Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 11 Keputusan Kenzie

Bab 11 Keputusan Kenzie

Tiba di sekolah Kenzie menatap ragu pada Zara yang duduk di sampingnya,mereka masih berada di dalam mobil Kenzie.

"Yank yakin tidak apa masuk sekolah?

Kalo masih sakit aku antar pulang saja ya!"Tanya Kenzie.

Zara tersenyum tipis, ia ragu dan masih malu pada Kenzie, "Tak apa, sudah mendingan kok."Ujarnya.

Setelah yakin keadaan baik-baik saja, mereka lalu turun dari mobil dan keluar tepat saat Anton dan Nia juga sampai di parkiran.

"Eh bos, Zar, sorry ya semalam aku tidak balik lagi ke apartemen,

Soalnya aku harus langsung pulang kucingku lahiran soalnya. "Ujar Anton beralasan.Sebenarnya memang semalam sengaja tidak balik lagi ke apartemen Kenzie untuk memberi waktu mereka berdua agar masalah tidak berlanjut.

Kenzie dan Zara yang kompak tidak menjawab ucapan Anton sontak membuat Anton merasa canggung,ia pikir Kenzie marah padanya.

"Sayang si bos marah nih! Pasti si bos jadi terpaksa antar Zara deh dengan badan yang masih sakit karena kecelakaan semalam. " Kata Anton kepada Nia.

"Nanti aku yang minta maaf ke Zara deh." Kata Nia.

"Yuk Ni kita ke kelas. "Ajak Zara ke Nia.

Sementara Kenzie dan Anton masih asik nongkrong di parkiran.

"Gimana bos semalam? Pulangin apa nginep nih? " Tanya Anton penuh selidik.

Kenzie enggan menjawab,ia hanya tersenyum tipis sambil tetap menatap punggung Zara yang kian menjauh.

Jujur dalam hati ia sangat merasa bersalah pada kekasihnya itu,tak seharusnya ia melakukan hal semalam sebelum mereka menikah.

"Sudah ayo ke kantin lapar nih. "

Ajak Kenzie

"Memang tadi tidak sarapan bos? "Tanya Anton yang tahu jelas kalo Kenzie tidak pernah melewatkan sarapannya.

"Sudah tadi,tapi lapar lagi,mungkin capek jadi cepat lapar lagi." Terang Kenzie

"Ce ileh capek masih pagi juga. Atau capek semalaman ya hehe... "Kata Anton.

"Masih banyak omong bayar sendiri loh hari ini. "Ujar Kenzie sedikit tegas yang membuat Anton seketika terdiam.

.

.

Di kelas yang masih ramai karena memang sudah tidak ada pelajaran lagi seusai ujian.Zara dan Nia tengah berbincang.

"Semalam kamu pulang apa nginep Zar? "Tanya Nia penuh selidik.

Zara yang kaget dengan pertanyaan Nia pun menggaruk keningnya yang tidak gatal.Ia bingung harus menjawab apa, tak mungkin ia menceritakan apa yang terjadi semalam,hal itu cukup ia, Kenzie dan Tuhan yang tahu.

"Mmm,aku pulang kok Ni,di antar Kenzie,iya di antar.. "Jawab Zara ragu-ragu.

"Menginap juga tak apa Zar,aku juga sering kok nginap di apartemen Anton kalau pas Deni lagi pulang ke rumah orang tuanya."

"By the way itu di leher kamu, kenapa? "Selidik Nia melirik ke arah leher Zara yang di tutup hansaplast.

Zara pun langsung menutup lehernya dengan surainya dan telapak tangan,

"Apaan si Nia... "Jawab Zara gugup.

Nia terkekeh melihat kegugupan sahabatnya,"Hehe,Zara cantik tidak usah malu seperti itu kenapa pakai di tutup segala malah nambah kentara tahu."Nia menyampingkan rambutnya, "Nih lihat aku juga ada kok. "Ujar Nia sambil menunjukan kissmark di lehernya.

"Eh di dada ada tidak? "Tanya Nia meledek.

Muka Zara tambah memerah mendengar pertanyaan sahabatnya itu.

"Cie malu nih,zaman sekarang wajar hal seperti itu Zar,yang paling penting jangan sampai kita lepas keperawanan kita ke yang bukan suami kita , apa lagi takut kalo sampai hamil hiiii ngeri banget kalau sampai hamil sebelum nikah."

Ucap Nia yang seketika menohok batin Zara.

"Sudah tidak usah di pikirkan terus,yang penting hari ini kita senang-senang sudah bebas tidak ada belajar lagi."Sorak Nia.

Sementara Zara masih tenggelam dengan pikirannya.Terutama setelah mendengar ucapan terakhir Nia,

'Bagaimana kalo aku sampai hamil nanti.'Batin Zara takut-takut.

........myAmymy........

Saat tiba mengantar Zara pulang ke rumahnya,masih di dalam mobil.Kenzie menatap Zara yang banyak melamun hari ini. Kenzie tahu kekasihnya itu pasti masih kepikiran soal kejadian semalam. Bagaimanapun perasaan perempuan berbeda, ia pasti memiliki tingkat penyesalan lebih darinya.

"Yank kamu hari ini kok melamun terus sih? Masih kepikiran yang semalam? Hmm? " Tanya Kenzie.

Zara langsung menoleh dan menatap kekasihnya itu, "Emmm Zie aku takut Zie.. "

"Takut apa? Takut sama nyokap tiri kamu? "Tanya Kenzie.

Zara menggeleng,"Aku takut kalo aku sampai hamil bagaimana? "Ujar Zara berat hati,bahkan ia sampai menitikan air matanya.

Kenzie merasa sesak di dadanya, kembali ia di hantam rasa bersalah pada kekasihnya,hal itu ternyata begitu membebani hati kekasihnya itu, "Zara sayang, aku melakukan itu atas dasar cinta sama kamu, kalau kamu hamil aku pasti tanggung jawab sama kamu, aku janji tidak akan pernah meninggalkan kamu apapun yang terjadi.Percayalah padaku, karena bagiku sekarang ataupun nanti kamu yang paling utama buatku, Selamanya."Ujar Kenzie sambil menggenggam tangan Zara. Kenzie berusaha meyakinkan kekasihnya itu.

Zara pun hanya bisa menitikan air matanya mendengar penuturan Kenzie.

"Ya sudah sekarang kamu masuk rumah ya, istirahat!"Bujuk Kenzie.

Zara mengangguk lalu ia pun hendak keluar dari mobil tapi tiba-tiba tangan nya di tarik untuk masuk lagi ke dalam dan kemudian

Cup...

Kenzie mendaratkan bibirnya ke bibir Zara dengan sedikit memagut bibir manis itu sesaat.

"Ya sudah kamu istirahat ya sekarang."

Lagi Zara hanya mengangguk dan segera keluar dari mobil Kenzie.Setelah itu ia berbalik dan melambaikan tangannya pada Kenzie yang masih di dalam mobil.

Kenzie tersenyum lalu ia menyalakan mobilnya dan segera melajukan mobilnya meninggalkan Zara yang masih berdiri di depan gerbang rumahnya.

"Aku percaya sama kamu Zie. "

Monolog Zara.

........myAmymy........

Kenzie memasuki rumah mewah bergaya eropa klasik milik papanya.

"Bi papa sudah pulang belum? " Tanya Kenzie pada asisten di rumahnya.

"Belum den,biasanya tuan besar pulang setelah magrib."

"Kalau wanita itu? "Tanya Kenzie menanyakan ibu tirinya.

"Nyonya lagi liburan ke Singapura den."

Kenzie hanya menganggukan kepalanya lalu berlalu menuju kamarnya,Kenzie berhenti di depan anak tangga,"Ya sudah bi,aku lapar siapin makanan ya! " Perintah Kenzie.

'Gila gara-gara semalam aku jadi gampang lapar nih.' Batin Kenzie sambil tersenyum mengingat kejadian semalam antara dirinya dan Zara yang merupakan pengalaman pertama mereka.

.

.

Malam menunjukan pukuk 19.00

Ayah Kenzie yang baru pulang sambil melonggarkan dasinya bertanya ke asisten rumah tangga di rumahnya.

"Bi, ada Kenzie ya? "

Tanya papa Kenzie yang tadi melihat mobil Kenzie di luar.

"Iya tuan besar, tuan muda sedang istirahat di kamarnya."

Tanpa menunggu,ayah Kenzie pun langsung naik ke lantai atas menuju kamar putranya.

"Kenzie ini papa,boleh papa masuk? "

Tak ada jawaban dari dalam,lalu

ayah Kenzie pun langsung membuka pintu kamar Kenzie yang tidak di kunci dan ia pun langsung masuk ke dalam.

"Akhirnya kamu pulang juga,gimana? Sudah ambil keputusan? "Tanya ayah Kenzie.

"Sudah pa !"

"Terus apa keputusan kamu? "Tanya ayah Kenzie.

"Kenzie tidak mau pa,Kenzie akan kuliah di sini aja."

"jamu tahukan kalau kesempatan ini sangat langka. Bukankah itu cita-cita kamu dari kecil? "

"Sekarang beda pa,Kenzie tidak bisa pa. "Ujar Kenzie menyampaikan keputusannya.

"Tidak bisa kenapa? Papa yakin nilai kamu masih terbaik."

"Tetap tidak mau pa."Ucap Kenzie yakin.

"Ya sudah kalau kamu ngotot kuliah disini papa tidak akan biayain kuliah kamu. "

"Pa... " Protes Kenzie kembali dilema.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel