
Ringkasan
Cinta karena sudah seranjang, bukan saja perkara itu, tapi ini semua bisa dipengaruhi oleh nafsu belaka.
Tergoda sekretaris bertato
"Din, temani aku dulu,"
Mike menarik lengan Dini, seraya Meremas bokong gadis bertato itu. Ia juga sudah menuangkan whisky ke gelas yang di pegang oleh gadis muda itu, di dada Mike juga sudah muncul keringat dingin. Merasa panas melihat pakaian seksi yang tipis milik teman mesranya itu.
"Kamu seksi banget deh," sembari menyentuh bagian bawah Dini.
Dini malah semakin mendekat lagi, dan menyentuh arah perut datar yang kembang kempis menahan dingin peka rangsangan, di iringi gerak ujung kuku nya menyapu kasar diatas tebalnya kulit seorang
lelaki pejantan.
"Aaaakh... Jangan ngumpan deh," celetuk Mike yang sudah panas dingin.
Semakin rapat mendekatkan wajah di atas tubuh Mike yang basah, Dini sampai menjilatinya dengan gerak lidah liar kebinalan birahi.
"Oih... Bitch you," ia membisikkan kalimat itu dengan nada penuh gairah nakal.
Dini juga sembari menyapu dan geserkan ujung lidah hangatnya secara perlahan.
"Udah nikmati saja, siapa suruh kamu narik tanganku,"
Keduanya mulai dipenuhi
luapan nafsu, sembari melepas celana mini yang tipis , tampak jelas isi dalam yang menggoda.
"Kamu mau sampai maan sayang, aku temanii . . Ouwh ... ahh..,"
Seperti Dini semakin liar, ia sangat measa rindu sentuhan di area sensitifnya seketika itu pun juga, langsung menaiki tubuh Mike dengan berlawanan arah, dan Mike yang sedari tadi berbaring saja,jadi
smakin bernafsu melihat belahan dada dan bagian intim Dini.
"Berapa ronde sayang, aku siap?!"
Dini melihat wajah Mike dan tersenyum tipis," Seberapa kuat kamu saja,"
"Aku nikmati bawah mu boleh,"
Mike sudah memasukan tangan kanannya kedalam celana dalam Dini.
"Emmm... Enak juga,"
Memeluk pinggul Dini, Mike mencengkram kedua belah pantat berisinya dengan nafsu menggebu-gebu, ia lantas mnjulurkan lidah kasar kelelakiannya ke bagian belahan dada mulus milik Dini. Tak butuh waktu lama, sampai juga kebagian intim.
"Lepas celana mu, aku keburu nafsu,"
Dengan sigap, Dini melepas dan membuang pakaian dalam miliknya dan tampak gundukan padat berwarna pink milik Dini.
"Kecup dong, jangan dilihat terus," goda Dini, ia berujar sambil meremas puncak kepala Mike.
"Mucchh ... Hari ini kamu gak bisa jalan deh Din, aku bakal buat kamu kecapekan, ha... Ha... Ha...,"
Dini langsung mendorong kepala Mike dan menyentuh kelaminnya," Jangan banyak bacot deh, cepetan sebelum cewek kamu Isni telepon, kan aku sudah keburu sange,"
Mike dengan cepat menarik sisi gundukan itu dengan kedua arah yang berlawanan., sehingga v*gina berwarna pink itu terlihat merenggang terbuka.
"Mummmm...," ia langsung melumat menjilatinya dengan rakus.
Melucuti baju setengah sobek, Dini menikmatinya.
"Ahhhh.... Uhmmmm .. ah...,"
Tak mau diremehkan, ia melepaskan kepala Mike dan menarik dia untuk berdiri, dengan kasarnya Dini melepas celana pemuda maskulin itu.
Tanpa banyak basa basi lagi, ia lantas mencium dan mejilati kulit batang milik Mike yang terlihat menegang.
"Gila bener kamu Din, ah... Ouuuu.. fuck beib, aku jadi lupa Isni, damn..."
Napas berat kedua nya menjadi melodi pengiring, suara pelengkap rintih tempo desahan nafsu antara keduanya.
Mereka saling mengkhianatin, tanpa peduli lagi dengan apa yang terjadi nanti, yang penting keduanya kini menciptakan ritme hasrat gairah berlebih atas kehendak bayang fantasi kepuasan.
Dini menjilati penuh gairah nafsu, hingga urat urat di batang itu terasa mngeras tegang, dan Dini memasukkan kedalam mulut hangat nya,sembari menghisap hisap kencang liang kepalanya, bersama gerak kepala naik turun menekkan terus
menerus.
"Bitch ... Aku bisa dapat kepuasan dari kamu sudah lumayan Din, uh.... Ahhh... Enak banget sayang, aku suka... Suka banget ... Ah.... Isni sok suci itu gak bisa kasih aku ini sayang, ouuwww... Terus Din, aku suka banget...,"
Dini semakin menjadi-jadi, ia juga mengocok-ocok batang keras digenggamannya, sembari terus menjilati dan mengecup ngecup ke dua buah zakar.
"Oooo... Enak beib...,"
Seolah Mike tak mau kalah, ia kemudian membanting Dini ke sofa dan membuka kedua paha Dini,
"Mau sayang, ayo gantian,"
Tngkah beringas garang ditunjukan sebagai bukti kedewasaan lelaki bernaluri gagah perkasa menjilati bagian v*gina Dini,bersama luapan gairah birahi bertensi tinggi, dengan gerakan ujung lidah menari liar di atas kulit.
"Akhh.... akhhh.. sayang... Terus.. enak... Ahwww...,"
Cumbu bibir berkumis nya terus menjamah kasar, diiringi gaduh suara jilatan liur penuh selera, dan sensasi lebih rasa fantasi diri, bahkan sekujur tubuh Dini pun terhentak hebat,saat Mike melumat dan mengecup setiap kerutan dilubang keriputnya.
"F-uck... Oh...Shit... Gila...,"
Tangan Mike memegang ke dua belah pantat Dini, untuk menahan geliat -geliatan kuat nya sekaligus membuka lebar v*gina.sembari lidah terus tanpa henti,menjilat jilat belahan v*gina basah merekah itu.
"Ahhhhh...,"
Merasa tidak puas dan kurang berasa,lantas Dini bangkit serta membalikan badannya menghadap Mike, dan dengan kedua belah lutut yang menapak disofa,seketika langsung menduduki mulut basah Mike.
"Ahhhh... Terus Mike.."
Saat menikmati mulai merasa dipuncak tiba-tiba...
Tok.
Tok.
Tok.
"Mike.... Buka pintunya,"
