Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 14 Steak Hewan mutasi

"3 hari ya, berarti ini 6 hari setelah perubahan dunia terjadi." Kata Renji. "Benar, ini 6 hari setelah perubahan dunia terjadi." Balas Edi. "Kalau tidak keberatan, bisakah anda menjelaskan apa yang terjadi selama 3 hari saya tidak sadarkan diri." Kata Renji. "Selama 3 hari Polisi dan tentara fokus membunuh zombie dan hewan bermutasi, namun jumlah zombie dan hewan bermutasi tidak berkurang melainkan bertambah." Edi menjelaskan.

~

"Bagaimana dengan manusia evolusi." Tanya Renji. "Di berita banyak manusia evolusi yang membantu polisi dan tentara membunuh zombie serta hewan bermutasi. Edi menjelaskan. Renji mengangguk mendengar cerita Edi.

~

"Apa kamu seorang evolusi." Tanya Edi kepada Renji. "Tidak, aku hanya manusia biasa." Balas Renji. "Apa pak Edi seorang evolusi." Renji balik bertanya. "Sama sepertimu aku hanyalah manusia biasa. Fisikku ini kuperoleh berkat latihan setiap hari." balas Edi. "Jadi begitu." Renji kagum dengan Edi. Meski sudah tua dia memiliki badan kekar berkat rajin berlatih.

~

"Ahh kamu sudah bangun." Seorang perempuan masuk ke dalam ruangan. Renji melihat perempuan kemudian bergumam. "Cantik, jika Katrine teman Ratih memiliki nilai 7 untuk kecantikan. Dia memiliki nilai 7,5." Gumam Renji dipikirannya.

~

"Dia adalah Intan cucuku" Edi mengenalkan perempuan ke Renji. "Halo, nama saya Intan." Perempuan tersenyum. "Nama saya Renji. Terimakasih karena kamu dan kakekmu telah menyelamatkanku" Renji tersenyum.

~

"Tidak masalah, oh benar. Apa kamu seorang evolusi." Tanya Intan. "Aku manusia biasa." Renji menggeleng. "Sayang sekali." Intan kecewa mendengar Renji bukan manusia yang berevolusi. "Karna kamu bukan manusia berevolusi, mungkin kamu harus berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun terbaring di ranjang. Sedangkan kamu tahu dunia telah berubah." Kata Intan.

~

"Aku tahu, tapi fisikku di atas rata-rata. Jadi aku akan pulih lebih cepat." Renji tersenyum. Renji percaya diri dengan pemulihan fisiknya. Karna vitalitas Renji 14 poin, di atas rata-rata manusia biasa."

~

"Kamu menarik nak, tetap optimis meski dalam keadaan seperti itu." Edi kagum terhadap Renji. "Jika aku tidak memiliki smartphone special, aku tidak akan optimis dan memiliki keyakinan untuk sembuh." Renji bergumam dipikirannya. "Baiklah, cucuku telah membuatkan kamu bubur. Kamu harus makan untuk mengisi perutmu." Kata Edi.

~

Tidak lama kemudian Intan kembali membawa sebuah mangkok bubur. "Apa kamu bisa makan sendiri." Tanya Intan. "Sebenarnya aku bisa makan sendiri, tapi menyia-nyiakan kesempatan untuk di suapi seorang perempuan cantik adalah hal bodoh." Gumam Renji dipikirannya kemudian berkata. "Aku sedikit kesusahan, bisakah kamu menyuapiku." "Baiklah, aku akan menyuapimu." Intan kemudian menyuapi Renji.

~

30 menit kemudian Intan telah keluar dari ruangan dan Renji sendirian di kamar. "Aku akan membeli makanan berkalsium tinggi untuk mempercepat proses penyembuhan tulangku." Renji kemudian melihat smartphone special yang tiba-tiba muncul ditangannya dan membuka aplikasi shop.

~

"Eh, ini." Renji terkejut ada daftar makanan baru di aplikasi shop. "Steak hewan bermutasi tipe 1, dapat mempercepat proses pemulihan tubuh saat terluka. +1 poin vitalitas saat pertama kali mengkonsumsi. Harga 100 coin Buy/Tidak." Renji melihat info steak dan bergumam. "Apa ini muncul setelah aku mengalahkan gorila bermutasi."

~

"Aku akan membelinya meski harganya mahal 100 coin." Renji melihat dia memiliki 1650 coin kemudian menekan buy. Smartphone mengeluarkan cahaya putih, kemudian 1 porsi steak muncul di depan Renji. "Begitu menggoda dan baunya begitu enak." Renji meneteskan air liurnya saat melihat steak di depannya. Renji tanpa basa-basi memakan steak.

~

"Sangat lezat." Renji tersenyum, kemudian terus memakan steak dan merasakan tubuhnya menjadi hangat. Tidak lama kemudian Renji selesai menghabiskan steak dan menyadari perubahan di tubuhnya.

~

"Rasa sakit di tubuhku menghilang, apakah aku sudah sembuh." Renji mencoba bergerak kemudian merasa sakit. "Uuhh, aku sangat bodoh jika berharap sembuh secara instan. Tapi jika aku memakan steak terus menerus, aku pasti bisa sembuh dengan cepat."

~

"Ting." Renji melihat smartphone specialnya berbunyi dan sebuah pesan baru masuk. "+1 Poin vitalitas hadiah memakan steak hewan bermutasi." "Bagus poin Vitalitasku menjadi 15 poin." Renji tersenyum melihat pesan yang dia baca.

~

Renji melihat aplikasi buku dan melihat banyak gambar baru. "Ini info Gorila." Renji melihat gambar Gorila. "Kera mutasi Celebes crested Macaque mempunyai tinggi badan 3,5 meter. Mempunyai kekuatan fisik 20 poin." "Dia bukan gorila, melainkan kera biasa. Bahkan kekuatan fisiknya 20 poin" Renji terkejut.

~

"Jika kera biasa bisa sebesar itu, bagaimana dengan mutasi Gorila." Renji kemudian membayangkan king kong. "Uuhh, semoga gorila tidak sebesar king kong." Renji menggeleng.

~

"Baiklah, aku akan istirahat agar cepat sembuh." Renji kemudian melemparkan bungkus steak ke luar jendela dan memejamkan matanya. Tidak lama setelah Renji tertidur, Intan masuk ke kamar. "Dia sudah tertidur lagi." Intan melirik Renji yang tertidur, kemudian keluar dari kamar.

~

Keesokan harinya Renji sedang duduk di kamarnya. "Aku sudah menghabiskan 300 coin untuk membeli steak hewan bermutasi dan hasilnya aku bisa duduk." Renji tersenyum. "Jika seorang dokter melihat proses penyembuhanku dia akan sangat terkejut." Renji tersenyum membayangkan seorang yang terkejut.

~

"Apa kamu tidak merasa sakit saat duduk seperti itu." Edi terkejut saat masuk ke dalam kamar dan melihat Renji sedang duduk. "Tidak, jika hanya duduk." Renji tersenyum. "Kecepatan penyembuhanmu luar biasa, mungkin kamu seorang evolusi yang berbasis vitalitas." Kata Edi. "Aku bukan manusia evolusi." Renji menggeleng. Renji tahu kecepatan penyembuhannya berkat 15 poin vitalitas dan mengkonsumsi 3 steak daging hewan bermutasi.

~

"Aku punya kabar buruk." Kata Edi tiba-tiba serius. "Coba jelaskan pak." Renji berkata dengan ekspresi serius. "Baru saja aku bertemu dengan zombie setinggi 3 meter, zombie itu memiliki kekuatan seperti manusia evolusi." Balas Edi. "Glek." Renji menelan ludah mendengar cerita Edi.

~

"Jaringan internet dan listrik juga sudah terputus." Lanjut Edi. "Aku sudah membayangkan masalah itu." Renji mengangguk. Kemudian Edi dan Renji mulai mengobrol.

~

"Baiklah, beristirahatlah agar kamu cepat sembuh." Edi keluar dari kamar. Melihat Edi keluar dari kamar Renji mencengkram tangannya. "Aku harus cepat sembuh." Renji kemudian membeli 1 steak hewan bermutasi lagi dan mulai memakannya.

~

3 hari telah berlalu, saat ini Renji berjalan dengan pelan menuju kursi. "Jangan memaksakan dirimu." Kata Intan khawatir. "Jika hanya berjalan aku tidak merasa sakit." Renji tersenyum kemudian duduk di kursi. "Haha, sekarang aku yakin kamu seorang evolusi berbasis vitalitas atau penyembuhan nak." Edi tertawa melihat Renji. Renji hanya menghela nafas melihat Edi.

~

"Pak Edi aku ingin pergi keluar untuk membunuh zombie." Kata Renji. "Ahhh." Intan terkejut dengan kata Renji. "Kamu masih belum sembuh total." Balas Edi. "Percayalah, aku tidak akan mati atau tergigit jika melawan zombie, dan hewan bermutasi biasa." Renji berkata dengan serius.

~

Edi menghela nafas kemudian berjalan ke lemari dan mengambil pedang katana. "Ini pedang milikmu." Edi menyerahkan pedang ke Renji. "Terimakasih sudah menyimpannya." Renji tersenyum. "Pedang itu sudah memiliki banyak gerigi." Kata Edi. "Aku tahu, sudah waktunya untuk ganti pedang. Tapi aku akan memakainya untuk saat ini." Balas Renji.

~

Renji kemudian berjalan ke arah pintu dan bergumam. "Saat ini aku sudah menghabiskan 1600 coin dan hanya memiliki 50 coin, jika aku ingin membeli steak dan mempercepat proses penyembuhanku aku harus level up dan menambahkan poin di vitalitas."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel