Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

BAB 9

Dan malam ini ketika waktu sudah menunjukkan hampir pukul dua belas malam, mata Anwar masih terlihat segar menatap layar ponselnya, Sebenarnya Anwar sudah punya rencana untuk menyeldidik wanita yang numpang tidur di kamarnya, tapi dia menunggu sampai wanita itu benar-benar terlelap.

Begitu Anwar merasa kalau waktu untuk penyelidikan sudah tiba, Anwar mulai bangkit dari tempat duduknya, sejenak dia merenggakan otot pinggang dan kedua lengannya, lalu dia masuk ke dalam kamar dimana ada wanita yang sedang terlelap disana, Terlihat diatas kasurnya, wanita itu sudah tak sadarkan diri, Anwar pun mendekat dan berjonkok untuk mengambil ponsel milik wanita itu.

Namun, gerakan Anwar terhenti saat matanya melihat sesuatu yang sedikit menyembul berwarna hitam, Nampaknya celana olahraga yang dipakai wanita itu sedikit melorot, jadilah ada penampakan sedikit di sana, Anwar pun sontak kesulitan menelan ludahnya, napasnya mendadak terasa sesak dan jantungnya berdegub cepat.

Karena takut si wanita sadar dan nanti ada tuduhan yang tidak enak, Anwar segera bangkit dan keluar kamr dengan dada yang berdetak kencang.

"Hutan rimbanya mantap, euyy!" pekik Anwar sambil cengengesan, Setelah dia bisa menguasai pikiran nakalnya , Anwar mulai menyalakan ponsel milik si wanita dan ternyata ponsel itu tidak dikunci, Anwar pun mulai mengutak atik ponsel tersebut dari mulai galeri foto hingga kontak yang bisa dijadikan petunjuk tentangtato tulang ikan bertuliskan TGM

Karena tidak menemukan apa yang dicari, Anwar iseng membuka menu lain, Ada dua aplikasi chat yang terpampang dilayar ponsel tersebut kalau aplikasi satunya Anwar memang tidak asing karena sebagian besar orang memang menggunakan aplikasi itu, tapi untuk aplikasi satunya, Anwar sedikit tertegun, karena dia baru melihat aplikasi itu.

"Sepertinya ini aplikasi untuk necari teman kencan?"

Anwar pun membuka aplikasi tersebut dan dia cukup terkejut dengan isi chat yang ada disana. Karena penasaran, Anwar pun melihat dan membaca semua pesan chat yang ada disana, dan saat itu juga Anwar menemukan fakta kalau wanita itu berbohong tentang datangnya ke kota ini.

Di aplikasi tersebut Anwar juga membaca chat yang cukup mencengangkan. Gara-gara isi chat tersbut, Anwar jadi teringat dengan misi yang Anwat terima dari sebuah system.

"Sepertinya aku harus pasang ini aplikasi dan mencatat nomor wanita ini. Semoga dia beneran masih perawan" gumam Anwar sambil meraih ponselnya "Harusnya system tuh ngasih modal biar aku bisa dengan mudah nyari wanita yang masih bersegel. Ini laha disuruh nyari hanya modal dengkul doing" Anwar menggerutu sendiri, Meski Anwar tidak mendapat informasi yang dia cari, tapi setidaknya dia mendapat informasi tentang aplikasi yang bisa dia gunakan untuk mencari gadis yang masih bersegel.

Waktu terus bergulir dan tanpa terasa kini pagi sudah menjelang, Anwar yang semalam tidur di pos sambil duduk dan menelungkupkan badannya di atas meja, sontak menggeliat dan segera bangkit serta berjalan lemas menuju ke kamarnya untuk membangunkan wanita yang semalam tidur dikamarnya.

Namun begitu pintu kamar dibuka, betapa terkejutnya Anwar melihat kamar telah kosong, Rasa ngantuk seketika hilang, bergegas dia mengecek barang-barangnya takut ada barang yang hilang, beruntung ternyata barang milik Anwar maupun milik tempat kos masih utuh termasuk ponsel dan dompet serta isinya. Anwar pun melihat buku catatan yang ada di meja sudah terbuka dan saat Anwar mendekatinya ternyata ada pesan dari wanita itu.

Anwar pun tersenyum. Wanita itu bahkan meninggalkan nomor ponsel dan berjanji akan mengembalika pakaian Anwar yang dia pinjam semalam karena pakaian Anwar dibawa pulang oleh si wanita. Setelahnya, Anwar langsung melaksanakan tugas paginya di kost itu.

Begitu tugas pagi selesai dan para penghuninya satu persatu mulai berangkat untuk beraktifitas, Anwar memilih bermain ponsel dan mengunduh aplikasi kencan yang sama dengan dia lihat di ponsel si wanita, untuk mencari wanita tingting.

**

Pagi kini telah menjelang, meski semalam hujan mengguyur cukup deras serta dalam jangka waktu yang cukup lama, pagi harinya udaha malah terasa tidak dingin sama sekali, Beda dengan suasana dikampung jika udara akan terasa dingin jika semalaman turun hujan, Mungkin karena di kota besar lebih banyak bangunan daripada tumbuhan hijau makanya cuaca juga berpengaruh dengan keadaan.

Sudah menjadi tugas Anwar, begitu para penghuni kos meninggalkan kamar masing-masing, penjaga kos mulai membersihkan area kos yang terdiri dari tiga puluh kamar. Ada empat bangunan di area kos itu. Tiga bangunan utama masing-masing memiliki dua lantai dan tiap bangunan berisi sepuluh kamar, lima dibawah dan lima diatas, Satu bangunan untuk dapur umum dan tempat bersih-bersih seperti mencuci, menerima tamu dan sebagainya, Dan satu bangunan yaitu yang ditempati Anwar, pos penjagaan sekaligus kamar.

Untuk jemuran dan parkir juga cukup luas, ditambah lagi tiap kamar juga ada kamar mandi didalamnya, Wajar jika penghuninya merasa betah dan nyaman selama tinggal di tempat kos itu, karena fasilitasnya memang sangat lengkap dan pas sesuai kebutuhan anak kos.

Walaupun hanya membersihkan tiap depan kamar kos saja, tapi itu memang salah satu tugas yang harus Anwar jalani tiap pagi. Menyapu dan mengepel lantai juga mengumpulkan sampah yang tersedia di tempat sampah yang terletak di setiap depan pintu kamar kos.

Ketika semua tugas sudah selesai dengan baik, baru Anwar beranjak untuk mencari sarapan. Tidak perlu jauh jauh mencari pedagang makanan, karena di seberang jalan depan kos berjejer para pedagang berbagai jenis makanan, Sungguh si pemiliki kos benar-benar jeli dalam melihat peluang usaha yang pas diterapkan di daerah itu.

"Bang, nasi telor satu?" pesen Anwar pada salah satu pedagang nasi telor yang ada di sana, menu yang sederhana tapi banyak peminatnya, Menu dilapak itu hanya menjual nasi biasa, telur dadar dan tempe orek dan oseng bihun tapi peminatnya cukup banyak. Dengan memasang harga sepuluh ribu perporsinya sudah tentu pedagang itu diserbu banyak pembeli.

Sambil menikmati nasi telurnya, Anwar mulai mencari wanita dari aplikasi kencan yang dia unduh belum lama ini, Sebenarnya dia ingin langsung menghubungi wanita yang semalam menginap ditempatnya, tapi Anwar merasa belum memiliki alasan yang kuat untuk menghubunginya, jadi dia mencoba memilih wanita lain yang akunnya bertebaran di aplikasi kencan itu.

"Mau nyari teman kencan?" sebuah suara tiba-tiba nyeletuk dari arah belakang dimana Anwar saat ini sedang duduk, Anwar lantas menoleh dan wajahnya bersemu saat melihat pria yang mungkin umurnya sama dengan dirinya nampak tersenyum dan duduk disebelahnya.

Bagaimana kelanjutan ceritanya.? Apakah Anwar berhasil menjalankan misi dari system itu?

Nantikan di bab selanjutnya….

Tetap berikan dukungan dan motivasi yah biar othor lebih semangat lagi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel