Pacar orang
Mike beranjak lantas menggeser selangkangannya diatas mulut Dini, kemudian memasukan semua batang keras gedenya kedalam mulut gadis itu, dan kedua tangan menahan kepala Dini.
"Lagi .. . !"
Membungkukkan badannya sejenak kemudian Mike mencium liar mulut bibir berliur Dini penuh nafsu birahi, keduanya lantas saling beradu lidah hangat.melepas ciuman dan ciuman itu dan kembali memasukkan lagi batang merahnya kedalam mulut berliur Dini.
"Din, sumpah kami tipe ku, ahhh...," ujar Mike sambil menampar nampar kedua payudara gede milik Dini,dengan sesekali meremas kencang.
"Ohh..enak ummmm...."
Sesaat berselang, Mike kemudian mengangkat Dini untuk turun dari sofa.lalu mereka berdiri dengan
kaki kanan Dini menginjak di ujung sofa dan Mike memasuki liang keintiman sambil meremas kencang kedua payudara Dini dari arah belakang,dengan bibir mencumbu terus leher Dini yang menggeliat tak mau diam.
Bersamaan gerak batang yang semakin terasa menekan dibibir belahan v*gina becek berlendirnya.
"Ahhhh enak, cepetan sayang,"
Desahan Dini membuat Mike terpacu lebih kencang lagi.
Plok... Plok... Plok...
Bergelut sambil menggigit puting payudara milik Dini. Ia menunjukan sisi pria perkasanya. Sampai disaat Dini berkata."Dah ah, aku capek," ucapan Dini tak disambut baik oleh Mike, ia malah semakin menggebu-gebu., membuat Dini seakan setengah gila.
"Sudah.. ah sudah,"
Mike sejenak terhenti, sembari bergerak dan memperhatikan raut wajah Dini yang merah meringis.
*******
Disisi lain, ditempat berbeda.
"Ki... Kamu ngapain sih lama-lama dikamar Baim... Awas saja nanti digaulin baru kapok," ujar Sarah sambil melepas bra hitamnya yang ia kenakan, kemudian la lempar ke keranjang baju kotor di sudut kamar.
"Idih kebiasaan kamu," ucap kesal Kiki.
Sarah memang suka membiarkan payudaranya yang bulat besar meloncat turun dan bergoyang seiring gerak tubuh semok-nya.
"Kamu nggak takut apa kalo ada yang ada isengin kamu...?" tanya Kiki.
"Ih gak adalah, btw Dini belum pulang, aku lapar nih?"
"Sama, eh Aku habis foto eemmm batangnya si Baim... Mau liat gak...?" ujar Kiki sambil memamerkan gambar penis Baim.
"Ih.. dasar kamu, sama Dini pas deh, penyuka ikan tongkol hahahah... Buat apa coba itu foto.... "
Sarah seraya mengelap payudaranya dengan tissu, dan membersihkan kulit mulus payudaranya.
"Loohh... Liat dulu dong... Ini batang special loh..." bujuk Kiki.
"Apanya yang special...? Semua penis mah biasa saja, emangs ih ada berbagai ukuran."jawab Sarah, ia kemudian melepas roknya dan juga melempar ke keranjang baju kotor di sudut kamar, dan mengambil ponsel Kiki.
Sarah melempar tubuhnya keatas kasur empuknya, membuat payudara besarnya lagi-lagi bergoyang-goyang bebas.
"Bagus kan, aku gak nyangka saja batangnya Baim gede, pantas Dini suka banget seharian dikamarnya, aku jadi pengin nyobain," ucao jujur Kiki.
Plak..
"Kamu gak waras apa? Itu pacarnya teman kita, tepi kok Baim telanjang, emangnya dia habis main sama siapa? Kan Dini belum pulang?"
Kiki jadi Salting, ia sengaja membuka rok mininya dan menyisakan bra hijau dan celana dalaman saja.
"Jangan-jangan -----"
"Apaan sih?" ia mendadak malu, seraya merebahkan diri disamping Sarah." Aku tadi mau balikin kameranya Dini, eh malah lihat dia bugil pas lagi nonton film bokep, ya sudah sekalian,"
"Sekalian itu? Eh gila loh...,"
"Nggg.... Emang aku salah, tapi kasihan juga dia kalau mau itu, tapi Dininya gak ada," Kiki sengaja membenarkan tindakannya.
Keduanya tertawa terbahak-bahak sambil melepas lelah, lantaran keduanya baru saja menyelesaikan aksi ranjang masing-masing. Sarah baru habis bercumbu dengan suaminya pemilik kost, Kiki juga baru selesai menikmati batang milik Baim , kekasihnya Dini.
____
Sampai,
Dret...
Dini yang baru saja membasuh tubuhnya, langsung menarik tas yang berisi ponsel dan aneka make up.
"Siapa sih?"
Wajahnya mendadak marah tatkala mendapatkan pesan yang membuat tubuhnya panas dingin.
"Apa-apaan ini?"
Sebuah foto dari pengirim pesan anonim, membuat Dini gemetaran.
"AWASSSSSSSSS,"
