Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

#Chapter 3

Hamdan pun mulai menarik resleting gamis hitam Alisa sementara Alisa menyibakkan jilbab besarnya ke pundaknya. Gamisnya di tarik hingga lepas semua ke lantai sehingga tinggal BH dan CD pink muda saja yang masih menempel di tubuh indahnya. Begitu putih mulus tanpa cela bak bidadari, yang paling menakjubkan ukuran toket nya yang berukuran 36F terlihat ingin tumpah dari BH nya.

Hamdan : wiihh mantab bener tubuh kamu Alisa. Siapapun yang dapetin kamu pasti ikhwan paling beruntung di dunia.

Alisa : ihh.. jangan diliatin gitu dong Hamdan.. ana kan malu. Sambil tangan Alisa mencoba menutupi tubuh indahnya.

Hamdan : lhoo.. ana jujur ini.. kayak bidadari.. ehh ana buka cadarnya ya?

Alisa : uuhh.. masak sih? He’emh.. boleh.

Hamdan pun kemudian membuka cadar hitam yang menutupi wajah Alisa kemudian melemparkannya entah kemana. Wajah putih indah Alisa begitu mirip Angelica Fransisca. Membuat Hamdan makin tak bisa menahan nafsunya.

Hamdan : Duh.. makin klepek-klepek nih ana lihat kecantikan Alisa.

Alisa : uhh.. gantian dong Alisa yang buka baju Hamdan. Pintannya manja.

Kini Alisa pun sudah mulai hilang rasa malunya dan tidak segan-segan untuk mengatakan maunya. Alisa pun menarik kaos ku sehingga terpampang badan ku yang cukup six pack. Membuat Alisa tak bisa melepaskan tatapan matanya dari bentuk badanku. Tangannya pun kini meraba perutku yang memang atletis. Warna tubuhku yang sawo matang begitu kontras dengan warna kulit putihnya.

Alisa : uhh mas Hamdan badannya bagus. Ana panggil mas Hamdan boleh?

Hamdan : terserah Alisa aja mau panggil apa dah.

Alisa yang makin penasaran kini menarik turun sarung Hamdan dan akhirnya terbebaskanlah otong Hamdan yang berukuran panjang 25cm dan diameter 5cm. Mata Alisa terbelalak melihat ukuran otong Hamdan yang begitu besar dan berurat. Tidak seperti di video di laptopnya, otong Hamdan lebih besar dan panjang.

Alisa : ge.. gede ba..nget maass.. sembari Alisa mengelus otong Hamdan dari ujung hingga pangkal

Hamdan : tapi Alisa suka kan?

Alisa : takut maass.. baru pertama lihat kemaluan ikhw..

Hamdan : kok kemaluan sih? Ini namanya otong

Alisa : otong?

Hamdan : iya.. mantab kan

Alisa pun hanya mengangguk. Hamdan pun paham dengan apa yang menjadi kemauan Alisa. Hamdan pun meminta Alisa untuk duduk bersimpuh di depannya. Hamdan membuka kedua kakinya sehingga otong besarnya terlihat gagah dihadapan Alisa.

Hamdan : mas tau kok Alisa pengen ngemut kan? Udah ga usa ditahan

Alisa : emm.. ta.. tapi malu mass.. belum pernah Alisa nglakuin itu..

Hamdan : ga usah malu.. kan sekalian belajar.. buat persiapan kalo nikah besok. Canda Hamdan padanya.

Hamdan pun membimbing Alisa. Alisa pun memberanikan diri mendekatkan wajahnya ke otong besar Hamdan. Bau khas lelaki yang masih baru untuk Alisa membuatnya semakin bernafsu. Hamdan membimbing tangan Alisa untuk meremas-remas lembut Telurnya, sementara tangan kanannya menekan kepala Alisa sehingga bibirnya menempel di kepala otongnya.

Hamdan : nah sekarang coba di jilat dulu

Alisa pun hanya menuruti apa yang diperintahkan Hamdan. Ini pertama kalinya Alisa menjilat otong laki-laki. Bukannya jijik, Alisa justru terangsang ketika mulai menjilati otong besar Hamdan. Ia membayangkan seperti yang ada di video yang pernah ia lihat.

Hamdan : ouuhh.. iyaahh.. nahh gitu Alisaa..

Alisa yang melihat Hamdan merem melek semakin liar menjilati otongnya mulai dari pangkal hingga ujung kepala otong Hamdan. Kadang kalau keluar cairan pre-cum di otong Hamdan, Alisa pun langsung melibasnya dengan lidahnya. Kini Alisa sudah semakin birahi dan mulai membuka mulutnya lebar-lebar agar otong besar Hamdan bisa masuk kemulutnya. Perlahan tapi pasti otong Hamdan pun mulai masuk ke mulut mungil Alisa.

Hamdan : unghhh.. ohh.. mantabnya mulut Alisa yang cantik ini.. Lenguh Hamdan merasakan kehangatan mulut Alisa.

Tangan Hamdan pun meremas bagian belakang jilbab Alisa menahan kenikmatan yang Alisa berikan. Alisa mulai menggerakkan kepalanya naik turun, namun hanya sepertiga dari otong Hamdan yang bisa ia taklukan. Suara decak benturan otong dan tenggorokan Alisa membuat suasana kamar menjadi semakin menggairahkan

Cpok.. cpokk.. nghkk.. nghkk.. ummm.. sluurrpp..

Hamdan : ouhh teruuss Alisa sayaaang

Alisa pun mempercepat gerakan kepalanya naik turun, menikmati otong yang selama ini hanya ada di fantasinya. Tangan kanan Alisa pun terus meremas lembut telur Hamdan.

Kini Hamdan yang sudah terangsang berat menarik Alisa dan didudukkan di pinggir ranjang. Hamdan yang sudah gelap mata langsung saja melumat bibir Alisa yang tipis dan berwarna pink. Tangannya dengan cekatan melepas BH Alisa dan langsung saja boba Alisa yang berukuran 36F itu pun seperti melompat dari tempatnya seakan terbebas dari kungkungan. Tangan Hamdan pun langsung meremas-remas boba Alisa sambil sesekali memilin pentolnya yang berwarna coklat muda. Alisa pun menahan desahannya ketika merasakan aliran birahi memuncak saat pentolnya dirangsang seperti itu.

Hamdan terus menciumi Alisa sambil mendorongnya hingga terlentang di ranjang. Kini dengan penuh nafsu liar Hamdan menciumi leher Alisa dan disambut dengan desahan Alisa menahan rangsangan yang belum pernah ia rasakan. Alisa memeluk Hamdan sambil terus mendesah, kakinya pun ia silangkan ke pinggang Hamdan.

Alisa : ouuhh.. aahhh.. teruuss maasss.. aahhhh.. iyaaahh..

Hamdan pun mulai mencupangi pangkal leher hingga belahan dada Alisa. Kini ia memandangi dua buah gunung besar dihadapannya. Tak pernah Hamdan melihat langsung boba akhwat seindah dan sebesar ini.

Alisa : uhh.. kenapa mass? Jangan diliatin dong.. Alisa malu..

Meskipun malu, tapi Alisa tidak berusaha menutupinya. Tanpa ba bi bu, Hamdan langsung menyerang kedua bongkahan boba besar akhwat itu. Dimulai dari menjilati sekelilingnya hingga mendekat ke arah pentol. Sengaja dia menjilati sekelilingnya tanpa menyentuh pentol boba Alisa yang membuat Alisa makin gelisah tak karuan.

Alisa : ahh.. masss.. isepp pentolnya dongg.. jangan gituu..

Alisa pun berusaha membusungkan dadanya dan mengarahkan kepala Hamdan supaya mau melumat pentolnya juga, tapi Hamdan pun tak mau terbawa suasana Alisa. Dia tetap mempermainkan Alisa dengan jilatan dan remasan di boba Alisa. Bergantian kadang kiri kadang kanan. Sampai akhirnya Hamdan pun membenamkan mukanya di boba Alisa dan mengulum habis pentolnya.

Kelakuan Hamdan ini sontak membuat Alisa melenguh panjang merasakan kenikmatan luar biasa.

Alisa : OOOOUUUHHHHHHHH… SAYAAAANGHHHH…

Mendengar Alisa melenguh hebat, Hamdan semakin meliarkan kulumannya di pentol Alisa. Dia melakukannya bergantian kiri dan kanan membuat badan Alisa kelonjotan merasakan serangan kenikmatan. Kepalanya pun menoleh kanan kiri, kadang mendongak ke atas sembari menggigit bibir bawah menahan rasa nikmat di toketnya. Kemudian Hamdan melakukan serangan akhir dengan menyatukan bobanya dan mengulum kedua pentol Alisa secara bersamaan. Alisa pun seperti tersengat listrik. Kali ini ia merasakan kenikmatan yang lebih daripada sebelumnya hingga membuatnya menjambak-jambak rambut Hamdan. Tak lama berselang Alisa pun merasakan desakan cairan di serabinya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel