Bapak Kost berulah
Burhan sibuk ngemil , ia kelelahan pasca beradu mekanik dengan Sarah, gadis itu tak bisa membayar uang bulanan, dan dia menawarkan apem nya, Burhan yang sudah mengincar. Langsung mengeksekusi Sarah diranjang sebelah. Kebetulan istrinya yang bodoh ditengah ke pasar.
Tak lama, ia melihat gadis cantik penghuni baru tengah memasuki ruang tamu.
"Assalamualaikum Pak, Ibu ada?"
Burhan meliriknya sebentar, matanya tertuju pada gundukan yang tersembunyi dibalik rok mini ketat gadis itu .
"Gak ada sayang, mau apa?" Ia berujar sambil berdiri, ia bahkan mendekati Bella."Bilang saja ke Om," mata nakalnya melirik payudara Bella yang lumayan.
"Ah Om lagi, Pak saja deh!" berujar dengan sedikit menggoda, bahkan ia sambil membenarkan baju cropnya.
"Sudah gak usah bayar, Om gak akan minta, kasihan juga, Om gak tega, kan kamu baru mau cari kerja. " Ia sambil mentoel dagu Bella.
"Malu Om, nanti Ibu marah loh!"
Burhan melihat sekitarnya, ia takut Mulyani muncul tiba-tiba .
"Ke tempatmu saja boleh, nanti Om kasih tahu caranya supaya gak usah bayar uang kost, yang penting kamu mau saja," tangan kanannya meremas bokong Bella.
"Ahhh, Om bisa saja, ada pengaman gak?"
Gayung bersambut, Burhan langsung menarik Bella, dan mereka melanjutkan transaksi mereka dengan liar.
"Arghttt! Nikmat sekali!" bisik Burhan sembari menggoyangkan pinggulnya menikmati permainan panasnya bersama seorang gadis cantik. Gerakan liar itu sontak membuat tubuh gadis di bawahnya menggeliat.
"Ah...Om enak... ommm... Ahhh?" desahan Bella sungguh manja," Buk kost gak kasih Om ya,"
"Tentu saja kamu lebih enak, Bella , ooohhh... Om goyang ya."
Pasangan mesra tersebut berpelukan satu satu sama lain setelah berc¡nta dengan begitu sangat panasnya.
"Lagi ya ,Om belum puas,"
Mereka lupa tidak mengunci kamarl tersebut, karena yang ada dipikiran sang pria tidak akan ada yang membuka pintu kamar l karena semua sibuk dengan aktivitasnya sendiri.
Plok... Plok...
"Memekku basah Om, shit!"
Keduanya sangat memanas.
Menyapu lambat gumpalan tetes air liur di kepala batang yang licin itu,dengan lumatan lidah merah pucatnya.
Lalu Bella memainkan ujung lidahnya,di liang kecil kepala itu,hingga terasa mekar membesar seolah bergerak hidup.
"Awhhh... Dasar kamu nakal juga,"
Menggenggam batang keras panjang itu dengan tangan kanan,kemudian merebahkannya ke arah perut Burhan.
Mengocok l-ngocok batang keras digenggamannya.sembari terus menjilati dan mengecup ngecup ke dua buah zakar Burhan.
"Ouuu... Enak....,"
Menjilat kulit batang bawah Burhan dengan lidah naik turun berkali kali,membuat semua urat di batang berkedut meronta, memaksimalkan ukuran semakin besar mengeras.
"Hisap terus Bella, ternyata kamu jago banget,"
Menyentuh wajah Bella engan tangan kiri,sambil mngusap dan memainkan pelan sisi lubang mulut basah nya dengan jempol jari.
"Emmh... emmh ...,"
Menolehkan sesaat wajah sange bernafsu nya ke muka Burhan,lalu memalingkannya lagi dan langsung mengulum batang keras itu dengan sekali hentak kedalam mulut terbuka lebarnya.
"Emph....,"
Burhan yang begitu menikmati hanya bisa mendesah sembari sesekali menundukan kepalanya,melihat mulut Bella yang nampak penuh sesak luber berliur dengan tangan kanan terus mengusap usap leher dan daun telinga Bella penuh kelembutan.
"Ohh... Mulyani gak sekeren kamu, emmm..Enak banget...,"
Merasa tak tahan dengan semua rasa kenikmatan dari mulut Bella, ia lalu menarik Bella dari arah pinggangnya, hingga terhenti sesak di area dada.meraba dan meremas kedua belah payudara montok gedenya scara berganti, sambil menggeleng-gelengkan lambat dua puting kenyal payudaranya,dengan jempol dan jari telunjuk.
"Sumpah deh sange banget.aku pengen genjot lagi Om,"
"Iya sayang,"
Bella langsung merebahkan diri dan membuka selangkanganya, dan Burhan langsung menciumi belahan sensitif milik Bella
"Aaaahhh. ... Aaghhh..,"
