat

Zara tersipu malu dan juga

sekaligus takut kalau papanya melarang hubungannya dengan anaknya seperti di sinetron-sinetron yang sering ia tonton.

"Tidak usah takut,duduklah dulu."Ujarnya,"Mau pesan apa?"Tanya papa Kenzie lagi.

Zara yang melihat sudah ada banyak sekali makanan tersaji di meja itu lalu menggeleng sambil tersenyum tipis.

"Tidak perlu om."Jawabnya.

"Ya sudah makan apa yang kamu suka di depanmu, saya tidak tahu kamu suka yang mana jadi saya pesankan saja semua menu di restoran ini. "

Kata papa Kenzie.

Seketika Zara membelalak kaget

"Zara makan apa saja kok om."

Tuan David tersenyum tipis, "Ya sudah mari kita makan dulu sebelum lanjut mengobrol."

Zara pun hanya mengangguk

.

.

Setelah beberapa waktu mereka menyelesaikan makan mereka dalam kecanggungan,bahkan Zara hanya sedikit sekali mengambil bagian pada hidangan di depannya.

Ehhmmmm.....

Papa Kenzie berdehem sepertinya hendak melanjutkan apa yang ingin ia sampaikan tadi.

"Sebelumnya om minta maaf atas undangan om yang mendadak ini.

Dan om sama sekali tak memasalahkan hubungan kalian."

Sambil mengelap bibirnya dengan tisu, tuan David melanjutkan kata-katanya,"Selama Kenzie bahagia om tidak masalah dia menjalin hubungan dengan siapa saja."

"Hanya saja... "

Papa Kenzie menghentikan apa yang mau ia ucapkan dengan keraguan di matanya.

"Hanya saja apa om? " Tanya Zara memberanikan diri.

"Begini nak Zara,Dulu saat mama Kenzie masih hidup mama Kenzie meminta Kenzie untuk kuliah di London sesuai cita-cita Kenzie

Tapi... "

"Tapi apa om?"Tanya Zara makin penasaran meski dugaan-dugaan sudah bermunculan di pikirannya.

"Sekarang Kenzie menolak padahal itu permintaan terakhir mendiang mamahnya."

Zara pun makin bingung,ia semakin yakin dengan dugaanya jika dirinyalah alasan di balik Kenzie berubah pikiran.

"Kata Kenzie dia tidak bisa ninggalin seseorang di sini yang om yakin itu kamu."Tuan David menghela nafasnya dan menjeda ucapannya untuk melihat reaksi gadis di depannya yang ia yakin sudah mengerti maksudnya.

"Jadi om harap kamu.."

"Zara ngerti om.Tapi sepertinya Zara tidak bisa bujuk Kenzie..tapi..."

Jawab Zara ragu-ragu.

"Nak Zara om mohon ,untuk sekarang tinggalin Kenzie karena om yakin Kenzie tidak akan bisa di bujuk.Hanya satu yang akan merubah keputusannya yaitu jika kalian putus, hubungan kalian harus di akhiri."

............myAmymy............

Zara masih terus berjalan di trotoar ia terus berjalan tanpa arah pikirannya masih tenggelam dengan apa yang di bicarakan om David dengannya tadi.

Zara mengambil ponselnya,kemudian menelpon seseorang.

"Hallo"

"---"

"Bisa ketemuan tidak sekarang?"

"---"

"Oke aku kesana."

.

.

Zara sampai ke caffe yang ia tuju sebagai tempat ia janji temu dengan seseorang,memandang sekeliling hingga di dapat ada tangan melambai lambai ke arahnya.

Zara pun menuju meja di mana ada sahabatnya sudah menunggu di sana.

"Kenapa Zar"Tanya Nia,"Nih minum dulu udah aku pesenin."

"Terimakasih Ni,kamu sendirian kan? "Tanya Zara.

"Tidak, aku lagi nunggu Anton."Jawab Nia,"Sebentar aku angkat telepon dulu."

"Ya sayang, aku tunggu.Ada Zara juga nih."Ucap Nia sambil melirik dan tersenyum pada Zara.

Setelah menutup panggilan teleponnya, Nia kembali fokus pada sahabatnya yang terlihat bingung.

"Gimana zar?"Tanya Nia.

"Eh tapi tunggu dulu deh,kamu sakit ya Zar? Kok muka kamu pucat banget sih?"Tanya Nia.

Zara menggeleng, "Tidak apa Ni, mungkin karena capek saja tadi habis jalan."

"Ya sudah, sekarang cerita, tadi katanya kamu mau curhat kan? "

Kemudian Zara menceritakan perihal pertemuannya dengan om David,papa Kenzie beberapa jam yang lalu.

"Terus kamu mau gimana Zar? "

Tanya Nia.

"Aku bingung Ni.Aku tidak mau jauh dari Kenzie setelah semua yang sudah kami lewati."Zara menghapus airmata nya yang tiba-tiba mengalir begitu saja, "Aku takut, aku tidak siap kalau nanti Kenzie ninggalin aku. "

"Tapi aku tidak bisa mengabaikan keinginan terakhir mama Kenzie, seperti aku yang tidak bisa lupain permintaan mendiang mama aku. "

Zara pun menarik napas dalam, kemudian ia hembuskan pelan-pelan.

"Aku mau putus deh kayaknya.

paling tidak sampai selesai kuliah."

Nia menahan tawanya,

"Maksudnya putus sementara gitu?

Atau cuti pacaran?"

"Nia aku serius, bukan bercanda!"

"Eh mereka datang tuh."

Ucap Nia ketika melihat Anton dan Kenzie datang.

"Kamu undang Kenzie juga? "

"Ya sekalian soalnya tadi kan Anton lagi bareng Kenzie."

" Hai yank..."Ucap Kenzie sambil mengecup pelipis Zara.

Zara hanya diam tak membalas.

"Yank kamu kok pucat banget sih? Kamu sakit? Kita ke dokter yuk!"

Ajak Kenzie khawatir melihat keadaan Zara.

"Tidak apa kok Zie, aku cuma kecapean tadi, aku jalan ke sini."

Jawab Zara.

"Udah makan?" Tanya Kenzie

Zara mengangguk

Kenzie menggenggam jemari Zara sambil tangan satu mengusap puncak kepala Zara.

Tiba-tiba

"Zie.. Aku.. "Zara terlihat ragu-ragu.

"Kenapa yank,hmmm? "

Tanya Kenzie sambil melihat daftar menu.

"Aku mau kita putus!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel